Tiga orang remaja yang merupakan kembar tiga bersekolah di Smith internasional school. Mereka bukan manusia biasa tapi tiga kembar yang memiliki Indra keenam dan mampu melawan para makluk halus dengan kemampuan mereka.
Bisakah mereka menolong banyak orang dengan kemampuan mereka itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di temukan tapi terpencar
Khalid dan Gafi mencoba menyisir tempat itu secara diam diam, mencari sesuatu yang mungkin mereka bisa jadikan petunjuk, dan mereka menemukan sesuatu yang mereka yakin adalah petunjuk yang sangat penting.
Rumah yang tidak terurus itu memiliki pagar yang cukup tinggi, hingga orang luar tidak bisa melihat kedalamnya.
"Peter" panggil Khalid pada Aura hijau yang terlihat di taman samping rumah itu
"Kalian mengenalku?" Tanya sosok badan tanpa lengan dan kaki yang terlihat duduk di batu besar dan di kelilingi bunga melati di setiap sisinya, kepalanya terlihat terbelah di bagian belakang dan terus mengeluarkan darah yang mengalir ke punggungnya.
"Samudra Peterson, kamu pemilik rumah ini kan? Tanganmu meminta kami mencari mu" jawab Gafi
"Iya, aku hanya berupa badan tanpa tangan dan kaki, dia benar benar membuatku tidak bisa mendatanginya untuk balas dendam" ucap Peter yang memang badannya di kubur di halaman samping rumah itu.
"Abram Jamil, apa orang yang di rumah itu adalah dia?" Tanya Khalid memastikan
"Iya, dia sudah di sini sejak lama, menguasai hartaku dan juga semua milikku, bahkan istriku" jawab Peter
"Kami akan menolong mu, tapi mungkin akan gak lama karena kami akan lapor polisi, kamu tenang saja, anggota tubuhmu yang lain akan segera di temukan juga" ucap Gafi
"Terima kasih, aku ingin bisa beristirahat dengan tenang" ungkap tubuh itu menghilang dari sana
"Kita telepon om James" bisik Khalid
Tak. Tak. Tak.
Suara derap langkah kaki terdengar di belakang mereka, ternyata itu adalah Abram yang keluar dengan membawa golok dari dalam rumahnya.
"Kenapa kalian masih disini?" Tanya Abram
"Kami ingin minta bibit bunga melati ini, bunga ini sangat bagus, berbeda dengan bunga melati yang pernah kami lihat" jawab Khalid.
"Pergilah dan jangan coba untuk datang kemari lagi" perintah Abram
"Sayang, siapa mereka?" Tanya seorang perempuan terlihat keluar dari rumah itu
"Mereka bilang mereka saudara dari Peter, tapi aku tahu mereka berbohong" jawab Abram.
"Peter tidak punya saudara, semua keluarganya sudah meninggal" ungkap perempuan itu
"Kalian siapa? Dan apa tujuan utama kalian kemari?" Tanya Abram mendekati Khalid dan Gafi
"Kami memang mengenal om Peter ko" jawab Gafi meminta Khalid agar pindah ke belakangnya karena merasa kalau akan terjadi perkelahian di sana.
"Kalian tidak usah bohong, Peter bahkan jarang keluar rumah" ucap Abram
Tanpa menunggu jawaban dari Khalid ataupun Gafi, Abram berlari dan hendak menebaskan golok itu ke tubuh keduanya, tapi Khalid dan Gafi berhasil menghindar.
"Om bisa kami laporkan pada polisi loh, om sudah mencoba mencelakai kami" ucap Khalid waspada.
"Silahkan jika kalian bisa keluar dari halaman rumah saya ini dalam keadaan hidup" jawab Abram menyerang mereka kembali.
Gafi yang memang sudah punya basic ilmu beladiri yang bagus, bisa menghindari serangan Abram, berbeda dengan Khalid yang tidak ikut beladiri karena dia punya penyakit jantung, dan hanya bisa belajar dasar dasarnya saja.
Abang, mundur ke dekat Peter" ucap Gafi yang melihat bayangan Peter kembali keluar.
"Apa katamu?" Tanya perempuan yang berdiri di samping taman terlihat terkejut
"Kami tahu kalian bersekongkol kan untuk membunuh om Peter dan menguasai hartanya" ungkap Gafi terus waspada dan melihat ke arah Abram yang terus mengincar Khalid.
