NovelToon NovelToon
Love Only For You

Love Only For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Obsesi / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Setelah enam tahun menjalani hubungan jarak jauh, Raka dan Viola kembali dipertemukan. Namun cinta tak selalu berjalan mulus, mereka harus menghadapi tantangan dan rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka.

Apakah cinta mereka akan tetap kuat dan bertahan, ataukah jarak akan kembali memisahkan mereka selamanya?

"Nggak ada yang berubah. Love only for you, Viola. Hanya kamu..." ~Raka.


🍁🍁🍁

Novel ini merupakan Sequel dari novel yang berjudul 'Sumpah, I Love You'. Selamat menyimak dan jangan lupa tinggalkan jejak. 😇😇😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : LOFY

Dengan langkah percaya diri, Viola berjalan di samping Pak Bambang memasuki lobby gedung yang megah. Mereka langsung menuju ke meja resepsionis yang terletak di tengah lobby. Pak Bambang menyapa resepsionis dengan ramah, sementara Viola mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menikmati dekorasi gedung yang baru pertama kali dia lihat.

‎‎Pandangannya kini terkunci pada sosok pria berpakaian formal yang baru saja keluar dari dalam lift. Balutan jas hitam yang melekat di tubuhnya, dipadukan dengan celana bahan panjang yang jatuh elegan diatas sepatu pantofel berwarna hitam mengkilap membuat penampilan pria itu terlihat lebih gagah dan dewasa.

‎‎Belum puas dia mengagumi sosok pria yang ternyata adalah pacarnya sendiri, kening Viola dibuat mengernyit dalam saat melihat Raka yang dengan sigap menolong seorang perempuan yang hampir terjatuh. Namun, alih-alih merasa senang melihat Raka menunjukkan sisi baiknya, Viola justru merasa kesal dan sedikit cemburu.

‎‎"Raka...!!!" teriak Viola saat melihat perempuan itu sudah masuk kedalam lift dan pintu lift sudah tertutup rapat kembali. Dia tidak bisa memahami mengapa Raka harus menolong perempuan itu dengan sangat dekat, bahkan sampai menyentuh pinggangnya.

Raka menatap Viola dengan ekspresi terkejut, tak menyangka jika mereka akan bertemu disana sekarang. Namun, didalam mata gadis itu dia melihat seperti ada percikan api yang siap untuk membakarnya kapan saja.

Pak Bambang merasa kaget. Dia yang sedang bicara dengan pihak resepsionis pun menoleh ke arah Viola, "Eh, Viola, ngapain kamu teriak-teriak? Ini perusahaan orang, jangan bikin malu."

"Hehh..." Viola menoleh cepat ke arah Pak Bambang, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan berpura-pura tertawa. "He-he-he, maaf Pak. Saya nervous, jadi reflek teriak."

Pak Bambang menarik napas panjang, "Ya sudah, kamu tunggu disini dulu ya sebentar? Saya mau ke toilet dulu, sebentar lagi asistennya Pak Kai akan turun untuk menemui kita."

"Ya. Siap, Pak."

Viola menghela napas lega setelah melihat Pak Bambang berjalan sedikit menjauh. Dia menoleh ke arah wanita yang sedang berdiri di belakang meja resepsionis, "Permisi, bisa saya minta hand sanitizer dan tisu?" tanya Viola dengan ramah.

‎‎Resepsionis melihat Viola dengan sedikit heran, tetapi langsung mengabulkan permintaan tersebut. "Tentu, silakan," jawabnya sambil menyerahkan hand sanitizer dan tisu kepada Viola.

‎‎Viola langsung mengambil hand sanitizer dan tisu tersebut, lalu menghampiri Raka yang masih berdiri di dekat lift dengan langkah sedikit tergesa-gesa. Sementara tangan kirinya masih memeluk map yang dia bawa.

"Hei, kam---" Raka sedikit terkejut saat tiba-tiba Viola menarik tangannya, menuangkan hand sanitizer di telapak tangannya dan mengelapnya dengan tisu sampai ke sela-sela jarinya.

"Aku nggak suka kamu pegang-pegang cewek lain," ucap Viola pelan. Tangannya masih sibuk mengelapkan tisu ditangan Raka.

"Ya ampun, Cantik. Aku tadi kan cuma mau nolongin, lagipula perempuan tadi itu kan..."

