NovelToon NovelToon
Bukan Boneka Biasa

Bukan Boneka Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Mata Batin
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.

Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA PEMIMPIN JIN SETAN PRIMPAYANGAN

Nenek Darmi tertawa mengejek melihat kondisi Suhadi yang sangat mengenaskan ini, "haha... aku sama sekali tidak menyangka orang sepertimu bisa berakhir semenyedihkan ini, Suhadi." Ucap Nenek Darmi di iringi dengan gelak tawa.

Suhadi menoleh ke arah Nenek Darmi, wajahnya menunjukan ekspresi terkejut ketika melihat kehadiran nenek Darmi.

Namun dengan cepat senyum kecut tergambar di wajah Suhadi, "nenek Darmi, jadi kamu juga merasakan aura keris Mpu Gandring dan kamu pasti juga melihat Sosok Lived dan Aki Ngambang Sungsang?" Tanya Suhadi memastikan.

Nenek Darmi menganggukan kepalanya dengan tenang, walaupun dirinya juga terluka.

"Haha..." Suhadi tertawa dengan keras, " "kamu pasti juga mengalami hal yang sama sepertiku, Nenek Darmi. Apakah kamu juga terpengaruh dengan tekanan aura yang di keluarkan Lived dan Aki Ngambang Sungsang?" Ejek balik Suhadi dengan senyum seringai.

"Haha... uhuk! Uhuk...!" Nenek Darmi tertawa kemudian terbatuk batuk, dia kemudian tersenyum sembari menatap Suhadi, "setidaknya aku tidak berakhir semenyedihkan dirimu, lihatlah aku. Aku masih bisa berdiri walaupun di bawah tekanan Aki Ngambang Sungsang, berbeda dengan dirimu yang merangkak seperti balita! Haha..."

Suhadi terlihat tersenyum kecut pada saat ini, dia memang harus mengakui tingkatan ilmu hitamnya apabila di bandingkan dengan Nenek Darmi masih tinggian kekuatan nenek Darmi.

Oleh karena itu nenek Darmi hanya batuk batuk dan muntah darah hitam saja ketika berada di bawah tekanan Aki Ngambang Sungsang, berbeda dengan dirinya yang langsung merangkak seperti balita hanya karena terkena tekanan Lived.

Tiba tiba Nenek Darmi menghentikan tawanya, dia kemudian menatap Suhadi dengan sangat serius, "Suhadi, apakah kamu tidak penasaran dengan misteri di balik toko boneka tersebut? Mengapa dua orang kuat tersebut bisa kembali hidup?" Tanya Nenek Darmi.

Sontak Suhadi menatap nenek Darmi dengan tatapan serius, "jika di tanya seperti itu tentu saja aku penasaran, Nenek." Jawab suhadi.

Nenek Darmi tersenyum makin lebar, "bagaimana kalau kita bekerja sama untuk membongkar misteri di balik toko boneka tersebut?" Tanya Nenek Darmi.

Suhadi langsung menggelengkan kepalanya, "aku tidak ingin mati nenek, apakah kamu tidak lihat barusan di bawah tekanan Lived saja aku sudah semenyedihkan ini, bagaimana kalau aku harus satu lawan satu dengan Lived bisa bisa aku bernasib sama seperti Reno." awab suhadi.

Senyuman nenek Darmi makin lebar, sebuah senyuman yang sangat sulit di artikan oleh Suhadi.

"Dengarkan aku terlebih dahulu, aku bisa memanggil tiga pemimpin bangsa Jin Setan Primpayangan dan ratusan pasukannya.

Namun setelah mereka menyelesaikan tugasnya mereka pasti akan meminta tumbal yang sangat sulit untuk di cari.

Oleh karena itu, aku meminta bantuanmu.

Setelah Tiga Jin Setan Primpayangan dan seluruh pasukannya berhasil membongkar misteri di balik toko boneka tersebut, kita hanya perlu bekerja sama mencari tumbal yang di minta oleh Ketiga jin tersebut....

bagaimana? Menarik bukan tawaranku?" Tanya Nenek Darmi dengan senyum mengerikan.

Suhadi termenung sebentar, apa yang di tawarkan oleh Nenek Darmi memang sangat menggiurkan, dia hanya perlu mencari tumbal sedangkan tiga jin setan Primpayangan dan seluruh pasukannya yang akan membongkar misteri di balik toko boneka tersebut.

Namun masalahnya bagaimana jika tumbal yang di minta ketiga pemimpin Jin Setan Primpayangan itu sangat sulit?

Suhadi sedikit ragu, namun dengan cepat dia menganggukan kepalanya, karena dia memang sudah sangat penasaran sebenarnya ada apa di balik toko boneka tersebut? Mengapa dua orang yang sudah lama mati bisa muncul? Dan kenapa Keris Mpu Gandring yang konon sudah musnah itu bisa kembali muncul.

Nenek Darmi tersenyum melihat Suhadi menganggukan kepalanya, Nenek Darmi kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Suhadi berdiri.

Suhadi menerima uluran tangan nenek Darmi, Suhadi kali ini sudah dalam keadaan berdiri.

"Kalau begitu mari kita menuju alas Roban, mustahil kalau kita memanggil ketiga jin tersebut di sini.." Ucap Nenek Darmi.

