NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Berakhir Penyesalan

Perselingkuhan Berakhir Penyesalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: 💘 Nayla Ais 💘

𝐏𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐧𝐚𝐲𝐚 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐦𝐨𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠, 𝐄𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐩𝐮𝐭𝐫𝐚 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐥𝐚𝐤 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐝𝐢𝐚𝐠𝐧𝐨𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Terlambat Ke kantor

Asma mondar-mandir gelisah dikamarnya. Ia mengetuk- ngetuk kepalanya pelan dan menggigit jarinya begitu juga bibir bawahnya.

Dilantai dua, Angga nampak tidak suka mendengar penolakan dari Kanaya. Hal itu membuatnya berang dan kalaf mata.

" Apa maksudmu, kamu tidak ingin melayani ku begitu. Naya, aku ini masih suamimu yang sah. Bukankah kamu itu wanita yang taat agama, tentu kamu tau bagaimana hukumnya menolak keinginan suami. "

Angga mengunci tubuh Naya dengan satu tangannya hingga Ia tidak bisa bergerak, sedangkan tangan yang lainnya mulai beraksi dengan sangat kasar.

Kanaya bisa merasakan kepemilikan suaminya yang di gesekan padanya.

" Sekarang kamu pilih menyerah dan melayani suamimu ini dengan baik atau aku harus memintanya dengan paksa. "

Suara Angga terdengar mengerikan di telinga Kanaya, tubuhnya bergetar ketika tanpa aba- aba suaminya itu memasukinya dari arah belakang hingga membuat Kanaya menjerit.

Angga meracau tak karuan karena mendapat sensasi yang berbeda ketika miliknya sukses terbenam di tempat yang semestinya.

Merasa tubuhnya tidak nyaman akhirnya Kanaya menyerah dan pasrah, Ia ingat kalau ada nyawa lain di rahimnya. Kalau Ia terus melawan maka tidak menutup kemungkinan kalau Angga akan semakin berlaku kasar padanya.

" Nah gitu dong ah, kamu itu di kasih nyaman malah pura-pura menolak, padahal kamu juga butuh kan. "

Kanaya tidak menjawab apapun, bahkan Ia mencoba untuk tidak mengeluarkan suara sama sekali, berbeda dengan Angga yang mulutnya saja tidak bisa diam.

Diluar kamar nampak Asma mengepalkan tangannya, Ia yang ingin memanggil Angga ke kamarnya namun sudah mengetuk pintu berulang kali tapi tidak ada jawaban, akhirnya Ia kembali ke kamarnya dengan wajah cemberut.

Hingga jam sepuluh malam Angga baru menyudahi permainannya, Ia menarik tubuh Kanaya kedalam pelukannya.

" Makasih sayang. " Sebuah kecupan mendarat di kening Naya.

Naya hanya memejamkan mata, Ia lelah melayani keinginan suaminya yang seperti tidak ada habisnya.

" Sayang, dua hari lagi Mas akan menikahi Asma, bagaimana menurut mu. Ini semua demi anak yang ada di rahimnya saat ini. "

Kanaya menarik tubuhnya pelan dan duduk, Ia menatap suaminya dalam- dalam. Begitu mudahnya Ia mengucapkan hal itu.

" Mas, apa pendapatku saat ini masih di perlukan. "

Angga nampak diam, Ia tiba-tiba dilema dengan apa yang Ia rasakan saat ini.

" Kenapa diam Mas, tidak bisa jawab. Ya sudah, lakukan apa yang menurutmu benar, apa yang membuatmu bahagia, silahkan. Aku tidak akan melarangmu lagi. "

Selesai mengatakan itu, Naya mengganti posisinya. Ia menarik selimut hingga menutup sebagian tubuhnya. Angga mengusap wajahnya kasar, hampir saja Ia tertidur di samping Naya namun sebuah ketukan di pintu mengejutkannya.

Angga turun perlahan dari ranjang dan memakai pakaiannya kembali, Ia melangkah kearah pintu dan membukanya.

" Angga, kamu apa- apaan sih. Habis ngapain didalam, jangan bilang kalau kamu habis ah oh dengan Istri mandulmu itu. Angga, ingat kalau sekarang prioritas mu adalah Asma. Dia lebih membutuhkan mu, tadi Ibu lihat dia murung di kamarnya. Jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk padanya karena kebodohan mu. "

Ternyata yang mengetuk pintu itu adalah Ibunya yang langsung menyambutnya dengan ceramah.

" Kenapa diam, cepat temui Asma. Siapa tau Dia butuh sesuatu, biasa orang hamil pasti keinginannya bisa datang tiba-tiba. "

Angga menurut dan turun ke lantai bawah, di susul Ibunya yang sempat menoleh sebentar kedalam kamar Naya.

" Hai sayang, belum tidur. " Sapa Angga ketika sudah berada di dalam kamar Asma.

