"Plak......" satu tamparan di layangan oleh Diko pada Ruby.
"Aku yang sudah mengangkat derajat mu!" tekan Diko
*****
Ruby di nikahi Diko karena perjodohan dari sang nenek,Ruby perempuan yang sederhana dia berasal dari kampung hingga membuat Diko merasa pernikahan ini memalukan.
Selama pernikahan Diko sama sekali tak memperlakukan Ruby layaknya seorang istri,Diko bertindak semaunya saja bahkan Diko beberapa kali kedapatan selingkuh oleh Ruby.
Mampukah Ruby menghadapi sifat sang suami yang hanya baik saat di hadapan keluarga nya saja?
Akan kah Ruby memiliki pergi dari kehidupan Diko atau justru bertahan dengan kehidupan seperti di neraka ini?
Yuuk baca kisah terbaru ku Salahkan aku berpaling?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minta di Hargai
"Clek" terdengar bunyi pintu membuat Ruby terbangun dari tidurnya.
"Sudah pulang mas?" tanya Ruby segera bangkit dan mengambil tas kerja sang suami lalu menenteng nya sambil mengikuti langkah kaki Diko yang tengah berjalan ke arah kamar mereka.
"Hmmmm" hanya deheman jawaban yang di berikan Diko untuk sang istri yang sudah menunggu nya hingga tertidur di sofa.
"Kamu mau makan dulu atau mandi mas?"tanya Ruby lagi
"Aku capek mau langsung istirahat"
"Tapi aku sudah masak buat kamu mas apa salah nya kamu mencicipi dulu makanan nya biar aku hangatkan ya"pinta Ruby
"Apa aku pernah meminta mu untuk masak,jadi jangan pernah mengatur ku dan satu lagi jangan pernah menunggu ku,aku punya kunci sendiri jadi kamu bisa tidur duluan di kamar"
"Mas aku istri mu setidaknya aku minta kamu hargai aku mas,hanya itu saja tidak lebih" ujar Ruby mulai mengisak.
"Hargai! Berapa? 100 juta,200 juta atau 1 M?" tanya Diko dengan wajah memerah
"Mas-"
"Apa belum cukup puas uang yang di berikan oma pada kamu?" tanya Diko dan di jawab gelengan oleh Ruby,Diko menyangka kalau Ruby di berikan uang tiap bulan nya oleh oma nya hingga Ruby mau menuruti perintah sang oma untuk menikah dengan dirinya.
"Ingat Ruby kau hanya istri yang di pilihkan oleh oma ku,bukan pilihan ku jadi jangan banyak menuntut dan mengatur ku" kecam Diko lalu segera meninggalkan Ruby membuat perempuan ini menitikkan air mata.
****
"Kamu seharusnya yang harus bicara pada mama mas, kasihan Diko kalau harus hidup dengan perempuan kampungan itu, wajah nya saja kumal,kamu harus lihat pakaian nya mas daster lusuh aku yakin Diko tidak sanggup untuk hidup bersama nya"ujar Mira dengan ekspresi jijik.
"Tidak usah ikut campur Mir, biarkan saja mama yang bertindak kamu tau sendiri kan bagaimana mama kalau di larang,dia bisa marah dan kita semua tidak akan mendapatkan warisan nya"jelas Feri papa Diko.
"Kenapa dia nggak mati aja, sudah tua menyusahkan anak dan cucu" gumam Mira kesal,Mira ingin sekali Diko menikah dengan keponakan nya agar bisa menguasai harta sang suami tapi sang mertua tidak merestui nya hingga tak membuat jalan Mira mulus.
"Kamu sabar saja Mira,mama itu sudah tua jadi ikuti saja kemauan nya dari pada Diko tidak mendapatkan warisan lebih baik seperti sekarang kita hidup dalam kemewahan"jelas Feri
"Mas kenapa bukan kamu saja yang mewarisi semua nya,kamu kan anak lelaki mama mas,kenapa harus Diko cucu nya?" tanya Mira heran
"Aku ini anak mama dari suami yang berbeda jadi yang mendapat kan warisan hanya cucu beliau saja itu pun yang laki-laki dan sekarang hanya Diko dan Satria cucu lelaki oma, sedangkan Satria masih sekolah jadi semua nya jatuh ke tangan Diko setelah Satria besar nanti baru lah Satria di berikan kepercayaan mengurus separuh nya"jelas Feri pada sang istri.
Feri dan Mira baru menikah dua tahun ini, pernikahan mereka awalnya di tentang oleh oma karena dia tak menyukai Mira tapi Feri tetap menyakinkan sang mama kalau Mira perempuan baik hingga mereka menikah.
****
Seperti biasa setiap pagi Ruby bangun dan merapikan rumah hingga menyiapkan pakaian untuk Diko meskipun mereka semalam bertengkar tapi Ruby tetap melaksanakan tugas nya sebagai seorang istri.
Ruby tetap memasak di dapur meskipun dia tau kalau Diko tidak akan pernah memakan masakan nya tapi Ruby tetap berusaha menjadi istri yang baik.
Dan seperti biasanya lagi Diko tidak mengenakan pakaian pilihan dari Ruby.
"Hari ini aku lembur di kantor jadi jangan menunggu ku pulang kamu boleh tidur duluan" ujar Diko sebelum pergi
"Mas" panggil Ruby memberikan kotak bekal seperti biasanya dan kali ini di ambil oleh Diko membuat Ruby tersenyum kecil meskipun hanya sekedar pengambilan tapi Diko sudah berusaha menghargai nya.