NovelToon NovelToon
One Night, More

One Night, More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚



"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.

"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.

Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.



Ikuti kisah mereka yaaa😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Mighty mendesah pelan setelah konsultasi via chatting dengan dokter Darya, ia juga mengirimkan foto kakinya yang bengkak. Dokter Darya memang tidak mengatakan sesuatu yang menakutkan, namun dengan jelas ia mengatakan jika Mighty harus melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan.

Mighty masih melamun, memikirkan tentang pembicaraan nya dengan dokter Darya tersenyum. Tiba-tiba suara Max menyadarkan nya. "Apa yang kau pikirkan?" tanya Max, yang muncul dibelakangnya tanpa suara.

"Oh astaga, Max!" jeritnya, terkejut. "Kapan kau datang? Kenapa aku tidak tahu?" ia menatap heran Max yang masih mengenakan stelan formal hitam yang rapi, dengan kemeja putih yang terlihat bersih dan elegan di balik jasnya.

"Kau asik melamun, bagaimana kau bisa tahu?" sahutnya membalas tatapan Mighty. "Dan, sudah berapa kali aku bilang? Jangan berada di luar tanpa baju hangat, cuaca sangat dingin, Mig. Kau benar-benar keras kepala." omel Max tangannya menyentuh pipi Mighty yang memerah dan terasa dingin.

"I'm fine, Max. Salju itu cantik dan aku suka suasana dingin nya. Aku selalu menanti musim dingin, karena di musim inilah aku bisa libur panjang." ujar Mighty tersenyum manis.

Namun Max menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tidak suka dengan sifat keras kepala Mighty yang ini. "Tapi kau sedang hamil, seharusnya kau bersiap lebih bijak. Aku benar-benar akan marah padamu jika kau ulangi lagi." Max menuntun Mighty masuk kedalam kamar dan menutup pintu balkonnya.

"Duduklah dan pakai selimutnya agar tubuh hangat." Max mendudukkan Mighty di ranjang dan menyelimuti nya, wanita hamil itu menurut tanpa protes.

"Thank you Daddy." ucap Mighty dengan suara seperti anak kecil, Max tersenyum mengusap puncak kepalanya, lalu pria itu masuk ke kamar mandi.

"Dia benar-benar manis." gumam Mighty, ia sudah jatuh dalam pesona Max.

Ya, tidak sulit untuk mencintai seorang Max. Pria tampan dengan segudang pesona dan kesempurnaan, apalagi Max suami dan ayah dari bayi yang dikandungnya. Meskipun di awal Max kejam, galak, dan kasar. Tapi Max yang sekarang adalah pria dewasa yang penuh perhatian, selalu melindungi, dan memastikan ia baik-baik saja tanpa kekurangan apapun.

Tidak ada alasan untuk tidak menyukai dan mencintai Max, meskipun pria itu masih enggan membahas tentang cinta 'aku akan menjagamu, jangan pikirkan hal lainnya' itu lah jawaban Max saat Mighty menyinggung tentang cinta.

Saat Mighty sedang asik melamun, Max keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan lilitan handuk yang melingkar di pinggangnya. Otomatis pandangan Mighty tertuju pada tubuh kekar, gagah, dan berotot yang berjalan seolah menggunakan mode slow motion. Wanita itu berkali-kali meneguk ludahnya sendiri, ia menggigit bibir bawahnya membayangkan sesuatu yang nakal.

"Tutup mulutmu atau air liurmu akan membasahi ranjang." sarkas Max karena Mighty ternganga melihatnya, padahal akhir-akhir ini mereka sering melakukan adegan ranjang.

"Max! Kau meninggalkanku setelah menggodaku?" suara Mighty menghentikan langkah Max yang hendak masuk walk-in closet.

Pria itu membalikkan tubuhnya dengan mata menyipit. "Aku tidak merasa sedang menggoda mu." Max bersandar di pintu dan melipat tangannya di dada, membuat ABS dan bisep nya semakin menonjol seakan memanggil Mighty untuk menyentuh.

Percayalah, di mata Mighty pemandangan seperti itu sangat menggoda, Max terlihat seksi. "Max, kau menggoda ku." Mighty menggigit bibirnya.

"Tidak, pikiranmu yang terlalu liar." elaknya.

"Aku tidak masalah jika kita melakukannya di dalam sana." Mighty membuka selimutnya dan beranjak dari ranjang.

Max mulai waspada karena Mighty mendekatinya. "Kita sudah melakukanya kemarin." ujarnya halus.

"Dan sekarang aku menginginkan nya lagi." sahut Mighty, kini berdiri dihadapannya. "Sentuhanmu membuatku candu, Max." dikecupnya dada bidang Max, hingga empunya memejamkan mata. Hasrat kelakian nya mulai terpancing akan sentuhan Mighty di titik sensitifnya.

.....

"Bukannya minggu lalu kita sudah bertemu dokter Darya? Kenapa sekarang kita kesana lagi? Apa kau sakit?" tanya Max sambil fokus mengemudi.

