NovelToon NovelToon
To Wheel And Deal

To Wheel And Deal

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author:

Amara Olivia Santoso, seorang mahasiswa Teknik Industri yang sedang berusaha mencari pijakan di tengah tekanan keluarga dan standar hidup di masyarakat. Kehidupannya yang stabil mulai bergejolak ketika ia terjebak dalam permainan seniornya Baskara Octoga.
Situasi semakin rumit ketika berbagai konflik terjadi disekitar mereka. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta remaja, persahabatan dan kehidupan kampus.

Mantan kandung

“Amara” Teriak Hikari sembari melambaikan tangan ketika Amara memasuki bagian outdoor cafe tempat mereka berjanji bertemu.

Hembusan angin langsung menerpa wajah Amara setelah ia menutup pintu, cukup kencang hingga sedikit menerbangkan rambut Amara yang dibiarkan tergerai panjang.

Cafe itu memang terletak di pinggir area sawah yang masih asri, tidak ada pohon besar, hanya hamparan padi sejauh mata memandang. Tak heran mereka betah berlama-lama disana, menikmati angin dan alam, perpaduan yang tepat untuk menghabiskan weekend dari saat masih sekolah.

“Cepet banget, tumben kamu ngga ngaret?” Tanya Amara yang kini duduk di sebelah Hikari.

“Males aja, mumpung di rumah. Kamu kalo di kampus sok sibuk banget perasaan sejak punya pacar hahahah” Tawa Hikari.

Amara tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, “Perasaan kamu deh yang sibuk selalu ikut acara Duta-dutaan, padahal sekampus cuma beda jurusan aja ketemunya malah pas di rumah”.

Hikari menyeruput es kelapa muda yang kini ada di pangkuannya, gayanya duduk sudah seperti nyonya yang sedang bersantai menikmati kemewahan di rumahnya. Cukup lama sampai seorang waiters datang mengantarkan pesanan Amara, barulah dia membenarkan posisinya.

“Untuk pesanannya sudah lengkap ya kak? Nomornya boleh saya ambil?” Tanya Waiters itu ketika selesai menaruh minuman dan camilan Amara di atas meja.

“Udah kak, makasih yaa” Ucap Amara yang hanya di jawab anggukan dari Sang Waiters sebelum ia balik badan dan meninggalkan mereka.

“Gimana pacar barumu itu? Kek pernah lihat deh, ngga asing gitu loh mukanya pas aku lihat postinganmu minggu lalu” Tanya Hikari.

“Hahahha” Cukup jarang Amara bisa tertawa lepas seperti saat ini. Sebuah momen langka yang bahkan jarang di lihat oleh Hikari yang sudah berteman dengannya sejak mereka SMP.

Dengan panik, Hikari menyentuh kening Amara dengan telapak tangannya. Mencoba memeriksa apakah ada yang bermasalah dengan temannya satu ini.

“Kamu ngga kesurupan kan Ra?” Tanya Hikari penuh curiga.

Amara menepuk pundak Hikari pelan, “Apaan sih, aman aja. Emang kenapa sih? Ada yang aneh ya?” Tanya Amara bertubi-tubi.

“Serius, kamu beda wehhh, udah tujuh tahun lebih loh aku kenal kamu. Dan wow, ini fantastis banget itu orang bisa bikin kamu sedikit lebih normal” Ucap Hikari dengan mata yang mulai menyipit penuh curiga.

Amara mengangkat salah satu alisnya penuh kebingungan, “Haa? Emang iya?” Tanyanya.

“Kamu inget ngga sih dulu sering di julukin penyihir cantiklah, Elsa, tukang baca tarrot pas SMA?” Ucap Hikari antusias.

Amara hanya terdiam dan mengangguk pasrah, ia mencoba fokus dengan cerita Hikari sembari memakan kentang goreng yang ada di depannya.

“Seriusan kamu ngga sadar? Banyak tau cowok yang dulu suka kamu cuma takut dan akhirnya mundur duluan. Kenapa coba?” Ucap Hikari.

“Masa sih, apa iyaa?” Tanya Amara.

Hikari meremas kedua tangannya dengan gemas, “Kamu itu kek terlihat dingin ngga bisa berekspresi, paling cuma senyum sama datar aja mukamu itu. Udah gitu Suka menyendiri, parfummu wanginya kek aroma mistis. Kadang aku juga bingung kok kita bisa jadi akrab gini. Padahal aku dulu hatersmu waktu kelas delapan hahah”.

“Iyaa terus hubungannya sama Kak Baskara apa?” Tanya Amara lagi.

Hikari menghembuskan nafas panjang, “Keren sih kataku, setidaknya kamu udah bisa menggunakan emoji ketawa di real life sejak pacaran sama doi” Kata Hikari sembari mengacungkan dua jempolnya.

Amara menyilangkan kedua tanganya di dada, pandangannya menunduk kebawah seperti berpikir kalimat yang barusan ia dengar dari Hikari.

“Kadang, aku takut tau Ka,” Terdapat sedikit jeda diantara kalimatnya, “Kalau ternyata aku itu ngebosenin, kek ngga worth it buat dia pertahanin gitu” Tambah Amara.

Hikari hampir tersedak mendengar statement yang di keluarkan Amara. Buru-buru dia meminum kembali es kelapa mudanya untuk menetralkan.