Asma tetap diam, tidak bereaksi sama sekali hingga Angga memeluknya dari samping.

" Maaf sayang, maaf kalau Aku salah. "

Asma menatap Angga, membuat Pria itu merasa khawatir melihat raut wajah Asma.

" Kakak pamit pada Asma kalau tidak akan lama ke kamar Mbak Naya tapi ini apa, ini sudah jam sepuluh lewat. Apa yang kakak lakukan didalam sampai kakak lupa kembali ke kamar, bukan hanya itu, kakak juga tidak peduli kalau aku tadi mengetuk pintu. "

Angga menjadi bingung, Ia bingung bagaimana memberi alasan yang masuk akal buat Asma.

" Hmm.... gini sayang, tadi Mas sedang membujuk Naya. Bukankah kamu tau kalau kita harus segera menikah, untuk itu kita harus minta ijin padanya lebih dulu. Ini semua Mas lakukan demi anak kita, sudahlah jangan marah lagi. "

Meskipun Asma tau semua yang dikatakan Angga hanyalah sebuah alasan agar dirinya tidak marah, namun Asma juga merasa bahagia. Itu artinya Angga masih menjaga perasaannya dan lebih memilih dirinya dibanding Istrinya.

" Sudahlah, nggak usah mikir yang tidak- tidak. Sekarang tidurlah, sini tidur di samping Kakak. "

Asma merebahkan tubuhnya di samping Angga, Pria itu dengan pelan menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian bawah Asma dan mengelus kepala Asma perlahan.

Lambat laun Asma mulai memasuki mimpinya, Angga perlahan melepaskan tangannya namun di genggam erat oleh Asma. Akhirnya Angga ikut tidur disamping Asma.

Seperti biasa, sebelum adzan subuh berkumandang Naya sudah bangun. Ia meraba-raba tepat di sampingnya namun tidak menemukan apapun. Akhirnya Ia membuka mata dan benar saja, suaminya tidak ada dikamar bersamanya.

Naya mengerjakan kewajibannya seperti biasa, namun kali ini Ia tidak membantu menyiapkan perlengkapan Angga atau masuk kekamar Ibunya membersihkan kamar mertuanya itu.

" Bi, Naya berangkat dulu ya. Kalau ada yang tanya bilang saja Naya ke butik. "

Bi Nur mengangguk, Ia mengantar Naya sampai di depan pintu.

" Hati-hati bawa mobilnya ya Nak. "

Naya mengangguk dan segera melenggang pergi setelah mengucapkan salam.

Sementara di kamar Asma, Angga mengejabkan mata pelan, matanya membulat sempurna setelah melihat jam yang tergantung didalam kamar itu.

" Astaghfirullah, sudah jam sembilan. "

Angga ingin marah- marah karena terlambat bangun, namun kemudian Ia urungkan setelah melihat Ia sedang tidur bersama siapa.

Bergegas Angga keluar kamar dengan mulut komat- kamit sambil menaiki anak tangga.

" Naya, kenapa Mas nggak dibangunkan sih. Mas kan jadi telat, mana hari ini ada meeting penting lagi. "

Angga mencari Naya sampai kekamar mandi namun tidak menemukan dimana keberadaan Istrinya itu.

" Sayang..... Naya, kamu dimana sih. Bantu Mas siap- siap nih. "

Angga membuat kegaduhan sampai kedapur, Ia terus berteriak memanggil Istrinya namun tidak Ia temukan.

" Ada apa Pak. " Tanya Bi Nur.

" Naya mana Bi, kenapa Ia tidak membangunkan aku. Tidak juga menyiapkan semua perlengkapan kerjaku. "

Bi Nur menggeleng pelan, namun dalam hati Ia tertawa bahagia.

" Maaf Pak, tapi Naya pagi- pagi sudah berangkat kebutik. Naya berangkat setelah selesai menyiapkan sarapan untuk Bapak, Ibu dan juga Bu Asma. "

Akhirnya tanpa mandi atau sarapan lebih dulu, Angga segera mengenakan baju kantornya dan berangkat terburu-buru.

" Bi, aku berangkat dulu, Assalamu'alaikum. "

Bi Nur kembali melongo melihat penampilan Angga, dalam hati Ia kembali tertawa. Sebelum keluar ternyata Asma memanggilnya karena dirinya belum sarapan.

" Kak, kakak mau kemana. Aku lapar, belum sarapan. " Asma bergelayut manja di lengan Angga.

Angga mengusap wajahnya gusar, saat ini saja Ia belum sarapan karena sudah terlambat namun Asma justru memintanya membawakan sarapan untuknya.

" Asma, kakak sekarang sudah telat. Untuk sarapan, kamu bisa ambil sendiri atau minta Bibi yang ambilkan oke. "

Angga ingin pergi namun Asma menahannya

" Kakak, tapi aku mau makan di suapin kakak. "

Lagi-lagi Angga mengusap wajahnya kasar, pertemuannya hari ini sangatlah penting.

