NovelToon NovelToon
Water Teapot

Water Teapot

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Badboy / One Night Stand / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:15.9M
Nilai: 5
Nama Author: Gallon

"Cinta hanyalah sebuah omong kosong sebelum aku mengenalmu," Adipati Berutti


Beberapa bagian cerita ini terdapat cerita 21+.

(Tahap Revisi)

S1 Bab : 1 sd 150 (tamat)
S2 Bab : 151 sd 384 (Tamat)

Taca Safina Trina, Gadis cantik dengan masa lalu yang kelam, harus rela memberikan kegadisannya kepada pria asing disebuah kamar mandi club malam elite di Jakarta. Ternyata, Taca memberikan kegadisannya kepada Adipati Berutti lelaki yang tidak pernah jatuh cinta dan seorang Womanizer sejati, jenis laki-laki yang selalu Taca hindari, kerena trauma masa lalunya. Tapi, anehnya cinta satu malam tersebut menumbuhkan rasa cinta diantara Adipati dan Taca.

Lika liku percintaan Adipati dan Taca, diwarnai dengan komedi, cinta, romantisme dan hubungan yang panas.

Ada pula Juan dan Iis pasangan kocak, yang berjuang menerima kenyataan akan rahasia Juan.

Semua karakter, visual, tempat, tokoh masyarakat, instansi, kejadian dalam novel ini hanyalah fiksi, novel ini murni karya fiksi dan tidak berhubungan dengan orang, organisasi, lokasi atau kejadian nyata.

Dilarang melakukan plagiatisme, bila anda menemukan cerita yang memiliki alur yang sama harap hubungi penulis, terima kasih...


Ig : storyby_gallon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gallon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepenggal kisah kelam 3

Taca mengerjapkan matanya beberapa kali, sinar matahari yang masuk dari selah-selah tirai jendela kamarnya membangunkan Taca. Taca bangkit dari tidurnya, kemudian melihat sekeliling kamar, kebingungan.

Taca kemudian melihat pergelangan tangannya, tampak luka-luka dari kejadian kemarin. Disentuhnya kepalanya, leher dan kemudian dadanya.

Deg...

Kejadian dengan Ryan lagi-lagi melintas dikepala Taca. Paksaan Ryan untuk menjamah dan mencium bibir Taca kembali Taca ingat. Napas Taca langsung tersenggal, air mata Taca tiba-tiba keluar dari pelupuk matanya.

"ABAHHHHHHHHHHHHHHH TOLONGGGGG.....!!!!!!!!"

Taca menjerit dengan keras, tangannya menarik rambutnya sendiri. Entah kenapa Taca mengayunkan badannya kedepan dan kebelakang berkali-kali. Taca berjuang untuk mengambil oksigen.

"TOLONG.....!"

Gebrakkkk...

Suara pintu pintu kamar Taca dibuka dengan kasar, Abah langsung masuk kekamar Taca. Menatap anak bungsunya dengan pandangan bingung, sedih dan kaget, bercampur aduk menjadi satu.

"Neng, kunaon (kenapa) ?" dengan panik Abah mendekati Taca, menguncang bahu Taca dengan cepat. Ketakutan langsung menjalar didada Abah. Dia belum siap harus melihat Taca terpuruk.

"ABAH..BADAN NENG KOTOR, BIBIR NENG KOTOR, RY...AN MAKSA NENG BUAT...."

Napas Abah terhenti, andai Abah punya penyakit jantung mungkin Abah sudah kena serangan jantung. Bagaimana tidak, dalam satu hari Abah harus menerima kenyataan bahwa anak kembarnya, yang satu diperk*sa dan yang satunya lagi hampir diperk*sa oleh lelaki yang sama. Lelaki yang saat ini sudah berada di balik jeruji besi.

"Neng...hampura Abahya, teu tiasa ngaja Neng. Hampura Abah, teu tiasa janten pelindung Neng," ujar Abah lirih sambil memeluk Taca dengan erat. Tanpa Abah sadari air matanya jebol.

( Neng.. maafkan Abah yah, ngak bisa melindungi Neng. Maafkan Abah, ngak bisa jadi pelindung Neng.)

Abah menangis sejadi-jadinya bersama Taca. Seorang pria, seorang Ayah, seorang kepala keluarga yang harusnya tegar. Saat ini menangis meraung-raung dipelukan anak bungsunya. Meminta maaf pada anak gadisnya atas ketidakmampuannya untuk melindungi Taca.