Suhadi terlihat menggelengkan kepalanya, "tidakkah alas Roban terlalu jauh nenek? Lihatlah tubuhku masih sangat lemah, aku tidak mungkin bisa sampai kesana dengan cepat, bagaimana kalau kita melakukan pemanggilan di jalan sepi itu saja?" Tunjuk Suhadi ke jalan sebrang.

Nenek Darmi menggelengkan kepalanya, "semua peralatan dukunku berada di tempat pertapaanku yang berada di Alas Roban..." jawabnya kemudian dia menyentuh punggung Suhadi.

Sebuah kabut tipis tiba tiba menyelimuti tubuh Suhadi dan Nenek Darmi kemudian secara perlahan kabut kabut tersebut menghilang.

Suhadi melebarkan matanya ketika dirinya sudah berada di pedalaman Alas Roban dengan di depannya ada sebuah Goa yang sangat gelap.

Suhadi menatap kagum ke arah nenek Darmi, kesaktian nenek Darmi memang tidak bisa di remehkan.

"Nenek tua ini ternyata memang dukun teluh tingkat tinggi!" Batin Suhadi dengan ekspresi kagum bercampur tidak percaya.

Nenek Darmi melangkah kakinya memasuki Goa, jalannya terlihat lambat, punggungnya terlihat bungkuk dan tangan kanannya terlihat memegang tongkat dengan gagang ular, Wajah hitamnya terlihat sangat menyeramkan ketika terkena pantulan cahaya rembulan.

Suhadi langsung berjalan di belakang Nenek Darmi. Wajahnya awas menatap kesana kemari mencoba melihat ada apa di dalam Goa ini, Goa ini benar benar pengap dan lembab.

Di dinding dinding Goa juga terlihat lumut lumut yang sangat banyak menempel, di dalam Goa tersebut juga terdapat beberapa kerangka manusia dan hewan.

Namun Suhadi menatap hal tersebut dengan tatapan biasa saja, Dukun teluh tingkat tinggi seperti Nenek Darmi pasti membutuhkan tumbal untuk ilmunya, entah itu menumbalkan manusia atau mungkin hewan seperti ayam cemani.

Hingga akhirnya Suhadi dan nenek Darmi tiba di ujung Goa, Suhadi langsung bisa melihat ada semacam Batu Altar di tengah ujung Goa tersebut sementara di sekelilingnya terdapat banyak obor yang di jadikan penerangan.

Di bawah Batu Altar tersebut juga terdapat banyak sekali peralatan dukun, ada kembang setaman yang di taruh di dalam plastik kresek, kopi yang sudah di seduh, dupa, darah ayam cemani, kendi yang berisi cairan berbau busuk, pisang Raja, telur bebek dan berbagai macam peralatan dukun lainnya.

Nenek Darmi langsung duduk di atas Batu Altar tersebut, "Kesini.." Ucap Nenek Darmi sembari menunjuk bagian belakang batu Altar tersebut.

Sontak Suhadi langsung berjalan ke belakang batu Altar, kini Suhadi berdiri di belakang Batu Altar dan menyaksikan ritual yang akan di lakukan oleh Nenek Darmi.

Nenek Darmi terlihat menyalakan beberapa dupa dan merapalkan mantra mantra dengan bahasa aksara jawa.

Tiba tiba darah ayam cemani, dan beberapa telur bebek di situ menghilang begitu saja.

Suhadi merasakan Udara tiba tiba terasa sangat dingin, hingga menusuk ke sumsum Suhadi.

Api Obor dan api yang membakar dupa terlihat bergoyang goyang kekanan dan kekiri seolah tertiup angin.

Angin dingin berhembus semakin kencang ketika Nenek Darmi merapalkan mantranya lebih kuat lagi.

Tiba tiba.....

Swuuzzzzzhhhh!!!!

Puluhan gagak gagak hitam terlihat memasuki Goa ini kemudian puluhan gagak itu berkumpul dan mewujudkan seorang pemuda berambut panjang dengan badan tegak dan bulu bulu gagak di sekelilingnya.

Dia adalah Set salah satu dari ketiga pemimpin Jin Setan Primpayangan.

Kemudian tanah tanah tiba tiba terangkat.

Duaarrrggh!!!

Muncul dari dalam tanah sesosok manusia hitam legam dengan kepala Anjing, tangan kanannya terlihat memegang tombak panjang yang juga berwarna hitam legam seolah bayangan.

Dia adalah Anubis...

Sssshhhhh!!!

Desisan ular tiba tiba terdengar dari dinding dinding Goa, terlihat ratusan ular ular kecil dengan warna mencolok dan terlihat sangat beracun merayap kemudian berkumpul di tengah tengah Set dan Anubis kemudian muncullah sosok wanita dengan wajah retak retak, bergaun hitam dan rambut panjang awut awutan, dengan beberapa ular ular kecil terlihat keluar dari rambut gimbalnya.

Dia adalah Ratu Mandala

1
Ilham
BG up nya jangan gantung gantung lah bg
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
mantap
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
sangat kren
Arman Jaya
lanjuuutttt👍
Ilham
lanjut
Ilham
up Thor aku ketawa baca nya dari novel awal🤣🤣🤣
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
up ka thor😍
Arman Jaya
asal konsisten aja thor....
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
upnya ka thor
Y. Haryadi
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!