Bumi, tahun 2120. Di sebuah kota kecil, tepatnya sebuah gang belakang distrik F. Lahirlah seorang anak laki-laki , bernama Arlean yang berarti "Janji". Kedua orang tuanya, merupakan seorang petualang peringkat (E+), bertugas untuk membantu kerajaan dalam menghabisi binatang-binatang buas dan moster yang menyerang ke wilayah kerajaan.
Dunia ini memiliki sejarah baru, yaitu. Adanya gelombang energi yang tidak diketahui menimpa bumi kita. Perluasan wilayah bumi dengan tiba-tiba, yang semula berkisar 1x (510.072.000 km²) menjadi 1.000x lipat luasnya.
Monster-monster perlahan muncul, beserta. Dengan adanya kekuatan sihir dan sistem, Arlean yang seorang anak kecil, bercita-cita menjadi petualang tingkat teratas, seperti kedua orangtuanya. Mampukah dia mencapai mimpinya? Ataukah malah sebaliknya... kegagalan yang tragis! ("Cerita ini, merupakan kisah dari seseorang yang jauh dan sangat berharga bagiku" by; Florina).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AI. htiar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch (26) Serangan Monster Drzd [1]
(Pagi Hari, Di Dalam Kendaraan)
Terlihat 4 orang yang duduk bersama dibelakang. Dengan salah satu penjaga akademi. Menyetir kendaraan untuk mereka.
Shaobo : "Hey. Jadi.. kita benaran ke sana nih?" Ujarnya dengan khawatir.
Arlean : "Ya bo". Melihat shaobo yang melihat-lihat sekitar.
Sempat mereka melihat shaobo yang terlalu panik dan khawatir. Serina berkata kepada mereka bertiga.
Serina : " Terimakasih, semuanya. Maaf, jika merepotkan kalian" Membungkukkan badannya dan meminta maaf.
Arlean : "Ohh..! Itu. Tidak apa-apa Serina, justru kami kesana juga. Memperoleh manfaat" Menolak permintaan maafnya dengan tangannya.
Florina menjawab seketika.
Florina : "Iya, kamu tidak perlu meminta maaf. Aku juga diperbolehkan kesana, lumayan kan. Mendapatkan pengalaman melawan monster". Ucapnya pada Serina dan teman-temannya yang lain.
Shaobo dan Arlean yang melihatnya. Mengangguk setuju, untuk membuat Serina tidak perlu merasa bersalah lagi.
Florina : "Oh ya, kak Jasmine. Menitipkan ini pada ku." Memperlihatkan jubah tembus pandang
-"Katanya, kalau dalam bahaya. Jubah ini bisa berubah jadi tembus pandang. Kalau tidak salah... (sifat nya bisa berubah jadi kelompok)". Ujarnya memberitahu kan fitur-fitur jubah tersebut.
Shaobo : "Aku bisa bersembunyi disana dong?" 'Kruckk.. kruck!' Ucapnya sembari memakan cemilan yang diberikan oleh Arlean.
Florina : "Ya benar". Mengakhiri pembicaraan nya.
Seketika penjaga akademi, memberitahu kan kepada mereka. Perihal satu hal.
Penjaga Akademi : " Nona muda dan Tuan muda sekalian. Berhubung kalian, akan melawan monster. Kenapa tidak membeli sesuatu terlebih dahulu, sebagai persiapan?" Ucapnya sembari menyetir kendaraan.
Arlean yang mendengar nya, segera melihat teman-temannya. Dan meminta pendapat mereka...
Shaobo, Serina, Florina : "Ya" Mengangguk bersamaan.
Arlean : "Iya pak, kalau begitu. Kami mohon bantuannya". Ucapnya pada penjaga akademi.
Setelahnya, mereka segera diantar menuju zona kecil dan sebuah toko yang menjual barang-barang petualang...
---___
(Zona Kecil, Di Toko Kelontong. Petualang)
Arlean yang sudah turun, menuju toko kelontong. Telah membawa catatan penting, yang perlu disiapkan saat pergi berpetualang. Tentu ia telah mendiskusikan nya sebelum nya dengan teman-temannya di perjalanan. Sebelum menulis catatan itu.
Arlean : "Halo pak, bolehkah saya membeli barang-barang ini?" Menjawab dengan lugu, karena ini pertama kalinya ia membeli barang di toko kelontong.
Penjaga toko kelontong yang melihatnya, segera berkata.
