NovelToon NovelToon
Uncle Julian

Uncle Julian

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:14.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi kim

Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.

Cinta itu pula yang menorehkan luka.

Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.

Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.

Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.

Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.


Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.

Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.

Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?


Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Tania terus menangis di pelukan Julian. Hatinya dilema saat mendengar kenyataan yang sesungguhnya. Dia tau Julian tidak salah. Namun, dia juga tak mungkin melukai prasaan Clara yang sekarang menjadi istri Julian.

Julian dengan erat memeluk Tania. Dia mengelus rambut Tania hingga Tania tenang. Setelah Tania tenang, Julian mengajak Tania untuk duduk di sofa.

"Cintaku ...." Panggil Julian ketika mereka duduk. Tania duduk dengan menghadap kedepan. Dia bahkan tak berani untuk menatap wajah Julian. Apalagi di depannya ada masalah percintaan yang rumit.

Tania menoleh dan melihat kearah Julian.

"Apa?" tanya Tania.

Julian menggenggam tangan Tania. Mau tak mau Tania pun memiringkan duduknya dan menghadap Julian.

"Benarkah kau masih mencintaiku?" tanya Julian. Awalnya dia ingin bermain tarik ulur prasaan dengan Tania. Tapi, dia tak bisa memahan diri ketika tadi Tania sedang mengukur badannya.

Tania menunduk, dia tak bisa menjawab ucapan Julian.

Tak mendengar jawaban dari Tania, Julian kembali membawa Tania kedalam pelukannya.

"Tak perlu menjawab, dengankan saja aku bicara ... Dunia ku hancur ketika aku terbangun dipagi hari sambil memeluk Clara, Dia berkata kami sudah melakukan hal diluar batas. Tentu aku tak percaya begitu saja. Tapi, tiba-tiba papah Clara datang melihat kondisi kami yang sedang dalam keadaan telanjang bulat. Tentu saja dia salah paham dan menyuruhku bertanggung jawab. Padahal aku sudah memantapkan hati ku untuk menjadi mualaf dan menikahimu, tapi takdir berkata lain. Aku pikir, dalam setahun ini aku bisa melupakanmu dan mengahapus bayang-bayangmu. Tapi, aku salah. Rasa cinta dan rasa rinduku padamu semakin besar ...." Julian menghentikan ucapannya kala mendengat Tania terisak dipelukannya.

Tania pun melepaskan pelukannya dan memberanikan diri menatap Julian. "Apa aku salah jika masih mencintaimu padahal kau sudah menjadi milik orang lain. Terlalu jahatkah aku yang masih mengharapkan mu?" tanya Tania. Dia menatap lekat-lekat wajah Julian.

Julian menangkup pipi Tania. "Rasaku dan rasamu bukan sebuah kesalahan, dialah yang bersalah karena hadir ditengah-tengah kita. Beri aku waktu untuk membereskan semua. Dan aku akan datang untuk menjemputmu. Kau bersedia kan menunggu ku?" tanya Julian.

Tania mengangguk. "Tapi aku memilik syarat untuk mu!"

"Syarat apa?" tanya Julian mengernyit heran.

"Aku bersedia menunggumu. Tapi, aku tak mau di cap sebagai orang ke 3. Bersikaplah seperti kemarin-kemarin saat kau seperti tak mengenalku. Saat urusanmu selesai, temui aku dan aku mau manjadi pengantin mu."

Julian pun tersenyum, dia mengecup kening Tania. "Aku akan segera menjemputmu. jaga kesehatan mu aku harus pergi sekarang." Julian pun mengusap rambut Tania dan bangkit dari duduknya.

"Darling ...."

Mendengar Tania memanggilnya dengan panggilan seperti biasa. Julian menghentikan langkahnya.

Sebelum dia berbalik melihat Tania, Tania sudah menghampiri dirinya dan memeluk Julian dari belakang.

Julian pun mengusap punggung tangan Tania yang sedang melingkar di pinggangnya.

"I Love you," ucap Tania.

