Rumah tangga Candramaya dan Krisna mulai ditimpa badai, saat Krisna mengalami kecelakaan hingga membuatnya lumpuh dan kehilangan pekerjaan.
Candramaya terpaksa menjalani tugas sebagai tulang punggung keluarga. Untung saja Candramaya mempunyai pekerjaan di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis retail, sehingga urusan keuangan keluarganya sementara masih bisa ia handle.
Masalah mulai muncul, ketika Candramaya dipertemukan kembali dengan Alvin, cinta pertamanya di masa SMA yang kini menjadi bos baru di kantor dia bekerja. Tanpa Candramaya sangka, ternyata Alvin masih memendam rasa cinta kepadanya.
Akankah Candramaya bertahan dengan cintanya pada Krisna, atau dia justru terbuai oleh kisah masa lalunya dengan Alvin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 - Gosip
Saat jam istirahat makan siang, Alvin meminjam motor milik Andi, supervisor marketing. Dia pergi meninggalkan kantor, tujuannya adalah tempat cuci motor suami Candramaya.
Alvin sangat penasaran pada sosok pria yang menjadi suami mantan kekasihnya itu. Sehingga membuatnya nekat mendatangi suami Candramaya.
Dia akan pura-pura mencuci motor, demi bisa melihat lebih dekat dan mengobrol langsung dengan Krisna. Karena jika menggunakan mobilnya, dia akan kesulitan mencari alasan berada di tempat itu.
Untung saja siang ini tempat cuci motor sepi dari konsumen yang membutuhkan jasa tersebut, sehingga dia bisa mengajak ngobrol Krisna dengan santai.
Krisna menyambut kedatangan Alvin dengan senyuman. Dia pribadi yang ramah. Kepada semua customer, dia selalu menyambut dengan baik.
"Ada yang bisa dibantu, Pak?" tanyanya kemudian.
"Tolong cuci motor saya, Pak!" Alvin turun dari motor dan memasang standard tengah pada motor yang ia bawa, agar mempermudah kerja Krisna.
"Oh, baik, Pak." Krisna menyalakan air dan menyiapkan yang dibutuhkan untuk mencuci motor Alvin.
Alvin memperhatikan Krisna yang bekerja. Bukan apa yang dikerjakan oleh Krisna, tapi pada sosok pria yang terlihat melaksanakan pekerjaan dengan telaten itu. Secara fisik, dia akui suami Candramaya cukup tampan. Apa karena itu Candramaya dengan mudah melupakannya? Itu yang ia pikirkan.
"Sudah lama usaha cuci motor ini, Pak?" Alvin membuka percakapan untuk mencari informasi tentang Krisna.
"Baru beberapa bulan saja, Pak." Krisna menjawab pertanyaan Alvin tanpa menghentikan pekerjaannya.
"Lumayan penghasilannya dari usaha ini, Pak?" tanya Alvin lagi.
"Kalau sedang ramai sih lumayan, Pak. Tapi, kebetulan ini bukan punya saya, Pak. Saya hanya bekerja menjalankan usaha milik tetangga saya." Krisna tak menyadari orang yang sedang berinteraksi dengannya adalah mantan kekasih istrinya.
"Sebelumnya pernah berkerja di mana sebelum menjalani pekerjaan yang sekarang ini, Pak?" Sudah seperti wartawan yang mencari berita, Alvin bertanya pada Krisna.
"Pernah di bengkel dealer, Pak. Tapi, karena saya mengalami kecelakaan akhirnya di cut dari perusahaan." Krisna menjelaskan.
"Kok, gitu?" tanya Alvin terheran.
"Kebijakan perusahaannya memang seperti itu, Pak. Apa boleh buat?! Harus terima nasib," balas Krisna.
"Memangnya dulu kecelaan apa, Pak?" Alvin kepo akut pada suami Candramaya itu.
"Tabrakan sama mobil box yang nyalip berlawanan arah, Pak." Krisna mengenang, apa yang membuatnya sampai celaka.
"Bapak sudah berkeluarga?" Alvin ingin tahu bagaimana kehidupan rumah tangga Candramaya dan Krisna.
"Alhamdulilah sudah, Pak." Krisna masih meladeni setiap pertanyaan yang diberikan Alvin kepadanya.
"Apa penghasilan dari cuci motor bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, Pak?" Alvin tak perduli jika pertanyaanya membuat orang yang ditanya tak nyaman.
"Mana cukuplah, Pak. Beruntung istri saya masih bekerja, jadi kebutuhan sehari-hari mesih bisa terpenuhi." Tak gengsi Krisna menceritakan perjuangan istrinya, karena dia bangga terhadap pengorbanan Candramaya yang masih tetap setia di sisinya.
"Kasihan kamu, May. Kamu capek kerja cari uang sebagai tulang punggung keluarga." Alvin masih menganggap Candramaya tak layak menerima perlakuan seperti itu.
***
Krisna sedang duduk santai sambil menunggu orang yang membutuhkan jasanya untuk membersihkan motor atau menambal ban yang kempes atau bocor.
"Kris!"
Seseorang menyapa Krisna, membuat ia menolehkan pandangannya ke arah suara tadi.
