NovelToon NovelToon
Rindu Yang Kusimpan

Rindu Yang Kusimpan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sephta Syani

Kiki seorang gadis desa yang sederhana memiliki kemauan untuk merubah hidupnya. Ia memutuskan pergi ke ibu kota dengan hanya berbekal tekadnya yang kuat.
Ibu kota dalam bayangannya adalah sebuah tempat yang mampu mengabulkan mimpi setiap orang nyatanya membuatnya harus berkali-kali menelan kekecewaan apalagi semenjak ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Rio.
Apa yang terjadi dengan kehidupan Kiki dan Rio? apakah keinginginan Kiki akan terwujud?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephta Syani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27

" ya sudah ayo aku antar lagi kau pulang. Bahaya kalau pulang sendiri. " Rio berdiri dan menarik tangan Kiki.

" tak usah pak, Eh mas. Aku ga apa apa pulang sendiri. "

" tapi... " Kiki segera memotong ucapan Rio sebelum ia melanjutkan ucapannya.

" maaf mas, ga enak jika nanti ada karyawan yang liat. Saya kali ini pulang naik bus saja. " ucap Kiki menolak dengan halus.

Rio tertegun. Ia heran jika ada gadis yang justru menolak kebaikan bosnya. Bahkan jika orang lain pasti akan berlomba menarik perhatian bosnya sebelum di dekati.

" semakin marik. " bisik Rio dalam hati sambil tersenyum.

" ya sudah kalau begitu. "

Mendengar ucapan Rio, Kiki juga tersenyum.

" aku akan pulang bersamamu naik bus. " ucap Rio sambil kembali duduk disebelah Kiki.

" apa.... "

Kiki kaget, tanpa terasa ia berteriak membuat orang orang disekitarnya melihat. Refleks Rio menutup mulut Kiki dengan telapak tangannya. Mendapat perlakuan Rio, Kiki semakin dibuat melongo. Rasanya jantungnya seketika berhenti berdetak.

" maaf. Aku tak sengaja. " Rio segera menarik tangannya.

" habisnya kenapa kau berteriak? Orang orang jadi melihat ke arah kita. "

" maaf mas. Tapi tadi mas katakan mau ikut naik bus juga? " Kiki bertanya dengan wajah yang masih terkaget kaget.

" iya. Memang ada yang salah dengan naik bus? " Rio santai saja menanggapi Kiki.

" tidak ada yang salah mas. Hanya saja aneh. Mas kan ada mobil kenapa harus naik bus? "

" aku naik bus untuk menemanimu. Kalau kau mau naik mobilku aku tak perlu naik bus. " enteng ucapan Rio meluncur begitu saja.

" maaf mas, bukan aku tidak mau. Tapi ga enak nanti kalau ada yang lihat. "

" biarkan saja, toh mereka tetap bebas berkomentar apapun juga. Kita tak bisa menggiring pikiran manusia Ki. "

" iya mas, tapi apa mas nanti tidak malu di gosipkan dengan karyawan seperti saya? " ucap Kiki sambil tertunduk.

" biarkan saja, kenapa harus malu. "

Kiki menatap Rio. Matanya mulai berembun. ia tak menyangka Rio akan seberani itu. Ia begitu kagum pada sosok lelaki di depannya itu.

" bagaimana, kau mau aku antar naik mobil ku atau tetap mau naik bus? "

Kiki merasa tak tega jika Rio harus repot naik bus dengannya. Akhirnya dengan berat ia menjawab.

" iya baiklah. Aku mau di antar naik mobil mas Rio. "

Mendengar perkataan Kiki, dada Rio seketika bergemuruh. Rasanya perkataan Kiki dengan menyebutnya Mas Rio itu sangat menggembirakan. Berhasil membangunkan sesuatu yang tersembunyi dalam dirinya. Ia tersenyum, bergegas diraihnya tangan Kiki dan di ajak berjalan menuju mobilnya. Kiki tak berkutik dia hanya pasrah diperlakukan seperti itu oleh Rio. Namun jauh di dalam hatinya tentu saja ia merasa seakan menjadi seseorang yang paling istimewa di mata Rio.

" ayo masuk... " perkataan Rio membuyarkan lamunannya. Rio nampak sudah membuka pintu mobilnya untuk Kiki.

" terima kasih banyak Mas. " Kiki tersipu. Jika saja bukan malam mungkin ia akan malu karena wajahnya pasti sudah memerah.

Rio hanya mengangguk setelah Kiki masuk, ia segera menutup pintu dan bergegas menuju kursi kemudi, duduk disana dan memacu mobilnya meninggalkan halte menuju rumah Kiki.

Rupanya ada yang luput dari pandangan Kiki dan Rio di halte itu. Entah karena suasana yang gelap karena malam. atau mereka yang terlalu asik dengan dunia yang seakan milik berdua mereka luput memperhatikan siapa yang ada di halte. Dan sepasang mata tajam milik seseorang yang begitu dekat dengan mereka tak memalingkan pandangan sampai mobil yang ditumpangi Kiki dan Rio berlalu dan menghilang menembus gelapnya jalan malam.

Bulir bening menetes di sudut matanya. Ia begitu pedih melihat interaksi antara Kiki dan Rio.

" awas saja kalian.... "

1
RITA SEPHYANI
terima kasih kak atas apresiasinya.
Irma Yulyanti
Di tunggu updatenya kak... 💪
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Duh, jleb banget!
RITA SEPHYANI: terima kasih, mohon dukungannya
total 1 replies
_Sebx_
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
RITA SEPHYANI: terima kasih apresiasinya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!