NovelToon NovelToon
Aku Dan Dia Yang Suka Ngehalu

Aku Dan Dia Yang Suka Ngehalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Harem / Idola sekolah
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Di Persingkat Saja DPS

Mengisahkan tentang kisah kehidupan dari seorang pemuda biasa yang hidupnya lurus-lurus saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan cantik yang sekonyong-konyong mengigit lehernya kemudian mengaku sebagai vampir.
Sejak pertemuan pertama itu si pemuda menjadi terlibat dalam kehidupan si perempuan yang mana si perempuan ini memiliki penyakit yang membuat nya suka ngehalu.
Dapatkah si pemuda bertahan dari omong kosong di Perempuan yang tidak masuk akal itu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Di Persingkat Saja DPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman baru

"Lagipula kamu juga sama saja. Kamu bahkan tidak pernah bicara pada kebanyakan orang di kelas kita bukan?!" Aku tidak bisa menyangkalnya.

"Ya. Aku juga kurang suka bicara dengan mereka!"

"Entah kenapa ketika aku bicara dengan teman seumuran denganku aku dan mereka kurang nyambung!"

"Mungkin karena aku ini orangnya kaku!"

Setelah itu kami berdua diam lagi.

"Um... Aku agak malu sih bilang begini tapi karena kita kurang lebih sama apa kita bisa jadi teman?!" Dia duluan yang bilang.

"Oh, tentu...!" Setelah itu ia meminta nomor telponku dan aku berikan meksipun mungkin kami tidak akan banyak mengobrol.

Tak lama kemudian datanglah dua orang yang sedang aku hindari pada saat ini yaitu Ketua Kelas dan si Freya.

"Dimas! Kok kamu malah ninggalin sih!" Ketua Kelas langsung cemberut sambil memegang kotak makannya.

"Maaf. Tadi aku lihat kalian sibuk jadi aku pergi sendiri saja karena tidak mau menganggu kalian!" Ketua Kelas makin cemberut karena kesal.

"Apa kalian selalu bawa makanan sendiri? Itu tidak biasa di sekolah ini bukan!?" Si Freya berkata.

Aku pun menjawab. "Ya, memang tidak biasa karena hampir semua siswa-siswi si sini anak orang kaya jadi mana mau mereka bawa makanan sendiri!"

"Oh... Kalau begitu aku akan bawa makanan sendiri juga besok, jadi apa kita bisa makan bersama!?" Aku berkeringat dingin pada saat itu.

Ingin sebenarnya aku menolaknya tapi merasa tidak enak.

Tapi kalau aku terima entah gosip apalagi yang akan tersebar.

"Tentu saja. Kalau kamu mau bawa makanan sendiri silahkan dan dengan begitu kita bisa makan bersama!" Aku bahkan belum setuju tapi Ketua Kelas malah senang.

Kalau sudah begini mau di tolak pun tidak bisa.

"Hm?..." Tiba-tiba tatapan si Ketua Kelas tertuju pada cewek yang ada di sampingku. "Ini siapa?!" Bahkan Ketua Kelas sendiri hampir tidak kenal dengan orang yang duduk di sebelahku.

Yah, dia memang sangat misterius dan pendiam bahkan lebih pendiam dariku.

"Ini teman sekelas kita dan dia duduk tepat di depanku!" Si cewek dengan Hoodie hanya mengangguk.

"Eh, jadi dia duduk di depan kamu?... Kok aku tidak sadar!?" Ketua Kelas seketika merasa bersalah karena sebagai Ketua dari kelas ia bisa melupakan satu anggota kelas.

"Tidak apa-apa, aku memang suka tidak di perhatikan?" Ia berkata sambil menutupi wajahnya dengan tudung kepalanya.

Padahal sedari tadi wajahnya hampir ketutupan semua dan itu masih di tutup-tutupi lagi.

Entah seberapa besar keinginannya untuk menutupi wajahnya itu dan apa alasan aku tidak tahu.

Singkat cerita jam pelajaran selanjutnya di mulai dan setelah itu kami lanjut belajar hingga pulang sekolah.

Seharusnya aku bahagia di sini karena bisa menjaga jarak dari si Freya yang sangat mencolok dan menarik perhatian ini.

Tapi karena tujuan kami sama yaitu pintu gerbang untuk keluar dari sekolah ini maka kami pergi berbarengan.

Aku jalan di tengah sedangkan si cewek dengan Hoodie yang namanya Dinda, si Freya dan Ketua Kelas Santi jalan di sampingku.

Aku tepat di tengah-tengah mereka dan kami jalan di lorong dimana ada banyak sekali orang yang melihat kami.

Dari kejauhan saja aku bisa melihat mereka berbisik-bisik seperti sedang membicarakanku kalau di lihat dari bagaimana cara mereka melirikku.

Kemudian seseorang berteriak jauh di belakang. "Info pelet bro!!"

Ingin sekali aku pukul orang ini yang tidak bisa jaga mulutnya.

Dia tidak tahu apa kalau aku sama sekali tidak senang di sini.

Aku ini risih.

Setibanya di gerbang aku buru-buru pergi sambil berkata. "Oke, aku pergi karena ada kerjaan!" Tanpa menoleh sama sekali aku berlari sekuat tenaga.

Mereka bertiga hanya diam melihatku pergi.

"... Kalau begitu aku juga pulang dulu!" Dinda ikut berpisah dengan mereka berdua.

Tak lama kemudian jemputan Ketua Kelas dan si Freya datang jadi mereka berdua berpisah di sini untuk pulang.

Sejenak kita beralih pada Dinda.

Beberapa saat setelah berpisah Dinda tiba di rumahnya yang terlihat cukup bagus di sebuah kompleks yang bersih dan cukup luas.

Ada banyak orang yang berdiri di pinggir jalan tapi tidak ada satupun yang di sapa oleh Dinda dan Dinda sendiri tidak menyapa mereka.

Setibanya di rumah ia langsung di sambut oleh ibunya yang ternyata masih sangat cantik dan menawan.

"Kamu sudah pulang Dinda!" Dengan senyuman hangat ia menyambut anak satu-satunya itu.

"Bagaimana hari ini di sekolah? Apa kamu sudah mencari teman seperti yang Mama sarankan?!"

"Iya, aku sudah melakukan dan aku dapat satu. Kalau tidak percaya ini lihat nomor teleponnya!" Dinda langsung menunjukan nomor hpnya pada ibunya.

"Hanya satu?.. Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Nanti kamu pasti dapat banyak teman!".

"Ma... Aku ini gak suka berteman dan lebih suka sendiri jadi tolong jangan paksa aku punya banyak teman karena punya satu saja sudah membuatku bingung bagaimana berurusan dengannya.

"Mana bisa begitu. Kamu sudah terlalu lama main game di kamar kamu jadi kamu harus mulai keluar dan melihat dunia!"

"... Tapi bukannya Mama sendiri yang bilang kalau pergaulan bebas itu sangat tidak baik. Tapi sekarang Mama malah suruh aku bergaul!"

"Makanya kapan-kapan bawa teman kamu ke sini biar Mama lihat seperti apa teman kamu itu!".

Dinda hanyan bisa menghela nafas panjang.

"Kita baru berteman hari ini. Mana mungkin dia mau datang dan berkunjung apalagi di interogasi oleh Mama!"

"Sudah ya, aku cape dan mau istirahat!" Dinda pun pergi ke kamarnya.

1
Naruto Uzumaki
Terima kasih telah menulis cerita yang menghibur, author.
Di Persingkat Saja DPS
Sabar ya, masih di periksa ulang
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!