(S1)
"Gabisa, pokonya gue gamau hamil sampe gue lulus SMA" - Dini
"idihh siapa juga yg nafsu liat lo yg kerempeng" - Raka
bagaimana kisah pernikahan terlalu (Dini) mereka.
(S2)
"Cowo ngeselin, tapi aku suka"- Mela
"Nona aneh yang punya banyak kejutan" - Bima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dillah Dillot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 Bercerita
Dini dan Raka telah bergabung dengan sahabat-sahabatnya dan mulai menceritakan kejadian disekolaham tadi, dengan seksama mereka mendengarkan cerita Dini. Mela sudah mulai emosi, Dewi dan Dea sudah mengumpat menyumpah serapahi Ratna dan ibunya itu.
"idihh, ibu dan anak sama-sama ngeselin"
"iya ya, tapi lucu sih ko dia bisa ngira bunda itu ibu lu, Ka?Raka yang di tanya hanya mengedihkan bahu.
"oh itu soalnya pas si cabe dorong bunda Raka yang duluan nanya ke bunda"
"terus, terus dia ngedorong gue dan bilang gue miskin. Hahaha sumpah deh gue pengen ketawa tapi ya gara-gara dia kepala gue sampe sekarang masih pusing"
"mana yang sakit, yangg?" tanya Raka mendekati Dini dan mengelus-elus rabut istrinya itu.
"isshh,, jauh jauh sono" usir Dini pada Raka, ia sebenarnya sudah tidak marah namun hanya berakting.
"lanjutin gua penasaran pea" Dea berusaha memisahkan Dini dan Raka dengan menggukan bantal yang di lempar ke arah Raka.
"iya iya, terus ya Dia bilang klo bokapnya iti Direktur umum di perusahaan ayah"
"wah gila, gilaa tuh cabe" Dea menggelengkan kepanya
"wah bener-bener tuh cabe, harus cepat-cepat kita mengucapkan bela sungkawa nih" timpal Mela
"hah kenapa gitu?" Adi dan Bima bingung dengan perkataan Mela
"iya jelas lah, gini deh dulu aja ya guru yg ngehukum Dini sampe pinsan aja hampir dikeluarin apa lagi ini yang jelas-jelas ngedorong Nyonya dan Nona besar Aditama, tamat deh riwayat tuh keluarga"
"wah wah baru kali ini gue denger Mela ngomong kasar" Dea berucap dengan tertawa karena heran Mela yang biasanya kalem dapat menucapkan kata sefrontal itu.
"haha sorry sorry aku cuma kebawa suasana"
Akhirnya mereka melanjutkan mengobrol, bercanda tawa hingga sore hari dan mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing dan mempersiapkan liburan mereka.
---------
Disisi lain,
Bunda Risa menceritakan semua kejadian yang menimpanya beserta putri bungsunya, Lary yang sedang berada dirumah ia geram mendengar cerita istrinya itu. Setelah memutuskan sambungan telpon dari Risa, Lary langsung menghubungi asisten pribadinya dan aka mengakan pertemuan dengan Raditya Agatha segera mungkin.
"Rendraaa" teriak Lary kepada Putra sulung nya
"iya yah, ada apa"
"kamu cepat berpakaian rapih, ikut ayah ke kantor"
"ada apa yah? Ini kan Weekend"
"gak usah banyak bicara cepat ganti"
"baik yah" Rendra langasung menganti pakaian nya dan bergegas menghampiri sang ayah di ruang tengah
Lary yang sudah mengenakan pakaian rapih langaung menuju mobil yang sudah disiapkan asisten nya dan dengan cekatan asisten Lary langsung berlari kebelakang kemudi untuk melajukan mobil menuju kantor pusat Aditama Grup. Rendra ingin bicara namun melihat raut wajah ayah nya sedang kesal ia membatalkan niat nya.
Tiga puluh menit perjalanan mereka sampai di depan gedung pencakar langgit, kedatangan mereka sudah di sambut oleh seorang pria yang juga berpaian rapih. Lary dan Rendra turun dari mobil terlihat pria itu membukuk memberi hormat
"Dimana Raditya?"
"beliau sudah di ruanagn anda pak"
"bagus"
Lary berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh pria tersebut, Rendra menghampiri pria itu untuk menanyakan ada apa ini sebenarnya.
"pak yanto, ada apa ini?"
