Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Warga Semakin Resah
Gaba' Rama membuka sirep yang dilakukan oleh sosok Suanggi dirumah Fentje.
Seketika para Pemuda yang berjaga terbangun dari tidurnya. Mereka seolah seperti terkena sihir. Bahkan salah satu diantara mereka mengakui jika ia melihat sosok Kalajengking yang memakan habis tubuh Fentje, namun ia tak dapat berteriak dan juga bergerak, seperti terkena gendam.
"Hah!" mereka terkejut secara bersamaan, dan tubuh mereka menggigil saat menyaksikan tubuh Fentje yang mereka jaga telah habis dalam sekejap saja.
Sedangkan istri Fentje yang ikut tidur dibagian kepala jasad suaminya, tersentak dengan wajah memucat. Mereka kecolongan, dan ini sangat mengerikan.
"Oh,.Tuhan!" apa yang sudah memakan tubuh suami beta?" ucapnya dengan wajah panik dan bersedih. Ia seakan linglung dengan apa yang dialaminya. Ini sangat mengerikan.
Bahkan penyesalan merasuk ke dalam hati Gaba' Rama, mengapa tidak memakamnya saja secara langsung saat tadi.
Namun, warga merasa takut untuk menggali kubur, sebab hari sudah sangat malam dan gelap, bisa jadi korban akan bertambah.
****
Mentari masih terlihat remang-remang. Warga sudah disibukkan dengan pengurusan jasad Fentje yang sudah tinggal tulang belulang saja.
Isak tangis keluarga mengiringi kepergian jasad sang pria, yang mana kini telah melalui berbagai doa dan mantra, agar perjalanan ruhnya berjalan dengan sempurna, menuju tempat yang seharusnya.
Setelah pemakaman Fentje selesai. Pembagian sajian nasi hotong yang terbuat dari beras, dan campuran labu serta kacang merah, diberikan kepada warga yang hadir.
Mereka menyantapnya dengan perasaan yang kacau. Hati warga diliputi kecemasan dan kekhawatiran yang mendalam.
"Kita harus mencari gadis itu!" Ma-Lek tampak berapi-api. Ia sudah tak sabar ingin menghabisi sang gadis, yang mana tergolong licik, dalam memangsa korbannya.
"Jangan terlalu gegabah, Ma-Lek. Ingat, waktu itu kamu pernah lumpuh, hanya karena melihatnya menjadi babirusa," Gaba' Rama mencoba mengingatkan pria tersebut. Sebab Suanggi yang mereka kejar saat ini, bukan sosok yang dapat dianggap remeh.
Senab, ia sudah banyak memakan korban, sehingga kekuatannya sudah semakin bertambah.
"Sepertinya kita harus melakukan tolak bala didesa ini. Kita akan mengumpulkan semua warga dengan berbagai lintas kepercayaan dan agama yang ada. Kita akan memohon petunjuk pada roh leluhur, dan juga Tuhan yang kalian anut, untuk segera membinasakan sosok tersebut." Gaba' Rama mencoba mengungkapkan gagasannya.
Sebab, teror ini sudah semakin meresahkan. Anak-anak tidak lagi bersekolah, sebab takut dimakan Suanggi, sedangkan para orangtua, resah untuk bekerja, sebab bahaya selalu saja mengintai.
"Jika bertemu babirusa, ataupun hewan yang dicurigai, maka kita bunuh saja," Yosep angkat bicara. Ia juga merasa sangat resah akan hal ini.
"Tetapi, apa itu tudak merusak ekosistem?" tanya warga lainnya. Sebab, hal ini dapat membuat alam tidak stabil, ataupun mereka akan kehilangan bahan makanan.
Tommy terdiam. Ia mendengarkan semua pendapat dari para warga, dan tentunya ada rasa tak tega, jika saja gadis itu sampai dimassa, apalagi dibakar hidup-hidup. Entah perasaan apa yang sebenarnya hadir dilubuk hatinya.
Sementara itu, Milea baru saja tiba dirumah, dilembah yang diapit oleh pegunungan.
Ia duduk bersandar didepan dapur. Lalu mengayunkan kakinya dengan tatapan nanar.
Wanita muda itu, mengusap perutnya yang kasih terlihat rata, ada senyum tipis disana, sebuah harapan untuk mempertahankannya, agar tetap tumbuh dan berkembang.
