NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Pergi

Ketika Suamiku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Ditinggal saat sedang hamil, Elma terpaksa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya seorang diri. Yang lebih menyakitkan daripada sekedar ditinggal, ternyata suami Elma yang bernama Dion secara diam-diam menceraikan Elma. Dan dibalik pernikahan tersebut, ada kebenaran yang jauh lebih menyakitkan lagi bagi Elma. Penasaran? Yuk baca ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Elma Harus Hilang

Setelah berkeliling rumah dan memastikan semuanya baik-baik saja, Amar mengajak Elma duduk di ruang tamu. Ia mengeluarkan sebuah amplop dari tasnya dan meletakkannya di meja.

“Ini juga untukmu. Uang ini bisa kau pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Aku tidak ingin kau kekurangan.”

Elma buru-buru menggeleng. “Tidak, Amar. Aku sudah cukup dengan rumah ini. Jangan terlalu membebaniku dengan kebaikanmu. Aku takut, aku tidak bisa membalas apa pun.”

Amar tersenyum, lalu mendorong amplop itu kembali ke arahnya. “Ini bukan beban. Aku melakukannya dengan ikhlas, El. Jangan pikirkan soal balasan. Anggap saja ini tanggung jawab seorang teman.”

Air mata Elma kembali menggenang, namun kali ini ia tersenyum. “Terima kasih, Amar. Mungkin Tuhan mengirimmu untuk menggantikan semua luka yang pernah aku rasakan.”

Amar menatapnya dalam-dalam, ada rasa yang sulit ia ungkapkan. “Mungkin Tuhan memang ingin menunjukkan bahwa setelah badai selalu ada pelangi, El. Dan aku ingin jadi pelangi itu untukmu.”

Elma terdiam, hatinya bergetar. Ia menunduk, tak berani menatap mata Amar lebih lama. Ada perasaan hangat yang tumbuh, meski ia belum berani memikirkannya lebih jauh. Yang jelas, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Elma merasa benar-benar aman.

Hari itu berakhir dengan mereka membereskan sedikit barang-barang Elma di rumah kontrakan. Amar bahkan membeli makanan sederhana untuk mereka nikmati bersama. Elma merasa seakan rumah itu benar-benar menjadi awal baru baginya, bukan hanya tempat tinggal, tapi juga simbol harapan baru.

Dan Amar, dengan senyum tulusnya, berjanji dalam hati untuk menjaga Elma serta calon bayi di kandungannya, apa pun yang akan terjadi di masa depan.

***

Di ruang tamu rumah Ratna, suasana malam itu begitu mencekam. Lampu gantung berkilauan mewah di atas kepala mereka, namun obrolan yang terjadi penuh dengan kebencian. Diana duduk bersandar di kursi empuk, wajahnya dipenuhi senyum sinis, sementara di tangannya sudah tergenggam ponsel. Ia baru saja selesai menelpon seseorang, orang bayaran yang akan melaksanakan niat busuknya.

“Besok malam, Elma harus hilang. Aku tidak peduli bagaimana caranya, yang penting kandungannya lenyap. Jangan biarkan perempuan murahan itu melahirkan anak yang bisa mengganggu kita di kemudian hari,” ujar Diana dingin, matanya penuh dendam.

Ratna, yang duduk di sebelahnya, mengangguk penuh persetujuan. Ia menyesap tehnya perlahan, seakan kata-kata putrinya bukanlah hal besar. “Itu keputusan yang tepat, Diana. Elma tidak pantas mendapatkan kehidupan tenang. Dia hanya akan jadi duri dalam daging, terutama setelah Fira jelas-jelas menuntut agar kandungan itu digugurkan. Kalau tidak, semua fasilitas yang kita nikmati bisa lenyap.”

Dion yang duduk di sofa seberang hanya terdiam. Sesekali, ia menghela napas panjang, namun tak ada keberanian untuk menentang keputusan kakaknya ataupun ibunya. Pikirannya masih dihantui wajah Elma, mantan istrinya, yang dulu ia tinggalkan begitu saja. Ada rasa bersalah, meski sangat tipis, menyelinap di hatinya. Namun, bayangan hidup mewah bersama Fira terlalu menggoda.

“Kenapa diam saja, Dion?” tanya Diana, menatap tajam ke arah adiknya. “Kau seharusnya mendukung. Bagaimana pun, itu anakmu. Anak yang akan jadi beban kalau lahir ke dunia.”

Dion mendesah, lalu menggeleng pelan. “Aku hanya tidak menyangka, setelah aku pergi, ternyata ada pria lain yang mengurus Elma. Dia sekarang hidup layaknya di tangan orang, padahal masih mengandung anakku.”

Nada suaranya lebih terdengar seperti kecemburuan daripada penyesalan.

Ratna langsung menyambar, nada bicaranya penuh kebencian. “Itu sebabnya Mama selalu berkata kalau Elma adalah perempuan menjijikkan. Murahan! Baru bercerai tapi sudah dekat dengan pria lain. Apa kau tidak malu? Kau suami yang dipermainkan. Bayangkan saja, sedang mengandung anakmu, tapi dia bisa begitu dekat dengan Amar. Benar-benar tidak tahu diri.”

