NovelToon NovelToon
Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Iblis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Perperangan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nugraha

“Yang hidup akan ditumbuk menjadi pil, yang mati akan dipaksa bangkit oleh alkimia. Bila dunia ingin langit bersih kembali, maka kitab itu harus dikubur lebih dalam dari jiwa manusia…”

Di dunia tempat para kultivator mencari kekuatan abadi, seorang budak menemukan warisan terlarang — Kitab Alkimia Surgawi.
Dengan tubuh yang lemah tanpa aliran Qi dan jiwa yang hancur, ia menapaki jalan darah dan api untuk menantang surga.

Dari budak hina menuju tahta seorang Dewa Alkemis sekaligus Maharaja abadi, kisahnya bukanlah tentang keadilan… melainkan tentang harga dari kekuatan sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nugraha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Aroma Bunga Musim Semi

Li Yao berjalan perlahan menjauh dari Penginapan Mata Air Timur. Suara hiruk pikuk Desa Shuijing terasa samar di telinganya, sementara langkahnya semakin cepat, seperti ada sesuatu yang mendorongnya. Begitu sampai di sudut jalan yang sepi, ia berhenti dan menarik napas panjang.

“Sepertinya di sini cukup aman” gumamnya. Ia kemudian mengeluarkan surat dari dalam kantongnya, sebuah surat yang tersegel dari Yue Xian.

Dengan hati-hati, Li Yao membuka segel surat tersebut. Aroma lembut bunga musim semi tercium samar.

Tulisan tangan Yue Xian yang rapi terpampang di hadapannya.

"Saudara Li Yao,

Maafkan aku yang tidak bisa menunggumu di Penginapan Mata Air Timur selama tiga hari. Sudah dua hari aku menunggumu di penginapan Mata Air Timur, aku harus kembali ke Klan karena terjadi sebuah fenomena aneh di wilayah tengah Tianxu, langit tiba-tiba berubah menjadi merah darah, seolah bencana besar akan datang. Karena itu, aku terpaksa kembali untuk memastikan keselamatan keluarga dan wilayah kami.

Jika kamu membaca surat ini dan jika kamu tidak keberatan, datanglah menemuiku di Klan Yue yang berada di Kota Qingya Timur. Aku akan menunggumu di sana.

Yue Xian."

Li Yao terdiam lama menatap tulisan itu hingga huruf-hurufnya seolah terpatri dalam ingatannya. 'Langit merah darah?' pikirnya. Hatinya berdebar dengan kencang.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Gumam Li Yao, ia tidak menyadari bahwa apa yang terjadi itu karena Kitab Alkimia Surgawi terlepas olehnya di dalam Gunung Hitam.

Li Yao kemudian meremas surat itu lalu menatap ke arah timur. Kota Qingya Timur bukanlah kota kecil. Itu adalah salah satu pusat perdagangan dan wilayah berpengaruh di bagian timur wilayah tengah Tianxu.

Butuh perjalanan setidaknya dua Minggu lebih untuk sampai ke sana bagi seorang manusia biasa seperti Li Yao, tapi cukup dua atau tiga hari bagi para kultivator, sementara jalan menuju Kota Qingya Timur melewati hutan, desa desa dan jalur pegunungan.

“Baiklah… karena ini adalah janjiku, aku tidak boleh mengingkarinya,” ucap Li Yao dengan suara pelan tapi mantap.

Ia menyesuaikan tali tas besar di punggungnya. Botol-botol obat, bahan bahan  alkimia, dan sedikit makanan kering yang ia persiapkan untuk perjalanan terasa berguncang ringan di dalam tasnya. “Hari ini, aku harus mempersiapkan perjalanan menuju Kota Qingya Timur.”

Li Yao menoleh sekilas pada Desa Shuijing. Ada rasa berat meninggalkan tempat ini, tempat di mana untuk pertama kalinya ia merasakan kehangatan sederhana dan indahnya dunia luar.

Akhirnya, Li Yao melangkah menyusuri jalan setapak berbatu yang membelah hutan kecil. Daun-daun bergoyang pelan tertiup angin menciptakan suara gemerisik lembut seperti bisikan yang mengikuti setiap gerakannya. Aroma tanah basah bercampur dengan wangi samar bunga liar, menghadirkan ketenangan sesaat di tengah perjalanan yang tak pasti.

Namun di balik kedamaian itu, ada kewaspadaan yang terus mengintai. Jalan menuju Kota Qingya Timur bukanlah jalur aman. Di balik pepohonan rimbun, berbagai binatang buas bisa saja menyerang nya, dan tak jarang ada bandit atau pemburu yang mencari korban untuk dirampok.

Li Yao menarik napas panjang, lalu berhenti di bawah bayangan pohon besar. Ia menutup matanya membiarkan keheningan memasuki pikirannya, ia mencoba sambil melatih teknik Roh Tanpa Bentuk. Perlahan lahan dunia di sekitarnya seperti berubah. Ia bisa merasakan getaran samar dari tanah, energi kehidupan yang berdenyut di dalam tanaman, hingga detak jantung kecil seekor tupai di atas cabang pohon.

