NovelToon NovelToon
Istri Yang Ternodai

Istri Yang Ternodai

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Patahhati / Tamat
Popularitas:12.3M
Nilai: 5
Nama Author: Elis Kurniasih

🌺Judul sebelumnya Pesona Cleopatra🌺


Cleopatra, wanita yang biasa dipanggil Rara menghipnotis banyak kaum adam termasuk kakak beradik Fahreza dan Zayn.

Tepat di detik-detik pernikahan Rara dan Reza, Zayn merenggut kehormatan Rara.

Rasa cinta Reza yang besar tak menyurutkan langkahnya untuk tetap menikahi gadis cantik bak ratu mesir di zaman dahulu itu. Namun, noda yang ada pada sang istri tetap membekas di hati Reza dan membuat ia lemah untuk memberi nafkah batin selama pernikahan.

Apakah Reza benar-benar tulus mencintai Rara? Atau Zayn, pria yang memang lebih mencintai Rara? bagaimana nasib Rara selanjutnya?

Baca sampe tuntas ya guys.
Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemolekan Cleopatra

Reza meneguk salivanya kasar, ketika terpampang tubuh molek sang istri yang berada di bawah kungkungannya. Sungguh, ia merutuki kebodohannya sendiri yang menyia-nyiakan istri secantik dan seindah Rara selama dua tahun ini.

Rara memiliki kulit yang putih tanpa cacat, hanya ada luka di bagian baawah perutnya saja, selain bekas luka karena operasi pengangkatan rahim itu, sebelumnya luka itu pun pernah ada saat Rara mengalami kecelakaan pertama kali. Dada yang bulat sempurna, pinggul yang sedikit lebar dan perut yang rata. Rara juga memiliki b*k*ng bulat dan mengangkat. Tidak akan ada pria yang menolak dengan kemolekan tubuh itu. Namun, sayangnya karena sebuah kesalahan, Reza melupakan kemolekan itu. Padahal kesalahan itu bukanlah kesalahan Rara, tapi Rara ikut menanggungnya.

Reza menatap tubuh itu dari kepala hingga kaki. “Sayang, kamu benar-benar indah.”

Rara hanya tersenyum mendengar sang suami yang terus memuji. Sejak kecil, Rara memang selalu tampil girly, rambut yang selalu panjang dan pakaian yang sering mendominasi dengan warna merah muda. Ketika beranjak dewasa, Rara senang merawat tubuhnya hingga sekarang.

Suara Reza berat, seakan menahan gejolak yang ingin segera menyatu dalam tubuh itu.

“Ah, pelan. Kak.” Pekik Rara.

Namun, Reza tak mengatakan apapun dan tak menghiraukan rintihan suara Rara. Ia tetap melanjutkan aksinya untuk merengkuh kenikmatannya sendiri, padahal di sana Rara merisingis menahan sakit.

Ya, Reza memang selalu seperti ini. terlebih sewaktu ia menggunakan tubuh Rara ketika dalam pengaruh obat perangsang. Reza sama sekali tidak menghiraukan kondisi Rara yang kesakitan, karena Reza melakukannya dengan kasar dan tidak berhenti, hingga tulang-tulang Rara remuk dan tidak bisa beraktifitas selama lima hari.

“Kak, pelan-pelan, ah.” rintih Rara.

“Oh ... Eum ... se .. ben .. tar lagi, Ra. Sedikit lagi,” ucap Reza.

“Ah, Kak ... Eum ...” Rara menggigit bibir bawahnya untuk menahan sensasi itu.

Ada sedikit nikmat ketika aftifitas itu berlangsung. Namun, rasa sakit di bagian intinya itu lebih mendominasi dibanding rasa nikmat itu. Tetapi untuk Reza tidak ada rasa sakit, ia terlihat menikmati bahkan sangat menikmati aktifitas ini.

“Aku sampai, Sayang,” ucap Reza yang di akhiri dengan erangan panjang. “Arrrgggg ....”

Suara Reza menggema memenuhi ruangan yang cukup besar itu. Lalu, Reza ambruk di sambing tubuh Rara yang masih tak bergerak.

Rara teringat pada Nayra dan Widya ketika mereka berbincang masalah s*x. Nayra dan Widya menceritakan bagaimana rasanya ketika pelepasan tiba dan Rara hanya menjadi pendengar, karena ia pun belum pernah merasakan hal itu. Selama menikah dengan Reza, ia memang belum pernah sekalipun merasakan pelepasan, karena ketika Reza selesai dengan dirinya, ia akn tertidur pulas.

Rara tersenyum memandang wajah Reza yang sedang tertidur pulas. Baru beberapa menit, mereka selesai dari aktifitas itu, Reza langsung mendengkur. Walau, ia ingin merasakan seperti apa yang di ceritakan widya dan Nayra, tetapi ia berusaha menerima untuk tidak meminta hal itu pada Reza.

Reza memang pria yang tak macam-macam, gaya bercintanya pun standar. Pernah satu waktu, Rara memintta Reza untuk memainkan miliknya menggunakan lidah, seperti apa yang pernah Nayra katakan. Rara terprovokasi oleh cerita Nayra yang menggambarkan bahwa aktifitas itu membuat wanita terbang ke langit ke tujuh. Tetapi, Reza langsung menolaknya dengan alasan terlalu berlebihan dan kotor. Rara pun tak lagi meminta yang macam-macam pada sang suami, lagi pula Reza juga selalu menerima dirinya apa adanya, terlebih dengan kondisi Rara saat ini. Ia cukup tahu diri unuk tidak menuntut banyak pada sang suami.