"Eh, San!" Krisna bangkit saat melihat Sandi, mantan rekannya sesama mekanik dulu turun dari motor.
"Wah, buka usaha cuci motor sekarang kamu, Kris?" Sandi mengedar pandangan ke tempat cuci motor dan tambal ban yang ia pikir milik Krisna.
"Bukan punyaku, San. Punya Pak RT, tetangga sebelah." Krisna menjelaskan.
"Syukurlah kalau ada kegiatan, Kris." Sandi duduk di kursi kayu panjang yang biasa dijadikan tempat menunggu para customer.
"Iyalah, San. Nggak enak makan dari uang istri terus." Krisna menjawab dengan terkekeh.
Sandi tiba-tiba teringat gosip yang santer terdengar di kantornya, ketika Krisna menyinggung tentang Candramaya. Dari salah seorang karyawan di sana berhembus kabar jika Candramaya selingkuh dengan pria lain.
"Maya masih kerja, Kris?" Sandi jadi penasaran soal gosip itu, karena setahunya rumah tangga Krisna dan Candramaya sangat harmonis, tapi itu dulu, sebelum Krisna mengalami kecelakaan.
"Masih, San. Kalau dia nggak kerja, keteteran buat nutupi kebutuhan rumah tangga, San. Karena aku belum bisa diandalkan dengan kondisi seperti saat ini," jawab Krisna.
"Maya nerima kamu kerja seperti ini, Kris?" tanya Sandi kembali ingin mencari tahu penyebab Candramaya selingkuh, jika itu benar.
"Ya mau gimana lagi, San? Biar dapat cuma sepuluh, dua puluh ribu, lumayan buat jajan anak." Krisna menceritakan jika sang istri tak merasa malu atau melarangnya mengambil pekerjaan itu.
"Hmmm ..." Dengan menggaruk kepalanya, Sandi bingung ingin menyampaikan soal gosip yang beredar di kantornya. "Duh, gimana, ya?" Sandi serba salah. Ingin bertanya merasa tak enak, tidak bertanya, dia penasaran dan kasihan pada Krisna jika gosip itu ternyata benar adanya.
"Kenapa, San?" tanya Krisna melihat gestur aneh dari Sandi.
"Hmm, kamu jangan marah ya, Kris. Di kantor lagi ada gosip nggak enak tentang istri kamu." Sandi akhirnya memilih menceritakan seputar gosip hangat soal perselingkuhan istri Krisna.
"Gosip tentang istriku? Gosip apa?" Krisna mulai serius mendengarkan Sandi, karena ia pun merasa penasaran, kenapa istrinya sampai digosipkan di tempat kerjanya dulu.
"Kemarin itu ada anak kantor yang lihat istrimu makan berdua sama cowok lain, Kris." Walau tak tega, tapi Sandi tetap menceritakan gosip soal apa tentang istri temannya itu.
"Astaghfirullahal Adzim!" Krisna tersentak hingga beristighfar mendengar istrinya digosipkan selingkuhan. Padahal dia sendiri tak mencium adanya aroma perselingkuhan sang istri. Apalagi sejauh ini Candramaya tak menampakkan gelagat aneh yang mencurigakan. Dia yakin jika orang berselingkuh pasti ada perubahan sikap dan gestur tubuh dan itu tak dia lihat dalam diri istrinya.
"Sorry, Kris. Aku juga nggak enak menyampaikan hal ini ke kamu. Tapi, aku kasihan sama kamu, sama Maya juga kalau ternyata itu nggak benar." Sandi beralasan.
"Maya nggak mungkin selingkuh, San!" tegas Krisna sangat yakin pada feeling-nya kalau Candramaya masih setia terhadapnya.
"Aku juga kurang percaya, Kris. Walaupun seragam yang dipakai cewek di foto itu seragam kantor yang sama dengan Maya," ungkap Sandi.
"Foto? Memang ada fotonya?" Krisna mulai terusik soal bukti foto yang disebut Sandi tadi.
"Ada, mereka sengaja mengambil foto dan disebarkan di grup kantor," jawab Sandi sambil mengambil ponselnya dan membuka galery di mana foto Candramaya dan Alvin ketika makan di kedai bakmi diabadikan oleh dua pegawai dealer.
"Ini fotonya, Kris." Sandi menyodorkan ponsel miliknya pada Krisna.
Krisna menarik nafas dalam-dalam. Dia percaya pada sang istri, dia tak ingin melihat foto yang ditunjukkan Sandi. Namun, rasa penasarannya pun kuat sehingga dia pun menoleh pada layar ponselnya Sandi.
Mata Krisna membeliak lebar menatap foto wanita di layar ponsel Sandi. Bisa ia pastikan jika itu memang Candramaya. Tatapannya kini mengarah pada pria di hadapannya Candramaya.
Mata Krisna memicing saat melihat pria yang bersama istrinya. Seperti familiar di matanya sosok pria itu.
Tiba-tiba bola mata Krisna melebar kembali saat mengingat, jika pria di foto itu mirip dengan orang yang siang tadi datang untuk mencuci motor di tempatnya.
*
*
*
Bersambung ...
itulah perlunya keterbukaan dalam berumah tangga biar tidak ada kesalahpahaman diantara keduanya