NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Kavi.....!!"

Dhea yang baru saja keluar dari mobilnya berteriak histeris ketika melihat adiknya terjatuh dengan berlumuran darah yang mengucur dari lengan.

Dhea berlari mendekati Kavi yang sangat lemah dengan wajah panik, "Kamu harus kuat, Kakak akan membawamu ke rumah sakit!"

Dhea lalu menyuruh sopirnya membantunya membopong tubuh Kavi ke mobil. Ia juga turut mengantarkan adiknya ke rumah sakit.

Sementara itu, Laura yang sudah menembak Kavi bergegas ke kamarnya. Ia mengambil kunci mobilnya lalu dengan cepat meninggalkan rumahnya.

Diperjalanan menuju rumah sakit, Kavi memegang lengannya. Ia berusaha dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit. Ia juga tak mampu berbicara apapun.

Selang 10 menit kemudian, mereka tiba di rumah sakit. Sopir yang membawa mobil milik Kavi juga turut ikut serta dengan menyusul dari belakang.

"Apa kamu sudah menelepon Rio?" tanya Dhea kepada sopir adiknya itu.

"Sudah, Nyonya!" jawab sang sopir yang juga khawatir apalagi ia melihat secara langsung Kavi ditembak Laura dari dalam mobil.

Lima menit Kavi sampai di rumah sakit dan mendapatkan penanganan medis, Rio beserta beberapa anak buahnya muncul.

"Bagaimana keadaan Tuan Kavi, Nyonya?" tanya Rio.

"Aku tidak tahu, aku berharap semoga dia baik-baik saja!" jawab Dhea dengan air mata berlinang.

"Apa yang harus kami lakukan kepada Nona Laura, Nyonya?" tanya Rio. Ia meminta izin terlebih dahulu, apalagi Laura adalah orang terdekat di keluarga Kavi.

"Temui dia dan jebloskan ke balik jeruji!" jawab Dhea yang sangat geram karena Laura berani melukai adiknya.

"Siap, Nyonya!" kata Rio kemudian berlalu, diikuti oleh anak buahnya.

Erick yang mendapatkan kabar Kavi masuk ke rumah sakit bergegas meluncur ke tempat tersebut. Ia juga khawatir dengan keadaan Kavi dan sekaligus terkejut ketika mendengar kenyataan bahwa Laura menjadi pelaku penembakan.

Beberapa jam kemudian, Kavi akhirnya sadar. Ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan istrinya.

"Kakak sengaja tidak menyuruh anak buahmu untuk menghubungi istrimu!" kata Dhea yang sedari tadi menunggu Kavi terbangun.

"Bagaimana keadaan dia, Kak? Dia baik-baik saja, 'kan?" Kavi begitu khawatir, ia takut jika Laura akan menyerang Nayla lagi.

"Kamu tenang saja, kediaman mertuamu dijaga ketat. Jadi malam ini, lebih baik dia menginap di rumah orang tuanya," ucap Dhea.

"Bagaimana jika dia mencari aku, Kak?" tanya Kavi.

"Aku menyuruh Rio untuk berbohong, aku bilang kepadanya buat menyampaikan jika kamu sedang mengurus masalah orang suruhan Laura," jawab Dhea.

"Terima kasih sudah mau membantuku," kata Kavi.

"Kenapa kamu pergi ke rumah Laura tanpa membawa pengawal?" tanya Dhea. Ia sudah mengetahui alasan Kavi menemui Laura.

"Aku tahu jika Laura akan melakukan itu, Kak!" jawab Kavi.

"Seharusnya kamu bisa lebih berhati-hati. Laura itu sangat mencintaimu, segala cara akan dilakukannya buat mendapatkanmu," ucap Dhea.

"Termasuk mencelakakan Nayla?" terka Kavi.

"Iya," ucap Dhea lagi.

"Mengapa Kakak tidak memberitahuku jika Laura memiliki niat buruk?" tanya Kavi.

"Kakak pikir dia tidak senekat ini, ternyata Kakak sudah salah!" jawab Dhea.

"Lalu mengapa Kak Dhea ke rumah Laura?" Kavi kembali bertanya.

"Aku dan Laura memiliki janji akan jalan-jalan ke mall, tetapi begitu sampai Kakak melihatmu tergeletak!" jawab Dhea yang matanya kembali berkaca-kaca mengingat kejadian beberapa jam lalu.

"Aku tidak menyangka Laura seberani itu, Kak!" kata Kavi.

"Kakak juga tak percaya, tapi cuma yang Kakak heran mengapa dia memiliki senjata api?" tanya Dhea.

"Jadi, Kakak tidak tahu jika Laura memiliki senjata api?" Kavi malah balik bertanya.

"Tidak. Dia tak pernah bercerita," jawab Dhea.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!