"Nggak!" potong Viola cepat, "Aku nggak peduli perempuan tadi itu siapa, pokoknya aku nggak suka kamu dekat-dekat apalagi sampai pegang-pegang kayak tadi,"

Raka tersenyum, mengamati wajah Viola yang sedikit tertunduk karena sedang fokus mengelap tangannya, terlihat sangat menggemaskan dimatanya. Sama sekali dia tidak merasa keberatan ataupun merasa sikap gadis itu berlebihan. Justru dia merasa sangat senang , merasa dicintai dan merasa begitu diistimewakan oleh gadisnya.

"Kamu... Kok bisa ada disini?" Viola melepaskan tangan Raka setelah selesai dengan kegiatannya, mengangkat kembali wajahnya, membuat pandangan mereka kini saling bertemu.

"Ada sedikit urusan," jawab Raka tanpa berniat untuk menjelaskan lebih jauh tentang tujuannya ada disana, merasa waktunya belum tepat untuk bercerita. Apalagi Viola juga datang kesana untuk urusan pekerjaan.

"Bos kamu datang tuh."

Viola menoleh cepat ke arah samping, matanya langsung mencari-cari keberadaan Pak Bambang. "Eh, man---"

Cup...

"Heh..." Viola terkejut, baru saja dia lengah sedikit Raka sudah berhasil mencuri ciuman singkat di pipinya.

"Aku bohong kok," ucap Raka dengan senyum.

Pipinya masih terasa hangat setelah dicium oleh Raka, Viola menatap Raka dengan mata yang sedikit berbinar, merasakan debaran jantungnya berdetak lebih kencang.

"Nanti aku telefon," ucap Raka lembut.

‎‎Raka melangkahkan kakinya mundur perlahan dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya. Melambaikan tangannya sekali lagi sebelum berbalik dan berjalan pergi.

Viola masih berdiri di tempatnya, menatap kepergian Raka. Hingga suara tegas Pak Bambang mengagetkannya. Pria itu baru kembali dari toilet dan langsung mengajaknya untuk menyapa asisten Kai Rylan yang baru saja keluar dari dalam lift.

-

-

-

Hubungan Tiara dan Dian bisa langsung akrab meskipun mereka baru dua hari saling mengenal. Dan siang ini mereka hanya makan berdua karena Viola sedang pergi untuk menemani Pak Bambang ke perusahaan RYK Corp.

"Di, Viola udah pacaran lama ya sama cowoknya itu?" tanya Tiara tiba-tiba.

Dian yang sedang mengunyah makanannya mengangguk, "Pacaran sejak masih SMA. Mereka sempat LDR juga selama enam tahun, dan baru sekarang-sekarang ini mereka bareng lagi."

"Oh," Tiara manggut-manggut, "Jadi pacaran sejak SMA. Mereka itu satu kelas terus pacaran gitu?"

"Bukan," Dian menggeleng. "Lebih tepatnya Raka itu adik kelas kita dulu pas di SMA."

"Adik kelas?" ulang Tiara, matanya sedikit melebar.

"Ya," angguk Dian. "Dan Vio tuh paling sensitif banget kalau udah ngebahas soal umur dia yang jaraknya delapan bulan lebih tua dari Raka. Sebenarnya sih nggak jauh-jauh banget jaraknya, cuma dia selalu ngerasa insecure aja kalau udah bicara soal umur lah pokoknya."

Dian menempelkan sedotan dibibirnya, menyedot es jeruk miliknya. "Tapi gue salut sih sama hubungan mereka berdua, meskipun enam tahun menjalani hubungan jarak jauh tapi mereka tetap bisa menjaga hubungan mereka dan tetap masih bisa pacaran sampai sekarang. Padahal gue yang dulu ketemu tiap hari aja sama cowok gue bisa putus setelah tiga tahun pacaran."

"Oh..." Tiara mendesah pelan, menopang dagunya dengan satu tangannya, "Tapi masa sih pacaran jarak jauh selama enam tahun tapi nggak pernah ngerasa bosan atau jenuh sama sekali? Siapa tahu sebenarnya Raka pernah punya pacar juga di London tapi Viola aja yang nggak tahu."

"Kayaknya nggak mungkin deh," jawab Dian. "Raka tuh sayang banget sama Vio, dan dia nggak bakalan mungkin berani macam-macam."

"Ya kan kita nggak tahu, Di. Orang Rakanya kan jauh di London. Kebohongan bisa saja ada kan? "ucap Tiara. "Atau Viola mungkin yang diem-diem punya hubungan sama cowok lain disini pas Raka jauh di London?"

