NovelToon NovelToon
Gadis Tangguh Dari Desa

Gadis Tangguh Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: mbak lee

tidak mudah bagi seorang gadis desa seperti Gemi, untuk menjadi seorang prajurit perempuan elit di kerajaan, tapi yang paling sulit adalah mempertahankan apa yang telah dia dapatkan dengan cara berdarah-darah, intrik, politik, kekuasaan mewarnai kehidupannya, bagaimana seorang Gemi bertahan dalam mencapai sebuah kemuliaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kenapa wajahmu

Mungkin terkesan gila, tapi kali ini aku berniat untuk melarikan buruan penjahat, aku tahu konsekwensinya aku bisa di pecat atau bahkan dihukum penjara, tapi setelah mendapatkanya aku tidak bisa mengabaikanya begitu saja .

aku menunggangi kuda coklat yang kusewa pada seorang penyewaan kuda di pinggir kota, kuda berwarna coklat ini cukup besar dan kokoh, bisa dinaiki dua orang secara bersamaan, aku juga memakai baju hitam-hitam yang menyamarkan tubuhku, juga cacing dan cadar untuk menghilangkan jejak wajahku, aku juga mengganti senjataku dengan sebuah pedang, memasang sebuah petasan besar yang kuperoleh dari seorang pedagang cina di pasar gelap juga melonggarkan semua pelana kuda para prajurit yang berjaga.

Sebagai prajurit, aku tahu pasti tempat eksekusi, bagaimana pelaksanaannya, dan tentu saja celah yang bisa kuambil,

waktu sudah kuperhitungkan dengan matang, petasan besar menggelegar menimbulkan suara ledakan yang cukup kencang, perhatian sesaat teralihkan ke tempat lain, beberapa prajurit berlarian, aku mulai membidik dengan mengerahkan kemampuanku, tali itu retak seketika, keadaan masih sedikit kacau aku menderap kuda dengan kecepatan terukur, menyambar tangan pesakitan itu

" naiklah " teriaku anak itu bengong sebentar tapi segera mengerti maksudku, dengan sekali tarik kuda menderap menjauh dari alun-alun, mereka bersorak.

" menunduk " kataku

yang kupikirkan benar-benar terjadi, hujan anak panah dari prajurit yang kehilangan buronanya, aku membedal kudaku dengan beban dua orang ke arah luar kota raja, aku hafal tempat ini sampai ketika aku harus berjalan dengan mata terpejampun aku akan bisa sampai, dibelakangku pemuda perampok yang pucat pasi itu memeluk pinggangku dengan rapat, tampak pasrah.

mereka akan membutuhkan sedikit waktu untuk mengencangkan pelana kuda, waktuku untuk lari semakin terbuka, aku hanya perlu sampai di pasar gelap, mengembalikan kuda dengan aman, berlari ke sebuah penginapan dimana kudaku kusimpan, kemudian kembali ke barak dan meninggalkan Lakso disana sementara waktu, mereka tidak akan mengacak-acak penginapan milik Tumenggung Sedokati ini, biasanya penginapan ini dipakai para pejabat atau keluarga pejabat yang datang, sengaja aku menyewa sebuah kamar untuk beberapa hari, sungguh aku hampir bangkrut dengan misi gila ini.

semua rencana berhasil dengan sempurna, aku menggelandang tangan pemuda itu dengan teburu-buru, menuju penginapan, terseok-seok pemuda itu mengikutiku, keadaanya sedikit lebih lemah, mungkin karena dipenjara dan memikirkan bahwa hidupnya akan segera berakhir.

aku menutup pintu penginapan kemudian membuka capingku dan menghempaskan tubuhku di kasur, mengatur nafasku, pemuda itu berdiri kikuk di depan pintu, setelah nafasku teratur aku berdiri dan membuka cadarku, Lakso terkejut dan dia mundur beberapa langkah.

" Kenapa mukamu Gemi " tanyanya gugup.

" dasar bajingan, aku baru saja menyelamatkan hidupmu dan kau mempermasalahkan mukaku, dasar bajingan, tidak tahu diri " aku segera melepaskan ikat pinggangku, memukulinya bertubi-tubi, Lakso hanya melindungi diri dengan tanganya tapi dia sama sekali tidak menghindar ataupun melawan juga tidak memohon ampun, aku terus memukulinya sambil berteriak kesetanan.

" bajingan "

" setan "

" kubunuh kau "

" mati saja kau "

" berapa banyak orang yang sudah kau bunuh "

" berapa banyak wanita yang sudah kau nodai "

" bicara ... bicara setan "

aku terus dan terus menghajarnya.

semua sumpah serapah, makian dan pukulan, aku benar-benar menghajar pemuda itu, bayangkan betapa sakitnya hatiku, pemuda yang kucari selama ini, kurindukan, kukuatirkan , dan kutemukan sebagai tahanan mati, kuselamatkan dengan taruhan jabatan bahkan nyawaku, ketika bertemu dia malah mempertanyakan mukaku yang cacat ini.

setelah beberapa waktu aku memukulinya, pada akhirnya kemarahanku mereda, aku mulai duduk dan menarik nafas panjang berkali-kali, pemuda itu tau diri kemudian mengambilkan air di kendi dan menyodorkan kepadaku, aku mengambilnya dengan cepat dan meneguknya dengan asal, bajuku basah semua.

