AIR MATA PERNIKAHAN

"Doni kamu harus cek rekaman cctv nya sedetail mungkin?" titah Haykal.

"Cctv depan rumah ku hingga cctv jalan depan. Aku nggak akan biarkan pencuri itu kabur," ucap nya marah.

"Panggil ahli retas terbaik kesini. Aku ingin orang itu tertangkap," murka Haykal.

Bagaimana tidak marah. Rumah mewah nya hangus terbakar beserta isinya. Yang membuat Haykal marah keberadaan brangkas nya. Meski gosong tetap saja barang di dalam nya, harus nya tidak hilang.

"Mungkin nyonya muda lalai tuan, setelah mengambil berkas apartemen nya dia lupa menutup kembali," celetuk Doni.

"Mana ada? Aku yakin sudah menutup nya dengan benar," sangkal Lisa.

Lisa. "Mas,,, jangan percaya omongan asisten mu itu," rajuk

"Aku tahu," jawab Haykal.

"Kamu bukan orang bodoh Doni. Kalau lupa, mungkin bisa jadi. Dan berkas penting ku bisa terbakar. Uang bisa terbakar, tapi apa emas bisa hilang. Emas batangan seperti itu," hardik Haykal.

Doni memejamkan matanya. Dia tahu alasan nya konyol. Cuma Doni takut kecurigaan nya terbukti. Dia takut pelaku nya memang Mentari. Istri yang tak pernah di anggap oleh tuan nya ini.

"Aku setuju," timpal Agung Purnomo juga, mana mungkin berlian istriku juga hilang. Dan Ningrum kini pingsan di buat.

Dan disini mereka semua masih ada di rumah mewah yang terbakar ini. Mereka masih memantau dan mencari barang bukti. Rekaman cctv pasca hari ini di nyatakan semua m4ti. Dan itu menambah daftar kecurigaan Haykal dan keluarganya.

Selain ahli penyidik dari kepolisian. Haykal juga menghubuggi peratas bayaran. Haykal tentu saja tak mau tinggal diam. Di dalam brangkas nya itu banyak surat penting nya. Hampir seluruh harta kekayaan nya ada disana.

Kalau hanya uang cas dan emas tak masalah. Tapi banyak kontrak kerja sama nya disana, mana sertifikat tanah, rumah, perusahaan, bangunan lain semua ada disana.

Jika mereka sibuk mencari kenapa rekaman hari ini tak ada. Doni beda, dia malah mencari rekaman cctv di hari sebelum nya.

Dia ingin memastikan apakah Mentari ada teihat di hari sebelum nya di seputaran ini. Kalau iya,,, artinya emang Mentari lah pelaku nya.

Doni yakin pasti ada yang membantu Mentari. Tak mungkin orang sediam Mentari bisa melakukan ini semua.

Doni tahu pasti alasan Mentari, mungkin saking dendam nya pada suami dan keluarga suami nya.

Terpenting dia tahu suaminya sudah menghianati nya selam ini. Bahkan lebih dari itu, kesakitan nya.

Deg,,, bener ada salah satu rekaman menunjukan seseorang yang terjatuh dari balkon Haykal di hari sebelum nya.

Doni terus mengamati pergerakan si penyusup. Dari badan nya sih pendek dan kurus. Ukuran pria tak mungkin, dan Doni yakin itu perempuan.

Doni ingat cara jalan Mentari tadi. Dia juga terluka. Apakah gegara melompat dari ketinggian.

" Bodoh," umpat Doni.

Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Bagaimana kalau ketahuan?

Bagaimana kalau kaki nya patah bahkan pingsan di tempat kan berabe pikir Doni.

Tak ingin rekaman ini jadi masalah. Doni menghapus nya secara permanen. Entah nanti kalau ahli retas itu bisa memulihkan nya. Jangan kan Mentari, bisa jadi dia juga akan dapat masalah.

Tapi Doni sudah siap. Entah kenapa rasa kasihan nya terhadap wanita itu besar sekali. Doni khawatir kalau

terjadi hal yang tak di inginkan pada wanita malang itu. Dan pastinya tak ingin terjadi apapun pada wanita itu.

Apa dia menyukai istri tua dari atasan nya itu? Tidak ada yang tahu. Karena Doni sendiri tak pernah menyukai wanita selama ini.

" Doni,,, apa kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan?" Haykal muncul di belakang Doni.

"Tidak tuan," jawab Doni spontan. Datar seperti biasa.

"Bukan nya kamu itu handal dalam segala hal, bisa nya

begini saja tidak mampu," omel Haykal.

"Maaf tuan, rekaman m4ti dari hari sebelum nya, jadi pemulihan tak bisa cepat di lakukan."

"Dan sepertinya, yang melakukan juga ahli hecker.

Sulit pumulihan nya," balas Doni.

" Cari lagi petunjuknya. Akan ku pastikan orang itu mendapat bayaran setimpal."

"Untuk kontrak kerja sama yang hilang, besok kamu urusi. Buat lagi dengan salinan yang ada di file mu."

" Besok aku sibuk. Aku harus menggurus kepemilikan baru mengenai semua harta dan aset ku," geram Haykal.

"Bagaimana dengan seleksi jalan dua negara itu. Bukan nya besok ada pertemuan lagi," ujar Doni.

"Astaga aku sampai lupa. Besok kamu ingatkan aku."

"Baik tuan."

"Aku harap besok ada berita baik untuk ku," ujar Haykal.

