Istri Yang Ternodai
Cetar ...
Suara petir menggelegar menambah degupan kencang di jantung Fahreza. Pria yang sudah dua tahun menikahi wanita cantik bernama Cleopatra.
Ayah Cleopatra yang bernama Sanjaya menyukai beberapa bacaan Tentang Cleopatra, seorang ratu Mesir yang kecantikannya tak tertandingi di zaman itu. Ketika istri Sanjaya yang bernama Mia melahirkan seorang putri cantik, ia langsung menamainya dengan nama ratu Mesir itu. Cleopatra biasa dipanggil Rara. Kemudian, Rara tumbuh menjadi gadis yang cantik dan berakhlak baik, membuat setiap kaum adam terpesona.
Fahreza memarkirkan mobilnya di area yang cukup jauh dari lobby rumah sakit. Guyuran hujan yang deras tidak menahannya untuk keluar dari mobil itu. Ia menerobos hujan dan terus berlari menuju lobby. Ia harus menemui sang istri dan melihat keadaannya di sana.
Tepat setengah jam sebelum Reza sampai di rumah sakit ini, seorang karyawan wanita rumah sakit itu menelepon bahwa istrinya mengalami kecelakaan.
Tap ... Tap ... Tap
Deru langkah kaki seorang pria tengah berjalan cepat di sebuah lorong rumah sakit. Hatinya tak karuan. Sesekali, ia pun mengusap dahi yang berkeringat bercampur air hujan yang menetes dari kepalanya. Sungguh, ia sangat mencintai sang istri. Ia sudah mencintai istrinya sejak kecil.
Fahreza dan Rara adalah tetangga. Letak rumah mereka persis bersebelahan, tanpa dihalangi satu rumah pun. Hubungan orang tua keduanya juga terjalin baik. Fahreza memiliki adik yang bernama Zayn. Ia dan adiknya hanya berselisih dua tahun, sehingga keduanya selalu disekolahkan pada tempat yang sama. Mereka hanya berbeda satu tingkat.
Sebenarnya yang menjadi teman bermain Rara sedari kecil adalah Zayn.
Walau usia Rara berbeda tiga tahun lebih muda dari Zayn, tapi Rara memasuki sekolah dasar dengan umur yang sangat muda, sehingga ia hanya berbeda satu tingkat dibawah Zayn dan Reza satu tingkat di atas Zayn.
Rara, Zayn, dan Reza selalu berada di sekolah yang sama sejak SD hingga perguruan tinggi.
Rara seperti memiliki kakak lelaki kembar, karena Zayn dan Reza selalu ada untuknya dan melindunginya. Namun setelah lulus kuliah, Zayn memilih melanjutkan hobbynya ke luar negeri, tepat di saat Rara dan Fahreza akan melangsungkan pernikahan.
Zayn memiliki hobby fotography sejak kecil, bahkan ia pernah menjuarai beberpa event dibidang itu, tetapi sang ayah tidak mendukung hobby anak bungsunya itu untuk menjadi sebuah profesi. Alhasil Zayn tetap kuliah dengan jurusan yang sama seperti Reza dan Rara yaitu manajemen bisnis. Hingga ketika lulus kuliah, kedua orang tuanya Zayn baru menyetujui keinginannya.
“Suster, saya suami Cleopatra,” ucap Fahreza, yang biasa dipanggil Reza.
“Oh, iya, Pak. Kami menunggu kedatangan bapak. Istri bapak masih berada di ruang IGD,” jawab suster yang berjenis kelamin perempuan.
“Antarkan saya kesana!”
Suster itu pun mengangguk dan langsung mengantar Reza ke tempat istrinya.
Reza terlihat kalut, ia merutuki kesalahannya yang terlalu mementingkan pekerjaan dibandingkan sang istri. Sebenarnya sudah dari jauh-jauh hari, Rara meminta dirinya untuk menemani ke salah seorang teman kerja Rara yang baru saja melahirkan. Namun, Reza yang sibuk akhir-akhir ini, hingga di hari weekend pun, akhirnya membuat Rara nekat membawa mobil sendiri.
