NovelToon NovelToon
Aset Besar Milik Istri Kecilku

Aset Besar Milik Istri Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Cintapertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Atik's

Semua orang terkejut saat bos besar mereka muncul dengan menggandeng seorang wanita muda. Karyawan pria terpesona karena lekuk tubuh dan aset besar yang terpampang itu, sementara karyawan wanita merasa cemburu pada sosok yang berjalan bersama atasan mereka.

"Turunkan pandangan kalian!" desis Vino dengan nada dingin. Banyak yang berbisik-bisik tentang Sea menyebutnya sebagai perayu ulung. Mendengar itu, David merasa darahnya mendidih. Ia berhenti, berputar, dan menatap tajam mereka yang berani menggunjing istrinya.

"Berani-beraninya kalian menyebut istriku penggoda!Kalian ingin mencari masalah, ya?"

Semua orang kaget saat tahu bahwa wanita yang mereka bicarakan ternyata adalah istri dari atasan mereka.

"A-ampun, Tuan. Kami tidak tahu kalau Nyonya adalah istri Anda!" kata salah satu dari mereka dengan nada takut.

David mendengus kesal. Wajahnya menjadi lebih lembut saat merasakan usapan halus di tangannya.

"Jangan emosi, sayang. Nanti mereka bisa ketakutan," bisik Sea den

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atik's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

25

Namun kebahagiaan Sea tak berlangsung lama. David berubah drastis semenjak sibuk dengan urusan kantor. Bahkan pria itu tak segan berkata kasar pada Sea.

"Ma, aku pergi ke kantor dulu ya! Sepertinya ada masalah yang harus segera aku selesaikan." Ucap David yang sukses membuyarkan lamunan Sea.

"Iya, hati-hati ya sayang! Mama juga mau pulang, nanti sore ada pertemuan sama ibu-ibu komplek. Sea, kamu baik-baik ya di rumah. Kalau kamu butuh apa-apa, tidak usah segan untuk meminta tolong bibi. Kamar kalian ada di lantai atas." Ucap Citra.

"Iya Ma, nanti aku cek ke atas." Sahut Sea sambil mengulum senyum.

"Papa juga pulang ya, kamu istirahat aja kalau lelah. Biarkan bibi yang beres-beres." Pamit Hardi.

"Iya Pa, makasih untuk semuanya."

"Dasar cewek matre, seneng banget dia tinggal di rumah bagus seperti ini. Tunggu saja nanti, aku akan membuatmu lemas tak berdaya!" Batin David sambil menyeringai.

Setelah semuanya pergi, kini Sea naik ke lantai dua.

Selesai berbenah di rumah barunya, tak terasa hari sudah petang. Sea yang sudah sangat lelah, kini membersihkan dirinya dengan mandi air hangat.

Tak lupa setelah selesai mandi, Sea menyiapkan makan malam untuk suaminya. Meskipun dia sakit hati dengan sikap dan perlakuan David, tetapi ia tidak pernah lupa melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Mbok Sum istirahat saja! Sudah seharian Simbok bekerja. Biar saya saja yang menyiapkan makan malam di meja." Titah Sea pada pembantunya.

"Tidak papa Mbak, biar Simbok saja. Ini tinggal sedikit lagi." Tolak Mbok Sum.

Karena tidak ingin berdebat dengan pembantunya, Sea pun langsung membantu wanita paruh baya itu. Dia menyiapkan piring dan gelas di meja makan. Setelah semuanya sudah siap, barulah dia pergi ke ruang tengah untuk santai dan menunggu kedatangan David.

Kini hari pun semakin larut dan jarum jam sudah menunjuk pukul sepuluh malam. Akan tetapi David belum juga pulang. Sea yang merasa sudah sangat lelah dan mengantuk, akhirnya memutuskan untuk tidur terlebih dulu. Dia tidak tidur di kamar, melainkan memilih untuk tidur di sofa ruang tamu.

Hingga saat jarum jam menunjukkan pukul dua belas malam, barulah David sampai rumah dengan aroma alkohol yang menyeruak.

