Raina Wulandari, seorang wanita cantik yang harus menerima kenyataan pahit ketika diceraikan oleh suaminya setelah hampir tujuh tahun membina rumah tangga. Dan alasannya sangat klasik, Raina dianggap mandul dan tak bisa memberikan keturunan.
Raina pulang ke kampung halamannya dan memulai hidup baru di sana. Niatnya ingin mencari ketenangan batin karena selama ini dia hidup menderita di bawah tekanan mantan suami dan mantan mertuanya.
Namun, hal itu sepertinya tak bisa berjalan lancar. Karena seorang pria dari masa lalu Raina muncul dan membawa semuanya kerumitan hidupnya. Raina akhirnya ikut terseret dan tak bisa lepas dari seorang duda tampan bernama Rahardian Pratama. Apalagi anak pria itu selalu menempel pada Raina, padahal Rahardian selalu menunjukkan permusuhan setiap bertemu Raina.
Bagaimanakah jalan kisah Raina? Apakah Raina mau menerima tawaran pernikahan dari ibu kandung Rahardian? Ataukah kembali pada Bayu, mantan suami yang dicintainya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan dari seberang pulau
Raina menonton video yang dikirimkan oleh Utari. Video pertengkaran antara Widya dan mantan ibu mertuanya di depan rumahnya. Semua tetangga terlihat berkerumun menyaksikan kejadian itu.
Dia melihat betapa Widya berani membalas ucapan pedas mertuanya yang mengusirnya. Widya tak sepertinya yang diam menerima hujatan dan makian dari wanita tua itu.
Wanita itu bahkan terdengar mengancam akan melaporkan ke polisi karena mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan KDRT secara verbal.
Sedangkan Bayu, lelaki itu hanya diam berdiri di belakang ibunya. Ada perasaan jengkel di hati Raina, kenapa dulu dia begitu bodoh mau saja hidup bersama pria seperti Bayu selama hampir tujuh tahun.
"Nonton apa Iin??" tanya ibu yang baru saja masuk ke kamar Raina yang memang tak dia tutup.
"Ini Bu, Utari ngirimin video ibunya Bayu ngusir Widya, istrinya Bayu." kata Raina sambil menunjukkan video berdurasi tujuh menitan itu.
"Ck, kasar sekali mantan mertua kamu. Apa kamu dulu sering diperlakukan begitu, Iin?" tanya ibunya
Raina hanya meringis saja mengingat perlakuan ibu mertuanya kepadanya dulu.
Bu Vivi mengelus rambut Raina, hatinya terasa nyeri mengetahui jika Raina diperlakukan dengan kasar seperti itu oleh mantan mertuanya.
Putri yang dikandungnya dan dilahirkan dengan mengorbankan nyawanya. Dia besarkan dengan kasih sayang, namun diperlukan semena-mena oleh orang lain.
"Iin gak apa-apa kok, Bu. Sekarang Iin sudah bahagia bisa kembali ke rumah ibu. Ada hikmahnya Bayu selingkuh dan menceraikan Iin. Setidaknya, Iin bisa bebas dari mereka." kata Raina pada ibunya.
"Iya, nak. Biarkan saja mereka mendapatkan karmanya masing-masing. Kita gak usah mengomentarinya lagi. Tak baik itu urusan rumah tangga mereka. Dan kita sudah tak ada hubungannya lagi." kata Bu Vivi.
Raina pun mengangguk paham dan segera menghapus video yang dikirimkan Utari. Biar bagaimanapun itu aib rumah tangga orang lain. Sekalipun dia adalah mantan suami dan ibu mertuanya.
"Ergggh..." terdengar lenguhan kecil dari bocah yang tertidur di kasurnya. Bocah itu terlihat gelisah.
Raina mengelus punggung Rayyan dengan lembut. Dan Rayyan pun kembali tertidur nyenyak.
Raina memandangi wajah Rayyan yang hampir semua bagian wajahnya itu mirip dengan Rahardian.
Wajah Rayyan itu seperti fotocopy papanya dalam versi kecil.
Raina yakin jika almarhum Mala sebenarnya sangat mencintai Rahardian. Hanya saja Rahardian yang terlalu dingin dan tak mau membuka hatinya untuk ibu dari anak ini.
Seandainya dulu dia menunggu Rahardian dan menikah dengannya apakah mereka akan memiliki putra kecil selucu Rayyan.
Jika dulu dia tak berpaling dan jatuh cinta pada Bayu, apakah saat ini dia akan merasa kebahagiaan seperti yang Rahardian janjikan sebelum dia berangkat tugas.
Entahlah, itu semua rahasia sang pencipta. Raina yakin memang begini jalan yang digariskan untuknya. Dia hanya perlu bersabar dan berdoa agar selalu kuat menghadapi semua ujian ini.
Raina keluar dari kamar dan menuju ke teras rumahnya. Dia melihat Zaki yang masih sibuk memantau dan mengatur pembangunan toko kecilnya.
Setidaknya Raina masih bersyukur, dia dikelilingi oleh keluarga yang menyayanginya dan selalu mendukungnya.
Bahkan untuk saat ini Raina sebenarnya belum memikirkan untuk menikah lagi. Namun karena Rahardian yang selalu berada di dekatnya dan dia takut jika lama-lama mereka khilaf dan melakukan dosa.
Maka Raina setuju jika Rahardian melamarnya. Untuk cinta, Raina tak tau apakah dia mencintai Rahardian atau tidak. Perasaannya pada Rahardian sama seperti dulu. Merasa aman dan terlindungi namun tak merasakan rasa yang menggebu-gebu seperti saat dia berpacaran dengan Bayu dulu.
Raina melihat notifikasi pada ponselnya, ada pesan masuk. Dan sangat kaget mendapatkan pesan dari nomor tak dikenalnya itu. Pesan dari seberang pulau yang sangat tak diinginkannya.
08XXXXXXXX66
Assalamualaikum, apa kabarnya Iin? Ini Aa Bayu. Aa pakai nomor baru karena nomor lama Aa kamu blokir. Aa kangen Iin.
