( Musim Ke 2 : Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat )
Setelah menepati janjinya yang tersisa pada Sekte Langit Baru dan Tetua Huo, Tian Feng tidak lagi bersembunyi. Didorong oleh sumpah pembalasannya, ia memulai perburuan sistematis terhadap Aula Jiwa Bayangan. Bersama Han Xue dan Ying sebagai mata-mata utamanya, mereka membongkar satu per satu markas rahasia Aula Jiwa Bayangan, bergerak seperti dua hantu pembalas dendam melintasi Benua Tengah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 329
Tian Feng berjalan menuruni tangga Aula Tahta, diikuti oleh para pemimpin klan yang kini patuh. Tao Ti berjalan di sisi kanannya, sementara Qin Shi mengikuti di belakangnya seperti bayangan yang marah, Sumpah Dao-nya mengikatnya. Xu Zhao menyeringai, menikmati peran barunya sebagai Jenderal yang dipulihkan.
"Tao Ti," perintah Tian Feng, "Aku butuh Arsip Naga Kuno."
"Segera, Yang Mulia," jawab Tao Ti.
Mereka tiba di pintu masuk Arsip Kuno di bawah istana, sebuah gua raksasa yang sunyi. Di pintu masuk, Patriark Xuan Wu, sang Kura-kura Hitam Abadi, sedang duduk bermeditasi. Ia tidak tertidur, ia menunggu.
Saat kelompok itu tiba, Xuan Wu perlahan membuka matanya yang kuno. Ia menatap Tian Feng, lalu dengan sangat lambat dan khidmat, ia menundukkan kepalanya yang keriput. "Yang Mulia Kaisar. Hamba adalah Penjaga Arsip. Apa yang Anda cari?"
"Informasi," kata Tian Feng. "Tentang musuh lamaku. Aula Jiwa Bayangan. Dan Master Aula mereka yang tersegel."
Aura damai di sekitar Xuan Wu tiba-tiba menjadi dingin. "Informasi itu... berbahaya. Terkunci di bagian terdalam. Disegel oleh Kaisar Long Yuan sendiri. Mengapa Anda ingin membangkitkan bayangan kuno itu?"
"Bayangan itu telah bangkit," jawab Tian Feng datar. "Dia adalah musuhku. Aku telah membunuh dua Jenderal Iblisnya."
Mata Xuan Wu melebar karena syok. "Dua Jenderal Iblis... telah jatuh?" Ia menghela napas panjang, sebuah desahan yang seolah membawa beban ribuan tahun. "Kalau begitu... Anda berhak tahu."
Perlahan, Xuan Wu bergeser ke samping, menampakkan pintu masuk yang gelap. "Silakan, Yang Mulia. Rahasia tergelap Alam Naga ada di dalam."
Tian Feng melangkah masuk ke dalam kegelapan yang berdebu, diikuti oleh Tao Ti, Qin Shi, dan Xu Zhao yang penasaran. Mereka berjalan melewati rak-rak sejarah klan, menuju sebuah ruangan terisolasi di bagian terdalam. Di sana, hanya ada satu tablet batu hitam pekat. Tablet itu kosong.
"Tablet Warisan Terlarang," gumam Tao Ti. "Disegel oleh Hukum Dao Kaisar Long Yuan."
Tian Feng melangkah maju. Ia meletakkan telapak tangannya di batu yang dingin itu. Ia tidak hanya menyalurkan Dou Qi Dou Di Bintang Satu miliknya, tetapi juga mengaktifkan Segel Kaisar Naga di dahinya.
Darah Naga Primordialnya beresonansi dengan tablet itu.
BZZZZT!
Tulisan-tulisan kuno yang berapi-api mulai muncul di permukaan batu hitam itu. Itu adalah catatan terakhir yang ditulis oleh Kaisar Long Yuan sendiri sebelum ia pergi ke perang terakhirnya.
Tian Feng, Tao Ti, Qin Shi, dan Xu Zhao membacanya bersamaan. Dan apa yang mereka baca... membuat darah mereka membeku.
...Perang ini adalah sebuah kebohongan. Para Dewa Iblis kuat, tetapi musuh sebenarnya bersembunyi di balik bayang-bayang. Sebuah entitas yang menamakan dirinya Master Aula Jiwa Bayangan telah merusak Alam Naga dari dalam...
...Dia telah meracuni pikiranku, membisikkan kegelapan. Dia mencoba mencuri Tahta Naga. Aku telah mengalahkannya, menyegel jiwanya di Penjara Nether Abadi... tapi aku tahu dia akan kembali...
...Dia bukan hanya musuh. Dia adalah penyesalan terbesarku. Dia adalah bayanganku. Dia adalah... adik laki-lakiku.
Long Mo.
Keheningan total.
"Long Mo?!" Tao Ti terhuyung mundur, wajahnya pucat pasi. "Pangeran Kegelapan?! Kami pikir dia tewas dalam Ujian Penempaan!"
"BAJINGAN PENGKHIANAT ITU!" raungan Qin Shi menggema di arsip, dipenuhi oleh kebencian yang tak terbayangkan. "Aku tahu dia tidak beres! Long Yuan selalu terlalu lunak padanya!"
Xu Zhao terdiam, wajahnya muram. "Jadi... perang itu tidak pernah benar-benar berakhir. Itu adalah perang saudara."
Tian Feng mengepalkan tangannya. Musuh bebuyutannya. Master Aula Dou Di Puncak yang tersegel itu... adalah Adik Laki-Laki Kaisar Long Yuan. Ini bukan lagi perang antar faksi.