"Eh, maksudnya?" tanya Dian bingung.

"Ah, bukan apa-apa." Tiara mengibaskan tangannya, tersenyum kikuk, "Ya udah yuk kita naik, udah mau jam satu nih." ajaknya mengalihkan topik.

"Ya udah, yuk!" sahut Dian. Keduanya bergegas meninggalkan kafetaria.

Kafetaria yang sebelumnya ramai dengan orang-orang yang menikmati makan siang mulai sepi saat jam kerja kantor kembali dimulai. Suasana yang sebelumnya riuh dengan percakapan dan gelak tawa mulai berubah menjadi sunyi dan tenang. Menyisakan karyawan kafetaria yang mulai sibuk membersihkan meja dan membersihkan area sekitar kafetaria.

.

.

...🪷🪷🪷...

1
〈⎳ FT. Zira
opsi pertama aja lah.. tapi tetep akur ma istri. daripada diteror ma emak emak/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
ternyata dari awal si papi ulet bulu biang koroknya
〈⎳ FT. Zira
minta ijin ma calon suami dulu yaVio/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
jelas lah... gelas pecah kalo di lem bisa nyatu, tapi bekas retaknya kan gak mungkin ilang
〈⎳ FT. Zira
Dian ini sebenarnya besti.. tapi.
. ketika dia tergoda, ya lupa diri.. sama kyk si onoh yg tergoda menjadi bayi gula/Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira
restu jalan.. mau nolong camerpun dibuka lebar/Proud/
Bunda HB
dgn cara kotor mana bisa mendapatkn raka. jgn ngimpi di siang bolong.....,suruh tiara nikah sama bpk nya raka aja.apem udh gatel suruh om arman msk batang e..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Applaud//Applaud/
Bunda HB: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar sekali masuk langsung end kak kalau pakai batang pisang /Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Ana Oolvae
WAH2 ternyata ini ulah calon besan yg gagal toh
kasih banget ayahe vio
semoga Raka n Leo cepat mendapatkan bukti2 biar ketahuan biang keroknya
Zhu Yun💫: Semoga cepat terungkap ya kak /Grin/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
Wayo lho...
kamu nya salah,dari pertama main terima jodoh aja...
udah tau anakmu punya Viola...
ya udah la,kamu aja yang nikahi Tiara 😆
Felycia R. Fernandez: biar aja kk,biar di tabok panci Mak Mak berdaster 😆
Zhu Yun💫: Seketika Arman langsung kena amuk Lisa /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
ternyata ini ulah bapaknya Tiara toh...
gak heran anaknya ulet bulu ,kan bapaknya iblis
Felycia R. Fernandez: paket komplit mereka kk Zhu
Zhu Yun💫: Bapak dan anak yang saling melengkapi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
👍👍👍👍👍👍
Felycia R. Fernandez
biar jadi peringatan untuk Dian,rem mulut mu dan jaga sikap di depan orang lain
Felycia R. Fernandez
ternyata ada jalan...
orang baik akan selalu dikelilingi orang baik
〈⎳ FT. Zira
mau hajar Arman silakan.. tapi sampe berani ngerusuh Viora,, siap siap hadepin emak emak berdaster/Slight//Slight/
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
anak papi.. ada masalah dikit ngadu/Smug//Smug/
〈⎳ FT. Zira: tapi si papi bukan kesayangan siapa siapa.. makanya mo nyari
Zhu Yun💫: Kesayangan Papi soalnya /Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
si brondong udah tau kok Vio/Proud//Proud/
Zhu Yun💫: Berondong garcep /Proud/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
cuacanya dingin.. tapi ada yg lagi panas tuh kak./Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: disembur aja.. di siram kurang greget/Joyful/
Zhu Yun💫: Panas minta disiram air es /Joyful//Joyful/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
hancurkan Arman ,bukan Raka ...
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mam to the pusss
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Felycia R. Fernandez: 😆😆😆😆😆😆
total 3 replies
Bunda HB
gk tau malu jdi pelakor. kya gk ada jantan lain di dunia ..../Facepalm//Facepalm/
Felycia R. Fernandez: 😆😆😆😆😆
Bunda HB: mngkin juga mbok dewor juga pelakor. Maka nya ank nya nuruni /Facepalm//Grin//Silent/
total 7 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!