"Raja iblis akan mati jika jantungnya ditusuk oleh anak yang lahir di bulan merah!"
Sebagai sword master, Arnette Bavaria bertanggung jawab atas invasi iblis menyerupai monster yang akan menghancurkan wilayahnya.
Arnette melakukan perjalanan lintas waktu untuk mencari anak yang lahir di bulan merah itu dan bertemulah dia dengan sosok Agam yang ternyata mempunyai stigma iblis.
"Aku membutuhkan anak yang suci," ucap Arnette.
"Tapi, aku masih suci dan perjaka," balas Agam.
"Bukan itu, aku menginginkan anak darimu jadi mari kita membuatnya!" ajak Arnette yang membuat Agam tidak percaya.
"Aku masih sekolah dan membuat anak harus dilakukan setelah menikah," tolak Agam.
"Kalau begitu, ayo menikah!" ajak Arnette lagi.
Agam semakin tidak percaya, dia harus mengajukan syarat supaya Arnette berhenti mengganggunya.
"Aku mau menikah asal kau bisa memberiku 400 anak sapi, 900 kambing, 100 uang perak, 300 lembar kain sutra, dan 2 kotak harta karun!" tegas Agam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRM BAB 27 - Water Birth
Arnette mencoba metode yang dia gunakan ketika para anak buahnya sakit, dia menggunakan sikunya dan menekan punggung Agam yang membuat pemuda itu kesakitan.
"Ampun, istriku... Ampun..." keluh Agam.
"Ini bukan apa-apa," ucap Arnette.
Agam berusaha menghindar atau Arnette akan membuatnya tambah sakit.
"Aku baik-baik saja hanya perlu minum obat," ungkap Agam.
Arnette mendengus kasar lalu menyentil jidat Agam dengan cukup keras. "Lain kali jangan membuat orang tuamu merasa cemas!"
"Auw!" Agam memegangi jidatnya karena sakit. "Apa istriku tidak mencemaskan aku?"
"Kalau tidak, aku tidak mungkin menunggumu di atap rumah. Kau masih penasaran dengan tujuanku menikahimu?" tanya Arnette to the point.
"Tentu saja, maka dari itu tolong beritahu aku karena ini semua menyangkut diriku sendiri," pinta Agam. Dia mengeluarkan sesuatu yang dibelinya.
"Tapi, sebelum itu..." Agam membuka kotak kecil yang berisikan sepasang cincin. "Kita pakai ini dulu, ini adalah cincin pasangan!"
Agam mengambil satu dan memasangkannya di jari manis istrinya. "Jangan menolaknya lagi seperti bunga sebelumnya!"
"Jadi, kau tadi menghilang untuk membeli ini?" tanya Arnette. Matanya menatap cincin yang tersemat di jari manisnya.
"Iya, aku memakai uang tabunganku," jawab Agam.
"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Arnette lagi. Kali ini matanya menatap Agam dan menuntut jawaban.
"Aku memikirkan kata-kata mbak Ara kalau pernikahan itu bukan untuk dipermainkan dan aku harus bisa bersikap tegas jadi..." Agam tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena di luar terdengar suara Zester yang memanggil semua orang.
Akhirnya Arnette dan Agam keluar untuk memeriksa.
Kaizen menangis yang digendong oleh Megan, Theo panik dan ikut mempersiapkan kelahiran. Di rumah pak kades dalam suasana hektik sekali.
"Apa tidak perlu di bawa ke rumah sakit?" tanya Agam ikut panik.
"Ara yang meminta melahirkan di rumah saja," jawab Zester. Anak keduanya memang agak lain seleranya.
Ara akan melahirkan di dalam air jadi dokter dan baby sitter yang dibawa Zester mempersiapkan kolam untuk melahirkan.
"Apa yang mereka lakukan?" tanya Arnette yang bingung.
Agam menghidupkan ponsel dan mencari artikel tentang melahirkan di dalam air. "Yang dilakukan mbak Ara itu metode persalinan water birth yang dilakukan oleh ibu hamil cukup bulan di dalam air hangat!"
"Salah satu keuntungan water birth adalah membantu mengurangi rasa sakit saat persalinan. Selayaknya mandi air hangat, melahirkan di dalam air hangat juga dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks. Oleh karena itu, ibu hamil dapat bernapas dengan lebih teratur sehingga nyeri kontraksi dapat mereda," lanjutnya.
Arnette menganggukkan kepala, dia mungkin akan menggunakan metode seperti itu saat melahirkan nanti.
Suasana di rumah pak kades mulai tenang karena proses kelahiran yang sedang berlangsung, Arnette ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana proses melahirkan.
Perempuan itu ingin masuk ke kamar tapi dicegah oleh Agam.
"Apa kau tidak takut istriku?" tanya Agam. Biasanya wanita yang belum pernah melahirkan akan mengalami trauma ketika melihat proses melahirkan.
"Kenapa aku harus takut?" balas Arnette.
Agam selalu saja lupa kalau istrinya adalah wanita amazon. Jadi, dia membiarkan Arnette menemani Ara di dalam kamar yang tengah berjuang untuk melahirkan.
"Arnette..." Ara memanggil adik iparnya itu. "Kenapa kau kemari?"
"Aku tidak akan mengganggu, aku hanya ingin melihat saja," jawab Arnette.
Zester yang ada di samping istrinya jadi harap-harap cemas. "Kau tidak membawa senjata tajam, 'kan?"
isinya keren dan ngakak abis/Joyful//Joyful//Joyful//Drool//Drool//Drool/
Agam pasti mikir 400 sapi aja sangat mahal
ditambah laimya
/Facepalm//Facepalm/
yg cewek cantiikk pisan