NovelToon NovelToon
Alenia Cinta Milik Juliette

Alenia Cinta Milik Juliette

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka? Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Kacau

Saat ini Ronal dan Juliette sedang berada di mall yang terletak di dekat perbatasan Hollywood Barat tetapi dalam batas kota Los Angeles, dibatasi oleh Beverly Boulevard, La Cienega Boulevard, 3rd Street, dan San Vicente Boulevard. Mereka menyusuri pusat perbelanjaan besar Beverly Center sambil berpegangan tangan. Melihat - lihat beberapa toko dari luar. Menikmati suasana mall yang cukup ramai pengunjung.

"Bagus banget mallnya. Siapa ya pemilik mall ini?" tanya Juliette yang terkesima sambil lihat kanan kiri.

"Satahu aku, mall ini didirikan oleh Taubman Center. Sayang, kita masuk ke toko itu yuk!" ajak Ronald.

Belum adanya respon dari Juliette, Ronald langsung menarik tangannya Juliette masuk ke dalam toko pakaian branded dunia. Juliette terperangah melihat isi toko karena sudah lama sekali dia tidak pergi ke toko pakaian yang bermerek internasional. Sejak kematian ayahnya, segala kebutuhannya sudah disiapkan oleh ibu dan ketiga kakaknya tanpa harus dia pergi untuk membeli kebutuhannya.

"Untuk apa kita ke sini?" tanya Juliette bingung.

"Untuk membeli beberapa pakaian untuk kamu."

"Aku sudah punya banyak pakaian di apartemen."

"Aku ingin kamu memilih beberapa gaun untuk acara ulang tahun perusahaan Daddyku dan pengangkatanku sebagai CEO di perusahaan itu."

"Ada yang bisa saya bantu Tuan dan Nona?" tanya salah satu pegawai toko pakaian itu dengan ramah dan sopan.

"Tolong bantu kekasih saya untuk memilih beberapa gaun pesta," ucap Ronald yakin dan tegas."

"Baik Tuan."

"Sayang, kamu silahkan pilih beberapa gaun yang kamu suka. Aku tunggu di ruang tunggu," ucap Ronald lembut.

"Semua gaun di pajang sebelah sana," ucap pegawai itu dengan sopan dan ramah sambil menunjukkan area beberapa gaun yang dijual. "Ayo Nona kita ke sana!" lanjut pegawai itu.

"Baiklah," ucap Juliette ramah sambil menoleh ke pegawai itu. Juliette mengalihkan pandangannya ke Ronald, lalu berucap, "Sayang, nanti kamu juga bantu aku untuk memilihnya ya."

Ronald hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul menanggapi ucapan Juliette. Juliette melepaskan genggaman tangannya Ronald, lalu mengikuti pegawai toko itu yang sedang berjalan ke tempat beberapa gaun yang dipajang. Ronald berjalan ke bagian ruang tunggu. Tiba - tiba ada seorang yang menarik lembut lengan kirinya Ronald dari arah belakang, sontak Ronald menoleh kebelakang. Dia menatap dengan tatapan dingin ke orang yang sudah menarik lengannya.

"Takdir telah mempertemukan kita lagi," ucap wanita itu dengan nada suara yang menggoda.

"Siapa kamu?" tanya Ronald kesal sambil menepis tangannya wanita itu yang bergelayut manja di lengannya Ronald

"Aku Sherly, kita pernah beberapa kali bercinta."

"Aku tidak mengingatnya," ujar Ronald sinis.

"Ya Tuhan, masa kamu lupa sama aku?"

"Iyalah, soalnya kamu tidak penting dalam hidupku."

"Huh, menyebalkan," gerutu wanita itu sambil menghentakkan kakinya.

"Sebaiknya Anda pergi dari hadapan saya," usir Ronald tegas.

Tak lama kemudian Ronald melangkahkan kakinya ke ruang tunggu. Sedangkan wanita itu berjalan keluar dari toko pakaian itu dengan hati yang dongkol. Ronald menghentikan langkah kakinya di depan sofa panjang, lalu menduduki tubuhnya di atas sofa itu. Dari kejauhan dia dapat melihat Juliette yang sedang memilih gaun. Ronald tersenyum manis melihat pemandangan itu.

Ronald tak tahu kenapa dia bahagia jika sedang bersama dengan Juliette. Ada sesuatu yang menggugah hati batunya Ronald jika dia melihat Juliette. Juliette melangkahkan kakinya menuju ke Ronald sambil membawa tiga buah gaun malam. Menghentikan langkah kakinya di hadapan Ronald. Memberikan ketiga gaun itu ke Ronald dengan sopan.

"Ada apa Sayang?" sambil menerima ketiga gaun itu.

"Tolong pilihkan salah satu dari ketiga gaun itu," ucap Juliette lembut.

"Beli aja semuanya."

"Boros," ucap Juliette pelan.

