Alana adalah Seorang gadis yang memiliki kelainan hormon, dia bisa mengeluarkan Asi tanpa harus melahirkan seorang bayi dan kelainan itu hanya sang Ibu yang mengetahuinya, tapi suatu hari ternyata Lana harus menerima kenyataan jika kedua Orang tuanya di kabarkan meninggal dunia dan dia terpaksa ikut kedua Om nya ke Luar Negeri karena kedua nya tinggal di sana
Lalu Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Lana yang ternyata memiliki kelainan hormon sejak sekolah akan tinggal di Rumah Om nya yang kedua nya masih belum menikah dan naas nya kelainan itu akhirnya di ketahui oleh ke dua Om nya saat mereka baru tiba di Luar Negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Tiga Tahun Kemudian
Edward dan Dom saat ini menjadi Pengusaha paling sukses di Kanada, di usia muda nya, mereka berdua telah melakukan berbagai macam terobosan bisnis hingga menduduki puncak sebagai Pria tersukses di Kanada
Namun, di balik itu semua, sifat dan sikap Dom mau pun Edward berubah menjadi sangat dingin, tak tersentuh dan sangat datar
Mereka berdua di juluki sebagai Pria tercool abad ini di Kanada, karena tak satu pun wanita berhasil mendekati serta menyentuh hatinya
"Dom, kemana kita bulan ini seminar?" tanya Edward
"Ke Universitas Oxford di Inggris Ed, pemimpin mereka mengundang kita menjadi pembicara di sana selama 1 hari, setelah itu kita free selama 2 bulan" ucap Dom
"Oke" sahut Edward
Selama 3 tahun ini, Dom dan Edward bergantian menjadi pembicara di setiap seminar di berbagai Kampus yang berada di seluruh Dunia, hanya untuk mendapatkan Informasi tentang keberadaan Alananya di mana
Dom dan Edward yakin jika Alana di pastikan akan meneruskan kuliah nya ntah di mana selama 3 tahun ini, sehingga setiap Dom mau pun Edward menjadi pembicara di Suatu Negara, mereka selalu mencari keberadaan Lana menggunakan Orang-orang sewaan nya untuk mencari identitas Alana hingga saat ini
"Kapan kita berangkat ke Inggris?" tanya Edward
"Sore ini Ed" sahut Dom yang ntah kenapa mulai siang tadi jantungnya berdebar seperti akan bertemu dengan seseorang
Di Kampus Alana atau berganti nama Anastasia Betven
"Ana, di panggil Miss Caroline" ucap Vanesa, sahabat Ana
"Ada apa aku di panggil Nes?" tanya nya
"Gak tau, tapi yang aku dengar dari gosip yang beredar, katanya akan ada seminar yang mengundang pembisnis muda yang sangat viral di abad ini" ucap Vanesa
"Oh gitu, aku ke sana deh" sahut Ana dan Vanesa hanya mengangguk saja
Tok...tok..tok...
"Masuk" ucap Dosen Ana yang bernama Miss Caroline terdengar
"Miss Caroline, ada apa memanggil saya?" tanya Anastasia ketika di dalam ruangan
"Anastasia, kita kedatangan tamu penting yang di undang langsung oleh Pimpinan kita untuk di adakan seminar dari 2 pembisnis muda yang lagi viral itu" ucap Miss Caroline semangat
"Jadi Saya minta kamu nanti akan menjadi pembawa acara seperti biasanya ya" ucap Miss Caroline
"Kapan rencana nya Miss seminar?" tanya Anastasia
"Besok siang di gedung serba guna" ucap Miss Caroline
"Oke Miss" sahut Anastasia paham
Besok siang di Gedung serbaguna
"Wah udah cantik aja nih Anastasia" goda Vanesa
"Iya dong, terakhir nih aku jadi pembawa acara, habis tu kita kan wisuda Nes" ucap Anastasia
"Emang siapa sih tamu kali ini, kok sambutan nya meriah banget, para Dosen sampai datang semua, padahal biasa nya jarang kayak gini"ucap Ana
"Masa kamu ga tau kedua pria tampan yang lagi viral di Kanada hingga ke seluruh dunia booming nya mereka membawakan seminar di setiap kampus di seluruh dunia" ucap Vanesa dan Ana hanya menggelengkan Kepalanya saja karena sama sekali tak mengetahuinya, dia bahkan jarang membuka Hp selama ini jika tak ada yang menyangkut tentang pelajaran
"Vanesa, ayo sudah di tunggu di Gedung serbaguna" ajak salah satu teman mereka menghampiri kedua nya
"Ya" sahut Vanesa
"Coba kamu buka nama di Map mu itu yang nantinya akan kamu bacakan saat memanggil nama mereka" tunjuk Vanesa lagi dan Ana pun mengangguk pelan, Ana bahkan tak kepikiran untuk membuka dan membaca susunan acara hari ini karena sudah seringnya dia di tunjuk menjadi Pembawa acara di berbagai diskusi Kampus, maka nya susunan acara tersebut membuatnya sudah sangat di hafalnya sehingga sejak kemaren Ana hanya menaruh map tersebut di meja belajarnya saja
Ana pun mulai membuka map nya yang dari tadi dia pegang, dia sendiri lupa membaca nama-nama tamu yang akan dia panggil nanti saat acara di mulai
"Ah, kenapa aku lupa" gumam Ana saat ini
Lalu Ana mulai membukanya dan ketika membaca nya, tiba-tiba kedua mata nya mulai memanas dan jantungnya terasa tiba-tiba berhenti
Deg!
