NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang CEO

Istri Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Seiring Waktu / Romansa / CEO
Popularitas:25.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rienss

“Sah!”
Di hadapan pemuka agama dan sekumpulan warga desa, Alan dan Tara terdiam kaku. Tak ada sedikitpun senyum di wajah meraka, hanya kesunyian yang terasa menyesakkan di antara bisik-bisik warga.
Tara menunduk dalam, jemarinya menggenggam ujung selendang putih yang menjuntai panjang dari kepalanya erat-erat. Ia bahkan belum benar-benar memahami apa yang barusaja terjadi, bahwa dalam hitungan menit hidupnya berubah. Dari Tara yang tak sampai satu jam lalu masih berstatus single, kini telah berubah menjadi istri seseorang yang bahkan baru ia ketahui namanya kemarin hari.
Sementara di sampingnya, Alan yang barusaja mengucapkan kalimat penerimaan atas pernikahan itu tampak memejamkan mata. Baginya ini terlalu cepat, terlalu mendadak. Ia tak pernah membayangkan akan terikat dalam pernikahan seperti ini, apalagi dengan gadis yang bahkan belum genap ia kenal dalam sehari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rienss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tidak Perli Izinmu

Lantai dua puluh terasa sunyi ketika Tara barusaja menginjakkan kaki di sana. Suasananya berbeda sekali dengan tempat kerjanya sebelumnya di divisi keuangan.

Ia kemudian melangkah menghampiri meja milik seorang perempuan yang ia kenali sebagai sekretaris Alan.

“Selamat pagi, Bu Rinda,” Sapa gadis itu sopan.

Rinda yang beberapa saat lalu masih sibuk memeriksa dokumen mengangkat pandangannya. “Selamat pagi. Kamu pasti Tara, bukan?”

Tara mengangguk. “Iya, Bu.”

Wanita berusia tiga puluh tahunan dengan penampilan anggun itu tersenyum  profesional. “Selamat datang, Tara.” Ia lalu menutup map dan beranjak dari tempat duduknya. “Ayo, saya antar ke tempat kerjamu yang yang baru.”

Tara kembali mengangguk, lalu mengikuti langkah wanita itu menyusuri koridor menuju ke sebuah ruangan berdinding kaca tebal. Jantung Tara berdetak lebih cepat. Rasa gugupnya bertambah mengingat ia akan bergabung dengan staff khusus eksekutif perusahaan itu.

Rinda memperkenalkan Tara terlebih dahulu kepada para staff di ruangan itu.

“Hallo semua, Ini Tara. Mulai hari ini dia akan bergabung di ruangan ini,” ujar Rinda tenang.

Beberapa staff tersenyum ramah, beberapa di antaranya hanya mengangguk sambil melanutkan pekerjaan.

Atmosfer di tempat itu benar-benar berbeda, lebih kaku dibanding divisi tempat Tara bekerja sebelumnya.

“Itu mejamu, Tara,” ujar Rinda menunjuk meja kosong yang sudah lengkap dengan komputer baru. “Kalau ada kebutuhan atau akses dokumen tertentu, langsung hubungi saya.”

“Terima kasih, Bu,” jawab Tara sedikit membungkuk.

Begitu Rinda melangkah kembali ke mejanya dan Tara baru  hendak menarik kursi kerjanya, terdengar suara seorang pria memanggilnya dari arah pintu masuk.

Gadis itupun spontan menoleh.

Mendapati Dirga yang melangkah cepat menghampirinya.

Beberapa staff lainnya pun ikut menoleh. Beberapa saling berbisik pelan melihat kehadiran sang CFO di ruangan itu.

Hampir semua staff di sana tahu siapa Dirga. Adik sang CEO yang terkenal dengan julukan “Si cassanova”. Beberapa karyawati di perusahaan itu termasuk Dini sekretarisnya sekarang telah menjadi subjek untuk kepuasan biologis pria itu.

