NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:295
Nilai: 5
Nama Author: maya ps

Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Bagas anterin Lulu pulang sebelum dirinya kembali ke kantor, perjalanan panjang tidak membuat Bagas malas untuk kembali bekerja karena sadar dirinya punya tanggung jawab menjalankan dua perusahaan sekaligus.

"Nanti Ayah pulang jam enam iya Bunda, soalnya ada meeting sama perusahaan lain jadi maaf kalo pulangnya terlambat." ucap Bagas sambil keluarin barang bawaannya Lulu yang dikasih orang tuanya tadi dari dalam mobil.

"Oke Ayah, kasih kabar iya mau makan malam bareng atau bersama client oke." ucap Lulu mengerti kesibukannya Bagas.

"Siap tenang saja." lanjut Bagas langsung jalan menuju pintu rumahnya diikuti sama Lulu disampingnya.

Berfikir positif cara terbaik yang dilakukan Lulu, memaklumi kesibukan Bagas apa lagi jarang makan dirumah karena masih ada pekerjaan apa lagi setiap meeting pasti tidak mungkin tidak makan bersama client setelah bahas pekerjaan.

**

Rizki memberikan dua gelang buatannya untuk Sisca dan Sisil pakai supaya kedua kakaknya tidak curiga, karena tahu dirinya membuat gelang tapi tidak ada hasil yang dibuatnya.

"Bagus tidak gelang buatan saya?" tanya Rizki melihat kedua kakak kembarnya.

"Bagus juga buatan kamu Ki, boleh lah Kakak pakai setiap hari kalo bagus seperti ini." puji Sisca melihat gelang pemberian Rizki.

"Terimakasih iya adik kita yang kreatif ini." puji Sisil tidak menyangka kalo Rizki bisa membuat gelang juga, padahal ini baru pertama kalinya diajak membuat gelang dan kalung di sekolah.

"Sama-sama Kakak-kakak wah dipuji nih sama kalian." lanjut Rizki diam-diam senyum melihat Prapti yang beneran masih pakai gelang buatannya.

Setelah selesai membuat gelang Rizki langsung keluarin buku yang ada didalam tas untuk dibacanya, masih ada sepuluh menit untuk baca buku sebelum pelajaran berikutnya tiba.

**

Ridwan temani Brata ke toko olahraga karena hari ini banyak pesanan alat-alat olahraga, baju, maupun aksesoris untuk dipakai olahraga membuat Ridwan dan Brata cukup sibuk.

"Papi pergi lama apa tidak dicurigai sama Mami dan Bunda dirumah?" tanya Ridwan setelah selesai cek proposal.

"Tentu tidak Kak, Papi kan bilang mau bantuin Kakak kerja supaya tidak bosan dirumah saja, walaupun ada dua istri dirumah rasanya beda saja biasa sibuk bekerja ini dirumah saja pasti jenuh juga seharian dirumah." ucap Brata terus terang, walaupun bahagia punya istri yang aktif masak tapi pusing juga mendengar kedua istrinya yang berantem terus membuat dirinya lebih memilih ke kantor.

"Memangnya enak punya dua istri, kalo tidak mau bersama Mami kan bisa pisah dari lama supaya tidak pusing seperti sekarang." lanjut Ridwan mengerti bagaimana pusingnya punya dua istri yang tidak bisa akur.

"Tadinya mau cerai tapi dipikir kasihan juga anak-anak pasti pada sedih melihat orang tuanya pisah, apa lagi Intan dan Putri belum menikah pasti mereka sedih dan malu karena orang tuanya pisah dan saat menikah bakal malu karena yang duduk di pelaminan tidak ada ibu kandungnya walaupun ada Bunda tapi kan rasanya tetap beda saat menikah." lanjut Brata memikirkan perasaan kedua anaknya.

"Benar juga sih apa lagi bakal ada respon negatif juga kalo tamu undangan tahu kalian bercerai dan ada Bunda disamping Papi, pasti rame banget deh tapi salut sih sama Papi mau berdamai sama masa lalu yang menyakiti hati, perempuan saja tidak mau dimadu apa lagi laki-laki yang harus dibohongi dan berbagi ranjang rasanya sakit banget, salut sama Papi masih bisa bersikap manis sama Mami dan melupakan kesalahan fatal nya dimasa lalu." puji Ridwan karena dirinya belum tentu bisa sehebat Brata yang mau terima Bela demi kebahagiaan anak walaupun sudah dibohongi selama bertahun-tahun lamanya.

"Iya gitu deh, harus berdamai demi anak dan atas sarannya Bunda juga, kalo tidak berdamai dan ikhlas pasti membuat hidup Papi tidak tenang hidup bersama mami melupakan kesalahannya dimasa lalu." lanjut Brata terus terang, rasanya tidak mudah terima Bela setelah tahu dirinya cuman dimanfaatin dan dikurang isi rekeningnya dan berbagi ranjang sama orang lain sungguh menjijikan sekali tapi Brata harus ikhlas terima dan melupakan kesalahan Bela dimasa lalu demi kebahagiaan anak-anak melihat orang tuanya tetap akur walaupun sudah tidak ada rasa cinta sama sekali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!