****

Matahari mulai menyinari bumi. Perlahan Rara membuka tirai, memberiakan matahari masuk ke dalam kamar itu. Kemudian, Reza tersentak, matanya yang semula tertutup rapat, mulai terbuka. Samar-samar ia melihat wanita cantik dengan dres berwarna merah muda tengah berdiri tersenyum tepat di samping tirai yang terbuka itu.

Perlahan bibir Reza pun menyungging senyum.

“Pagi, Kak,” sapa Rara.

Reza semakin tersenyum lebar dan membuka matanya sempurna, walau tubuhnya masih berbaring tanpa sehelai benangpun dan hanya tertutup oleh selimut tebal berwarna putih.

“Pagi, Sayang.”

Senang rasanya hati Reza ketika melihat senyum manis itu menyapa. Senyum manis yang tak tergantikan oleh wanita manapun, karena senyum itu yang membuat Reza terpesona sedari kecil. Senyum yang dapat menyemangati hidupnya ketika membuka mata.

“Sini!” Reza mengajak sang istri untuk mendekat. Ia pun bangun dan menyandarka tubuhnya pada dinding ranjang.

Rara berjalan mendekati sang suami dan duduk di tepi itu.

“Lebih dekat lagi, mengapa jauh sekali?” tanya Reza.

Rara mengegserkan tubuhnya dan duduk di tepi yang lebih dekat dengan Reza. Bahkan mereka sangat dekat. Reza memajukan tubuhnya hingga dadanya menempel pada dada Rara. Lalu, eprlahan tangan kanan Reza terangkat untuk menyentuh wajah cantik itu.

“Terima kasih untuk semalam,” kata Reza.

Rara tersenyum dan mengangguk.

“Sudah berapa lama, kita tak melakukannya?”

“Hmm ... berapa lama ya? Terakhir kali saat kamu meminum obat perngsang, lalu aku hamil dua bulan kemudian dan dua bulan kemudian rehat paska opersasi pengang ...”

Perkataan Rara terputus karena bibirnya langsung dilumat oleha bibir Reza. Reza tidak ingin Rara mengingat lagi kejadian buruk itu. Ia salah memberikan pertanyaan. Oleh karena itu ia langsung membungkam bibir ranun sang istri dengan sebuah ciuman yang cukup panas. Sepertinya, Reza tidak ingin lagi menyia-nyiakan keindahan yang ada di diri sang istri.

“Mmpphh ...” Rara memberi kode pada Reza untuk melepaskan pautan itu.

“Eum .. ah,” akhirnya Reza melepaskan bibir Rara. Sontak Rara memukul dada biidang yang polos itu.

Reza tertawa. “Aku tidak ingin kamu melanjutkan perkataan tadi.”

“Loh, kan tadi kamu yang tanya, Kak.”

Sesaat mereka pun terdiam dengan pikiran masing-masing. Tangan Reza masih mengelus pipi, hidung dan bibir Rara. Ia pun mengalihkan elusan itu dengan menyelipkan beberapa lembar rambut kecil ke belakang telinga Rara.

“Mulai sekarang, aku ingin kita lebih sering melakukan aktifitas seperti semalam.”

“Hmm ... Apa aku tidak salah dengar?” tanya Rara tak percaya. Dahulu Reza juga pernah berucap seeprti itu, tapi nyatanya ia ingkar.

“Kali ini, aku sungguh-sungguh.”

“Kenapa?” tanya Rara lagi.

“Karena aku ingin. Aku sangat bodoh melewatkan hal itu denganmu selama ini.”

“Ya, kakak memang bodoh,” sahut Rara dengan senyum.

Lalu, Reza mengeryitkan dahinya.

“Ups, maaf.” Rara nyengir dan Reza pun ikut tertawa.

Kemudian, Reza memeluk tubuh Rara. “Aku mencintaimu, Sayang. sangat mencintaimu.”

Rara menepuk punggung kekar Reza dengan posisi yang masih saling berpelukan. “Aku juga.”

Pelukan itu pun terlerai dan mereka saling melemparkan senyum dengan pikiran masing-masing. Reza yang sudah meneguhkan hati untuk melupakan kejadian antara sang istri dengan adiknya.

Sedangkan Rara berpikir seperti apa dirinya jika setiap saat Reza melakukan aktifitas semalam, pasti pagi harinya ia tidak akan bisa beraktifitas. Kalau dahulu, Reza yang selalu menghindar melakukan hubungan intim, tapi sepertinya sekarang justru Rara yang akan lebih banyak menghindar.

1
Martin Budiningsih
crt yg luar biasa. tks
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼☕
siti nuriyatul
aq Uda baca 2x kak....tp tetep mewekk/Sob/
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Khairul Azam
widih enak banget jd rezza
Khairul Azam
bulshit lah klo ada wanita setegar itu. sipenulis klo diposisi si rara emang bisa seperti itu.
Khairul Azam
aduh jahat banget othornya kenapa rahimnya diangkat
Agustina Dwi Andreani
Biasa
Agustina Dwi Andreani
Luar biasa
Triana Oktafiani
Keren, alur ceritanya ga membosankan, lanjut berkarya kak 👍
Risna Tanjung
gak kk, ampek nggak bisa akoh skip bab nya 😂😂🙏
rinny
dan semuanya luar biasa 👍👍👍👍
rinny
luar biasa. semua karya kak El emang the best.👍👍👍👍
aryuu
rameeee /Drool//Drool/
ryuka
Luar biasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sudah baca semua. mana kisah barunya, kak Elis? 🤩
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ayo buat adik lagi untuk duo Z.. 😄
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
aku kangen semuanya
Mei Saroha
sang perfeksionis ternyata kehidupan cintanya paling banyak belokan 😆
Mei Saroha
emang darah perawan sama darah dari jari sama banyaknya ya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!