Fallen sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan melepaskan masa lajangnya, namun naasnya Fallen harus melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Darwin kekasihnya sedang bersama wanita lain, dan sialnya lagi wanita itu adalah Anha, Mama tirinya.
Kesal dan marah bercampur menjadi satu, Fallen yang belum pernah meminum minuman haram itu pun malah meleguk beberapa kali, sampai kesadaran nya mulai hilang.
Samar-samar Fallen mendengar suara tepat di atas tubuh nya, membuat Fallen mencoba membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia melihat seorang pria yang mengkungkung-kung nya dan sedang menodai nya.
"Ahk.. sakit!! "
"Kamu siapa?, lepaskan aku." teriak Fallen di sela-sela kesadaran nya, mencoba berontak meski kepalanya sedikit pusing.
"Diam lah kucing kecil, kamu akan menjadi Babby ku." suara Briton yang sama sekali tidak di dengar oleh Fallen karena saat permainan panas itu di lakukan Fallen sudah tidak sadar lagi, dia kehilangan kesadaran tanpa tau siapa yang mengambil kesucian nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Status baru.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Dua Minggu berlalu, Fallen menjalani hari-harinya seperti biasanya.
tentunya setelah dia terlepas dari Bastian, surat perceraian nya sudah dia tanda tangani membuat status Fallen sekarang berubah menjadi janda.
Tidak apa memiliki status janda, dari pada memilki suami tapi sudah berasa janda.
meski status itu tidak pernah dia harapkan dia alami tapi Fallen mencoba untuk ikhlas dengan takdir nya.
Hari ini Fallen sudah memutuskan untuk pindah ke kota B.
Fallen ingin melupakan segalanya, termasuk semua ingatan nya akan pernikahan nya yang kandas.
"Non, di luar sudah ada taxi."
Fallen mengangguk.
"Tolong bantu bawain koper nya ya Bi." pinta Fallen yang langsung di angguki bibi pembantu.
Sebelum benar-benar pergi Fallen menatap sekeliling rumah nya dengan wajah yang tidak bisa di artikan.
pada akhirnya dia akan memilih untuk meninggalkan rumah nya.
"Maaf Ma, aku ngak bisa bertahan di sini, aku mau lupain segalanya Ma, Masalah Papa, pernikahan ku yang kandas dan rasa sedih di tinggalkan Mama." ucap Fallen.
Berat memang meninggalkan rumah yang penuh kenangan masa kecilnya, tapi untuk bisa bangkit dari keterpurukannya Fallen rasa pergi jauh adalah pilihan yang tepat untuk saat ini.
"Fallen pergi Ma, assalamualaikum.."
Akhirnya Fallen keluar dari rumah nya, sebelum benar-benar pergi tak lupa Fallen memberikan rumah nya untuk di pakai oleh orang kepercayaan nya, termasuk dengan restoran nya yang sudah Fallen beri kepercayaan pada orang kepercayaan nya.
"BI, nanti akan ada orang yang nempatin rumah ini, dia penghuni baru rumah ini, kalau Papa pulang ke sini bilang aja rumah nya udah di jual ya Bi." ucap Fallen.
Bibi pembantu menganggukkan kepalanya.
"Iya non, hati-hati ya non jaga diri, doa bibi yang terbaik untuk Non." ucap Bibi pembantu pada Fallen.
Bagaimana pun dia sudah menganggap Fallen seperti anak nya sendiri, apalagi dia bekerja di rumah ini bukan sehari dua hari tapi sejak Fallen masih sangat kecil.
"Makasih BI, Fallen pamit ya Bi jangan bilang sama siapa-siapa ya Bi, aku ngak mau kehidupan baru aku di usik orang-orang di masa lalu ku, bibi mau kan janji sama aku."
"Iya Non, Bibi janji sama Non."
Dan setelah itu Fallen langsung masuk ke taksi yang akan membawa nya ke bandara.
dia akan memulai segalanya dari nol, termasuk kehidupan baru nya.
"Selamat tinggal segala nya."
Di tempat lain Juan yang tidak mendapatkan kabar dari Fallen selama dua minggu sangat khawatir, dan wajah khawatir Juan bisa di baca oleh Mami Anita.
"Kalau kamu kaya gini terus Mami jadi sedih tau, masa iya anak Mami yang ganteng galau." Mami Anita ikut duduk di samping sang putra menatap putranya dengan sedih nya.
Juan melirik Mami nya, menghela nafas pelan.
"Mam, aku mau ketemu Fallen, aku khawatir sama Fallen, dua Minggu ini dia ngak ada kabar Mam, aku yakin terjadi sesuatu sama Fallen." ucap Juan mengatakan kekhawatiran nya akan sosok gadis yang di cintai nya.
Mami Anita menggelengkan kepalanya, kenapa putra nya jadi sedramatis ini, kemana pergi nya Juan yang selalu ceria dan tidak mudah putus asa seperti ini.
Apa karena dia menyuruh Juan untuk tidak mengganggu hubungan Fallen?, sehingga Juan sesedih ini?.
Tiba-tiba Juan beranjak dari duduknya, membuat Mami mengerut kan kening nya bingung.
"Kamu mau kemana sayang?." tanya Mami Anita melihat Juan yang berjalan ke arah pintu utama.
Juan menghentikan langkahnya, lalu menatap ke arah Mami nya.