Memang ini bukan pertama kali Rara menyetir mobil. Rara sudah biasa menyetir mobil sendiri sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Tetapi, ia pernah mengalami kecelakaan hingga koma pada waktu itu, tepatnya satu minggu sebelum pernikahannya dan Reza di gelar.
Akibat kecelakaan itu, Rara koma selama satu tahun, sehingga pernikahan itu pun tertunda. Setelah kejadian itu, Fahreza tidak mengizinkan Rara menyetir mobil sendiri, walau Rara sering meyakinkan sang suami bahwa dirinya masih mahir menyetir dan akan baik-baik saja.
Pasalnya hingga kini, memori Rara yang sedikit hilang akibat kecelakaan sebelumnya itu belum kembali. Hal itu pula yang membuat Rara tidak pernah trauma akan kecelakaan, karena memori yang hilang itu justru kejadian terakhir sebelum kecelakaan itu terjadi hingga saat ia koma. Rara terbangun dari koma saat itu, seolah ia hanya terbangun dari tidur saja.
“Rara,” panggil Reza lirih dan langsung berlari ke arah sang istri yang terbaring lemah di sana.
Bibir Rara terkatup, matanya pun masih tertutup. Ia masih tak sadarkan diri. Hidungnya sudah terpasang selang dan dahinya pun diberi perban.
“Dok, bagaimana keadaan istri saya?” tanya Reza yang sudah tak kuat melihat keadaan sang istri.
Pria berjas putih itu masih terdiam.
“Dok, katakan? Bagaimana keadaan istri saya?” Reza bertanya kembali, kali ini dengan suara sedikit meninggi.
Sungguh, ia tidak ingin kehilangan Rara. Rara adalah cinta pertamanya. Sejak ia mengenal wanita cantik, itu adalah Cleopatra dan sejak ia mengenal cinta itu juga Cleopatra.
Rara adalah hidupnya. Dengan keberadaan wanita itu yang selalu ada di sampingnya saja, sudah memberi oksigen dalam dadanya. Ia ingin hanya Rara yang selalu menemani hari-harinya, walau Reza pun belum bisa menjadi suami yang baik untuk Rara.
“Istri anda saat ini baik-baik saja. Dia akan sadar tiga puluh menit kemudian.” Dokter itu terdiam sejenak dan berkata lagi, “tetapi ada hal yang harus kita bicarakan, Pak,”
“Mari ikut saya!.” Dokter itu mengajak Reza ke ruangannya.
Reza pun mengangguk dan mengikuti langkah kaki pria berjas putih itu. Ia pun lupa untuk mengabarkan hal ini pada orang tuanya dan orang tua Rara.
Sesampainya di ruangan dokter, Fahreza di mminta sang dokter untuk duduk dan tenang. Namun, Reza tidak tenang, ia tahu bahwa yang akan disampiakan dokter itu adalah hal yang buruk.
“Istri anda hamil,” ucap dokter itu saat kedua sudah duduk berhadapan.
Cetar
Suara petir dari luar ruangan itu seperti menyambar Reza dan mengiringi keterkejutannya.
“Apa? Hamil?” Pria itu sama sekali tidak mengetahui bahwa sang istri sedang hamil, karena Rara tidak pernah menunjukkan gelagat mengalami kehamilan.
Dokter itu mengangguk “Tapi mohon maaf, Pak. Kami terpaksa mengambil bayi itu, karena kecelakaan yang menimpa Ibu Cleo, tepat membentur bagian perutnya.”
Reza kembali terkejut. “Jadi istri saya keguguran?”
Dokter itu mengangguk lagi. “Maaf kami tidak bisa menyelamatkan bayi Bapak, karena benturan keras itu tepat mengenai perut Ibu Cleo dan rahimnya.”