" Kenapa kau takut wajahku " kataku kembali membentaknya.

" tidak takut, aku hanya terkejut, kamu mengalami kecelakaan kah " tanyanya dengan gugup

" jangan bertanya aneh-aneh lagi, ingat kau hutang nyawa kepadaku, selanjutnya kau harus ikut kemanapun aku pergi, kau tidak boleh menghinaku, tidak boleh bertanya tentang wajahku lagi, kau mengerti ?" kataku menekannya

"aku mengerti,,, mengerti jangan kuatir aku akan menutup mulutku dikemudian hari, maafkan aku " katanya cepat , aku mengangguk kemudian kami lama saling terdiam.

" Apa yang terjadi padamu setelah itu , siapa orang yang sudah membawamu ?" tanyaku

" aku pikir mereka membunuhmu Gemi, aku melihat orang-orang itu memukulmu dan aku melihat darah, aku merasa ngeri " kata Lakso

" ceritakan, bagaimana kau bisa ada di sini " kataku

Pov Lakso :

Ketiga paman itu membekapku dan membawaku dengan kudanya, aku terus meronta sepanjang perjalanan, tapi badanku yang kecil, ringkih bukanlah tandingan dari keempat orang yang membawaku dengan riang, seolah mendapatkan harta.

entah berapa lama kami berkuda, kemudian kami tinggal di sebuah gubuk di tengah huta , mereka mengikatku, mengancam akan membunuhku ketika aku berteriak, aku ketakutan mereka bahkan membunuh Gemi dengan tanpa mengedipkan mata, aku mulai ketakutan, anak itu sungguh Malang, sepanjang malam aku terisak.

Siang harinya datang seorang perempuan dengan wangi cendana dan aroma melati, memakai cucuk emas bergambar bunga dengan mata berwarna biru, jelas itu bukan benda yang murah, aku selalu melihat cucuk emakku terbuat dari tulang tanpa motif.

" periksa lehernya " kata perempuan itu seperti hendak memastikan sesuatu, perempuan itu tampak sangat puas.

" singkirkan anak ini, bunuh dan kuburkan dimana saja, ingat setelah ini kau harus menghilang dan jangan muncul lagi " kata perempuan itu

" Apakah benar dia adalah putranya " kata salah satu paman yang meculiku,

" Kau lihatlah tanda lahir buatan itu " katanya sambil menunjukan sesuatu di pangkal pundak hampir leher, para paman berebut melihat pundaku aku masih tidak mengerti apa yang merek perdebatkan.

kemudian perempuan itu memberikan kantong kain, dan bersama membukanya, tampak beberapa uang emas di kantong itu, mereka menghitungnya bersama, akupun baru melihat uang yang begitu banyak, andai uang itu punyaku aku akan menyuruh emak berhenti berdagang dan kami bisa berkumpul setiap hari seperti keluarga yang lain.

" pas nyai, terimakasih, besok pagi anak itu pasti saya kuburkan, nyai tidak perlu menyaksikan hal mengerikan seperti ini " kaya paman itu, aku mulai tidak nyaman, mereka semua bersekongkol untuk membunuhku, tapi untuk apa?

kemudian perempuan itu pergi tanpa berpamitan, dia melihatku dan tersenyum dan aku melihatnya senyum itu terlihat licik.

" Kau akan segera bertemu ibumu yang payah dan kakakmu, hidupmu harus sampai disini, pangeran Cakradara " kata perempuan itu, aku tidak mengerti apa artinya mungkinkah mereka salah orang ?

untung tidak dapat diraih, Malang tidak bisa dihindari, malam itu dalam kelamnya malam, tiba-tiba pintu rapuh gubuk seperti di dorong oleh binatang yang banyak sekali, semua orang mencabut senjatanya masing-masing, kemudian tak berapa lama pintu jebol,

" gawat, gerombolan serigala lapar " kata salah satu dari mereka, mereka terlihat panik, setelah beberapa saat kemudian dalam gelapnya malam aku melihat kekacauan luar biasa, puluhan anjing hutan dengan berbagai ukuran merangsak ke depan, mengeroyok, menggigit, menendang di gubuk sempit.

1
ameliaha
bagus
StarryOwO
Cerita yang seru ini tidak bisa berhenti hanya sampai di sini
AngelaG👁💜
Bagus banget, semoga mendapat banyak pujian dan dukungan!
Alan
Gokil!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!