Penjaga toko (Kelontong) : "Tentu, kamu mau beli apa?" Menjawab dengan tenang.
Arlean : "Ini pak". Memberikan catatan.
Penjaga toko (Kelontong) : " Tentu, silahkan ditunggu". Membawa catatan yang diberikan Arlean dan mengambil barang-barang sesuai catatan tersebut.
Selang beberapa waktu, penjaga toko. Terlihat membawa begitu banyak barang dan hendak memberikan nya pada Arlean. Dalam kotak box, ia segera memberitahu Arlean untuk membayar.
Penjaga toko (Kelontong) : "Silahkan dibayar ya". Memberikan rincian belanja di hologram [Kode QR : Toko].
__________________________________________
Pemberi Struk : Toko Kelontong (Z.Burn-out)
Alamat: Zona Kecil, -...
...|||||||5467891|||||111S|||452|I1...
...-----_____-----...
Mana Potion Normal: 4x ( €650 )
Health Potion Normal : 4x ( €700 )
Pil Penghilang Racun : 4x ( €1.000 )
Peta Zona Pinggiran : 4x ( €350 )
Kotak Kesehatan : 2x ( €500 )
^^^Total : ( €3.200 )^^^
..._____-----_____...
...[Scan Barcode]...
__________________________________________
Arlean segera men-scan struk belanja tersebut. Setelah ia meneliti dengan seksama, daftar belajaannya. Agar tidak terjadi kesalahan dalam pembelian dan pembayaran.
__________________________________________
[Bank Aetheria | Saldo : -€3.200,0]
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
[DING! Pembayaran Berhasil]
__________________________________________
Arlean : "Baik pak, terimakasih". Membungkukkan badannya dan segera mengambil kotak tersebut.
Ia pun segera kembali ke kendaraan dan membagikan barang-barang tersebut kepada semua teman-temannya.
Arlean : " Ini". Memberikan nya kepada masing-masing temannya.
Florina : "Makasih.. Kalau begitu, ayo pak. Kita berangkat" Ucapnya berterima kasih kepada Arlean dan meminta penjaga akademi berangkat menuju tempat tujuan.
..
.
(Di Zona Pinggiran)
Arlean dan kelompoknya yang telah sampai. Telah turun di tempat aman, mereka semua melihat-lihat disekitar. Dan banyak orang-orang disana, tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang guild ataupun petualang.
Bahkan disaat mereka menuju tempat aman, terkadang ada hewan yang menggila. Menyerang mereka. Beruntung ada petualang yang lewat dan penjaga jalan.
Penjaga Akademi : "Kalau begitu, saya akan menunggu kalian disini. Jika selesai dalam pengalaman pertarungan nya. Saya akan mengantar nona muda dan tuan muda sekalian. Menuju rumah kalian masing-masing". Ucapnya pada mereka.
Mendengar hal tersebut, mereka berempat serentak. Mengangguk dan berkata "Baik pak, terimakasih".
Mereka berempat segera menuju tempat untuk pemula. Dimana ada monster-monster yang menyerang.
Arlean : " Hey lihat itu, ada monster. Ayo kita bantu mereka" Melihat Akademi lain yang menyerang para monster.
Florin : "Ok!" Segera bergerak maju dan menolong salah satu siswa Akademi. Yang hendak diterkam oleh babi hutan gila.
'Srakksss... ' Suara darah dari babi hutan yang terpenggal.
Diikuti oleh shaobo, yang menghalangi para monster domba-domba jahat.
'Thudkk..' Suara benturan perisai milik shaobo yang menahan dua domba jahat tersebut.
Shaobo : "Arlean!" Meminta Arlean untuk segera membunuh mereka.
Arlean : "Ok!" Menyerbu domba tersebut dengan serangan menusuk, menuju kepala domba jahat tersebut.
'Thud..' Suara pedang yang menembus kepala domba tersebut.
Serina yang disana juga. Tidak tinggal diam, ia segera mengeluarkan belatinya dan segera menyerang satu domba lagi, yang ditahan oleh Shaobo.
'Mbrekk.. ' Suara domba jahat yang tergorok lehernya.
Shaobo : "Serina, kamu tidak apa-apa?" Melihat serina mengelap darah dari muncratan darah domba jahat tersebut.
Serina : "Ya, aku tidak apa-apa". Melanjutkan, melihat monster-monster lain yang mendekat.