"Baiklah," ujar Ronald santai, lalu dia memilih salah satu dari ketiga gaun itu.

"Kamu pilih yang mana?" tanya Juliette lembut.

"Yang ini aja," jawab Ronald sambil mengulurkan sebuah gaun ke Juliette.

"Terima kasih," ucap Juliette sambil menerima gaun itu.

"Silakan dicoba dulu Nona," ucap pegawai toko itu.

"Di mana letak ruang gantinya?" tanya Juliette.

"Di depan Nona," jawab pegawai itu sambil menunjukkan ruang ganti dengan sopan dan ramah.

"Terima kasih," ujar Juliette sambil berjalan menuju ke ruang ganti.

"Permisi Tuan, gaun yang lainnya jadi dibeli?" ucap pegawai itu pelan sambil menoleh ke Ronald ketika Juliette membuka pintu ruang ganti.

"Jadi, tapi ukurannya disesuaikan dengan gaun yang dia coba, dan tolong carikan beberapa tas pesta yang cocok dengan gaun yang dia coba dan kedua gaun ini," ucap Ronald sambil memberikan kedua gaun itu ke pegawai toko ketika Juliette menutup pintu ruang ganti.

"Baik Tuan, saya carikan dulu tasnya, saya permisi dulu."

Tak lama kemudian pegawai itu melangkahkan kakinya ke etalase tas pesta. Ronald beranjak berdiri, lalu berjalan menuju ke ruang ganti. Menghentikan langkah kakinya di depan ruang ganti. Menekan handle pintu ke bawah, lalu mendorongnya ke dalam sehingga pintu itu terbuka. Sontak Juliette menoleh ke arah pintu sambil melebarkan kedua matanya.

"Cantik sekali kamu Sayang pakai baju itu," puji Ronald sambil terpukau melihat Juliette yang sedang memakai sebuah gaun dan merasakan detakan jantungnya bertambah cepat.

"Tapi bajunya terlalu terbuka," ucap Juliette yang sedang mencoba baju.

"Tidak apa - apa Sayang," ucap El senang.

Juliette menghadapkan tubuhnya di depan cermin. Dia memperhatikan dirinya di depan cermin yang besar. Memperhatikan model gaun yang dia pakai sekarang. Sebuah gaun slim fit panjang model kemben warna merah maroon sehingga memperlihatkan punggung Sarah yang putih bersih. Belahan gaun itu sampai paha. Menggerakkan badannya ke kanan kiri. Mengangkat tangan kanan kirinya secara bergantian. Dia melakukan untuk memastikan kenyamanan dirinya saat mengenakan gaun itu.

"Aku harus memakai kalung untuk menutupi belahan dadaku," ucap Juliette ketika Ronald mengunci pintu itu.

Ronald langsung menarik pinggang rampingnya Juliette, lalu membalikkan tubuhnya Juliette. Memeluk pinggangnya Juliette dengan erat sehingga tubuh mereka berdempetan. Ronald memiringkan wajahnya sambil memejamkan kedua matanya, lalu Mencium, melumat, dan menghisap bibirnya Juliette dengan penuh kelembutan. Spontan Juliette mengalungkan kedua tangannya di leher kokohnya Ronald.

Memejamkan kedua matanya, lalu membalas ciuman Ronald sehingga ciuman mereka memanas. Tangan kanannya Ronald menjelajah ke area benda kenyal milik Juliette. Ciumannya merambat ke area leher jenjang sampai ke area dua buah milik Juliette. Ronald memberikan sensasi berbeda lagi dengan meninggalkan jejak petualang di area buah miliknya Juliette sehingga Juliette mengeluarkan suara desahan.

"Permisi Nona," ucap pegawai itu yang telah mengganggu kegiatan mereka.

Sontak mereka menghentikan kegiatan mereka. Juliette mendorong tubuhnya Ronald. Juliette membalikkan badannya menghadap cermin. Melihat lipstiknya belepotan ke mana - mana. Sedangkan Ronald merubah posisinya menghadap ke cermin, lalu melihat lipstiknya Juliette yang menempel di bibirnya. Ronald membersihkan lipstiknya Juliette di bibirnya. Ronald mengecup puncak Sarah dengan lembut.

"Sayang, aku tunggu di luar," bisik Ronald lembut.

Tak lama kemudian Ronald membuka kunci pintu ruang ganti. Menekan handle pintu ke bawah, lalu menariknya ke dalam sehingga pintu kebuka. Keluar dari ruang ganti, lalu segera menutup pintu ruang ganti. Juliette memperhatikan kissmark di bagian atas buah miliknya sambil mengerutkan keningnya. Merabanya sambil merasakan gelayar aneh di tubuhnya. Dia tidak merasakan sakit di bercak merah hasil ciptaan Ronald

"Kemarin yang seperti ini ada di leherku, sekarang di sini. Besok - besok aku nggak mau dicium lagi sama Ronald, bisa - bisa badanku habis digigiti terus. Ya Tuhan itu juga perbuatan dosa. Ya Tuhan ampunilah dosa - dosaku," ucap Juliette bermonolog yang masih meraba kissmark buatan Ronald. Tak lama kemudian Juliette membuka resleting gaun yang dia pakai, lalu membuka gaun itu dari tubuhnya.