Mereka berdua adalah Edward Fransisco dan juga Dominic Fransisco gumam Ana setelah membaca nya
"Kenapa...kenapa..mereka kesini" ucap nya terkejut dan mulai merasakan nyeri yang sangat di relung hati nya, berbagai macam peristiwa tiga tahun lalu mulai bermunculan dari hubungan biasa hingga hubungan kekasih terputar di otak Ana saat ini
"Aku harus kuat, sudah 3 tahun mereka tak bisa menemukan ku dan kali ini mereka juga tidak akan bisa, karena aku sudah mengganti identitas ku saat ini gumam Ana dengan wajah amarah nya
Ana pun dengan kepercayaan diri yang tinggi yang terlihat di wajah nya mulai masuk ke Gedung serbaguna dan mulai mempersiapkan semuanya
"Ana, gimana udah siap semua?" tanya Miss Caroline yang sebagai penanggung jawab acara ini
"Sudah Miss" ucap Ana yang mulai memperhatikan setiap peserta dan para Dosen mulai berdatangan di hadapan nya
Ana yang saat ini duduk di kursi tempat acara mulai memandang kedua Pria yang saat ini mulai masuk ke dalam gedung acara ini, Ana melihat banyak perubahan yang terlihat kepada kedua mantan Om nya tersebut
Mereka terlihat lebih matang dan juga sorot matanya sangat tajam memandang siapa pun saat ini gumam Ana dalam hati
"Dom, coba kamu perhatikan wanita yang memandang kita mulai masuk ke gedung ini tadi yang pakai baju putih bergaris pink, dia sejak tadi tak lepas memandang kita berdua" bisik Edward
"Aku juga melihatnya sejak tadi, tapi dari sorot matanya tak memandang kekaguman seperti wanita lainnya, malah tadi aku sempat mengira kalau dia Lana kita, karena dari sorot nya sangat sama Ed, tapi dari segi wajah dan pakaian, mereka berdua sangat lah berbeda" ucap Dom
"Selama ini kita mencari jejak nya dan berpikir jika dia akan memakai nama dan wajah yang sama tapi apa kamu pernah berpikir Dom, kalau dia bisa mengubah penyamarannya dan namanya untuk menghilang dari kita berdua, apalagi kita saat ini sangat terkenal dan juga viral di setiap negara" sahut Edward lagi
"Bisa jadi Ed, aku juga sempat memiliki pemikiran begitu, apa kita tes aja Ed, dengan yang biasa sering kita lakukan bertiga dan yang hanya tau hanya kita bertiga saat itu" ucap Dom
"Bisa Dom, aku ada bawa barang nya" ucap Edward tersenyum miring
Tak lama setelah Ana membuka acara dan mempersilahkan Dosen memimpin jalan nya acara, Ana pun mulai memanggil kedua nama yang membuat nya berdebar sementara
"Silahkan Mr Edward Fransisco dan Mr Dominic Fransisco" ucap Ana sopan
"Eehhmm, maaf Nona Ana, apa bisa kami meminta tolong untuk membantu membukakan sandi laptop kami, tadi tak sengaja terkunci" ucap Dom ramah
"Boleh saya liat laptop nya, Mr" ucap Ana lembut
"Ini Nona" sahut Edward memberikan Laptop pada Ana saat ini
Ana pun ketika membuka laptop tersebut langsung refleks terkejut menatapnya sesuatu yang berada di sana saat ini
kasian lana