Florina : " Hey Arlean, awas!!" Meminta Arlean menghindar. Karena melihat sebuah serangan ular racun yang menyembur padanya.
Arlean : "Hill..!!" Menghindari serangan ular racun tersebut.
Sempat ia menghindari serangan racun tersebut. Arlean segera melaju menuju ular racun tersebut. Dan ia segera menggunakan kemampuan skill nya [Keen Eye {Lvl.2}].
Menyadari bahwa ia tidak akan sempat untuk sampai di ular beracun tersebut. Sebelum ular itu sempat menyerang nya. Arlean segera melakukan lemparan pedang, dengan menggunakan satu tangannya. Yang ia perkuat dan perkirakan lintasan pedang nya, menggunakan kemampuan matanya.
'Wuzz.. Thud..!!'" Suara pedang yang melaju kencang dan mengenai kepala ular tersebut. Seketika ia memperoleh contribution point.
[System: +1 Poin Adventure]
Berlalu waktu, mereka semua segera membantu yang lain. Untuk menghabisi para hewan-hewan yang menggila.
[System : +1 Po.. ] ... [Syst: +1.. ] ...
Setelah mereka semua mengumpulkan banyak. Kontribusi poin. Arlean dan teman-temannya segera mengedarkan mana mereka, untuk mengambil esensi monster tersebut... Waktu pun berlanjut...
___---
(Di Ruangan Kerajaan)
Terlihat sesosok laki-laki gagah yang memasuki ruangan.
Grimwald : "Selamat datang Tristan, kau telat". Menyapa Tristan yang baru datang setelah Tristan membersihkan monster-monster di luar [Zona Pinggiran].
Tristan yang mendengar sapaan Grimwald, tidak ia hiraukan. Dan langsung menghadap kepada raja.
Tristan : " Salam kepada sang Raja. Raja Domier Le Eldoria". Membungkuk hormat dengan keyakinan teguh.
Raja Domier : "Ya. Berdirilah.." Menjawab dengan sapaan yang mendominasi milik nya dan dengan mata yang dingin.
Tristan : "Baik" Berhenti membungkuk badan dan pergi ke sisi kanan aula milik sang Raja.
Seketika, terlihat gerbang aula kerajaan. Terbuka lagi, tapi kali ini. Terlihat ada seorang laki-laki tampan yang datang.
Alvin Le Eldoria : "Aku menyapa kepada sang matahari kerajaan. Raja Domier". Menyapa ayahnya
Raja Domier yang melihat putranya, segera mengangguk. Dan berkata kepada Grimwald.
Raja Domier : " Grimwald, usulkan rencana yang kau katakan.." Berbicara kepadanya dengan tangannya yang satu dalam posisi menggemgam yang menyangga salah satu pipinya.
Grimwald : "Baik!" Menjawab dengan posisi ksatria sang Raja.
-"Pertama-tama. Aku ingin kalian tahu, monster apa yang dihadapi kerajaan ini" Menampilkan hologram monster yang besar di tengah-tengah ruangan kerajaan.
Grimwald : "Monster ini, diketahui. Sebagai Alien yang berasal dari galaxy lain". Menjelaskan dengan rincian data dari penelitian Dr. Drian.
Grimwald sebelum melanjutkan, ia sempat menghadap sang Raja. Dan meminta persetujuan.
Raja Domier mengangguk setuju.
Grimwald : "Kita akan menyerbu, monster ini. Bersamaan dengan para petualang tingkat teratas. Saat ia bangkit". Melanjutkan
-" Aku sudah memberikan kalian rincian penyerbuan nya disini" Memberikan rincian jalur peperangan.
Grimwald : "Penyerbuan kali ini, juga bisa sebagai. Bantuan untuk putra mahkota. Agar ia semakin dikenal oleh rakyat kerajaan". Melihat sang putra mahkota (Alvin).
Tristan : " Apakah kamu, ingin putra mahkota. Ikut maju, menyerang monster tersebut?" Menatap tajam pada Grimwald.
Grimwald yang merasakan tatapan tajam dari Tristan, segera tersenyum. "Ya, bukankah sang putra mahkota. Tinggal membunuh paling terakhir. Dan orang-orang akan menganggapnya pahlawan". Ucapnya.
Tristan : " Itu tidak mungkin!" Berteriak, karena ia tahu. Betapa bahayanya hal tersebut.
Sesaat Tristan berteriak. Sang Raja segera menatap balik Tristan dengan dingin.
