Lanjutan dari novel Iblis penyerap darah, untuk baca season 2 gak wajib baca season 1,tapi kalau mau baca itu lebih bagus.
Kaisar Mo Tian adalah tirani hidup. Dikenal sebagai Iblis Darah Abadi, ia memimpin Kekaisaran dengan tangan besi dan kegilaan yang disengaja. Bagi Mo Tian, kesetiaan adalah segalanya; pengkhianatan dibalas dengan pembantaian brutal—seperti yang dialami para pemberontak Sekte Tinju Api, yang dihancurkan tanpa sisa olehnya dan Liu Bai, sang Tangan Kanan yang setia namun penuh kepedulian.
Di mata rakyatnya, Mo Tian adalah monster yang mendamaikan dunia melalui terror. Namun, di balik dominasinya yang kejam, bersembunyi luka lama dan kilasan ingatan misterius tentang seseorang Seorang wanita cantik misterius yang mampu memicu kegelisahan tak terkendali.
Siapakah dia? Apakah dia adalah kunci untuk menenangkan Iblis Darah, atau justru pedang bermata dua yang akan menghancurkan Takhta Abadi yang telah ia bangun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8: Kengerian yang tak berdasar
Kaisar Mo Tian berdiri tegak di punggung Bao, siluetnya yang kejam terpahat sempurna di tengah langit yang gelap. Tatapan bengisnya tertuju ke bawah, ke arah kompleks megah ketiga sekte besar itu—istana-istana kuno yang menjulang tinggi seperti gunung-gunung kecil yang penuh dosa.
Petir-petir menyambar gila, melolong seperti serigala spiritual seolah merasakan intensitas amarah Sang Kaisar Darah. Kilatan merah darah memenuhi langit, memecah kegelapan mendung dan menimbulkan kengerian yang sangat gila bagi siapa pun yang menyaksikan.
Aura merah pekat perlahan menyelimuti sekitar, berputar dan bergolak seperti sebuah asap tebal yang diresapi esensi darah. Aura merah darah tersebut menyebar ke segala arah dengan kecepatan abnormal, menciptakan kabut darah yang sangat pekat sehingga kompleks sekte megah tersebut terselimuti seluruhnya, terisolasi dalam lautan energi pembunuh.
Mo Tian menegangkan cengkraman pada gagang pedangnya, urat di lengannya menonjol tajam. Dari Pedang Iblisnya yaitu Ye Sha, muncullah percikan-percikan energi merah membentuk aliran listrik merah yang menari-nari di sekelilingnya. Mo Tian mengambil posisi kuda-kuda yang sederhana namun mematikan, lalu menebaskan pedang iblisnya ke samping, gerakannya lambat namun memiliki kekuatan untuk membelah dunia, sebagai awal dari kehancuran musuh-musuhnya.
Satu kali tebasan maut itu menciptakan gelombang qi tak berbentuk yang luar biasa besar, menghancurkan hutan dan meratakan apa pun yang berada di bawahnya, meninggalkan jalur kehancuran sejauh bermil-mil.
Suara gemuruh dahsyat dari luar kompleks sekte membuat semua orang yang berada di dalam sana panik dan gelisah. Lantai marmer bergetar halus. "Suara apa itu?! Cepat keluar dan periksa, jangan sampai ada mata-mata masuk!" Master Rou Shi, pemimpin Sekte Pedang, pria tua berjanggut putih dengan jubah biru, merasa panik dan khawatir, namun berusaha menyembunyikannya dengan nada tegas.
Salah satu bawahannya bergegas pergi keluar untuk memeriksa sebenarnya apa yang terjadi.
Sedangkan para pemimpin lain, Master Zi dari Sekte Tinju Api—sosok kekar dengan wajah penuh bekas luka—dan Master Tang Cha dari Klan Tang—pria kurus dan licik—mulai berdiskusi.
"Master Rou Shi, apa kau benar-benar yakin dengan rencana membunuh orang-orang desa fana itu akan membuat Kaisar teralihkan dari unit pasukan utama kita?" Suara Master Zi berat dan tegas, namun dipenuhi kekhawatiran yang tampak jelas di kerutan dahinya.
"Aku setuju denganmu, Master Zi. Tidak mungkin Kaisar dan pasukannya sebodoh itu mengorbankan target utama demi manusia fana." Master Tang Cha berucap, mengelus janggutnya yang tipis, tatapannya gelisah dan terus-menerus melirik ke arah jendela, mencari konfirmasi dari Master Rou Shi. "Memangnya kau yakin pasukan gabungan kita akan mampu menginvasi Kekaisaran Darah Abadi?"
