NovelToon NovelToon
Surat Untuk Aluna Kayara

Surat Untuk Aluna Kayara

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Selingkuh / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

⚠️ sebelum baca cerita ini wajib baca Pengantin Brutal ok⚠️

Setelah kematian Kayla dan Revan, Aluna tumbuh dalam kasih sayang Romi dan Anya - pasangan yang menjaga dirinya seperti anak sendiri.
Namun di balik kehidupan mewah dan kasih berlimpah, Aluna Kayara Pradana dikenal dingin, judes, dan nyaris tak punya empati.
Wajahnya selalu datar. Senyumnya langka. Tak ada yang tahu apa yang sesungguhnya disimpannya di hati.
Setiap tahun, di hari ulang tahunnya, Aluna selalu menerima tiga surat dari mendiang ibunya, Kayla.
Surat-surat itu berisi kenangan, pengakuan, dan cinta seorang ibu kepada anak yang tak sempat ia lihat tumbuh dewasa.
Aluna selalu tertawa setiap membacanya... sampai tiba di surat ke-100.
Senyum itu hilang.
Dan sejak hari itu - hidup Aluna tak lagi sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 26

Ruang tamu rumah keluarga Pradana kini diselimuti duka. Bau bunga melati bercampur wangi dupa memenuhi udara. Di tengah ruangan, tubuh Bu Ami terbujur kaku, ditutupi kain putih bersih.

Aluna berdiri terpaku di hadapan jenazah neneknya. Matanya sembab, tatapannya kosong. Air mata yang tersisa menetes perlahan, tapi ia tak lagi mengusapnya. Ia hanya menatap wajah tenang neneknya yang kini membisu selamanya.

Ia bahkan tak menyadari bahwa teman-temannya berdiri di luar, menunggu, menatapnya dengan cemas karena banyak tamu datang melayat.

“Sayang, di luar yuk,” ucap Anya lembut sambil memeluk bahu Aluna.

“Nggak, Ma. Di sini aja. Mau sama Nenek,” ucap Aluna parau, suaranya serak, nyaris tak terdengar. Tangannya masih menggenggam ujung kain kafan neneknya.

“Tapi ada teman-teman kamu di luar, Nak,” bujuk Anya lagi, mencoba sabar.

“Aku mau sama Nenek, Ma!” tangis Aluna pecah lagi, tubuhnya bergetar hebat.

“Ssst… udah, jangan nangis terus. Kamu nanti sakit,” Anya memeluknya erat, menahan bahu Aluna yang mulai bergetar.

“Sayang, geser ya. Nenek mau dimakamkan,” ucap Axel pelan, menahan air matanya sendiri.

Namun seketika, Aluna menjerit. “Nggak mau! Neneeek!” Ia berontak histeris, memeluk jenazah Bu Ami erat-erat seolah tak ingin dipisahkan.

Ray yang mendengar dari luar langsung masuk, wajahnya tegang. “Aluna! Aluna, tenang!” Ia mencoba menarik tubuh Aluna perlahan.

Namun gadis itu menjerit, menendang, dan menangis sejadi-jadinya. Anya dan Ray berusaha menahannya agar tak melukai diri sendiri.

“Sayang, denger mama ya! Aluna!” Anya hampir menangis sendiri, tubuhnya gemetar memeluk anaknya yang terus memberontak.

Dan tiba-tiba—

Tubuh Aluna terkulai. Pandangannya kosong. Nafasnya cepat lalu melemah.

“Aluna! Al!” teriak Ray panik.

“Aluna! Astaga!” Anya mengguncang tubuh anak nya, tapi Aluna sudah pingsan di pelukannya.

Axel berdiri di sisi peti ibunya, wajahnya pucat. Ia menatap dua arah — antara jenazah ibunya dan putrinya yang tak sadarkan diri. Napasnya memburu.

“Kita ke pemakaman aja. Aluna ada Anya dan Ray,” ucap Romi cepat, menepuk bahu Axel. Dengan berat hati, Axel mengikuti rombongan jenazah menuju pemakaman.

Ray menggendong Aluna menuju kamar. Wajahnya serius, penuh khawatir. Di depan pintu, Laura muncul.

“Anda siapa?” tanya Ray dengan nada waspada.

Laura menunduk sedikit. “Saya ibu tirinya Aluna.”

Ray menarik napas panjang, menatapnya dingin. “Maaf, Tante. Mungkin lebih baik Tante tunggu di luar dulu. Kalau sadar, Aluna bisa ngamuk lagi. Saya nggak mau dia stres makin parah.”