Dan sekarang, sepertinya Tara si karyawan baru yang akan menjadi mangsa selanjutnya.

Dirga sama sekali tak memusingkan tatapan-tatapan itu. Ia terus melangkah menghampiri Tara dengan wajah tegang dan emosi yang terlihat jelas.

“Tara? Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu dipindahkan ke sini?”

Tara tersenyum kikuk menyadari tatapan-tatapan yang tertuju ke arahnya, termasuk dari Rinda yang sempat berhenti sebentar.

“P_Pak Dirga, saya...”

Belum sempat Tara menyelesaikan kalimatnya, Dirga meraih lengan gadis itu. “Ikut saya sebentar.”

“Pak, tapi saya harus...” Tara mencoba menahan, tapi Dirga tak perduli dan menariknya menjauh dari tempat itu.

Dengan cengkraman tangan Dirga yang kuat, membuat Tara terpaksa mengikutinya. Hingga pada akhirnya mereka tiba di area tangga darurat yang sunyi barulah barulah Dirga melepaskan tangan itu.

Napas pria itu memburu dengan tatapan tajanya mengarah pada Tara.

“Kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa padaku, Tara?” cecar Dirga.

Tara engurut lengannya yang sedikit memerah. “Mengatakan apa, Pak?”

Dirga menatapnya tajam, frustasi.

“Mengatakan apa? Kamu serius, Tara? Kamu dipindahkan ke sini tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan padaku dan kamu masih bertanya harus mengatakan apa?”

Tara justru terlihat tenang. “Karena saya memang tidak tahu harus mengatakan apa, Pak.”

Dirga mengepalkan kedua tangannya, rahangnya ikut mengeras. “Sejak kapan kamu tahu hal ini? Ha?”

“Sejak kemarin sore,” jawab Tara tenang, tapi justru membuat perasaan Dirga makin tak karuan.

“Tapi saya dapat pemberitahuan resmi dari HRD baru pagi ini, Pak,” lanjut gadis itu.

Dirga mengusap wajahnya dengan gerakan kasar. Tara benar-benar membuatnya hilang kendali dengan sikap tenangnya. Apa yang terjadi seperti tidak terpengaruh apa pun padanya.

“Kenapa kamu diam saja kemarin Tara?” tanya Dirga geram.

Tara mengangkat sedikit bahunya. “Saya pikir Pak Dirga sudah tahu,” jawabnya datar. “Dan lagipula, ini hanya sampai tanggal mutasi saya berlaku, Pak. Jadi mungkin... hanya sekitar satu minggu.”

Tara bahkan masih sempat menghitung dengan jari, membuat Dirga hampir meledak karena marah bercampur kesal.

Dirga tak menyahut, ia berusaha mengatur napasnya agar tak lebih emosi engan sikap Tara.

Dan saat itulah, Alan yang barusaja keluar dari lift bersama Rico melihat pemandangan itu.

Seketika rahang pria itu mengeras, dan kedua tangannya mengepal kuat. Ia tanpa ragu melangkah mendekat, diikuti Rico yang berjalan setengah langkah di belakangnya.

“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanyanya tanpa basa-basi dengan nada dingin dan penuh tekanan. Tatapannya begitu tajam seolah menguliti Tara dan Dirga satu persatu.

Dirga tak langsung menjawab, ia tak gentar dan membalas tatapan itu. Sementara Tara menunduk dengan kedua tangan saling meremas di depan tubuhnya.

“Kenapa Abang pindahkan Tara ke sini?” Dirga akhirnya bersuara. “Apa maksud Abang sebenarnya?”

Alan diam sebentar. Tatapannya singgah pada tara terlebih dahulu.

“Kau, kembali ke ruangan. Lanjutkan pekerjaaanmu,” ucap Alan tegas.

Tara sempat menelan ludah sebelum mengangguk, “Baik, Pak.”

