NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deshika Widya

"Biar saya yang menikahi Dira, Om."
"Apa? Gak bisa! Aku gak mau!"
***
Niat hati menerima dan bertunangan dengan Adnan adalah untuk membuat hati sang mantan panas, Indira malah mengalami nasib nahas. Menjelang pernikahan yang tinggal menghitung hari, Adnan malah kedapatan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Di saat yang bersamaan Rada—mantan kekasihnya, datang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Adnan. Indira jelas menolak keras karena masih memiliki dendam, tetapi kedua orang tuanya malah mendukung sang mantan.
Apa yang harus Indira lakukan? Lantas, apa yang akan terjadi jika ia dan Rada benar-benar menjadi pasangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deshika Widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dekat?

Begitu tim marketing benar-benar meninggalkan ruangan, Indira langsung mengembuskan napas panjang. Ia menunduk ke bawah meja, lalu berbisik pelan, "Mereka udah pergi. Cepetan keluar sebelum ada yang dateng lagi."

Rada langsung merangkak pelan keluar dari kolong meja sempit. Penampilannya sudah tak serapih tadi, tapi masih sempat-sempatnya tersenyum geli pada sang istri.

"Kayak main petak umpet," kekehnya sembari merapikan dasinya sendiri.

Indira mencubit pinggang Rada sekilas. "Udah, sana pergi! Inget, ya, jangan pernah berani dateng ke sini lagi!"

Sontak bibir Rada mengerucut diancam seperti itu. Jika saja tidak teringat akan panggilan Rendi yang sejak tadi belum sempat diangkat, mungkin ia akan memilih tetap di sini untuk menjahili istrinya.

"Cepet, sana!"

Indira mendorong tubuh suaminya ke arah pintu ruangan. Begitu pria itu berbalik, segera ia beri tatapan tajam.

Rumi yang melihatnya pun hanya bisa terkekeh sambil menggeleng pelan. "Jangan galak-galak, Dir. Kasian. Mana pasti pegel sembunyi di kolong meja dari tadi."

"Bodo amat! Salah dia sendiri," ketus Indira. Ia tidak pernah meminta sang suami datang ke ruangannya.

Sementara itu, Rada bergegas menuju ruangannya yang berbeda lantai dengan ruangan Indira. Namun, begitu tiba, ia langsung disambut tatapan tajam sang sahabat.

"Dari mana aja, sih? Kenapa gak angkat telpon?" semprot Rendi.

"Sorry, Ren. Tadi—"

"Udahlah! Mendingan sekarang kamu langsung ke ruangan Pak Hermawan. Dia panggil kamu dari tadi."

Mata Rada membola seketika. Jadi, maksud Rendi menelponnya berkali-kali adalah untuk memberitahu hal ini? Oh, Tuhan ... Rada benar-benar ada dalam masalah besar!

Tanpa buang waktu, pria itu segera menuju ke ruangan kepala divisi perencanaan dan pengembangan sembari membawa dokumen yang telah disiapkan. Sesampainya di sana, ia mengetuk pintu pelan.

"Masuk!"

Rada membuka pintu dan melangkah masuk. Di balik meja kerja besar, Pak Hermawan duduk dengan ekspresi datar. Pria itu menatap jam tangan sebelum mengalihkan pandangannya pada Rada.

"Baru datang?"

Nada suaranya dingin. Tidak seperti biasanya yang selalu ramah dan penuh candaan.

Rada mengangguk sedikit dan menyunggingkan senyum kaku. "M-maaf, Pak. Tadi saya bolak-balik toilet. Jadi terlambat."

Pak Hermawan tidak menanggapi. Ia hanya menoleh ke arah layar monitornya, lalu bicara tanpa menatap Rada lagi. "Desain final proyek Cluster Alam Raya-nya sudah siap?"

"Sudah, Pak. Ini dokumennya." Rada cepat-cepat menyerahkan map berisi print-out desain lengkap dan juga file digital yang ia simpan di flashdisk.

Pak Hermawan menerimanya tanpa banyak bicara, lalu mulai membaca lembar demi lembar dengan seksama. Sementara Rada duduk di kursi depan meja, menanti respon sang atasan. Jantungnya sedikit berdebar melihat wajah pria itu benar-benar tak berekspresi.

Rada coba menenangkan diri. Ia tahu desainnya sudah sesuai dengan semua permintaan. Bahkan ia menambahkan beberapa opsi visual tambahan untuk bagian gerbang utama cluster.

Ia harus yakin jika final desainnya akan diterima. Harus!

Setelah 30 menit berlalu, akhirnya Pak Hermawan meletakkan berkas itu, lalu mengangkat wajah.

"Baik. Ini sudah bagus. Nanti kamu bisa langsung presentasikan sesuai jadwal yang sudah ditentukan."

Rada mengangguk cepat. "Baik, Pak. Terima kasih."

"Itu saja. Silakan kembali ke ruanganmu."

Rada bangkit berdiri. Sedikit menunduk sebelum keluar dari ruangan itu.

"Huh, ceroboh! Untung Pak Hermawan setuju sama desainku," ucapnya pelan, memarahi diri sendiri.

Rada sadar, mungkin tadi ia terlalu bersemangat menemui Indira hingga tidak lagi memikirkan risikonya. Memang benar kata wanita itu, jangan sekali-sekali mencuri waktu untuk bertemu jika ingin karir mereka tetap aman.