Laura mengangguk pelan. “Baiklah.” Ia melangkah mundur, keluar kamar dengan wajah menahan sedih.

Risa, Tari, dan Davin sudah menunggu di dalam kamar. Mereka menatap tubuh Aluna yang terbaring pucat di ranjang.

Ray duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan Aluna erat. “Al… bangun, sayang,” bisiknya pelan.

Beberapa menit berlalu. perlahan, kelopak mata Aluna bergerak. Ia membuka matanya perlahan. Pandangannya buram, tubuhnya terasa berat.

Begitu sadar, air matanya langsung jatuh lagi.

“Mau ke makam Nenek,” gumamnya manja, suaranya lirih seperti anak kecil.

“Kamu lemah, sayang. Diam dulu, ya. Minum dulu,” Ray menyodorkan segelas air dan mengusap dahinya lembut.

“Sabar ya, Al,” ucap Tari, berusaha tersenyum sambil mengusap kaki Aluna.

“Iya, Al. Sabar ya, sayang,” timpal Risa pelan.

“Lo kuat, Al,” kata Davin pendek, tapi tulus.

Aluna menatap Ray, matanya kosong. “Mau dipeluk…” rengeknya pelan.

Ray tak tahan. Ia langsung memeluk Aluna dengan hati-hati, menepuk punggungnya pelan. “Sini… aku di sini, ya. Udah… tenang.”

Suasana hening sampai suara berat Axel terdengar dari pintu.

“Aluna udah bangun.”

Ray langsung melepaskan pelukannya. Ia menatap Axel sekilas, lalu mundur memberi ruang.

Axel melangkah pelan, wajahnya letih. “Makan ya,” ucapnya lembut.

Aluna diam. Matanya menatap kosong ke arah jendela.

“Makan ya. Yang lain, tolong temenin Aluna, ya,” ujar Axel lagi.

“Nggak usah. Biar mati!” suara Aluna tiba-tiba meledak, tajam, dingin.

“Ssshh, Al, jangan gitu,” bisik Ray, mencoba menenangkan.

“Aluna, maafkan Papa, sayang,” ucap Axel lirih, suaranya bergetar penuh penyesalan.

Aluna menunduk, bahunya gemetar. Lalu tiba-tiba, ia berteriak, “Papa jahat! Papa jahat!”

Tangisnya kembali pecah, suaranya menggema di ruangan itu.

Axel menatap lantai, menarik napas panjang. Matanya memerah. Ia baru saja kehilangan ibunya, kini harus menanggung kebencian putrinya sendiri. Ia mendekat, duduk di ujung ranjang.

“Maafin Papa, sayang. Tapi… Ibu kamu meninggal bukan karena Papa. Tumor otak itu sudah ada sejak Ibu SMA. Aktif lagi karena melahirkan kamu,” ucap Axel lembut, suaranya nyaris bergetar.

Aluna menatap tajam. “Jadi gara-gara aku?!” teriaknya.

“Bukan, sayang. Bukan gitu maksud Papa,” Axel mencoba menjelaskan, tapi Aluna tak mau mendengar.

“Ayah Revan benci aku, kan?! Karena aku bukan anaknya! Aku baca surat Ibu, Papa! Papa gila! Papa hancurin hati Ayah Revan!"

Suara Aluna meninggi, penuh amarah dan luka yang menumpuk.

Semua orang di ruangan itu menatap tanpa suara.

“Ibu sakit waktu Papa sekap dia di apartemen! Ibu disiksa, Papa! Ibu sampai lompat buat kabur! Setelah dari Jepang, Papa malah minta maaf dan ngajak dia selingkuh lagi! Kalo aku nggak ada, Ibu masih hidup! Bunuh aja aku, Pa! Ayo! Biar Papa puas!”

Air mata Aluna mengalir deras di pipinya, suaranya parau penuh kepedihan.

Axel hanya terdiam. Kata-kata itu seperti pisau yang menembus dadanya. Ia menunduk, menahan tangis, menanggung beban penyesalan yang terlalu dalam untuk dijelaskan.

“Nggak kebayang, Pa, jadi Ibu tuh kayak gimana sakitnya! Udah dituduh selingkuh, disiksa, diselingkuhin depan matanya sendiri! Sakit, Pa! Sakit banget!”

Tangan Aluna gemetar hebat. Napasnya tersengal. Wajahnya merah, matanya liar karena emosi.

