NovelToon NovelToon
Jantung Hati Sang Pemimpin

Jantung Hati Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dua orang sahabat dekat. Letnan satu Raden Erlangga Sabda Langit terpaksa harus menjadi presiden dalam usia muda karena sang ayah yang merupakan presiden sebelumnya, tutup usia. Rakyat mulai resah sebab presiden belum memiliki pasangan hidup.


Disisi lain presiden muda tetap ingin mengabdi pada bangsa dan negara. Sebab desakan para pejabat negara, ia harus mencari pendamping. Sahabat dekatnya pun sampai harus terkena imbas permasalahan hingga menjadi ajudan resmi utama kepresidenan.


Nasib seorang ajudan pun tak kalah miris. Letnan dua Ningrat Lugas Musadiq pun di tuntut memiliki pendamping disaat dirinya dan sang presiden masih ingin menikmati masa muda, apalagi kedua perwira muda memang begitu terkenal akan banyak hitam dan putih nya.


Harap perhatian, sebagian besar cerita keluar dari kenyataan. Harap bijaksana dalam membaca. SKIP bagi yang tidak tahan konflik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Pertengkaran ( 2 )

Bang Lugas pulang ke rumah dengan langkah gontai, pikirannya kembali kalut setiap melihat rumah dinasnya. Ia membuka pintu perlahan, mencoba meredam emosinya. Namun, begitu memasuki kamar, ia membeku di tempat.

Asap rokok memenuhi ruangan, aroma alkohol menyengat hidungnya. Di ranjang, Dena duduk bersandar dengan mata merah, sebotol minuman keras hampir kosong di sampingnya dan sebatang rokok miliknya terselip di antara jari. Pemandangan itu menghantam Bang Lugas bagai petir di siang bolong.

"Denaaa..!!!!!!!!!!" bentaknya, suaranya bergetar antara marah dan kaget.

Dena mendongak, tatapannya kosong dan sayu. "Abang sudah pulang?" gumamnya dengan suara serak, nyaris tak terdengar.

Amarah Bang Lugas memuncak. Ia menghampiri Dena, merebut rokok dari tangannya dan membuangnya ke lantai. Sisa puntung rokok yang lainnya sudah berserakan di lantai. "Apa yang kamu lakukan???? Kamu gila?????" bentaknya lagi, kali ini lebih keras.

Dena tertawa hambar. "Kenapa? Abang kaget? Abang jijik?" tanyanya sinis. "Ini yang Abang mau kan? Wanita rusak, tidak berharga, yang pantas Abang tinggalkan? Dena memang seperti ini, Abang saja yang tidak tau."

"Jangan bicara omong kosong!" Bang Lugas meraih botol minuman dan membantingnya ke dinding, pecahan kaca berserakan di lantai. "Apa kamu tidak memikirkan bayi kita???!!!! Apa kamu ingin membunuhnya??????"

Dena terisak. "Itu juga yang Abang pikirkan, kan? Bayi ini yang membuat Abang terpaksa bertahan dengan Dena? Kalau tidak ada dia, Abang pasti sudah bahagia dengan Mbak Nadine..!!"

"Cukup..!!!" Bang Lugas mencengkeram bahu Dena dengan kuat, amat kuat. "Jangan pernah bicara seperti itu lagi..!! Abang memang salah, Abang memang b**oh, tapi Abang tidak pernah menyesali pernikahan ini..!! Abang mencintai kamu, Dena..!! Hanya kamu saja..!!!"

Dena menepis tangan Bang Lugas sekuat tenaga dan berdiri dengan susah payah. Ia berjalan sempoyongan menatap mata suaminya dengan lekat. "Dena ini penengah, kalau Dena dan anak ini tidak ada, pasti Mbak Nadine lah satu-satunya wanita di hati Abang. Dena tau, Abang cinta sama Mbak Nadine. Kalau tidak, bagaimana anak itu bisa ada??? Dena memang pelakor, kalau tidak.. Mana mungkin Abang memilih wanita seperti Dena??"

Bang Lugas membuka jendela agar asap segera keluar dari kamarnya. Perasaan Bang Lugas berantakan. Kata-kata Dena memang tidak biasa. "Begitu kah??? Darimana pikiran konyol seperti itu bisa masuk di kepalamu??? Kalau kamu belum pernah sepenuhnya memahami perasaan Abang, sebaiknya kamu tidak bicara..!!!!!!!!"

