Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JESI VS NYONYA ERIKA
Biar nggak bingung, Jesi kw kita namain Angelin ya untuk membedakan mana Jesi asli dan Jesi palsu. Happy Reading.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nyonya Erika langsung menuju ke rumah lama begitu mendapat kabar dari tukang kebun yang mengurus rumah itu. Ia sangat terkejut dengan kabar yang di dengarnya, bagaimana tidak? Setelah puluhan tahun ia menyebar orang untuk mencari Angelin, bahkan uangnya sudah terlalu banyak ia habiskan untuk hal ini, hari ini ada seorang wanita yang mengaku sebagai Angelin datang ke rumahnya.
Setelah sampai di rumah lama, nyonya Erika langsung turun dari mobilnya. Ia menghampiri pak Eko, tukang kebun yang bekerja padanya.
" Dimana dia?" Tanya nyonya Erika kepada pak Eko.
" Ada di dalam nyah." Sahut pak Eko.
Nyonya Erika masuk ke dalam, matanya menatap sosok wanita muda yang kini duduk di sofa.
Brugh...
Nyonya Erika meletakkan tasnya dengan kasar, ia duduk di depan wanita yang mengaku sebagai Angelin.
" Katakan! Siapa yang membayarmu untuk mengaku sebagai keponakanku? Tidak mungkin keponakanku yang telah lama hilang bahkan mungkin dia sudah mati kini tiba tiba datang ke hadapanku. Aku yakin kamu pasti bukan Angelin, kamu suruhan seseorang yang di kirim untuk menipu kami." Ujar nyonya Erika to the point.
Wanita itu menatap nyonya Erika, " Angelin palsu?" Wanita itu mengerutkan keningnya.
Slak...
Jesi palsu melempar sebuah amplop besar berwarna coklat.
" Itu hasil DNA ku dan kedua orang tuaku. Aku melakukan tes itu di rumah sakit dimana papa dan mama dulu di bawa ke sana setelah kecelakaan. Dan saat tes itu berlangsung, pak Rojes mendampingiku." Ujarnya.
Nyonya Erika membuka amplop itu dan membaca laporannya. Benar, kecocokan mereka sembilan puluh sembilan persen. Itu artinya wanita muda di hadapannya ini memang anak kakak iparnya.
" Kenapa? Masih tidak percaya, istri pamanku yang keji." Ujarnya.
" Omong kosong! Tutup mulut kamu! Jangan mengatakan yang tidak tidak tentang suamiku! Dia sudah tenang di atas sana." Ucap nyonya Erika.
" Dia tidak akan tenang sebelum aku mengambil semuanya dan membalas perbuatan kalian." Sahut Angelin, atau tepatnya Jesi palsu. " Aku akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Sudah terlalu lama kalian menikmati harta peninggalan kedua orang tuaku selama ini." Lanjut Angelin.
" Heh, jangan kamu pikir semua yang telah aku dapatkan itu milik orang tuamu. Orang tuamu sudah tiada, dan mereka tidak meninggalkan apa apa untukmu." Dusta nyonya Erika.
" Lalu bagaimana dengan surat wasiat itu? Surat wasiat yang di tinggalkan oleh papa."
Nyonya Erika terkejut dengan ucapan Angelin, bagaimana anak ingusan seperti Angelin yang telah lama hilang tahu tentang surat wasiat itu? Apa benar dia menemui pak Rojes? Tapi darimana dia mengenal pak Rojes? Atau jangan jangan ini akal akalan pak Rojes yang ingin mengambil alih semua harta keluarga Wijaya? Tapi hasil tes DNA itu? Kepala nyonya Erika rasanya mau pecah memikirkan hal ini.
" Jangan kamu pikir aku tidak tahu tentang isi surat wasiat itu tante. Sebelum ke sini aku sudah lebih dulu menemui pak Rojes, pengacara keluargaku." Imbuh Angelin.
Slak...
Angelin kembali melempar sebuah dokumen yaitu salinan surat wasiat yang di tinggalkan oleh tuan Wijaya untuknya.
" Apa kamu tahu kenapa papa meninggalkan surat wasiat ini tante?" Nyonya Erika menggelengkan kepala, ia masih fokus membaca point point yang tertera di dalam surat wasiat itu.
" Itu karena aku masih hidup, papa ingin aku mengambil semua yang telah kalian ambil dariku. Papa menitipkan aku pada seseorang yang tidak akan pernah kalian temukan keberadaanku. Karena papa tahu kalau kalian juga mengincarku dan berencana akan membunuhku seperti kalian membunuh papa dan mama. Tapi sayangnya di dalam surat wasiat itu, semua harta papa akan jatuh ke panti sosial jika aku tiada. Makanya kalian mencariku dan ingin memaksaku untuk menandatangani surat pengalihan hak waris. Bukan begitu tante Erika?" Lagi lagi nyonya Erika terkejut dengan ucapan Angelin. Darimana Angelin tahu semua rencana mereka?
