Trio M.A.E

Hari-hari berlalu dan tidak terasa Jammie sudah menemani gadis bar-bar itu selama tiga bulan. Selama itu pula, entah sudah berapa pukulan dan keplakan mendarat di bahu Jammie gara-gara dirinya hobi menggoda nona judesnya.

Pagi ini Vivienne tidak ada kuliah dan memutuskan di rumah saja sembari nonton film. Gadis itu kemudian membuat popcorn dan meletakkan beberapa minuman bersoda. Dia sudah mendapatkan beberapa rekomendasi film-film dari DVD milik sang kakak. ( belum ada Netflix, Disney Hotstar )

Suara pintu terbuka membuat Vivienne menoleh dan tampak Jammie masuk dengan baju santainya membawa paper bag yang baunya pasti makanan.

"Nona, dapat kiriman dari nona Alexa. Katanya nona minta dibuatkan bento lengkap?" Jammie meletakkan paper bag itu diatas meja depan sofa ruang tengah.

"Asyik! Makasih mbak Alexa!" ucapnya.

"Saya yang membawakan lho," sahut Jammie.

"Tapi kan yang bikin mbak Alexa, kamu kan cuma sambil lewat nganterin!" eyel Vivienne.

Jammie hanya menghela nafas panjang. Iyain ajah deh!

Vivienne segera mengambil dua kotak bento dari dalam paper bag dan menata nya diatas meja.

"Yuk Jam, kita nonton film. Ini aku sudah dapat rekomendasi dari Mas Alex."

Jammie hanya melongo melihat judul film yang dipilih oleh Alexander Reeves.

"Anda yakin mau nonton ini?" tanya Jammie.

"Yakinlah! Kata mas Alex bagus!" sahut Vivienne sambil mencomot sushinya.

"Ya udah kalau yakin," senyum Jammie.

"Tolong setelin ya," pinta Vivienne.

Jammie pun mengangguk dan keduanya pun nonton bersama film yang katanya rekomendasi dari Alex. Vivienne memegang lengan Jammie ketika melihat adegan menyeramkan dari film The Ring versi Jepang.

Alex Reeves benar-benar sedang usil dengan adik bungsunya dengan memberikan DVD itu mengatakan bahwa ini film bagus, mendapatkan atensi banyak penonton. Jammie yang sudah menonton film ini hanya tertawa ketika Vivienne bersembunyi di balik tubuhnya.

"Mas Alex durjanaaa! Jahat kasih lihat film horor begini siiiihhh! Tapi aku penasaran!" omelnya sepanjang film.

Vivienne menyembunyikan wajahnya di punggung Jammie ketika hantu Sadako keluar dari sumur dan berjalan.

"Jammiiieee! Itu apaaaann!" teriak Vivienne heboh.

"Saya matikan saja ya?" tawar Jammie yang deg-degan karena punggungnya dijadikan tempat bersembunyi.

"Jangan! Aku penasaran tapi takut!" Vivienne lalu mengintip dari balik ceruk leher Jammie yang tanpa sadar merasakan nafas gadis itu di sisi leher.

Ya Tuhan, nonaku satu ini!

Vivienne tetap mencengkeram bahu Jammie dari belakang tubuh pria itu dan tetap bersembunyi sampai filmnya habis.

Setelah mematikan DVD dan menggantikan dengan channel anime, Jammie menoleh ke arah Vivienne yang masih meletakkan wajahnya di punggungnya.

"Sudah selesai nona. Tuh, sudah saya ganti ke anime."

Vivienne mengangkat wajahnya dan melihat ke arah TV.

"Kok malah nyetel Nube?"

***

Vivienne menjadi parno melihat tv takut kalau sewaktu-waktu si Sadako nongol sampai-sampai merengek supaya Jammie tinggal bersamanya di apartemen.

"Kan nona bisa di apartemen nona Alexa atau tuan Alex kalau takut?"

"Ogaaahhh! Mereka durjana semua!" umpat Vivienne kesal karena dibohongi oleh sang kakak soal film bagus yang ternyata film horor.

Jammie tertawa. "Nona, nggak ada yang namanya hantu!"

"Bodo! Yang penting kamu harus disini temani aku!" Vivienne menatap judes.

"Saya minta ijin dulu dengan tuan Alex, nona supaya tidak terjadi fitnah apalagi kena hajar sama tuan Alex Neville."

Jammie lalu menelpon Alex Reeves.

"Yes Jammie?"

"Sir, gara-gara anda, nona Vivienne ketakutan di apartemen sendirian dan meminta saya menemaninya."

Alex Reeves tertawa terbahak-bahak.