Tara menuduk hormat pada ketiga pria itu, lalu bergegas meninggalkan area tangga darurat.

Begitu Tara menghilang, barulah Alan memusatkan perhatiannya kembali pada Dirga.

Suasana di sekitar mereka terasa berat.

Dirga menyilangkan tangan di depan dada, rahangnya masih mengeras. “Sekarang jawab, Bang. Kenapa Abang tiba-tiba memindahkan dia ke sini?”

Alan tetap tenang, bahkan terlalu tenang meskipun sebenarnya hatinya ikut membara melihat perhatian sang adik pada Tara.

“Aku tidak perlu izinmu atau siapapun untuk memindahkan karyawan, Dirga. Ingat itu.”

“Tapi ini bukan soal izin!” suara Dirga meninggi, langkahnya maju setengah. “Abang tahu persis kenapa aku keberatan.”

Alan tersenyum tipis tapi terkesan dingin. “Kalau kau punya persoalan pribadi dengan Tara, atau dengan keputusan manajerialku, itu bukan urusanku.”

Dirga mengepalkan tangan. “Abang tahu aku sedang...”

“Apa?” potong Alan cepat. “Kamu sedang apa, Dirga?”

Dirga terdiam sesaat, tapi sorot matanya semakin jelas menunjukkan bahwa ia tidak terima, cemburu, arah, sekaligus frustasi karena Tara dipindahkan dari departement yang dipimpinnya.

Alan memperhatikan itu semua tanpa berkedip.

“Jangan bawa urusan pribadi ke dalam perusahaan,” lanjut Alan dengan nada suaranya yang lebih dingin.

“Dan jangan memperlakukan karyawan sesuka hatimu hanya karena emosimu tidak stabil.”

Wajah Dirga memerah, giginya terkatup rapat.

Rico yang sejak tadi berdiri diam di belakang Alan hanya bisa memantau, tapi ia selalu siaga campur tangan jika keduanya semakin panas.

“Satu hal lagi, Dirga.” Alan mencondongkan tubuhnya sedikit ke arah sang adik. Suaranya terdengan rendah nyaris berbisik.

Dirga menatapnya tajam, napasnya masih terengah menahan emosi.

“Selama dia bekerja dalam pengawasanku... kau tidak boleh menyentuhnya tanpa izinku.”

Kalimat Alan barusan membuat mata Dirga membesar.

“Abang...”

Alan berbalik , menandakan diskusi selesai. Namun sebelum ia benar-benar melangkah, ia mengucapkan satu kalimat dengan intuisi peringatan terhadap sang adik.

“Jaga sikapmu.”

Setelah Alan berbalik dan berjalan meninggalkan Dirga begitu saja, suasana di area tangga darurat itu semakin tegang.

Dirga masih berdiri di tempatnya, diam, matanya tajam menatap punggung Alan yang sudah semakin menjauh.

Kemudian...

Dug!

Tanpa peringatan, Dirga mengepalkan tinju dengan kuat dan menghantam dinding kaca di  dekatnya.

“Sial!” geram Dirga masih penuh dengan amarah yang belum juga mereda.

Sementara itu, setibanya ia di ruangan Alan tak langsung duduk di kursinya. Ia justru menghampiri dinding kaca besar yang memperlihatkan panorama kota pagi itu.

Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya yang masih bergejolak dengan apa yang terjadi barusan.

Sebentar lagi, dia harus menghadapi masalah yang baru saja dipicu. Dirga, Tara, dirinya, dan juga Lira, serta semua yang terjadi di antara mereka... semuanya semakin sulit dikendalikan.

Ia lalu berbalik ke kursinya, dan dengan gerakan mantap, pria itu menekan tombol interkom di atas meja.

“Suruh Tara datang ke ruanganku sekarang juga.”