"Kemana wanita pembawa itu? Kenapa dia tidak tidur di sini?" Gumam David saat tidak menemukan Sea di kamarnya.

"Sea,,Sea, dimana kamu?" Teriak David dengan suara lantang.

Tentu saja seisi rumah langsung terbangun dari tidurnya. Mereka kaget mendengar suara teriakan di tengah malam yang sunyi. Tak terkecuali dengan Sea yang langsung berlari ke arah asal suara. Sea mendapati kamar yang sudah berantakan.

"Kak, apa yang sedang kamu cari?" Tanya Sea yang sudah berada di belakang David.

"Oh, jadi kamu disini?" Ucap David sembari membalikkan badan menghadap Sea.

"Kak " avid baru saja pulang? Ayo makan dulu!"

Tanpa menjawab, David langsung memegang rahang Sea karena kesal mencarinya tidak ketemu.

"Kamu tadi sembunyi dimana? Kamu jangan pernah berfikir bisa lari dari ku. Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi begitu saja.

"Aku dari tadi tidur di ruang tamu Mas." Jawab Sea dengan suara tersedak.

Tanpa bicara lagi, David langsung menarik tangan Sea dan melemparnya ke atas kasur. Hanya dengan satu gerakan saja dia sudah berada di atas tubuh Sea dan mengungkungnya. Dengan bringas dia langsung menyerang Sea seperti harimau yang kelaparan.

Mulutnya membungkam mulut Sea mencari sesuatu yang bisa membuatnya melayang. Tak hanya sampai disitu, tangannya segera melucuti semua pakaian yang menutupi tubuh istrinya. Dia benar-benar sudah tidak bisa menahan nafsunya lagi.

Nafsunya yang sudah memuncak di tambah pengaruh alkohol membuatnya begitu bringas. Sementara Sea hanya diam dan membiarkan David menikmati tubuhnya.

Hal yang seharusnya dinikmati oleh pasangan suami istri, justru membuat Sea menangis dalam diam.

Sea hanya bisa berharap semoga suatu saat nanti David akan memperlakukannya lebih baik lagi seperti sebelumnya.

*****

Keesokan harinya, David sudah siap berangkat dengan jas dan dasi mahalnya serta sepatu pantofel yang mengkilap dan rambut yang sudah rapi. Sementara Sea masih terbaring diatas ranjang membuat laki-laki itu berniat untuk membangunkannya.

"Sea, bangun udah siang!" Seru David sembari menggoyangkan kaki Sea dengan kakinya.

Perlahan Sea pun mulai membuka matanya. Dia sempat terkejut saat melihat suaminya sudah rapi dan siap berangkat bekerja. Namun, saat ia berusaha bangun dari tidurnya, kepala Sea terasa sangat berat sehingga ia memijit kepalanya sejenak.

"Kak, Kepalaku pusing banget, kalau besok sudah sembuh pasti aku bangun pagi." Ucap Sea dengan suara tertatih-tatih.

Pria kaya itu mengambil dompetnya dan mengeluarkan sebuah kartu kesehatan untuk Sea ke dokter. "Kamu ke dokter sendiri saja! Ini ada kartu khusus berobat buat kamu, setiap bulan aku akan mengirim uang ke kartu ini,"

"Iya Kak, aku tahu." Ucap Sea sambil mengangguk dengan hati terpukul.

"Bagus, aku berangkat dulu." Ucap David dan meninggalkan Sea yang tergolek lemas di atas kasur.

"Puaskan hatimu untuk terus menyakitiku sampai suatu hari nanti kamu akan sangat menyesal karena sudah menyia-nyiakanku" Gumam Sea pelan.

Saat Sea sedang larut dalam lamunannya dan dengan air mata yang terus saja keluar, terdengar suara pintu kamarnya ada yang membuka dari luar. Terlihat asisten rumah tangga David masuk dengan membawa sebuah nampan.