“Al, udah, tenang ya,” ucap Ray lembut sambil menggenggam tangannya.

“Aluna, sudah, nanti kamu sakit,” ujar Romi ikut mendekat, khawatir melihat keadaan gadis itu.

Namun Aluna berbalik menatapnya tajam. “Papa Romi, dimana waktu Ibu sakit?! Waktu Ibu disekap?! Kenapa Papa nggak bantu Ibu?!”

Romi menunduk, suaranya pelan dan berat. “Ibu kamu sempat hubungi Papa, Al. Tapi waktu itu… keadaan susah. Papa udah coba tolong, tapi akhirnya…”

Romi terhenti karena tatapan tajam Axel.

“Apa?” tanya Aluna tajam.

Romi menarik napas. “Papa… ditusuk Axel sampai koma.”

“Apa?!” jerit Aluna tak percaya. Ia menatap Axel dengan mata melebar, tubuhnya menegang. “Papa… apa ini benar?!”

Axel tak bisa bicara. Ia hanya menunduk, air matanya jatuh.

Suasana membeku. Tak ada suara selain napas tersengal Aluna. Gadis itu gemetar, lalu tubuhnya tiba-tiba lemas. Matanya berkunang, dunia berputar, dan ia ambruk di kasur.

“Aluna!” teriak Ray kaget.

“Aluna! Cepet panggil dokter!” teriak Romi.

Semua orang panik. Dalam hitungan detik, Romi menggendong Aluna dan berlari keluar kamar.

Tangis Anya pecah di belakang mereka. Axel hanya berdiri membeku—memandang ke arah pintu kamar yang terbuka.

Bersambung...

1
Mira
Heh Aluna, aku bilangin papamu yaa.. Paahh ini Aluna cium cium an pahhh.. mana nyari tempat sepi lagiii
kim elly: mana nggak tau rasanya lagi 🤣🤣
total 1 replies
Mira
Wehhh emang di kebun teh bisa camping ? aku mau ikut jugaa kalau gitu
kim elly: bisa dong 🤣🤣
total 1 replies
NyonyaGala
langsung di spill alesan axel nikah ama laura, paling ide ibu ami ya hmmm btw you get the de javu ga sih axel-kayla aluna-baskara
tapi ruwetan baskara aluna🤣
NyonyaGala
lah kirain laura dan axel nikah bedasarkan cinta seenggaknya kayanya axel liat sisi kay di laura. ternyata engga yaa
kim elly: awalnya ia tapi pas tau Laura bekas Reno dan ibunya Baskara dia ogah.
maksudnya nggak cinta tapi ngisi kekosongan karna di minta ibu ami juga kan nikah nya.
total 1 replies
Ramun🍓😈
itu dramanya si Aluna lagi kah pura pura pinsang😂
kim elly: asli itu mah di cekik sesak nafasnya 🤣🤣tapi yang neken tangan baskara aluna
total 1 replies
Ramun🍓😈
si Aluna mah tidak ada duanya😂.
GreenForest
biarin napa sih Al Alex nikah kasihan tau, kamu enak bisa ciuman sama Ray lah papamu Alex masa nyium tembok mulu
kim elly: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
GreenForest
Untung yang Lo lihat bagian ciumannya doang, nggak bagian menghujam nya
NyonyaGala
eh bas meskipun bokap tiri lo kaya, mpok tiri lu gabakalan biarin lu dikasi duit🤭
NyonyaGala
meskipun kayla belain reno di surat aku tetep gasuka ama dia thor
tapi aku suka ama anaknya🤣
Mira
Apalagiii ini alunaaaa tiba tiba banget mau panahan
Mira
Alunaaaaa😭.. tapi bagus sih wanita wanita tangguh dan pemberani seperti aluna itu wajib ada didunia nyata
LauRa🍃🍃
Kasian banget kamu Van🤧🤧
Ramun🍓😈
gimana nnti ya klo Aluna bucin ma Baskara😂
Ramun🍓😈
ikutin saran Robi aja deh. Si Aluna meski cewek bukan tandingan mu😩
GreenForest
ini mah baskara di siksa tanpa menyentuh 😭
GreenForest
gila semua wanita yang Deket Axel terhempas keluar angkasa 🤪🤪
NyonyaGala
ku sungguh ingin nyanyi "malam cheos ini~"😭😭
NyonyaGala
aduh awalnya agak sweet ama ray bab akhirnya malah mewek lagi thor 😭
Mira
Suka ngakak liat kelakuan si Aluna, kadang diluar nurul kelakuannya wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!