Hati julian menghangat mendengar ucapan kekasih hatinya. Dia pun berbalik kemudian mengecup sekilas bibir Tania. "I love you to, Cintaku. Jaga dirimu. Aku pergi."Julian pun meninggalkan Tania dengan hati yang berbunga-bunga. Satu masalah sudah selesai dan tinggalah masalahnya dengan Clara.

Sementara ditempat lain.

Clara menghempaskan bokongnya ke sofa dengan emosi. Bagaimana tidak. Dia melihat Julian tengah berciuman dengan Tania.

Saat Julian pergi dari Mansion orang tua Clara, Clara ternyata hanya pura-pura tertidur. Setelah Julian pergi, Clara pun bangkit dari tidurnya, dia langsung menelpon seseorang untuk mengikuti kemana Julian pergi.

Setelah mendapat kabar tentang keberadaan Julian, Clara dengan segera berankat ke perusahaan Rose Fashion.

Karena memang dilantai atas kantor Rose Fashion terdapat butik yang menjadi wadah rancangan semua Rose fashion, tak ada yang curiga saat Clara datang. Mereka pikir Clara hanya orang yang akan berbelanja

Dan nassnya saat Clara menginjakan kakinya dilantai atas. Dia melihat Julian dan Tania masuk kedalam ruangan lain. Pintu itu tidak dikunci. Sehingga Clara bisa sedikit mengintip.

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat Julian sedang menghimpit Tania ke dinding dan menciumnya. Ditambah lagi saat mendengar percakapan Tania dan Julian.

Tak ingin terpancing amarah yang akan merugikan dirinya sendiri, Clara pun akhirnya kembali ke apartemen rahasia miliknya.

Dia pun bangkit dari duduknya dan berjalan kearah dekat lemari, kemudian dia menekan tombol. Tiba-tiba dinding terbuka dan tampaklah ruangan rahasia milik Clara. Dia masuk ke salah satu kamar. Kemudian matanya menatap tajam seorang mayat yang telah berbaring di brankar.

Ya, mayat itu adalah mayat teman kuliah Clara. Felisia namanya, dulu hubungan mereka sangat baik, hingga Clara tak sengaja mendengar Felisia menjelek-jelakannya dihadapan teman-teman yang lain. Clara marah, namun dia tetap berpura-pura. Hingga dia berhasil menjerat Felisia dalam perangkapnya. Felisia meminum minuman beracun yang disuguhkan Clara.

Karena masih dendam dengan ucapan Felisia, Clara pun mengawetkan jenajah Felisia dan meletakannya di apartemen rahasianya.

Dan semenjak dia berani membunuh manusia, Clara menyadari bahwa dirinya adalah seorang phsycopat.

"Kau tidak perlu khawatir lagi teman, sebentar lagi akan ada yang menemanimu disini," ucap Clara sambil memandang jasad Felisia. Dia langsung tertawa terbahak-bahak.

Yang masih baper sama uncle Bram muda yuk kepoin lapak Uncle Bram 2. Disana ada extra part nya Uncle Bram. Tapi, tenang aja itu hanya selingan dan akan tetap fokus menyelesaikan lapak uncle Julian. Cus udah ada extra part terbaru, segera klik. "Uncle Bram 2"

1
cinta
cerai
cinta
jgn mau lg mah suami kyk gitu bikin emosi
cinta
langsung cerai aja dari suami kyk gitu muda dihasut
cinta
nah gitu tegas
cinta
lht siapa lawan lo
Rafinsa
smart girl
Rafinsa
terbaiklah Ahsan dan aska
Rafinsa
Clara salah pilih lawan
Rafinsa
astaga .. ngeri banget
Andritya Fitri
Lumayan
nobita
pertemuan yg tidak terduga
nobita
yg pastinya likel ike
nobita
jebakan yg tidak bermutu... kisah lama
nobita
aku mampir kak
Anggun Putri Delya
Luar biasa
Linda Liddia
uncle bram 2 dimana thor di noveltoon ato mangatoon
Linda Liddia
Gak nemu thor uncle bram 2..
Dewi Mashita
Luar biasa
Adindya Julia Rahma Wati
Biasa
Adindya Julia Rahma Wati
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!