🔥🔥🔥🔥 dengan tingkat kepedasan bon cabe tingkat api neraka jahanam ya... yang jomblo juga kak UPe peringatan ini... peringat kan cari pasangan dulu baru baca😂😂😂
Happy reading merinding di beberapa part..
🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Pria bule itu sampai menggeretakkan giginya karena menahan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubunnya.
Sudah jelas saat ini dadanya sedang menahan sakit lima tusukan akibat keributan di area kekuasaanya, eh sesampai nya di rumah sakit, bukannya langsung mendapat perawatan malah harus berhadapan dengan wanita gila yang memakai baju dokter.
“ cih, kalau sampai wanita gila ini adalah benar-benar dokter disini bukan pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa, maka aku bersedia semua luka ku ini di jahit tanpa haru di bius.” Gumamnya yang sengaja dengan suara keras agar Stella mendengarnya.
“OK, FIX!” Ujar Stella lalu berjalan melewati pria bule itu.
Pada saat mereka berpapasan Stella berhenti dan memandangi wajah ketus pria itu sambil berteriak kepada perawat yang ada di ruangan itu.
“ Perawat, tolong bawa bapak ini ke tempat tidur pasien. Kita perlu menjahit luka nya TANPA BIUS!!”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
⚠️Area wajid sajen.... Jangan lupa!!!!!!😉😉
🐿️ happy reading 🐿️
🌞🌞🌞🌞
"Gunakan mulut mu!!" David mendorong Danil ke depan seorang anak kecil yang berjalan membawa sekeranjang buah jeruk di tangannya.
Danil yang tidak menduga David akan mendorong nya hampir saja menabrak anak kecil itu.
Untungnya rem Danil masih pakem jadi dia tidak jadi menabrak anak itu.
"Boy.." Sapa nya dalam bahasa Italia. "Kalau ingin belanja di sini dimana ya? Kak baru tiba di desa ini " Ujar Danil dengan sebuah senyuman ramah di wajah nya.
"Kakak ingin belanja? Kalau begitu ayoo ikut aku! Aku ingin pergi menjual buah ini ke pasar." Seru anak itu yang menjawab pertanyaan Danil dengan ramah.
"Waah.. kau sungguh sangat membantu kakak. Bagaimana kalau kakak saja yang borong semua buah mu itu sebagai rasa terima kasih kakak?" Ujar Danil.
"Benarkah kak? Wah kau sungguh adalah orang baik? Ini harga nya...eehmmmm" Anak kecil itu terlihat berpikir.
"Apakah kalau aku menjualnya delapan belas euro itu terlalu mahal untuk mu? Tapi permasalahan nya aku butuh uang untuk membawa adik ku ke provinsi Salerno untuk berobat. Aku sedang mengumpulkan uang untuk menyewa boat dan juga biaya hidup dan berobat di sana." Bocah itu mengungkapkan alasannya menjual sekeranjang jeruknya seharga delapan belas euro.
"Kalau begitu aku beli jeruk mu plus dengan keranjang nya seharga lima puluh euro tapi kau harus mau menemani ku dan teman ku berkeliling ke tempat belanja yang kami tuju." tawar Danil.
"Aku setuju kak." Jawab bocah itu dengan wajah yang sangat gembira.
"Nah kemana kakak berdua ingin pergi terlebih dahulu?" Tanya si bocah bersemangat.
Danil yang tidak tahu apa yang ingin di beli oleh David langsung menghampiri David." Mau beli apa dulu?"
"Kita beli makanan dan minuman dulu untuk stok di kapal. Setelah itu beli alat memancing dan beberapa bumbu untuk memasak ikan." seru David.
"Baiklah kalau begitu." Ujar Danil.
"Hel booy....kemari lah!" Panggil Danil pada bocah itu.
"Sini biar kakak yang bawa.." Danil mengambil keranjang itu dari tangan si bocah.
"David tolong ambilkan dompet ku di saku belakang dan tolong berikan bocah ini uang lima puluh euro untuk buah ini dan jasa nya menemani kita belanja pagi ini." Pinta Danil pada David.
Bukannya melakukan apa yang Danil perintah kan, David malah mengambil dompet nya sendiri dsn menyerahkan selembar uang lima ratus euro.
"ini..." ujar David.
Bocah itu bingung dan melihat ke arah Danil. Sebab tadi dia hanya dijanjikan akan di beri kan Lima puluh euro saja. Tapi teman kakak ini malah memberikan uang lima ratus euro.
"Kak aku tidak ada kembali nya." ujar si anak kecil itu pada David.
"Ini untuk mu semua nya." Ucap David.
"Ha? Untuk ku?" Sorak nya tak percaya.
"Iya...untuk mu. Nah nama mu siapa? Masa aku dan teman ku harus memanggil mu boy..." Seru David.
"Nama ku Benigno kak! nama kakak berdua siapa?" tanya bocah itu balik.
"Aku David dan ini saudara ku Danil." Jawab. David.
"Kak David.. kak Danil. Terimakasih. Semoga Tuhan membalas kebaikan hati kalian berdua. Semoga Tuhan juga selalu melindungi kalian." Ujar Benigno.
"Benigno! sekalin doakan supaya kak David segera bertemu dengan jodoh nya." gurau Danil.
"Jadi kak David belum ada jodoh ya.. mau aku kenalkan dengan perempuan cantik yang baik hati. Kak David pasti suka." ucap Benigno.
"Ide yang bagus ..." ujar Danil sambil terkekeh.
David hanya diam sambil geleng-geleng kepala mendengar obrolan Danil dan Benigno.
"Benigno.. antarkan kami ke toko makanan dan minuman." Ujar David.
😏😏😏
Yuk kita aminkan bersama biar David cepat-cepat dapat jodoh..😂