1
Yani Cuhayanih
nyonya anggi kabur dari suami nya dan anak anaknya demi menikah dengan llaki kaya..jika benar begitu ooh sungguh klise..alan poigami dengan dua orang wanita bersaudara tiri..wiiih pusiing/Smug/
Dewizulfa Yulius
selalu menunggu up nya..
Thor ...up nya jangan 1 bab perhari
Yani Cuhayanih
gk mungkin kan tara adalah anaknya nyonya anggi..🤭
Yani Cuhayanih
kayak anak kecil yg mo piknik ke Dufan tp gk di ijinin soal nya minggu ini lagi ada ulangan semester 1 ,De jd gk usah ngeyel mo naik roller coster..ya nanti bisa demam tinggi seperti pak Alan yg ketakutan ditinggal istri muda...ya salam🤭
Yani Cuhayanih
sadarlah tara kamu masih jd cadangan jangan terlena dengan mulut manis alan yg haus akan belaian..ceritanya pengusaha hebat ko masih bisa ditipu istri pertama..🤭
Rienss: betul
total 1 replies
Ma Em
Dirga langsung patah hati setelah tau bahwa wanita yg menjadi incarannya ternyata sdh menikah dgn kakaknya , semoga Dirga segera dpt pengganti Tara wanita yg baik pula , serta semoga kelakuan Lira yg sdh selingkuh dgn Alex musuh bebuyutan Alan segera terbongkar agar Alan bisa langsung lepas dari Lira .
Yani Cuhayanih
tara situasi semakin rumit ku kira kehadiran mu hanyalah di manfaatkan utk kebahagiaan alan atau dirga..tara kamu akan hancur jika memilih salah satunya lebih baik kabuur yg jauh ..ok thor 😄
sarinah najwa
gak ikhlas kalau tara jadi cadangan . thor apa lira dan alan ada affair. jangan bikin tara yg di salahkn dan d hujat🙏🙏
sutiasih kasih
Tara slmanya jdi serep si-Alan....
kabur gih Tara.... krna si Lira istri smpurnanya pasti bkalan ketauan selingkuh...
jdi mnding Tara prgi jauh.... biar Si-Alan brjuang jungkir balik mncarimu😄😄
Yani Cuhayanih
enak saja kamu alan ,istri mu pergi eeh masih ada cadangan istri muda..tara kabuuur aja nanti kalo ketahuan istri sah yg asli nya wewe gombel itu pura2 sok cantik dan baik..tetap aja di mata masyarakat tara yg salah..kabur yaah
Yani Cuhayanih
Tara lebih baik kabuurr aja ..gk enak lho jd simpana. jangan percaya mulut manis alan
Ika Yeni
weh double up ini tor,, semangat up torr💪
Rohana Omar: betul tu
total 1 replies
Yani Cuhayanih
mulut lemes mu dirga memang awal bencana utk tara...dasar playboy cap kadal ..🤭
Rohana Omar
1 bab je ke setiap ari....
Yani Cuhayanih
bagus mulai lah dari dirga ..kalo berani alan silahkan bicara jujur dengan dirga..ngomong tara itu adalah istri abang /Smug/
sutiasih kasih
Alan mati"an mnjaga hati lira.... smpe" sulit mngungkapkn poligaminya.....
eeee g taunya si lira yg anggun.... lmbut... manis sikapnya... yg di kira setia.... trnyata jalang n rubah betina😂😂😂
Rahmat
kapan terbongkar perselingkuhan lira biar alan langsung cerai kan dan tara pemenangx
Yani Cuhayanih
alan oh alan jangan asal asalan jd suami..dech yg bener dong tanggung jawab na ..poligami bisa adil oh omdo bro/Smug/
Ma Em
Ternyata Lira selingkuh dgn Alex , semoga perselingkuhan Lira segera terungkap dan Alan mengetahui semuanya agar Tara bisa menjadi istrinya Alan satu2 nya.
sutiasih kasih
hmmmm.... gmn ya hncurnya hati Alan... saat tau klo lira trnyata jalang murahan😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!