"Ya sudah, temani dulu adikku yang penakut itu."

Jammie melongo. "Anda percaya sama saya Sir?"

"Kamu tuh bodoh atau gimana sih Jammie? Bukankah di semua apartemen ada CCTV nya?" kekeh Alex.

Iya bener juga sih!

"Sudah, temani adikku. Kasihan dia ketakutan." Alex Reeves tergelak lagi.

"Baik, Sir."

Jammie menutup telponnya dan menatap Vivienne yang malah tertidur setelah menghabiskan bentonya.

Alamat deh!

***

Vivienne terbangun ketika waktu sudah melewati jam dua siang dan dilihatnya Jammie tertidur di sofa seberang.

Vivienne berjalan menuju kamarnya untuk melakukan sholat dhuhur setelahnya dia menuju dapur. Meskipun sudah menghabiskan bento dan popcorn, tetap saja Vivienne merasa kelaparan.

"Nona ngapain?" tanya Jammie mengangetkan dirinya hingga menjerit kencang.

"Jambreeeettt! Jantung ku hampir hilang dodol!" omel Vivienne sambil memegang dadanya.

"Ya ampun nona, gitu saja kaget. Mau bikin apa saya bantu." Jammie lalu mengambil apron dan mulai membuka kulkas.

"Aku ingin nasi goreng udang ala Jepang. Itu ada nasi sisa semalam, tolong buatkan sedangkan aku akan menggoreng nugget."

Jammie mengangguk dan dengan cekatan dia membuat nasi goreng sesuai dengan request sang nona. Vivienne sendiri memilih menggoreng nugget dan sosis sebagai lauknya.

Keduanya lalu makan siang bersama.

"Whoah! Ini enak!" puji Vivienne. "Suatu saat kalau kamu menikah, istrimu pasti senang dimasakan seperti ini!"

Jammie tersedak mendengar ucapan Vivienne yang sambil lalu.

"Istri?"

"Iyalah! Masa kamu mau jadi bujang lapuk?" ledek Vivienne. "Rugi Jam! Fisik kamu nggak mengecewakan kok cuma kadang mulut mu lemes banget!"

Jammie menenggak colanya dengan gugup.

"Bagaimana? Mas Alex kasih ijin kamu menginap disini?" tanya Vivienne cuek.

"Kasih nona tapi saya harus mengambil baju dulu di apartemen saya."

"Terus? Aku kamu tinggal sendirian gitu? Gimana kalau ada hantu keluar dari tv? Dari cermin? Tega kamu ninggalin aku sendirian setelah menonton film kayak gitu? Dasar mas Alex durjanaaa! Kamu sama mas Alex sama saja! Nyebeliiiinnn!"

Jammie melongo mendengar omelan Vivienne yang tanpa jeda.

"Mau nona Vivienne apa? Mau saya antar ke apartemen nona Alexa?" tanya Jammie.

"Ikut kamu lah ke apartemenmu!"

Jammie terkejut. "Jalan tapi nona, soalnya tidak terlalu jauh."

Vivienne tertawa. "Nggak masalah yang penting nggak sendirian di apartemen!"

Jammie hanya terdiam.

Terserah anda saja deh nona Vivienne.

***

Jammie dan Vivienne sudah berjalan menuju blok apartemen Jammie tapi yang membuat pria itu pusing adalah Vivienne mampir sana sini untuk membeli camilan yang memang banyak dijual di area apartemen pria itu.

"Nona, mau berapa banyak yang dibeli jajanan nya?" keluh Jammie melihat banyaknya kantong makanan.

"Kan buat persediaan di rumah nanti," sahut Vivienne cuek.

Perasaan di kulkas dan kabinet juga sudah banyak makanan.

Keduanya kini sampai di Apartemen milik Jammie yang biasa bukan apartemen mewah seperti milik Vivienne.

"Ayo masuk," ajak Jammie.

Vivienne pun masuk ke dalam apartemen pria itu dan terkejut melihat betapa rapihnya ruangan itu.

"Whoah! Istri masa depanmu pasti bakalan inscure karena kamu rapihnya begini," gelak Vivienne.

Jammie hanya menggelengkan kepalanya.

***

Yuhuuu Up Sore Yaaakkk

Jadi soal film the ring ( Ringu ) yang versi Jepang itu eike beneran kayak Vivienne ( pengalaman pribadi ) sampai seminggu nggak berani liat tv 😅😅😅.

Film horor yang bikin Eike nightmare adalah IT nya Stephen King tapi yang versi 1991. Sumpah, habis itu Eike jadi phobia badut!

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️