"Aku merasakan seolah olah memiliki mata lain," pikirnya.

Setiap beberapa jam, ia mengulangi latihan ini mencoba memperkuat insting dalam kesadaran nya. Terkadang ia bisa mendengar “bisikan” dari roh alam, sebuah getaran yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, tapi cukup untuk memberitahunya mana jalur aman dan mana jalur berbahaya.

Suatu saat, saat ia melewati jalur yang dikelilingi pohon tua berlumut, Li Yao merasakan aura yang ganjil. Aura itu berdenyut pelan seperti jantung yang memanggilnya.

"Apa itu…?" gumamnya, Li Yao kemudian menelusuri sumber aura itu.

Di balik akar besar yang melilit tanah, ia menemukan sebuah tanaman langka, Bunga Mata Darah. Kelopaknya merah tua, dan berkilauan seperti tetesan darah segar. Saat Li Yao mendekatinya, Li Yao bisa merasakan panas halus yang keluar dari tanaman itu, serta bercampur dengan aura penyembuhan yang kuat.

“Bunga ini…kelopaknya mampu meredam racun tertentu” Li Yao kemudian menunduk dan meneliti kelopak satu per satu. Pemahamannya yang di dapat dari kitab Alkimia Surgawi, bahwa tanaman ini sangat tinggi nilainya.

Ia langsung mengulurkan tangannya, tapi sebelum memetiknya, ia menggunakan teknik Roh Tanpa Bentuk untuk menyapa roh tanaman itu. Getaran lembut merespons dari tanaman Bunga Mata Darah, seolah olah tanaman itu mengizinkan dirinya untuk dipetik.

“Teknik ini benar-benar menuntunku seperti jni” gumamnya sambil memetik tanaman itu dan memasukkannya ke dalam tasnya.

Hari semakin siang, dan Li Yao melanjutkan perjalanannya. Hutan kecil mulai berubah menjadi hutan yang lebih padat dengan banyak pepohonan besar berakar. Sesekali, ia mendengar suara burung besar mengepakkan sayap di atasnya atau desisan ular di rerumputan.

Teknik Roh Tanpa Bentuk menjadi alat pemandu yang sangat berguna. Ketika ia merasakan aura agresif dari seekor ular roh di jalan yang ia lewati, ia langsung memilih jalan lain untuk menghindarinya.

Setiap beberapa jam, Li Yao berhenti di bawah pepohonan, menutup matanya untuk melatih teknik Roh Tanpa Bentuk.

Pada saat langit sudah menjelang sore di hari ketiga, Li Yao akhirnya mencapai jalur padang rumput yang panjang, tempat angin berhembus kencang membawa debu kering. Saat ia melangkah santai, tiba-tiba tiga pria berpakaian lusuh muncul dari balik gundukan tanah. Mereka membawa pedang berkarat, wajah mereka penuh dengan senyuman licik.

"Teman teman, akhirnya kita mendapatkan mangsa juga." Ucap salah satu dari mereka. Kemudian mereka bertiga menghampiri Li Yao.

“Hey bocah, sepertinya kau membawa barang barang berharga di tas besar itu? Serahkan semua isinya, kalau tidak kami akan menguliti kulitmu!”

Li Yao berdiri dan menatap mereka dengan tenang, matanya menatap mereka dengan dingin. Melalui Teknik Roh Tanpa Bentuk, ia merasakan fluktuasi gelombang emosi dari ketiga pria itu, keserakahan yang mendominasi, rasa percaya diri berlebihan, tetapi di baliknya ada ketakutan kecil yang tersembunyi.

“Aku tidak ingin membuat masalah. Pergilah sebelum menyesal,” ucap Li Yao dengan suara datar.

“Dasar bocah sombong!” seru pria yang lain, lalu mereka bertiga langsung menyerbu Li Yao dari berbagai arah dengan gerakan kasar.

Namun, Li Yao sudah bergerak lebih cepat. Tangannya meraih satu botol kecil dari dalam tasnya dan melemparkan nya kepada mereka.

Praaak...

Botol itu pecah saat menghantam tanah, kemudian melepaskan asap beracun yang menyebar dengan cepat. Dalam hitungan detik, mata para perampok itu merasakan perih, napas mereka seperti tercekik, dan akhirnya mereka jatuh berguling guling di tanah sambil menutup wajah mereka dan berteriak kesakitan.

“Ramuan tidur dengan efek samping tiga hari sakit kepala. Anggap saja ini pelajaran buat kalian,” gumam Li Yao pelan sambil berjalan melewati mereka tanpa menoleh sedikit pun.

1
Green Boy
mantap thor
Eko Lana
alur cerita yang bagus dan menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!