Dion menunduk, rahangnya mengeras. Kata-kata ibunya menusuk, tapi di dalam hati, ia tahu situasinya tidak sesederhana itu. Ia yang lebih dulu meninggalkan Elma, bahkan menceraikannya tanpa penjelasan. Dialah yang membiarkan perempuan itu menderita. Tapi sekarang, ia tidak lagi peduli. Hidup bersama Fira dan semua fasilitas mewahnya membuat Dion merasa ia tidak boleh kehilangan apa pun.

“Selama aku mendapatkan apa yang kuinginkan, aku tidak peduli. Kalau memang harus mengorbankan anak itu, biarlah. Lebih baik kehilangan satu nyawa daripada kehilangan semuanya,” jawab Dion akhirnya, suaranya datar namun dingin.

Diana tersenyum puas mendengarnya. Ia menepuk tangan Dion pelan, seakan memberikan persetujuan. “Seharusnya kau berpikir seperti itu, Dion. Jangan sampai perasaanmu membuat keluarga ini hancur. Fira sudah jelas tidak mau berbagi, apalagi dengan bayi dari perempuan seperti Elma. Kita harus menyingkirkannya sebelum semuanya terlambat.”

Ratna mengangguk, matanya menyipit. “Aku tahu ini terdengar kejam, tapi ini satu-satunya jalan. Fira sudah banyak berkorban untuk menutupi hutang-hutang kita. Tanpa dia, kau, Mama, bahkan Diana tidak akan bisa menikmati kehidupan seperti sekarang. Jadi, jangan pernah ragu. Elma bukan siapa-siapa lagi. Dia hanya masa lalu yang harus dilenyapkan.”

Dion terdiam, pikirannya berputar. Ia membayangkan wajah Elma saat mereka terakhir bertemu di rumah sakit. Wajah penuh luka, penuh pertanyaan, namun juga penuh kekuatan. Bayangan itu sempat membuatnya goyah, tapi secepat itu pula ia menepisnya.

“Kalau begitu, lakukanlah apa yang harus kalian lakukan,” katanya akhirnya, suaranya terdengar dingin sekaligus menyerah.

Diana kembali menatap ponselnya. Senyum licik terpampang di wajahnya. “Tenang saja, semua sudah aku atur. Orang-orang itu tahu apa yang harus dilakukan. Elma tidak akan bisa melawan. Apalagi, dia sedang hamil. Paling mudah untuk menjatuhkan perempuan dalam kondisi seperti itu.”

Ratna tertawa kecil, suaranya terdengar menakutkan. “Bagus. Aku ingin melihat wajah Elma saat semua harapannya hancur. Dia pikir dengan Amar dia bisa selamat? Salah besar. Amar tidak akan selalu ada untuknya. Cepat atau lambat, Elma akan kembali menderita.”

Dion hanya duduk mematung, menatap kosong ke arah lantai. Ia tak berkomentar lagi, hanya membiarkan ibunya dan kakaknya larut dalam rencana busuk mereka. Dalam hatinya, ada rasa lega sekaligus perih, lega karena yakin Fira akan tetap bersamanya, tapi perih karena ia sadar telah mengorbankan darah dagingnya sendiri demi kemewahan.

Namun, ia memilih diam. Bagi Dion, diam adalah cara untuk bertahan. Dan dalam diam itu, keputusan terburuk dalam hidupnya telah ia setujui.

Sementara itu, Diana dan Ratna kembali mengobrol dengan penuh semangat, membicarakan detail rencana seolah sedang merancang pesta. Tidak ada sedikit pun rasa iba, apalagi penyesalan, terhadap Elma maupun bayi yang belum lahir itu.

Malam semakin larut, namun konspirasi kelam itu justru semakin matang. Dan di tempat lain, Elma yang sedang beristirahat sejenak setelah beberes di kontrakan barunya, dan ia tidak pernah menduga bahwa ancaman besar sedang mengintai dirinya dan bayi dalam kandungannya.

1
Sunaryati
Kutunggu Amar segera lakukan
Sunaryati
Lanjuut skin seru, semangat Elma
R Ni: sipp kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Sunaryati
Mudah- mudahan lancar
R Ni: iya kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
reti
makin seru ceritanya
R Ni: makasih kakak👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Dwi Agustina
Semangat Anar dan Elma💪💪💪👍
R Ni: yeee semangat 👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
nikahin elma aja amar biar ada yang melindungi, toh elma sdh cerai.
R Ni: nanti kak👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
jahat banget dion sekeluarga. klo emang gak mau sm elma ya udah toh sdh cerai..
R Ni: mereka halal di goreng👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🍇🍇🍇🍇🍇
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: /Watermalon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: /Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 2 replies
Vay
❤️❤️❤️❤️❤️
R Ni: 🍨🍨🍨🍨🍨
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: 🍧🍧🍧🍧🍧🍧
total 1 replies
Sunaryati
Balas mereka tapi jangan sampai hatimu dikuasai nafsu setan seperti mereka
R Ni: Memang akan dibalas👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🍓🍓🍓🍓🍓
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜
R Ni: 🧋🧋🧋🧋🧋
total 1 replies
Sunaryati
Biarkan karma yang membalasnya Elma, kau bangkit dan tata hidupmu, tunjukkan pada mereka, kau mampu bahagia .
R Ni: halal balas dendam👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Sunaryati
Bayi Fira jika lahir cacat atau mati, dan tak punya anak lagi, sedangkan Elma mendapatkan suami yang menyayangi dan memiliki anak yang baik
R Ni: jadi yatim piatu boleh lah🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!