" Asma, tolong mengertilah. Kamu masih punya tangan dan kaki, bisa jalan dan ambil sendiri kan. Maaf Kakak harus pergi dulu. "

Angga tidak peduli lagi dengan rengekan Asma, Ia segera melangkah keluar dan segera mengendarai roda empatnya dengan kecepatan penuh.

Asma masih cemberut, Ia cemberut ketika melihat Bu Aminah keluar.

" Ada apa sih, kok pagi- pagi sudah ribut sampai kedalam kamar Ibu. " Tanya Bu Aminah yang juga keluar karena merasa terusik dengan keributan di pagi hari.

" Ini Bu, kak Angga tidak mau ambilkan Asma sarapan, kak Angga malah mara- marah sama Asma, padahalkan ini bukan semata-mata kemauan Asma saja, tapi kemauan anaknya ini.

Bu Aminah menghampiri Asma dan mengajaknya duduk di sofa.

" Maafkan Angga ya, mungkin Dia hari ini ada pekerjaan penting sehingga Ia buru- buru berangkat seperti itu. Bukan karena Dia tidak sayang, sudahlah kan ada Ibu, sarapannya sama Ibu saja ya, Ibu yang suapin. "

Meskipun sedikit kecewa namun Asma akhirnya menuruti semua yang di katakan Umi, pagi ini Ia makan dengan lahap langsung dari tangan Bu Aminah.

1
Yunior
bisa jalan kok nggak bisa kencing di kamar mandi. Jorok sekali.
Dea Abdullah
terllu melebar kmn² critany
Diny Julianti (Dy)
ngapain boong kan udah sah
Diny Julianti (Dy)
ceritanya semakin panjang dgn nama2 baru
Diny Julianti (Dy)
ko jadi semakin jauh ceritany
Diny Julianti (Dy)
kmrn ttg mafia tiba2, skrg malah asma yg tetiba sama pria
Diny Julianti (Dy)
bingung sama umur Kanaya sama Sean, bukanny Sean sahabat kevin yg seumur sama Kanaya, trus kenapa jadi beda 5thn, trus Kanaya udah 10thn nikah, ketemu lagi, berarti pas nikah Kanaya umur brp?
Diny Julianti (Dy)
kasian rey
Diny Julianti (Dy)
najis liat angga, hempaskan aja kelaut, naya sama Sean aja
Diny Julianti (Dy)
kenapa ibunya naya ngga dari dulu aja bikinin ramuan jamu bwt naya
Derma S
makin ngawur ceritanya thot
Diny Julianti (Dy)
anggany juga rese, masa masih mau lagi
Yunior
meskipun cinta kalau disakiti,dianiaya, diselingkuhi tetap hilang rasa cintanya
Endang Supriati
klu sata jf kanaya tinggal bilabg klu mau rujuk cersiksn asma dgn talak 3 didepanmu dan tolong buang ibumu si aminah itu jauh2 kluoerlu buang je kalimantan. krn hancurnya rumah tangga kita adalah biang keroknya ibumu!!
Endang Supriati
angga jd pecundang, karyawan ug tdk tahu apa2 di marahin, giliran sama asma takut..hrsnya sasaran sama asma dan ibunya. ibunya tuh di gsmpar ,diinjak biar mayi. utk asma beliin alat sec lski2 yg dianeternya 10 cm panjang 25 cm. klu adma lagi hatal sodok sama alat sex itu biar jeboll rahimnya. itu baru laki2 keren.
Endang Supriati
padahal anak2 org kaya jago masak, justru anak org midkin tdk bisa masak! krn apa klu org miskin bin kere variatif masakan tidak banyakkkkkk, paling sayur asam,kangkung,tauge. oncom,nangka,sop.
lah klu ansk orang KAYAAAAA MASAKAN NYA VARIATIF BISA MASAK APA AJA DR NEGARA MANA AJA!!!! KRN MEREKA BIASA MAKAN DI RESTO 2 MAHAL YG SEKALI MAKAN BISA HBS JUTAAN!! .. KLU MAKANAN DIATAS ITU UTK KELAS BABUUUUUU UTK KELAS ORG MISKIN BIN KERE.
Endang Supriati
dasar bucin si angga sama Asma cinya banget sama asma..nyinyir begitu si asma harus gampar tempeleng sampai pingsan biar kapokkkk
Endang Supriati
bodoh bin tolol goblog,,lah engga bisa yalurun hasrat ke durimu!! madih ada ADMA..ASMA..ASMA LUPA LOE.LAH DIA JUGA ISTRINYA. KENAPA LOE ENGGA MATI AJA!! JD ISTRI TOLOL,LEMAH BODOH KEBIH BSIK MATIIIIII
Gina Safitri
Luar biasa
zahrat alyasimin
laki laki gak tau diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!