Tristan yang menyadari ia salah, telah berteriak di ruang kerajaan. Segera meminta maaf pada sang Raja.
Tristan : "Maaf paduka Raja". Membungkukkan badannya lagi, meminta maaf dengan hormat.
Alvin yang melihat Tristan merasa bersalah, segera berkata.
Alvin Le Eldoria : " Paman, tidak perlu khawatir. Aku dapat menjaga diriku sendiri".
Grimwald yang melihat hal tersebut, tersenyum licik. Tanpa diketahui oleh semua orang disana, kecuali sang Raja.
Grimwald : " Aku tidak memintanya, untuk pergi sendiri menuju medan perang berbahaya. Ia harus ditemani oleh pengawal". Melanjutkan dengan terburu-buru.
-"Bagaimana kalau Tristan, bersamanya?" Meminta pendapat semua orang Dan kepada sang Raja.
Tristab yang menyadari, ia harus dibebani tugas seperti itu. Merasa keberatan
Tristan : "Mohon maaf semuanya, saya tidak bisa." Melanjutkan
Tristan : "Saya bertugas untuk menjaga sisi zona pinggiran. Dan menghalau para monster-monster yang hendak menerobos gerbang. Dan juga, saya di sini sebagai komandan zona perang pinggiran" Menjawab dengan memberikan detailnya, berharap orang-orang di ruang kerajaan mengerti.
Sebelum sempat ia melanjutkan, sang Raja berkata.
Raja Domier : "Meskipun begitu, tugas mu sebagai komandan sekaligus pengawal. Itu bisa kan?" Menjawab dengan menunjukkan kekuasaan nya.
Tristan yang mendengar hal aneh dari Raja, segera berkata.
Tristan : "Itu bisa saja Raja, jika anda menggantikan orang-orang yang menjaga dengan penyerang" Menjawab dengan detail.
Raja Domier : "Kalau begitu, sudah diputuskan. Tristan, kau sebagai pengawal sekaligus komandan zona perang pinggiran". Menjawab dengan tegas.
-" Ada sanggahan?" Berkata kepada semua orang dengan dingin.
Tristan Dan semua orang yang mendengar nya. Menjawab : "Tidak Raja".
Tristan : " Ada apa dengan Raja hari ini?" Gumamnya dalam pikiran. Sempat ia mencurigai sang Raja, yang perkataannya. Sangat aneh hari ini, tetapi ia tidak bisa tidak mematuhi sang Raja.
Grimwald yang mendengar hal tersebut. Segera tersenyum bahagia. Ia yakin bahwa rencana nya kali ini akan berjalan dengan lancar.
Setelah rapat tersebut. Mereka semua segera pergi dari ruang kerajaan. Dan meninggalkan sang Raja seorang diri...
..
.
Raja Domier yang melihat semua orang segera pergi. Ia segera memanggil asisten robotnya.
Raja Domier : "Asisten!" Memanggil sang robot asisten miliknya.
Asisten Robot (Raja) : "Iya tuan?.." Menjawab dengan menampakkan dirinya.
Raja Domier : "Perlihatkan kepadaku tampilan [Iris von Britan]". Menjilati bibirnya dengan lidahnya.
Asisten Robot (Raja) : " Baik, silahkan dilihat". Menampilkan sosok istri dari Tristan.
Setelah sang Raja, melihat foto Iris tersebut. Ia segera merasakan getaran di hatinya. Jantung berdebar-debar. Dan Ia sempat berkata di tengah-tengah ruang kerajaan yang kosong.
Raja Domier : "Tidak lama lagi, engkau akan berada di genggamanku... Hahahah!!!" Menatap tampilan Iris yang sangat mempesona...
...
..
.
_____
Bersambung : {Ch (27) Serangan Monster Drzd [2]} > [Next]
aku mau ngasih masukan tentang dialog kurang tepat pake tanda : tapi kalo untuk dialog lebih tepat pake tanda "
contoh nya
“Lo beneran bawa tikar?” tanya Vero sambil melirik tas jinjing besar yang dibawa Aluna.
semoga masukan ku bisa bermanfaat ya
semangat terus nulisnya cerita kamu sangat bagus ☺☺
Every writer has their own characteristics but every novel has its rules and writing methods.
aku udah like dan komen ya kak, jangan lupa balasannya di ceritaku🙃✨🙏
semangat terus nulisnya✨😁
jangan lupa mampir buat like dan komen di cerita ku ya kak🥺🙏