"Jangan so tahu anak kecil, kami ini tidak melakukan apa yang kamu tuduhkan" ucap Abram kembali menyerang.
Dia terus melayangkan goloknya pada Gafi, tapi tujuan utamanya adalah Khalid karena dia melihat Gafi terus melindungi Khalid.
Srak. Bugh.
"Akkh.. "
"Aku mungkin lemah, tapi aku tahu semua teknik dasar bertahan dari serangan!" Sinis Khalid yang di lempar golok oleh Abram, tapi berhasil menghindar dan Abram di tendang Gafi.
"Den Khalid, den Gafi!" Teriak Satyo panik karena mendengar keributan dari dalam rumah yang di beri pagar cukup tinggi itu
"Om, tahan mereka" ucap Gafi
Satyo sigap menahan perempuan yang hendak kabur dengan memukul tengkuknya hingga pingsan, dia juga menangkap Abram yang akan berlari ke arah gerbang rumahnya dengan cara di jegal dan di lempar ke depan Gafi.
"Akui kejahatan om, sudah saatnya om di hukum dan om Peter bebas" bisik Gafi mencengkram kerah baju Abram.
"Hahaha.. jangan harap kalian akan bisa memenjarakan saya! Kalian bahkan tidak punya bukti apapun!" Cibir Abram
"Bukti itu ada disini, dia bawah tanah dan batu besar ini" jawab Gafi menunjuk tempat dimana badan Peter di kuburkan dan membuat Abraham berkeringat dingin dengan wajah pucat.
"Kamu itu bodoh dan ceroboh, dan kamu sendiri yang mengakui kejahatanmu" ejek Khalid tersenyum sinis.
"Akhh.. anjin* sialan! Siapa kalian hah!" Bentak Abram yang masih di pegangi Satyo
"Kami adalah dua Angkasa, dan kamu ada dalam masalah sekarang" bisik Gafi
Tiga puluh menit menunggu, akhirnya petugas polisi dan juga tim forensik datang ke sana dengan Mambawa ambulans dan juga banyak peralatan.
"Dua anak ini, kanapa kalian ada di mana-mana" gerutu Brandon
"Hehe... Kami kebetulan lewat Opa" jawab Gafi cengengesan
"Kebetulan kalian disini, tolong jemput Oma kalian, dia akan pindah lagi ke Indonesia dengan Ben dan Berliana" ucap Brandon
Cantika istri dari Brandon memang pindah ke Singapura untuk menemani mertuanya sejak anaknya masih kecil, dan kembali hamil juga melahirkan di sana, Brandon Harus tinggal di Indonesia karena pekerjaannya memang tidak bisa di tinggalkan, terlebih dia tahu kalau Cantika pasti akan kembali ke Indonesia lagi dan tinggal kembali bersamanya.
"Om Ben, akan sekolah disini lagi Opa?" Tanya Khalid
"Iya, mereka akan pindah kesini lagi, Oma buyut sudah ada yang urus disana" jawab Brandon
"Baiklah, kami akan ke bandara dengan om Satyo, tolong buat dia mengatakan di mana anggota tubuh milik om Peter yang lain" ucap Gafi.
"Kalian tenang saja, kami akan mencari bagian tubuhnya yang lain" jawab Brandon
...................
"Kamu mau kan tinggal di pesantren? Kamu tidak akan kehilangan masa remaja kamu disana, kamu masih tetap bisa bermain dengan teman teman seumuran kamu juga" bujuk Hendra
"Tapi Vika mau disini om" ucap Vika menunduk
"Kami bukan tidak mengijinkan kamu disini, tapi jika disini, kamu tahu sendiri kan, mahluk yang selama ini ikut kamu, dia pasti akan kembali lagi"
"Dan kamu akan aman disana, kamu ingin bebas dari dia kan?" Tanya Zaki
"Iya, tapi saya juga takut disana dia akan datang" ungkap Vika
"Tidak akan, pesantren itu adalah tempat yang aman untuk kamu, belajarlah disana dan jadi seorang muslim yang seharusnya" jawab Adrian
"Om akan antar kamu kesana dengan Zaki, kami juga masih sering kesana setiap satu bulan sekali, berziarah" bujuk Samuel
"Kalian semua?" Tanya Vika tapi menatap Hendra
moga karyamu yang ini juga luar biasa ya thorr🤲
semangaat🤭