"saya juga tidak tau pak, saya hanya ditugaskan untuk menjemput pak Direktur Umum karena ada hal penting yang akan pak presdir sampaikan"
"sepertinya ada masalah serius"
Setibanya diruangan presdir, orang yang sudah berada di dalam berdiri dari duduk nya dam membukukan badan nya sekerika Lary dan Rendra beserta sekertaris nya memasuki ruangan. Lary duduk dikursi kebesaranya Rendra berdiri di samping kiri Lary dan sekertarisnya di samping kanan.
"Sebenarnya ada apa pak? Sampai bapak memanggil saya di hari libur?" laki-laki itu mulai bersuara, dia merasa tidak memiliki salah kepada pemimpinya itu. Lary mengerutkan kening nya, ia menahan emosinya karena tidak ingin ada ribut-ribut diruanganya.
"apa istri atau anakmu tidak menceritakan sesuatu?" tanya kembali Lary dengan nada suara yang sudah naik sedikit naik
"ti,,,tidak pak"
"apa aku harus menceritakanya?" Lary sudah sangat emosi dengan laki-laki yang diberada dihadapanya,
"baik lah sepertinya istri dan anakmu tidak berani untuk bicara padamu. Tapi aku akan tetap memberi pelajaran untukmu" lanjutnya lagi dengan nada sinis
Sebenarnya ada apa ini,.gumam laki-laki itu dalam hati.
"aku akan menurunkan jabatanmu menjadi karyawam biasa di bagian arsip. Dan posisimu saat ini akan di gantikan oleh Rendra putra sulungku"
Deg,
Seketika jantung laki-laki itu sekan-akan berhenti berdetak mendengar perkataan presdirnya, ia berpikir dalam lamunan nya.
apa yang dilakukan Mona dan Ratna sampai-sampai menyingung pak presdir
"Maaf pak Sebelumnya, saya masih tidak paham dimana letak kesalahan saya?" Lary mengangguk-anggukan kepalanya
"Baiklah, kuarasa sebaiknya aku menceritakan sedikit agar kamu paham dimana letak kesalahanmu"
"Istri dan anakmu telah dengan sengaja melukai dan memaki anak bungsuku"
"A,,, apa?"
"Ya itu Kenyataanya"
"aku memberi mu kesempatan untuk memperbaiki kesalahan anak dan istrimu"
"tapi pak, itu kesalahan istri dan anakku mengapa aku yang harus menebusnya. Saya merasa dedikasi saya kepada pekerjaan dan perusahaan ini cukup baik. Selama 15 tahun saya bekerja tidak pernah ada masalah"
"Sungguh?" Lary mengangkat tanganya mengisaratkan kepada sekertarisnya untuk memberi map yang dipegang untuk diberikan kepada laki-laki itu.
Laki-laki itu membaca dengan teliti laporan yang ada ditanganya, tubuhnya begetar dan keringat dingin mulai keluar membahsahi dahinya,
bagaimana ini, mengapa pak presdir sampai tahu semuanya
"mengapa? Kaget aku mengetahui semuanya?"
Cih, dia bisa membaca pikiranku
"Maaf pak"
"Memang jumlah dana yang kau gelapkan tidak terlalu besar, namun aku kecewa kepadamu mengapa kau bisa melakukan hal itu, apa gajimu tidak cukup?. Seharus nya aku sudah memecatmu dari dulu tapi karena kinerjamu bagus maka dari itu aku perthankan"
"Terimakasih pak, telah memberi saya kesempatan"
"Ya, kamu didikalah istri dan anakmu dengan lebih baik agar tidak menyakitin orang lain"
"Sekali lagi saya minta maaf atas perbuatan istri dan anak saya"
"Dan satu lagi, jika kau berani macam-macam sekali lagi aku tidak akan segan-segan mengasingkan mu ketempat yang jauh"
Glek, gagal semua rencaku selama ini sial
Ancaman seorang Lary Aditama sepertinya tidak akan main-main, aura penguasa dan berwibawa, ia tak akan segan-segan menghukum bawahan nya bersalah. Tetapi dibalik itu Lary sunguh mengjadi kepala keluarga yang baik pada istri serta anak-anaknya tidak pernah membawa masalah perusahaan dirumah ia selalu lembut dan penyanyang jika dirumah.
*
*
*
Hai Gengs~
Maaf ya klo update nya lama, soalnya aku lagi liburan hehe.
aku udah upload beberapa bab ya.
happy reading
bye,, bye