"Hampura Abah, Neng. Hampura geulis..."

(Maafkan Abah, neng. Maafkan cantik.)

Taca yang mendengar suara Abah, langsung mengeratkan pelukkannya sambil terus menangis keras. Tangisan Taca terdengar pilu hingga membuat Aa Riki dan Kang Rozak yang berdiri semenjak tadi diambang pintu kamar Taca, menahan tangisnya. Aa Riki dan Kang Rozak bersumpah akan menjaga Taca apapun yang terjadi.

•••

"Ta.. makan, aku yang masak ini," ujar Iis, Iis sudah menginap dirumah Taca semenjak 2 hari yang lalu. Menjaga sahabatnya tersebut, menangis bersama-sama dengan Taca. Iis kaget dengan peristiwa yang terjadi. Bukan hanya Iis, hampir satu kampung gempar dengan kejadian itu.

Bagaimana tidak seorang anak semata wayang, juragan sawah terkaya dikampungnya kedapatan, memperk*sa Tasya dengan brutal. Tasya disekap diikat dan diperkosa berkali-kali di bangunan pengilingan padi milik keluarganya. Kemudian, Ryan pun kedapatan hampir memperk*sa Taca.

Saat ini Ryan berada dibalik jeruji besi, keluarga Taca menuntut keadilan. Meminta Ryan mempertanggung jawabkan perbuatanya. Sedangkan, keluarga Ryan bolak balik kerumah Taca untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan, yaitu dengan cara Tasya dinikahkan dengan Ryan.

Solusi tersebut di tolak mentah-mentah oleh Abah, orang gila mana yang menikahkan anaknya dengan orang yang sudah memberikan trauma yang amat besar pada anaknya. Abah menolaknya.

"Ta..."

Tatapan Taca kosong, Taca hanya menatap satu titik di dinding kamarnya, pikirannya entah kemana. Kesadarannya timbul tenggelam, Taca benar-benar lelah dengan hidupnya. Yang lebih utama Taca kangen dengan Tasya.

Sudah hampir 2 hari Taca tidak tau dimana Tasya berada, semua orang yang ditanya kemana Tasya tidak ada yang menjawabnya. Mereka hanya tersenyum seolah menyembunyikan sesuatu. Taca lelah Taca ingin memeluk Tasya, sahabat sekaligus Kakak kembarnya.

"Ta.. ayo makan dulu, aku suapin yah," ujar Iis sambil mendekatkan sendok kemulut Taca.

Taca menatap Iis kemudian tersenyum. "Iis, Teh Tasya mana ?"

"Makan dulu, udah makan kita ketempat Teh Tasya," mohon Iis, dia benar-benar tidak tega melihat keadaan Taca saat ini.

"Janji."

"Janji, Ta.. nanti kita diantar Kang Rozak."

Mendengar omongan Iis, Taca tersenyum senang, dengan cepat Taca melahap makanan yang disodorkan oleh Iis, Taca memang selalu kalah oleh rasa lapar diperutnya.

•••

"Kang, kita mau kemana ? Kok ngak sampe-sampe. Emang Teh Tasya dimana ?" tanya Taca kebingungan karena hampir 2 jam dia duduk di mobil, tanpa tau mau dibawa kemana.

"Neng sabar, Teh Tasya lagi sakit. Lagi dirumah sakit di Bandung. Sabar yah."

Taca hanya bisa mengangukkan kepalanya, kemudian kembali melihat hiruk pikuk jalan kota Bandung yang ramai.

Tanpa Taca sadari Iis dan Kang Rozak saling bertatapan dari balik spion mobil. Mereka berharap uang terbaik bagi Taca dan Tasya apapun itu.

•••

Taca menatap tulisan di atas kepalanya "Rumah sakit jiwa provinsi Jawa Barat," Taca membacanya dengan keras.

"Yuk.. Ta," Ajak Iis sambil menarik tangan Taca lembut.

Taca mengikuti Iis masuk kegedung tersebut. Menatap kesekitar gedung, berharap menemukan Teh Tasya yang mengambutnya dengan senyuman hangat khasnya, tapi... nihil.

Taca diminta duduk ditempat yang sudah disediakan, Taca menuruti semua perintah Kang Rozak ataupun Iis, diotaknya saat ini, dia akan melakukan apapun asalkan diizinkan untuk bertemu Tasya.

Tak berselang lama, ada seorang perawat bertubuh tambun, mendekat. Perawat tersebut melihat Taca, dengan tatapan kaget.