Ada impian didalam hatinya, untuk dapat hidup bersama dengan sang pria.
*****
Tommy mendapat sebuah pesan, jika ada pasien yang sedang kritis dikampung sebelah. Ditengah maraknya issu tentang Suanggi, ia masih mencoba untuk bersikap netral. Jika tidak melihatnya secara langsung, maka ia belum mempercayainya.
Ia masih menyimpulkan, jika ada hewan pengerat yang memangsa para korban. Sebab, tidak mungkin itu dilakukan oleh manusia, apalagi hewan seperti Cicak Bermata merah, yang diyakini sebagai jelmaan Suanggi, maka ia tak dapat menalarnya.
Ia meninggalkan rumah dinas. Lalu menghidupkan mesin motornya. Ia akan berangkat le sesa tetangga, dan diperkirakan memakan waktu cukup lama, sekitar satu jam perjalanan.
Hal ini disebabkan oleh jalanan yang cukup ektrem, dan sangat sulit dijangkau.
Motornya melaju dengan kecepatan sedang. Sebab medan yang dilewatinya berbatu, dan juga sepi.
Sepanjang jalan, hanya ada pohon damar yang mana dibagian batang pohonnya, dimana dipenuhi lubang bekas sadapan. Ada tampak banyak getah yang siap.dipanen.
Akan tetapi, sepertinya terbiar begitu saja, karena warga masih belum ada yang berani untuk bekerja.
Rentetan peristiwa kematian tragis, yang menimpa warga, membuat mereka enggan untuk keluar rumah.
Suasana begitu hening, dan juga sepi. Ia mengendarai motornya, memasuki jalan tikus yang mana disisi bagian kanannya terdapat sebuah jurang yang cukup dalam.
Menurut petunjuk yang diberikan, ia akan menemui sungai selebar lima meter, dan nantinya akan diseberangi dengan menggunakan sebuah tali sling, yang mana akan mengangkut dirinya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya ia tiba ditempat yang dituju. Sebuah sungai dengan kedalaman seleher orang dewasa, dan pastinya terlihat sangat menyeramkan.
S ini volumenya sedang bertambah, disebabkan hujan yang turun cukup deras sat menjelang pagi.
Ia menatap arus sungai yang deras. Terlihat berwarnah keruh. Biasanya berair jernih disaat musim kemarau.
Diseberang sana, terlihat dua orang yang sedang menantinya sedari tadi. Ia meletakkan motornya ditepi hutan. Lalu memasang body harnes yang dikaitkan pada katrol. Kemudian ia meluncur menyeberangi sungai.
Setibanya diseberang, ia disambut oleh dua orang pria yang akan membawanya ke rumah pasien yang mengalami pensarahan hebat, karena baru saja melahirkan.
Sepanjang perjalanan, ia merasakan hawa yang berbeda. Ada sesuatu yang seolah sedang mengikutinya sejak dari pertama ia meninggalkan rumah dinas.
Tak berselang lama, ia tiba disebuah deretan perkampungan yang masih terbilang sangat primitif. Namun, salah satu diantara mereka sudah menggunakan kecanggihan teknologi, agar dapat terhubung dengan dunia luar.
Tommy memasuki rumah yang terbuat dari anyaman bambu. Disana terlihat seorang wanita yang sudah tampak sekarat, karena hendak melahirkan, dan anaknya tertahan dipintu masuk.
Tentu saja hal itu membuat Tommy merasa ragu untuk melakukannya. Namun, ia tak ingin menghampakan harapan mereka.
Dengan menggunakan instingnya, ia akhirnya dapat membantu persalinan dengan baik.
Tommy mendapatkan sambutan yang cukup baik, dan mereka membayarnya dengan setandan pisang, serta singkong.
Hari hampir petang, ia kembali pulang, lalu menyeberangi sungai saat hari muali gelap.
Saat ia akan menaiki motornya. Ia melihat sesuatu disekat sungai. Ia merasa sangat penasaran.
Suasana dihutan yang sunyi, membuat ia tak merasa hilang kesadaran, seolah sedang ditarik ke sebuah tempat yang ia sendiri tidak tahu apa.
Langkahnya menyusuri rerumputan, hingga ia melihat seseorang dikegelapan malam, sendirian, dan tepi sungai yang dalam, tanpa mengenakan sehelai benangpun.
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