Agaknya nada tinggi masih terngiang jelas di telinga Dena. Dengan setengah sadar, Dena mengambil pisau lipat milik Bang Lugas dari laci nakas. Dena yang masih menyimpan rasa marah yang terpendam hendak menancapkan pisau pada perutnya. Secepatnya Bang Lugas merampas pisau tersebut dari Dena namun pisau tajam itu menusuknya.

jjllbb..

Bang Lugas hanya bisa meringis menahan perih dan rasa sakit. Tepat saat itu Dena syok sampai menjatuhkan pisaunya, tubuhnya gemetar ketakutan, mungkin juga di penuhi rasa bersalah.

Bang Lugas segera menghubungi Bang Erlang dan Bang Decky. "Ke rumah saya, sekarang..!!"

"Baaang.. Daraah..!!!!!" Dena sampai lemas melihatnya.

"Jangan di lihat..!!" Bang Lugas memalingkan wajah Dena lalu memeluknya agar Dena tidak semakin syok.

Tak lama Bang Erlang dan Bang Decky datang, mereka melihat ceceran darah dan pisau lipat di lantai.

"Opo-opoan iki, Kang??" Tegur Bang Erlang.

Bang Lugas hanya meletakan telunjuknya di depan bibir agar sahabatnya membungkam suara.

Bang Decky yang paham segera memberi kode pada Bang Erlang agar segera membantu. Benar saja, saat Bang Decky menarik Dena, istri sahabatnya itu sudah tidak sadarkan diri. Ia pun membaringkan Dena di atas tempat tidur.

"Cepat..!!!" Bisik Bang Erlang yang sedang menahan tubuh Bang Lugas. Tak lama Bang Lugas pun lemas tanpa tenaga.

"Apa yang terjadi, kenapa kamarmu bau m*ke??" Bang Decky pun ikut menegur Bang Lugas.

Bang Erlang pun sigap menghubungi 'anggota ajudan pribadinya' sebagai presiden. "Kamu kesini ya, bawa petugas medis. Silent..!!!"

:

Usai mendapatkan beberapa jahitan, kamar tidur pun sudah bersih. Kini Bang Erlang menginterogasi sahabatnya secara langsung. Sudah ada Nadine juga disana setelah kejadian fatal tersebut.

"Sekarang cerita ke kita, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Bang Erlang dengan nada serius.

Bang Lugas menghela napas panjang. "Semuanya rumit. Dena depresi, dia merasa tidak aman dan tidak dicintai. Dia pikir saya masih mencintai Nadine."

Nadine yang sedari tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Ini semua salah Nadine. Seharusnya tidak seperti ini yang Nadine inginkan."

Bang Lugas menatap tajam Nadine, amarahnya memuncak. "Kamu tau betul apa yang kamu lakukan, Nad. Kamu sengaja datang untuk menghancurkan rumah tangga saya. Kamu tau Dena depresi karena kamu..!!!"

Nadine memasang wajah tidak bersalah. "Nadine tidak mengerti apa yang Abang bicarakan. Nadine hanya ingin membantu."

"Membantu merusak semuanya? Dengan membuat istri saya depresi dan mencoba bunuh diri?" bentak Bang Lugas. "Cukup, Nadine..!! Saya minta kamu pergi dari rumah ini sekarang..!!!!"

Nadine tersenyum datar. "Abang pikir Nadine akan pergi begitu saja? Setelah semua yang sudah terjadi? Tidak, Bang. Nadine akan berjuang untuk anak ini, agar mendapat cinta yang pantas dari Papanya."

Bang Erlang dan Bang Decky mencoba menengahi, namun Bang Lugas sudah tidak bisa menahan emosinya.

"Saya tidak peduli apa yang kamu inginkan, Nadine..!! Saya hanya ingin kamu pergi dan tidak pernah kembali..!!! Bawa anak itu kalau kamu tidak ingin saya mengambilnya" teriak Bang Lugas terpancing emosi. Luka di sisi perutnya kini kian terasa nyeri.

