Setelah 15 tahun menikah, Elma dan Danu merasa hidup mereka terenggut, mereka sama-sama lelah, sama-sama marah dengan keadaan yang memaksa untuk bertahan.
Hingga di suatu malam mereka memutuskan untuk berpisah dan mencari bahagia masing-masing.
Mampukah itu terwujud? saat hati masih saling bertaut ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
S15TMD BAB 27 - Banyak Tak Enaknya
"Tapi aku tidak bawa baju ganti," jawab Danu, bukan tidak mau tapi memang begitulah adanya. Semua bajunya yang masih layak sudah dia bawa menggunakan koper berberapa hari lalu.
Saat amarah menguasai diri dan tak ada sedikitpun keinginan untuk kembali ke rumah ini.
Dan mendengar alasan Danu itu membuat Elma mengutuk dirinya sendiri di dalam hati, pasalnya kemarin dia juga sudah membuang semua baju milik Danu. Mengemasnya acak-acakan dan menyimpan di lemari paling bawah. Mengunci seolah tidak akan pernah dibuka lagi.
Saat ini pasti baju itu semakin tak layak dipakai, pasti sangat kusut. Tapi Elma tak kuasa untuk mengakui ulahnya itu.
"Masih ada beberapa baju mu di dalam, baju kerjanya bisa dicuci sekarang terus di pengering yang lama," jelas Elma, entah kenapa malam ini dia sangat ingin Danu menginap, sangat ingin menyajikan makanan, seolah ingin membuang jauh-jauh rasa bersalah yang sedang dia rasa.
"Baiklah," jawab Danu singkat.
Namun satu kata itu sudah berhasil membuat Elma membuang nafasnya lega.
Elma lantas berjalan lebih dulu, membuka pintu dan Danu mengekor di belakang.
Mereka berdua masuk dan Elma kembali mengunci pintunya rapat. Lampu di ruang tamu sengaja sudah Elma nyalakan, jadi Danu tinggal berjalan lebih dulu dan menyalakan lampu yang lain. Ruang tengah dan dapur.
Elma ingin meminta Danu untuk tidur di kamar Arkan, tapi dia malah melihat suaminya itu masuk ke dalam kamar mereka.
Lidah Elma kaku, bingung bagaimana caranya mencegah. Namun tak punya banyak keberanian, entahlah, malam ini dia jadi banyak tak enaknya.
Akhirnya Elma hanya bisa pasrah saat melihat Danu masuk ke dalam kamar mereka.
Elma memutuskan untuk mengambil baju milik Arkan yang kebesaran, dia lalu memberikan baju untuk Danu di dalam kamar.
"Mas pakai baju ini saja, punya nya Arkan yang kebesaran," jelas Elma.
Sebelum menerima baju itu dia lebih dulu melepas seragam kerjanya, membuat dadanya terbuka. Dan entah kenapa kini Elma malah merasa berdesir kala melihat dada itu.
Tidak seperti selama ini yang biasa saja.
Mungkin, karena selama ini dia selalu marah. Jadi tak sempat untuk merasakan perasaan yang lain.
Danu pun menyerahkan baju kotornya dengan perasaan yang campur aduk, Danu baru sadar jika selama ini dia telah banyak ketergantungan pada Elma.
Beberapa hari ini dia mengurus semuanya sendiri setelah pulang kerja, dan itu sangat melelahkan.
"Terima kasih El," ucap Danu, sebuah kalimat yang selama ini tidak pernah dia ucapkan pada sang istri.
Entah kapan terakhir Danu mengucapkan kata terima kasih untuk Elma, untuk semua hal yang Elma lakukan agar dia hidup dengan nyaman.
Dan mendengar kata terima kasih itu, membuat Elma cukup terkejut. Dia tak mampu berkata-kata, hanya menganggukkan kepalanya kecil. Kemudian segera keluar dari dalam kamar dan menuju dapur.
Elma mencuci baju milik Danu dengan tangan dan mengeringkannya mengunakan mesin cuci dalam kurun waktu yang cukup lama.
Menunggu baju itu kering, Elma menyiapkan makan malam untuk mereka. Nyaris jam 12 malam, namun di rumah ini masih terlihat kehidupan.
Danu menghampiri dengan tubuhnya yang lebih segar, sementara Elma masih berkutat menyiapkan ini dan itu.
"Mas, makan," ucap Elma saat melihat suaminya datang. Dia segera menyajikan teh hangat untuk Danu.
Saat itu bertepatan dengan mesin cuci yang mulai mati otomatis, Elma ingin mengambil baju itu namun langkahnya terhenti saat Danu menahan tangannya.
"Duduk dulu," ucap Danu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Rekomendasi Author :
Bantu penulis baru untuk tumbuh ya teman-teman ❤️
Judul : System : Dunia Game
By : Nurul Bariah