Kaki Rada terus melangkah di koridor yang cukup ramai oleh para staf yang berlalu-lalang. Hingga langkah itu terhenti seketika saat matanya menangkap sosok Indira ada di depan sana.

Ya, istrinya tampak tengah asik mengobrol dengan seorang pria yang Rada tak tahu siapa.

"Ngapain kamu di sini, Rad? Urusan sama Pak Hermawan udah selesai?"

Rada segera menoleh ketika mendengar suara Rendi. Entah dari mana pria itu munculnya.

"Udah. Pak Hermawan udah setuju. Aman."

Huft!

"Syukurlah ...."

Rendi jadi ikut lega. "Terus kamu ngapain di sini? Mau makan siang gak?" tanyanya lagi.

"Duluan aja. Nanti saya nyusul." Rada menjawab tanpa menoleh pada Rendi. Tatapannya masih lurus pada sang istri yang tampak mengobrol makin asyik.

Merasa penasaran, Rendi mengikuti arah pandang Rada. Hingga ia bisa melihat Indira tengah berbincang dengan manager mereka.

"Kamu lihatin mereka?"

"Yang lagi sama Indira itu siapa?" Rada malah balik bertanya.

"Manager baru. Ya ... baru 1 tahun jadi manager di sini. Namanya Pak Revan. Dari dulu dia deket banget sama Indira sampai pernah kami kira punya hubungan spesial. Eh, tahunya Indira malah nikah sama orang."

Entah kenapa perasaan Rada jadi tak enak setelah mendengar penjelasan Rendi. Mereka dekat sejak dulu bahkan dikira akan menjadi pasangan? Sungguh fakta yang menyakitkan.

"Mungkin ya, Indira milih ngalah dengan gak nikah sama Pak Revan biar karir mereka tetap aman. Soalnya dari yang kita lihat, tatapan Pak Revan emang beda kalau sama Indira."

Ck! Penjelasan itu malah menambah beban batin Rada. Apalagi kini sang istri tampak berjalan beriringan dengan Revan entah akan ke mana.

Tanpa banyak bicara, Rada langsung meneruskan langkah. Membuat Rendi segera mengikuti dari belakang.

"Heh, Rada! Kamu mau ke mana?"

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: Asiap Kakak
total 1 replies
Siti Zaid
Tidak tahu nak kata apa...sudah halal dilanjut sampai pagi pun gak ada yang marah...tapi adnan sebaliknya..menginginkan wanita yang sudah bukan miliknya lagi..
Deshika Widya: Nyesel itu si Adnan🤭
total 1 replies
Noor hidayati
lanjuuuuuuuuut
Deshika Widya: yuhuuuu
total 1 replies
Teh Euis Tea
wowwwww akhirnya sengsara membawa nikmat ya rada jd bisa nganu lg🤣
Deshika Widya: hahaaha🤣
total 1 replies
partini
aihhh so sweet 🥰🥰
mau berpaa kali pun mah gasken kan halal'
Deshika Widya: uhuhuuuwwww🤭
total 1 replies
Teh Euis Tea
adnan ngapain km marah sama rada, dia suaminya indira km bkn siapa2nya dira, urus aj noh si dita km hrs tanggung jawab karna si dita sedang hamil anakmu
Deshika Widya: Emang ngadi2 ya si Adnan🙈
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
NAYLA DWI
.
Wardah Saiful
siapakah itu? jeng..jeng
Deshika Widya: siapa ya🫣 jeng jeng🤣
total 1 replies
Bun cie
nah lho tercyduk siapakah rada dan dira?🤔
Deshika Widya: siapaa ya🙈
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: Asiiap Kakak😍
total 1 replies
Teh Euis Tea
nah loh siapa itu yg manggil rada, dira apa itu revan yg manggil?
Deshika Widya: Siapa ya🫣
total 1 replies
Siti Zaid
Siapa kah pria yang meyapa pasangan suami isteri yang sedang berpelukan itu...apakah orang dikantor perusahaan tempat mereka berkerja🤔
Deshika Widya: aduh, bahaya sih kalau itu🫣
total 1 replies
Deshika Widya
Siapa ya🤭
MunaRizka
siapa nih
Titin Hartanti
apakah bos mereka yg liat?bisa langsung dieksekusi
Deshika Widya: waduh, bahaya kalau Bos yg nongol🫣
total 1 replies
Ir
siape lagi ini, Revan kah, Rendi kah? lagian meski sekantor bisa kali Dir akrab layak nya teman, lagian kalian udah lama putus anggap aja PDKT lagi tapi versi halal, bukan malah luch sama laki² lain, seharusnya pengalaman sama Adnan itu di jadikan pelajaran betapa sakitnya di khianati, meskipun kamu ga niat berkhianat
Maya Sari
semangat dong kak,selalu d tunggu up nya 🥰,,,siapa yg datang apakah revan
Deshika Widya: hehe siapa ya🫣
total 1 replies
Ir
diri jadi istri juga ga bisa jaga batasan sih, ntar giliran Rada yg begitu dia nya yang marah, kalo Rada udah ngizinin dia kerja seharusnya tau batasan pertemanan
Deshika Widya: Wanita kan begitu🫣🤭
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: Assiap Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!