Wanita paruh baya itu segera menghampiri Sea yang sedang sibuk menghapus air matanya dengan kasar. Mbok Welas hanya diam dan tidak bersuara. Dia pura-pura tidak melihat dengan apa yang dilakukan majikannya. Dia yakin hubungan David dan Sea belum membaik akhir-akhir ini.

"Mbak, buburnya dimakan dulu ya! Tadi Pak David bilang kalau mbak Sea sedang sakit dan meminta Simbok untuk membawa bubur kesini. Apa perlu simbok yang menyuapi?"

"Makasih Mbok, tapi biar Sea makan sendiri." Ucap Sea sambil memaksa tersenyum.

"Baik Mbak. Pak David memang tipe orang yang kasar saat ada yang menyinggungnya Mbak. Tapi sebenarnya Pak David itu baik. Beliau tidak pernah memulai jika tidak ada orang yang memulai mengusiknya duluan. Mbak Sea yang sabar ya!" Ucap Mbok Welas dengan pelan.

"Iya Mbok, terimakasih ya!" Sahut Sea.

"Mbak Sea istirahat saja, biar Simbok yang beres-beres. Sebentar lagi dokter suruhan Pak David pasti datang."

Ternyata bukan hanya dokter saja yang datang ke rumah baru Sea, melainkan Citra sang mertua juga ikut datang. Dia langsung bergegas saat diberitahu Mbok Welas kalau menantunya sedang sakit. Citra sangat khawatir jika putranya melakukan kekerasan pada Sea meskipun diawal pernikahan mereka semuanya baik-baik saja.

"Mbok, gimana keadaan Sea?" Tanya Citra sesampainya di rumah David.

"Mbak Sea sedang istirahat Bu. Tadi habis minum obat mungkin efek obat tersebut membuat Mbak Sea mengantuk."

"Apa David berbuat kasar sama Sea?"

"Saya tidak tahu Bu, hanya saja saya melihat tadi malam Pak David pulang dengan keadaan mabuk dan teriak mencari Mbak Sea."

"Ya sudah kalau begitu saya ke atas dulu ya Mbok, melihat keadaan Sea."

Tak bisa dipungkiri saat ini hati Citra begitu was-was khawatir jika David melakukan kekerasan pada Sea. Karena sebagai seorang ibu, tentu dia sudah paham betul dengan watak putra semata wayangnya.

Perlahan Citra membuka pintu kamar yang ditempati Sea.

1
Kartini Davi
lucu kamu sea Tia gemes liat kamu sea
Kartini Davi
sea-sea kamu terlalu polos
Kartini Davi
ternyata David posesif juga
Kartini Davi
terlalu polol kau sea.....
azka
👋
Uji Coba
Mr p
Uji Coba
dari awal baca sampai bab 21 masih ok. alur masih nyambung. semoga kedepannya tidak ada pelakor ya Thor. semangat nulisnya. aku akan setia padamu seperti David ya g setia pada Sea. wkwkwk.. ku tunggu dobel update setiap hari
Uji Coba: dari awal sampai bab 21 dibikin senyum-senyum sama tingkah Sea dan David. semoga kedepannya tidak ada drama pelakor ya Thor. tapi ya terserah author lah. aku akan setia padamu.. wkwkwk.. seperti David yang setia pada istri kecilnya yang agak oon.. Ups... bukan ngejek ya Thor, ya. 😍😍
total 1 replies
Uji Coba
🤣
azka
Sea bikin ngakak brutal🤣🤣
sabun
Sea Sea😎😎
sabun
semangat💪💪
Mama Farez
buatlah karya dengan fikiran sendiri jangan menjiplak karya orang lain..
karna cerita anda sama dengan orang lain yg judulnya istri kecil sang pewaris cuma yg beda cm nama tokohnya...klu gak percaya cb cek dia udah ada bab 2 hargailah karya orang tor ...
jangan asal ketik kasihan orang yg udah mikir2 eh gak tau udah d jiplak
baru 2
nice
baru 2
😍
baru 2
sangat puas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!