Nyonya Erika menatap Angelin, " Ah kamu salah paham keponakanku." Ucapnya dengan nada lembut. " Kami memang mencari kamu karena memang kami peduli padamu. Tidak peduli apakah ayah kamu meninggalkan harta untukmu atau tidak, yang jelas kamu keponakanku. Sudah kewajiban kami sebagai keluarga untuk mengurusmu. Jadi jangan salah paham kepada tante ya." Tipu muslihatnya mulai keluar, pikir Angelin.
" Jangan bersandiwara di depanku tante, aku tidak akan tertipu. Mulai sekarang aku akan mengambil semua milikku termasuk perusahaan, rumah yang kamu tempati dan seluruh keuanganmu. Karena semua itu berasal dari uang milik papaku."
" Tidak bisa begitu Angelin, tidak semua itu kami dapat dari uang milik papa kamu." Ujar nyonya Erika.
" Kalau bukan berasal dari uang papa, lalu kalian dapat darimana? Mengingat paman Rayyan hanya bekerja sebagai security di perusahaan papa. Dan jika bukan karena ingin menguasai harta orang tuaku, lalu kenapa kalian membunuh kedua orang tuaku dan membuat seolah olah kecelakaan itu memang benar terjadi, padahal kalian lah yang mencoba menyabotase kecelakaan mobil itu."
Deg...
Jantung nyonya Erika terasa berhenti berdetak, ia menatap Angelin dengan mulut sedikit terbuka.
" A.. Apa maksud kamu Angelin? Kenapa kamu tega mengatakan hal sekeji itu kepada kami? Kenapa kamu tega menuduh kami seperti itu? Kami keluargamu Angelin. Sebagai keluarga, bukan kah kita harus saling menyayangi?" Nyonya Erika memasang muka memelas.
" Tidak perlu bersandiwara tante, karena aku tahu semuanya. Aku tahu apa yang telah kalian lakukan kepada kedua orang tuaku. Saksi kunci kejadian itu ada bersamaku. Dan aku akan mengusut kasus ini sampai tuntas. Tidak masalah kalau paman sudah meninggal, toh tante juga terlibat dalam kasus sabotase kecelakaan yang di alami oleh papa dan mama."
" Tidak Angelin, tante tidak tahu apa apa. Kami di fitnah. Kami sangat menghormati kak Wijaya, kami juga saling menyayangi sebagai satu keluarga. Lalu bagaimana mungkin kamu menuduh kami melakukan itu? Sepertinya orang yang kamu anggap sebagai saksi kunci itu telah membohongi kamu." Ujar nyonya Erika.
" Lalu bagaimana dengan rekaman CCTV percakapan paman dengan Raya enam tahun lalu?"
Lagi, nyonya Erika kembali di kejutkan oleh bukti yang Angelin bawa. Ia melihat sebuah flashdisk berwarna biru tua. Namun Angelin memutar video itu menggunakan ponselnya karena tidak ada laptop di sana. Sebelum ke sini, ia sudah menyalin hasil rekaman itu ke ponselnya.
" Lihat ini!" Angelin menunjukkan video itu kepada nyonya Erika. Nyonya Erika melihat video itu dengan tangan gemetar. Nampak jelas percakapan suami dan anaknya enam tahun lalu yang membahas tentang masalah kecelakaan dan rencana mereka ingin melenyapkan Angelin.
" Bagaimana rekaman ini ada di tangan Angelin? Bukan kah tidak ada yang tahu tentang percakapan kami waktu itu? Lalu siapa yang membocorkan hal ini kepada Angelin? Bodoh, kenapa dulu aku tidak menghapusnya sih. Kalau sudah seperti ini, aku tidak bisa lagi mengelaknya. Aku harus cari cara untuk menyangkal tuduhan ini. Aku tidak mau masuk penjara. Karir Raya baru mau di mulai, aku tidak mau sampai karirnya hancur karena masalah ini." Ujar nyonya Erika dalam hati.
" Apa lagi ini? Apa begini cara kamu memperlakukan aku sebagai keluargamu? Kamu bahkan menuduhku yang tidak tidak. Rekaman apa ini? Kami tidak pernah merasa membahas hal ini. Kamu pasti sidah di cuci otaknya sama orang yang mengaku sebagai saksi kunci itu. Kami tidak melakukan semua yang kamu tuduhkan. Darimana kamu dapat rekaman palsu seperti ini hah?"
" Dari Raya."
Jeduarrr....
TBC....
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.