"Maaf Mi, tapi aku ngak bisa jauh-jauh dari Fallen lagi, cukup 10 tahun ini aku dan Fallen jauh, mulai sekarang aku bakalan jadi pelindung Fallen lagi."
Dan setelah mengatakan itu Juan pergi keluar rumah nya, mengendarai mobilnya dengan kecepatan cepat, dia benar-benar sangat khawatir dengan kondisi Fallen, apalagi pertemuan nya yang terakhir itu Fallen sedang sakit.
Mami Anita menghela nafas nya panjang melihat Juan yang keras kepala, bukan dia tidak mau mendukung cinta putranya, tapi Mami Anita menjaga takutnya Juan mendapatkan masalah karena mendekati istri orang.
"Anak itu benar-benar keras kepala seperti Almrhum Papi nya." celetuk Mami Anita sambil mengelengkan kepalanya.
..._________...
Setelah menempuh perjalanan selama empat puluh lima menit akhirnya mobil Juan sampai di tempat tujuan, yaitu rumah suami Fallen.
Dia berjalan dengan tergesa-gesa mendekati scurity.
"Pak, Tolong buka pintunya, saya mau bertemu dengan nona Fallen, saya teman nya." ucap Juan.
Security itu nampak terdiam melihat Juan.
"Maaf tuan, tapi tuan muda melarang siapapun untuk masuk ke dalam rumah, terkecuali keluarga saja." jelas scurity.
"Tapi pak, saya benar-benar teman Nona Fallen, saya kesini ingin bertemu dengan nona muda kalian." jelas Juan lagi dengan wajah yang sudah mulai marah.
Tak mendapatkan ijin untuk masuk membuat Juan semakin kesal, dia mencari ide untuk masuk ke dalam rumah Fallen hingga akhirnya Juan memilih untuk naik ke atas pohon yang berdekatan dengan pohon yang ada di dalam taman.
"Tuan saya mohon jangan membuat keributan, pekerjaan kami akan terancam jika anda melakukan nya." si scurity mengingatkan.
Tapi Juan yang sudah kesal dan marah sudah tidak bisa menunggu lagi, dia akhirnya masuk ke area taman rumah Bastian.
dan langsung di hadang oleh ketiga scurity yang bekerja menjaga rumah Bastian.
Brugkkk!!
Brugkkk!!
Brugkkk!!
Akhirnya acara pukul memukul pun tidak bisa terhindari lagi, Juan memukul pria berseragam hitam yang berani menghadang nya itu.
membuat ketiga scurity itu terjatuh ke tanah dengan beberapa pukulan yang mengenai wajah dan beberapa titik di tubuhnya.
Setelah berhasil mengalahkan scurity Jaun langsung berjalan ke arah rumah Bastian.
Dengan wajah nya yang sudah marah besar tentunya.
"Fallen!!."
"Fall?."
Juan berteriak memanggil Fallen, bahkan dia mengabaikan ucapan scurity yang mengatakan jika Fallen tidak ada, dia yakin pria arogan itu telah berbuat sesuatu pada Fallen.
"Fall, ini aku Juan, aku mau ketemu sama kamu Fall." teriak Juan lagi sambil menggedor-gedor pintu.
Tiba-tiba pintu terbuka, memperlihatkan sosok Bastian yang memperlihatkan wajah dingin nya pada Juan.
"Fallen tidak ada di sini!." tegas Bastian.
"Kau pikir aku percaya?, cepat katakan di mana Fallen atau aku akan membuat rumah mu ini berantakan." ucap Juan takalah tegas.
"Kau pikir aku bohong?, Fallen memang tidak ada di sini, aku dan gadis pemarah itu sudah dua Minggu bercerai, dan kau yang di katakan sahabat nya tidak tau hal itu? astaga aku jadi meragukan jika kau di anggap sahabat oleh mantan istri ku." Bastian tersenyum meremehkan ke arah Juan.
Dan hal itu membuat Juan yang baru tau akan perceraian Fallen menjadi terdiam, dia tidak percaya jika Fallen bisa melupakan nya begitu saja, padahal Fallen sudah berjanji untuk mengatakan hal apapun yang membuat nya sedih.
"Sayang, siapa yang datang."
Suara seorang wanita itu membuat Juan yang semula termenung dengan pikiran nya, menjadi sadar.
dia melihat wanita yang berpakaian seksi itu, yang tiba-tiba memeluk Bastian dari belakang.
"Siapa dia sayang?." tanya Anggelina lagi.
Wajah Juan memerah mendengar kata sayang yang keluar dari bibir pria itu, dan tanpa aba-aba Juan langsung memberikan tinjauan pada Bastian tepat di wajah nya Bastian.
"Kau!!" Bastian meringis sambil menatap tajam Bastian.
"Cih, pria bodoh! karena kau sudah mencampakkan berlian demi batu krikil yang tidak ada harga nya itu (menunjuk Anggelina), maka jangan salahkan aku jika Fallen mulai saat ini adalah milik ku." ucap Juan tegas.
"Dan kau!, Anggelina.. jadi ini pria yang incaran mu saat ini? pria yang akan memberikan mu ke kayaan lebih dari Papi ku?, miris sekali hidup mu hanya terus menjadi sampah, demi harta kau mau menjadi seorang ******, benar-benar menjijikan!." sambung Juan lagi, lalu pergi dengan wajah yang masih marah.
_______
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya ♥️
Darrel salah paham🤣🤣🤣🤣
brrt angel sekongkol dgn ibu ny darel
kyk ny darwin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