Menggantung gaun itu, lalu mengambil celana panjangnya. Memakai celana panjangnya. Mengambil branya, lalu memakainya. Mengambil kaos, lalu memakainya. Juliette mengambil gaun itu, lalu menekan handle pintu ke bawah sehingga pintu ruang ganti itu terbuka. Keluar dari ruang ganti sambil membawa gaun itu. Dia melihat Ronald sedang memilih beberapa tas pesta. Juliette melangkahkan kakinya menghampiri El.

"Kamu mau beli tas untukku?" tanya Juliette sambil menduduki tubuhnya di samping kirinya Ronald.

El menoleh ke Juliette, lalu menjawab, "Iya, kamu suka tas yang mana Sayang?"

"Permisi Nona, gaunnya sudah pas?" tanya pegawai toko itu setelah menghentikan langkah kakinya di samping kanannya Juliette.

"Sudah pas, tolong dibungkus ya," ucap Juliette sambil memberikan gaun itu ke pegawai toko itu.

"Baik Nona," ucap pegawai toko itu sopan dan ramah sambil menerima gaun itu.

Tak lama kemudian, pegawai itu pergi meninggalkan mereka berdua. Juliette memilih salah satu tas dari sepuluh tas pesta. Mengambil satu persatu tas, lalu menelisik dengan seksama. Berfikir sambil memilih tas yang sangat pas dengan gaun yang tadi dia coba. Ronald melanjutkan kegiatannya yang juga ikut memilih tas.

"Aku pilih tas yang ini," ujar Juliette sambil mengambil sebuah clutch warna hitam ke Ronald.

"Pilihan yang sangat bagus. Pilih dua lagi Sayang," ucap Ronald lembut, lalu dia memisahkan tas pilihan Juliette dari tas yang lainnya.

"Sayang, satu tas bagiku sudah cukup," ucap Juliette.

"Tapi bagiku belum cukup," ucap Ronald sambil menatap lembut ke Juliette

Mereka saling memandang dengan intens sehingga saling mengunci. Ronald menatap mata hazel milik Juliette yang membuat dirinya nyaman berada di dekat Juliette. Seakan terhipnotis dengan tatapan Juliette, Ronald mendekatkan wajahnya ke wajahnya Juliette. Tanpa sengaja, seorang diva yang bernama Claudia melihat kedekatan Ronald dan Juliette yang hendak Berciuman. Hatinya Claudia bergemuruh marah, dengan langkah cepat mendekati Ronald.

"Aku kangen kamu," ucap Claudia yang telah mengganggu mereka.

Sontak Ronald dan Juliette menoleh ke Claudia, lalu Ronald berujar dengan tegas, "Kita sudah tidak ada urusan lagi Nona Claudia."

"Aku benaran kangen, udah lima belas hari kita tidak bercinta," ucap Claudiayang sengaja ingin mempermalukan Juliette

"Jaga ucapan kamu!" ucap Ronald geram.

"Apa karena wanita itu, kamu menjauh dariku?" ucap Claudia marah.

"Hey, kamu jangan ngomong yang ngaco!"

"Ya, aku yakin karena wanita j*l*ng itu, kamu jauhi aku!" ucap Claudia marah. "Hey wanita j*l*ng, kamu sudah merebut kekasihku!" sarkas Claudia.

Tak terasa cairan bening mengalir dari kedua netra milik Juliette. Dalam diam Juliette menangis. Dia tidak menyangka akan dipermalukan seperti ini. Dia sangat sedih, merasa bersalah dan sakit hati karena peristiwa ini. Ronald berdiri, lalu berjalan menghampiri Claudia.

Plak

Sebuah tamparan keras dari tangan kanannya Ronald mendarat di pipinya Claudia. Melihat adegan seperti itu, rasa bersalahnya Juliette bertambah. Spontan Juliette beranjak berdiri, lalu berlari sekuat tenaga keluar dari toko itu. Tubuhnya Juliette menembus gerombolan orang dengan deraian air matanya dan rasa sesak di dadanya. Berlari menuju pintu utama mall itu.

Namun tiba - tiba ada yang menarik tangan kanannya. Dia menoleh ke orang yang telah menarik tangannya yang ternyata orang itu adalah Ronald. Ronald langsung mendekap tubuhnya Juliette. Juliette menangis di dalam dekapan Ronald. Dengan lembut Ronald membelai kepala dan punggungnya Juliette.

"Jangan dengarkan ucapan wanita gila itu. Tolong berhenti menangis Sayang karena aku nggak mau acara jalan - jalan bersama kamu menjadi kacau," bisik Ronald dengan lembut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!