Nadine mendekat ke arah Bang Lugas, ia mengeluarkan ponsel yang sudah merekam pembicaraan mereka lalu menantang. "Abang tidak bisa mengusir Nadine begitu saja. Abang lupa siapa Nadine? Nadine punya banyak bukti tentang hubungan kita. Kalau kamu berani mengusir Nadine, Nadine akan menuntutmu ke Mahkamah Militer dan berbalik membuat anak yang ada di dalam kandungan Dena tidak punya status yang jelas."

Bang Lugas terkejut mendengar ancaman Nadine. Ia tau Nadine bukan orang sembarangan. Nadine juga adalah seorang anggota intel yang bisa saja menghancurkan kariernya. Tapi lebih daripada itu, Bang Lugas lebih memikirkan keselamatan Dena dan calon anaknya.

"Kamu mengancam saya?" tanya Bang Lugas. Ia pun sudah mempertimbangkan hal ini sejak lama. Itulah yang membuatnya seolah lamban bertindak, semua harus serba hati-hati.

Nadine tersenyum licik. "Ini bukan ancaman, Letnan Lugas. Ini peringatan. Kalau Abang tidak mau aku menghancurkan hidupmu, berikan perhatian yang sama untuk ku dan anak ini. Ini anak Abang juga, tapi Abang pilih kasih dan hanya memperhatikan Dena."

Bang Lugas terdiam, merasa terpojok. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Di satu sisi, ia ingin melindungi Dena dan bayinya namun jika ia memberi Nadine perhatian, Dena akan semakin depresi dan bahaya.

Nadine langsung kembali ke kamarnya, Bang Lugas terduduk lemas di sofa. Pikirannya berkecamuk, ia merasa seperti terperangkap dalam labirin yang gelap dan menyesakkan. Bang Erlang dan Bang Decky mendekat, mencoba memberikan dukungan moral.

"Kang, apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Bang Erlang dengan nada khawatir. "Kamu atau saya yang ambil alih perkara?? Disini saya sudah tau duduk permasalahan nya. Ada saksi di luar."

"Saya tau. Saya sendiri yang akan ambil keputusan. "

"Apa keputusanmu?" Tanya Bang Decky ikut cemas.

"Yang jelas kali ini Nadine harus paham, siapa lawannya. Mental Dena juga sudah terlanjur rusak, saya akan membalik semua keadaan."

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya minta di buang ke laut
Maysuri
nah gitu dong bang tegas am nadin,walau bagai mn pun yg halal itu lebih berhak atas dr mu....semangat mbak nara.,....💪💪💪
Maysuri
sebenarnya km itu seorang prajurit loh bang d mn ketegasanmu,
Jero Rina
muak kali lihat Nadine yg tak tahu diri
Nabil abshor
mana ada kata serakah untuk ikatan suami istri. semua yg ada didiri kamu dan suamimu adalah hak milik mutlak kalian berdua. jika ad yg mengganggu hantam saja,g usah sungkan².
Nabil abshor
wkwkskwkk,,,,, aku baru mau komen gt,eeeh udh keduluan si anne,,,,
dyah EkaPratiwi
kurang tegas ini bang lugas kasian dena
dyah EkaPratiwi
ang minta di sleding si nadine
Maysuri
itu engk serakah nadhin,tp itu hak km kpk karna km adalah istrinya bang lugas yg sah....semangat mbak nara...💪💪
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya g bisa jaga perasaan, padahal kesalahan sendiri
Maysuri
nadin kamu calon" pelakor....🤭🤭🤭semangat mbak nara....
Maysuri
loh" .....jangan egois km nadin.mending d akui loh sempat engk malu km🤔🤔
Jero Rina
Nadine kampret.. di kasih hati minta jantung
Nabil abshor
😌😌😌 entahlah aku hrus jengkel atau kasian sm km nadine,,,,
Lendra malayu
aduhhh,,, kok ada Nadine nongol,, bakal runyam nihh,, gas thoorrr 💪😍
dyah EkaPratiwi
kemaren kemana aja Nadine sekarang kondisinya sudah berbeda
Maysuri
loh".... nadin kmn aj km....dah kayak jelangkung aj,dateng engk d undang pergi engk d anter 😊😊
dyah EkaPratiwi
Nadine knp menghindar dr bang lugas
Maysuri
polosnya lah cah ayu dena....
Nabil abshor
weeeesssss weeeeesssss,,,, pepet trusss weesssss bang,,,, 😌😌😌👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!