Seketika tubuh Reza lemas. Kelopak matanya mulai menggenang. Ia mengingat bagaimana dirinya yang tidak bisa maksimal memberi nafkah batin pada sang istri. Sebuah kemukjizatan, jika Rara hamil. Namun, kebahagiaan itu bahkan belum sempat ia raih sudah hilang terlebih dahulu.
“Dan, bukan hanya itu. masih ada masalah lain,” sambung sang dokter.
“Apa itu, Dok?’ Reza menatap serius wajah sang dokter.
“Hingga tadi, kami sudah melakukan upaya sebaik mungkin. Namun, istri bapak masih pendarahan hebat. Jika pendarahan itu terus menerus terjadi, maka kami akan melakukan histerektomi.”
“Pengangkatan rahim?”
“Ya, benar,” jawab dokter itu. “Karena jika tidak, justru saya khawatir dengan keselamatan Ibu Cleo.”
Kini airmata Fahreza tak terbendung. Tubuhnya lunglai serasa tak bertulang. Ia mengusap wajahnya kasar seraya mengusap airmata yang jatuh di pipi. Ia tak tahu harus bagaimana? Di satu sisi ia sangat menginginkan seorang anak dari Rara, wanita yang sangat ia cintai. Tetapi di sisi lain, keselamatannya adalah yang utama.
Seketika, pikirannya kabur. Ia terdiam dan menyandarkan diri di punggung kursi itu dengan lemah.
“Pak, bagaimana?” tanya dokter itu.
Namun, Reza masih terdiam. Pikirannya kosong. Justru otaknya tengah memutar beberapa adegan yang membuat Rara menangis dalam diam, karena kekurangannya.
“Pak, bagaimana?” tanya dokter itu lagi. “Kami harus mengambil tindakan cepat.”
Reza pun tersentak dan mengangguk. “Lakukan yang terbaik, Dok. Saya ingin istri saya tetap hidup.”
Dokter itu langsung memerintahkan timnya untuk melakukan tindakan pada Rara saat ini juga. Fahreza akhirnya menandatangani semua berkas-berkas sebelum tindakan itu dilakukan.
Ya, dia harus menerima kekurangan Rara. Seperti Rara yang menerima kekurangannya. Selama dua tahun menikah, mereka tidak sering melakukan hubungan intim. Reza memiliki masalah pada hal itu. Miliknya tidak mudah terbangun dan Rara harus berusaha dahulu untuk itu, jika ingin melakukan penyatuan.
Tepat tiga bulan lalu, Reza meminum obat perangsang untuk memuaskan sang istri dan itu berhasil. Ia menjadi beringas, lalu menggempur istrinya habis-habisan hingga terjadilah pembuahan di rahim Rara kini. Namun sayang, janin itu tak bertahan lama.
Reza menyesali mengapa tidak melakukan hal itu sejak dulu, agar cepat memiliki anak, tetapi keduanya tabu untuk menanyakan tentang seputar s*x pada orang lain. Berkonsultasi pada dokter saja mereka malu, karena keduanya memang sama-sama pemalu.
Sejak dulu, Reza terkenal pendiam dan minim teman. Berbanding terbalik dengan Zayn yang supel dan banyak teman. Zayn juga dikenal playboy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Mrs.Labil
masih menyimak, agak beda dr sinopsis depan atw gmn ya ?🤔🤔
soalnya di dpn di ceritakan klo kesucian Rara direnggut Zayn, tapi dsini tdk di bhs tntng itu, atw di bb slnjutnya kali ya
2023-01-27
1
Mrs.Labil
mksdnya gmn ya ?
apa reza punya penyakit atw kelainan gitu ??
2023-01-27
0
Mira Mirgam
baru bc 1 part dah bikin jatuh hati pasti deh novel kak elis pasti the best
2023-01-07
0