" Mas,,, malam ini kita tidur dimana? Kasihan putri kita, dia udah kedinginan," cetus Lisa

" Hotel!"

" Bulgary ya mas, disana kata nya hotel nya mewah mas."

" Kan mas besok ada rapat di sana juga. Jadi mas nggak akan lupa."

Haykal terdiam. Doni mencibir. Dia masih ingat saat Mentari rumah nya terbakar, eh malah di bawa ke hotel Melati.

"Kita tinggal di apartemen saja," jawab Haykal merevisi ucapan nya.

"Tidak mungkin kita akan tinggal lama di hotel. Rumah ini belum tentu cepat untuk di perbaiki," jelas nya.

Baru juga Lisa mau senang, eh manyun lagi.

Apartemen yang di beli suaminya itu kecil. Kamar nya ada

dua. Satu besar dan satu nya kecil. Mana muat tinggal berlima. Belum pelayan nanti pikir Lisa.

Sesuai ucapan Haykal, mereka memilih tinggal di

apartemen Lisa. Apartemen yang Haykal berikan untuk Lisa sebagai hadiah.

Doni dengan setia mengantar sang majikan. Mau bagaimana,yang di pakek saat ini kan mobil Doni. Mobil Haykal sendiri jadi korban si jago merah, beserta mobil mertua nya. Yang tersisa mobil mini milik Lisa.

Awal nya Mentari tak ingin sampai membakar semua, tapi yang ngelakuin kan si preman. Dia tak ikut terlibat. Dia sih cuma bakar ruang kerja suaminya aja.

Haykal membuka kode akses apartemen berulang kali nyata nya tak bisa.

Lisa juga mencoba, karena itu juga milik nya. Aneh sih? Tapi mereka tetap mencoba.

Hingga ada seorang pria bule lewat depan mereka.

" Excuseme,,, kalian siapa?" Tanya si bule.

Haykal yang udah kesal dengan karena tak bisa membuka pintu apartemen itu. Langsung menendang nya.

Boro mau jawab pertanyaan itu bule.

"Stop!"

"Kalian gila ya?"

"You're crazy?" tunjuk nya pada Haykal.

"Kenapa kamu merusuh di unit saya," teriak nya.

"Jangan sampai saya panggilkan satpam," ancam nya.

Lisa dan Haykal saling toleh. Agung dan Ningrum pun sama. Sedang Doni cuma menonton. Si mbok pengasuh putri Lisa berdiri agak jauh.

" Ini unit mu kan? Kamu nggak pindah kan?" tanya Haykal. Dia menatap istrinya.

"Nggak,,, bener kok ini 201," jawab Lisa.

" Bagaimana bisa dia bilang kayak gitu? Dia selingkuhan mu?" tuduh Haykal.

"Mana ada? bantah Lisa. Kenal juga nggak. Tampang serem, preman begitu, ya nggak mau lah aku."

"Dia bukan seleraku," imbuh Lisa.

Sama,,, mana mungkin wajah jelek penuh dempul kayak gitu jadi kekasih ku."

"Nggak level," ucap si bule seolah jijik dengan Lisa.

" Apa kami bilang ha? Aku itu cantik model,, kamu itu yang jelek," hina Lisa.

" Tak punya kaca ibu. Dari sebrang sana saja sudah keliatan seperti ibu ku. Tua!" cibir si bule lagi.

" Mas,,,!"manja Lisa pada suaminya.

"Astaga,,, anda tampan. Kenapa bisa beristrikan nenek tua," tertawa si bule.

Haykal terdiam, dia tak perduli itu. Dia hanya mikir, gimana bisa ini apartemen di akui hak milik oleh pria bule di depan nya ini.

Jelas ini adalah milik nya, dia yang membelinya.

Buktinya kartu akses masuk dia punya, cuma saat ini tak berlaku lagi kayak nya, bisa di ganti oleh ini orang.

Di tempat lain ada Gina yang akan menuju hotel tempat Mentari kemarin menginap. Gina akan

mengembalikan kartu akses kamar hotel Mentari.

Gina sih awal nya nggak mau, kalau Mentari tak ingin tinggal disana. Biar dia saja yang mengantikan.

Tapi sayang nya tak boleh oleh sahabat nya satu itu.

Mentari tak ingin punya hutang budi pada orang Afrika itu.

Selain itu, Mentari juga tak mau Gina jadi korban

sepertinya. Kan Gina janda per4wan. Lain dia sudah nggak ori mana nggak bisa punya anak lagi.

Baru juga Gina mau masuk ke parkiran hotel, eh mobil nya udah di hadang dua satpam.

"Maaf nona anda di larang masuk ke dalam hotel ini," ucap dua satpam itu.

"Kenapa?" Cenggo Gina. Tumbenan dia di larang masuk kayak gini, apalagi di tempat umum begini.

"Saya tidak tahu, tapi ini intruksi dari pimpinan besar kami. Anda di larang datang ke hotel ini."

"Anda sudah di black list kehadiran nya di hotel kami."

"Kok bisa?"

"Liat itu,"Satpam menunjukan baliho sebesar foto kampanye calon kandidat partai terpasang di atas mereka.

Disana jelas menampilkan foto Gina.

What,,,?

"Orang gila mana yang melakukan hal begini?"

Dia bukan model atau artis yang harus di pajang kayak gitu. Apalagi capsion di bawah nya.

"Buronon RSJ"

"Kan bangs4t!"