"Loh, kok. Tasya ada disini ?" ujar perawat tersebut kebingungan, karena seingatnya tadi dia meningalkan Tasya di taman.

"Saya kembarannya, Sus. Taca." Taca memperkenalkan dirinya pada suster dihadapannya dengan tatapan hampa.

Suster tersebut kaget dengan tatapan Taca, tatapan yang sama dengan tatapan Tasya, tatapan hampa. Pikiran suster tersebut mulai menerka-nerka kejadian apa yang bisa membuat kakak beradik tersebut sampai menunjukkan tatapa mata hampa yang memilukan.

"Suster Karin."

Akhirnya mereka pun berjalan ke arah taman yang berada ditengah gedung. Taca mengedarkan pandangannya berjuang untuk menemukan dimana Teh Tasya.

"Tasya, ini ada Kakak-Kakakmu datang," ujar Suster Karin pada seorang perempuan yang memiliki tatapan kosong nan hampa, tak bergerak sama sekali.

"Teh, Kang Rozak bawa makanan kesukaan Teteh, yang masak Iis loh. Teteh sukakan, masakan Iis," pangil Rozak lembut sambil duduk disamping Tasya.

Tak bergeming Tasya benar-benar diam tak bersuara, Tasya tetap menatap lurus kedepan.

Iis mendekati Tasya kemudian duduk disamping kirinya, mengusap punggung tangan Tasya dengan lembut.

"Tasya, ini Iis. Tasya, aku masak makanan kesukaan kamu."

Tasya tetap diam tak peduli dengan sekitarnya. Menatap hampa, kosong kedepan.

Air mata Taca jatuh setetes demi setetes melihat keadaan Tasya, Tasya yang baik, ceria, cerewet dan selalu melindunginya apapun yang terjadi. Saat ini hanya diam tak bersuara, bagai patung.

"Huhuhuhuu... Teh, Teteh. Ini Taca, Teteh..."

Mendengar suara Taca, tiba-tiba Tasya bergerak. Tasya mencari dimana Taca berada. Tasya terdiam melihat Taca yang sedang menangis disampingnya, kesadaran Tasya seperti ditarik kealam realita.

"TACAAAA MAAF.. MAAFIN TETEH, TA..."

Tangis Taca dan Tasya pun meledak, memecah kesunyian di taman tersebut.

•••

Cerita tentang Tasya dan Taca masih lumayan panjang. Yang kangen Adipati bisa liat-liat ig nya storyby_galon

Bakal ada video Adipati hohohohoo...

Yuk mari hehehee

Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...

Add ig author yah storyby_gallon

Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️

Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...

Salam sayang Gallon

PLEASE LIKE ❤️❤️❤️

1
Kasmi Wati
Luar biasa
Lenni Namora
😍😍
Naftali Hanania
namanya berubah² ya ..kadang rina eh tau² jd rani ....saking gak penting nya ya ....😂✌️✌️
Mom's Dinda
Luar biasa
Bunda Faiq
Luar biasa absurd kelakuan taca n adipati..ada aja yg bikin ngakak ma klakuan mereka..btw Juan nti bsa dunk punya anak ma lis,kan kasian klo mreka ber dua mpe gak punya keturunan..yg penting jngan mpe tnjakan apalagi tikungan.🤣🤣
dah gtu aj deh,q klo komentar panjang2 suka binun 🤭..
Dia Amalia
kan sadarrrrrr y taca😂🤣😂
Dia Amalia
nasibmulh taca dimakan sm singa kelaparan 🤣😂🤣
Dia Amalia
mampir thor☺️☺️
Endri Yani
aku juga mau yg kayak Adipati satu,/Drool//Drool//Drool/
Erna Sri Mardiana
Ujang Tataaaangggg....kade tong jd playboy siga bapak Berutti nyak 🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
abaaaaahhhh avanza....🤣
Erna Sri Mardiana
SAAAAHHHHHHHH.....🤣
Erna Sri Mardiana
dasar biji ketumbarrrrr 🤣🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
🤣🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
Luar biasa
Erna Sri Mardiana
cihuuuuyyy...kaluar basa Sunda na 😄
Sintya Yulianti
Luar biasa
🌼mami cia🌼
aq tu baca ulang novel ini ehhh namaku disebut diatas 🥰🥰🥰🥰🥰 love u galon
Instagram: storyby_gallon: Love you tooo ❤️❤️
total 1 replies
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
fiendry🇵🇸
makanya jangan sombong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!