Master Rou Shi tersenyum sinis, senyum yang mencapai mata namun penuh ejekan, seolah-olah dia menganggap Kaisar dan pasukannya adalah lawan yang mudah. "Kalian tidak perlu khawatir! Aku telah mempelajari kelemahan Iblis itu. Aku sangat yakin, bahwa kita pasti bisa menggulingkan Kekaisaran dan mendirikan Kekaisaran yang baru, di mana kita yang berkuasa!"
Master Tang Cha dan Master Zi saling pandang, sebuah keraguan melintas cepat di mata mereka. "Menurutku ini sangat mustahil," kata Master Tang Cha. "Pasukan Kekaisaran sangat kuat dan banyak. Mereka memiliki Pasukan mayat hidup(Tidak memiliki emosi)dan Pembunuh Bayangan. Tidak mungkin pasukan kita akan mampu mengalahkan mereka di medan terbuka."
Master Rou Shi tertawa renyah, tawa yang penuh arogansi dan meremehkan. "Kalian berubah menjadi terlalu penakut, seperti tikus di hadapan kucing. Kau pikir aku bodoh, hah? Aku sangat yakin pasukan Kekaisaran pasti sedang menyebar seperti semut kepanasan untuk membantu semut lainnya (manusia fana)." Master Rou Shi berbalik dan membelakangi kedua kenalannya, sikap yang dominan.
"Jika pasukan utama Kekaisaran terpencar dan tidak ada di ibu kota... Maka dipastikan kemenangan menjadi milik kita! Hahaha! Setelah kita menghancurkan Kekaisaran, kita akan membunuh Kaisar dan semua bawahannya yang menjijikkan!" Master Rou Shi tertawa dengan penuh rasa arogansi, narsismenya membumbung tinggi. Dia merasa di atas langit karena mengira rencananya sudah sempurna.
Master Zi dan Master Tang Cha hanya bisa menelan ludah kering dan berusaha yakin saja kepada Master Rou Shi yang mengajak mereka untuk memberontak, meskipun perut mereka terasa melilit oleh firasat buruk.
Master Tang Cha menghembuskan napas lega, meskipun matanya tetap berhati-hati. "Syukurlah kalau kau merasa kita akan menang! Tapi jika kau gagal, jangan bawa-bawa namaku di hadapan Kaisar!" Master Tang Cha berbicara seperti rubah yang akan lari ketika diburu dan akan menyerang ketika tidak dilihat. "Sedangkan jika kita menang, seperti yang kau janjikan, aku akan mendapatkan sebagian harta dan wilayah Kekaisaran yang strategis."
"Dasar rubah licik sialan ini! tenang saja, aku pasti akan menepati janjiku." Balas Master Rou Shi dengan senyum getir.
Master Zi berdiri dari tempat duduk kayu berbalut emas dan perak. Dia menatap ke arah luar jendela dan melihat bahwa cuaca sangat mengerikan dan menakutkan, seperti alam sedang mengamuk dengan kekuatan surgawi.
"Kenapa cuaca hari ini sangat buruk?" Master Zi bergumam pelan, nada suaranya bergetar tidak nyaman. "Cuaca ini membuatku tidak nyaman dan resah. Aku merasa detak jantungku berdetak lebih cepat, hawa di sekitar terasa tajam seolah menusuk kulit, dan atmosfer menjadi seperti palu raksasa yang menimpa bumi."
Master Rou Shi melirik ke arah luar dan untuk sesaat, seutas kerutan kengerian muncul di mata tuanya. "Kau benar, aku merasakan bahwa cuaca hari ini seperti tercampur dengan sesuatu yang mengerikan, sesuatu yang melampaui batas kultivasi. Tapi ini bukanlah sesuatu yang buruk! Karena hari ini juga kita akan menaklukkan Kekaisaran!" Seutas senyum paksa terukir di wajah keriputnya, berusaha menutupi ketidaknyamanan batinnya.
Master Tang Cha berbalik ke arah pintu dan bertepuk tangan sekali, memanggil penjaga. "Hei kau! Bawa beberapa anggur kualitas terbaik dan wanita tercantik dari kota terdekat yang sudah kita culik!" Master Tang Cha berniat merayakan kemenangan yang masih seperti angan-angan yang belum terwujud dengan berpesta, melarikan diri dari ketakutan yang merayap di bawah permukaan arogansi mereka.