“Ehh mana ada orang yang ninggalin kamu? Udah cantik, pinter ngga ada kurangnya babyyy” Kata Hikari meyakinkan.

“Aku kadang kayak merasa asing, aku nyaman sama dia tapi kadang aku merasa sesak. Aku jadi merasa tergantung sama dia dan banyak hal jadi berubah. Ada batasan yang ngga bisa aku lewati” Kata Amara.

“Santai aja kali, baru juga berapa bulan kalian pacaran” Hibur Hikari.

Amara tersenyum kecut, “Nah itu masalahnya, dia udah pernah pacaran lebih dari lima tahun sebelumnya”.

“Ehh ngada-ngada ni anak, kenapa coba dari sekian banyak orang yang deketin kamu malah milih dia? Ini mah kamu minta di kasih ujian sama Tuhan Amaraaaa, udah pasti red flag ntar kalo berurusan sama mantannya. Jangan sampe ada yang namanya mantan kandung di kehidupan percintaanmu” Kata Hikari penuh dengan penekanan berulang kali.

“Mana mantanya kemarin mau bunuh diri lagi” Amara menutup mata, menggelengkan kepalanya dengan gusar.

“Busettt, tau dari mana? Emang ceritanya gimana?” Tanya Hikari geram.

“Semalem pas video call, Bundanya dateng minta di anterin ke rumah sakit jenguk mantannya yang katanya sih habis mencoba bunuh diri minggu lalu” Jawab Amara.

“Alahhh akal-akalan mantannya aja itu mah, coba sekarang kamu chat pacarmu tanya dia ada dimana? Penasaran deh sumpah, gedek banget sama mantan kandung kek gitu” Ucap Hikari.

Dengan ragu, Amara mengambil ponselnya yang berasa di dalam tas. Mengetik beberapa kata dan mengirimkan ke kontak dengan nama "Abang Baskara" itu.

“Semoga dia jujur dan ngga macem-macem yaa” Ucap Amara sembari menaruh ponselnya di atas meja, tanpa sadar ia menggenggam erat jari-jarinya berharap pesannya segera berbalas.

“Positive thinking dulu aja Ra, kalo pacarmu macem-macem ntar deh aku samperin ke fakultasmu buat adu mulut” Kata Hikari.

“Ting” notifikasi di ponselnya berbunyi. Dengan sigap Hikari ikut mendekat untuk membacanya.

Sayang maaf yaa, aku nemenin Bunda buat nengokin Alysa di rumah sakit (11.35)

Minggu lalu dia mau coba bunuh diri (11.35)

Kamu jangan marah yaa, aku janji ngga nakal (11.36)

“Hufftt” Amara bernafas penuh kelegaan.

“Bagus deh, sukses buat pengobatannya” Sarkas Hikari.

“Eitsss Duta kampus ngga boleh ngomong gitu yaa. Ingat kamu adalah cerminan mahasiswa kita” Canda Amara.

“Iyaaa deh, bidadari Teknik” Kata Hikari memalingkan wajahnya.

“Tapi aneh ngga sih, minggu lalu si Alysa ini ngechat Kak Baskara waktu kita lagi ngedate. Intinya dia pengen cerita gitu. Berati kejadiannya dia mau bunuh diri itu setelahnya” Ucap Amara gusar.

“Nah ini nihhh, udah di pastiin dia mau ngerusak hubungan kalian itu babyyy sadar tolong. Kalo Baskaranya bego at least kamu harus waspada sebelum mantan kandungnya beneran menyerang hubungan kalian” Ucap Hikari kompor.

“Jujur kepalaku itu pusing, kek mikirin segala kemungkinan yang terjadi nantinya” Lirih Amara.

“No no yaa, aku udah mulai suka dinamika hubunganmu sama si Baskara ini. Aku tahu kamu itu gampang banget buat mengalah soalnya. Jadi kali ini please jadi manusia galak dan posesif sama pacar itu wajar” Kata Hikari sembari menepuk pundak Amara pelan.

“Yaa dia juga harusnya tahulah, kalo ada aku jangan ada orang lain. Kalo ada orang lain jangan ada aku. Intinya aku ngga mau jadi pilihan” Kata Amara, kali dengan mimik wajah yang serius.

Hikari menatap Amara bingung, jujur dia tidak paham dan sedikit terkejut dengan perubahan drastis yang terjadi dengan sahabatnya itu. Kali ini Amara benar terlihat rapuh, seperti anak kecil yang tersesat tanpa tahu kemana arah ia akan pulang.

1
Ritha Tyas
Next up kak
Ritha Tyas
next up kak
Ritha Tyas
karyanya bagus banget
Chikita Yoppan: makasihh kakkkk ya Allah terharu banget🥺🥺
total 1 replies
Ranti Lestari
semangat kak. btw jgn lupa mampir ya kak🥰
Ranti Lestari: siapp kak🥰
total 3 replies
yourbee
amara kenapa suka senyum licik dah😭
Chikita Yoppan: Amara emg sedikit manipulatif kak heheh
total 1 replies
yourbee
Bahasanya bagus tapi agak bingung banyak tokohnya, btw semangat kak
Chikita Yoppan: makasih kak/Angry/
total 1 replies
cøøkie
Ngakak!
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Chikita Yoppan: makasih kak🥺 mohon dukungannya yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!