Mighty meminta diantar kerumah sakit untuk bertemu dokter Darya, dan sekarang mereka dalam perjalanan menuju rumah sakit, sebelum Max pergi ke perusahaan.

"Tidak, aku hanya rindu mendengar detak jantung mereka. Kau bisa meninggalkan ku di rumah sakit, nanti aku pulang sendiri." kata Mighty, namun Max tidak setuju.

"Tidak bisa, jika hanya ingin mendengarkan detak jantung babies, itu tidak membutuhkan waktu lama, kau bisa ikut ke perusahaan setelah itu." tolaknya, meninggalkan Mighty sendiri dirumah sakit, itu bukan ide yang bagus.

"Max, aku masih ingin mengobrol dengan dokter Darya." rengek Mighty.

"Mighty, dokter Darya bukan pengangguran. Dia seorang dokter." ucap Max memberi pengertian.

"Aku pasien VVIP nya, aku punya hak istimewa untuk berbicara dengannya lebih banyak dari pada pasien lain." sifat keras kepala mulai kembali, dan Max tidak suka itu.

"Tidak bisa, aku tidak akan meninggalkan mu sendirian." jika Mighty bisa keras kepala, maka Max akan jauh lebih keras kepala. Mighty mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban Max, ia tidak suka saat Max lebih dominan.

BRAKKKK ....

Mighty membanting pintu mobil dengan kencang, ia berjalan begitu saja meninggalkan Max yang menghela napas dalam-dalam. Max mengikutinya dari belakang, terlihat Mighty berjalan dengan sedikit menghentak-hentakan kakinya seperti anak kecil yang sedang merajuk.

Saat hendak masuk dalam ruangan dokter Darya, Mighty berhenti didepan pintu dan menatap Max. "Ada apa?" tanya Max dengan suara dibuat selembut mungkin.

"Kau membuatku marah, dan sekarang aku ingin coklat panas." ujarnya ketus.

"Oke, kita akan membelinya nanti." Max merangkul pundak Mighty, namun segera di tepisnya.

"Tidak! Aku ingin coklat panas itu sekarang!" tolak Mighty, ia bahkan hampir menangis.

Max hanya bisa mengumpat dalam hati menghadapi sifat kekanak-kanakan istrinya, namun sebisa mungkin ia mengontrol emosinya dan terpaksa menuruti keinginan Mighty.

"Baiklah, aku akan membelikan nya untuk mu." ujar Max tersenyum sambil mengusap-usap puncak kepala Mighty.

Saat Max membalik tubuhnya, Mighty menahan tangan Max. "Max, aku ingin coklat dari restoran Le Petit Bruxelles." kata Mighty menyebut salah satu restoran khas Belgia yang jaraknya cukup jauh dari rumah sakit.

Seketika mata Max membulat lebar dan rahangnya mengeras, ia pikir hanya perlu membelikan coklat panas di kafetaria yang ada di rumah sakit. Tapi keinginan Mighty memang selalu diluar prediksinya, bisa-bisanya ia menyebutkan nama restoran itu.

"Mig, are you kidding?" suara dan wajah Max sangat datar, tapi Mighty bisa melihat jika pria itu sedang menahan emosi nya.

"Tina saja aku ingin makanan khas Belgia, aku juga ingin wafel dari restoran itu." ujarnya dengan nada manja, tanpa memperdulikan rahang Max yang mengeras.

"Kita akan membelinya nanti setelah kau selesai melakukan ...."

"Tidak usah! Aku sudah tidak menginginkannya lagi!" sungut Mighty dengan mata berkaca-kaca, ia mengelus-elus perut bulatnya. "Kalian dengar, Daddy memang tidak mencintai kita." katanya seolah mengadu pada bayi-bayinya.

Max terkesiap dan ikut mengelus perutnya. "Itu tidak benar, kids. Mommy hanya sedang kesal pada Daddy, dan Daddy sangat mencintai kalian." ujarnya melirik Mighty yang berwajah masam.

Sepertinya Max menyesal tidak mengajak Jake bersama nya, jika Jake ikut, ia tidak akan kesulitan seperti ini. Max hanya perlu membuka mulutnya, dan Jake akan mengerjakan nya dengan sempurna, karena Jake memang sangat bisa diandalkan. Meskipun berulang kali Max bersikap ketus dan seenaknya, Jake tetap setia bekerja padanya.

*

*

*

*

*

TBC

1
Ids Manurung
👍 tp di gas dikit lh thor updateny...(meminta dengan muka yg memelas)
Susapril Deping
Siap Thor
Elly Salmon
lanjutkan. sampe lahiran 👍
Ids Manurung
gas update thor
Susapril Deping
Bagus Kok thor Ceritanya.
Aryati Ningsih
semua karyamu aku senang Thor ..lanjut sampai selesai ya ..
Cucu Nurhasanah
di tungguin banget up nya thor🙏
Cucu Nurhasanah
di tunggu bucinmu max😍
Cucu Nurhasanah
maaf Thor... ga biasa komen, yg jelas karyamu selalu d tunggu/Kiss/
Aryati Ningsih
semangat Thor ..paling suka baca novelmu
Aryati Ningsih
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!