NovelToon NovelToon
I'M NOT A FLOOZY

I'M NOT A FLOOZY

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:158.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Delima Rhujiwati

AKU BUKAN PELACUR

Tan Palupi Gulizar nama yang manis. Namun tak semanis perjalanan hidup yang harus ia lalui untuk mencari jawaban siapa jati dirinya yang sebenarnya.

Sosok yang selama ini melindungi dan membesarkannya, ternyata menyimpan sebuah cerita dan misteri tentang siapa dia sebenarnya.

Lika-liku asmara cinta seorang detektif, yang terjerat perjanjian.

Ikuti kisah kasih asmara beda usia, jangan lupa komentar dan kritik membangun, like, rate ⭐🖐️
Selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Ketika waktu hampir memasuki senja, dan hawa sejuk semakin menyelimuti kaki Gunung Welirang. Dua mobil memasuki area villa dan berhenti dalam waktu yang hampir bersamaan.

Senyum John Norman mengembang menambah nilai plus ketampanannya dari Author. John Norman termasuk pria dewasa yang sudah sangat matang.

Setelah keluar dari mobil yang disopiri Ray, dia bergegas menuju mobil yang Liana kendarai bersama Palupi.

"Wellcome back sweetheart, bagaimana hari ini? Senang kan jalan-jalan ditemani Liana, dia baik kan?" Serentetan pertanyaan John untuk Palupi yang hanya ditanggapi diam, namun menatap tajam pada manik mata John Norman.

Palupi berlalu begitu saja, tanpa menjawab ataupun bertanya balik pada John.

Ray yang belum keluar dari mobil dan menyaksikan kejadian tersebut, menertawakan interaksi antara John dengan Palupi.

Tak dapat menahan diri, akhirnya Ray tertawa terbahak sambil memegang perutnya.

Liana mendekati mereka berdua dengan tampang geram, dan suara tidak ramah seperti biasanya.

"Tuan boss, anda sebaiknya pesan peti mati buat persiapan yah, dah itu saja."

Liana memutar badannya sambil melengos ke arah John.

John terkesiap dan tak menyangka sama sekali mendengar kata-kata yang dilontarkan Liana.

"Ray... Ada apa ini? Sungguh aku tidak paham, peti mati...?" John menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tawa Ray semakin ngakak, melihat John yang kebingungan diterpa masalah yang tiba-tiba harus dihadapi sahabatnya itu. Ray menduga bisa jadi Palupi ngambeg gara-gara kena sawan mall.

Ray ingin segera berlalu dan enggan terlibat konflik yang bisa saja terjadi setelah melihat wajah Palupi yang cemberut.

"Segeralah masuk ke dalam, aku mau pulang! Besok weekend, you don't call me, aku mau bikin Ray junior ke dua lagi. So... don't disturb me."

Ray memainkan matanya ke arah John yang masih bingung dan jengkel dengan jawaban Ray.

Segera Ray menjalankan mobilnya kembali sambil teriak, "Oke-lah, bye dude." Lambaian tangan Ray terbalas dengan kepalan tangan John.

John segera melangkah pelan masuk menyusul Palupi dan Liana yang sudah lebih dulu masuk ke dalam villa. Sesampainya di ruang utama, John mendapati Liana yang sudah bersedekap tangan sambil matanya menyorot tajam padanya dengan wajah yang tak sedap dipandang mata.

"Tuan boss, sebaiknya anda segera menemui nona Gulizar. Dia sudah tahu dan melihat video tentang trending topik yang kemarin sempat mencuat beritanya."

John tercenung setelah mendengar ucapan Liana yang begitu menohok.

"Tadi kami ke kota S hanya untuk sekedar jalan-jalan. Namun yang ada, nona malah mengetahui berita tersebut."

Liana menceritakan semua kejadian dan pertemuannya dengan Riris.

John terdiam. Bagaimana mungkin dirinya dipermalukan sedemikian rupa?

"Sekarang boss John segera temui nona Gulizar, dan bicaralah baik-baik, atau biarkan saja Nona Gulizar, pergi dan ikut denganku."

Liana pun tidak kalah geram dengan perbuatan John Norman.

Tanpa banyak bicara, John berlari kecil menuju kamar tempat mereka tidur bersama sebelum mereka berpisah, karena John masih harus menyelesaikan semua berkas identitas Palupi.

"Nona Gulizar... apa yang terjadi denganmu! Nona.. di mana kamu?" John kelimpungan mencari keberadaan Palupi tak ditemukannya. Kamar itu sunyi tanpa ada tanda-tanda keberadaan seseorang di dalamnya.

Lalu ia keluar mencari ke ruang utama. Liana masih duduk manis di sana dengan kesibukannya memainkan gadged di tangannya, karena bisnis penjualan cream kecantikan saat ini sedang rame-ramenya.

"Di mana nona Gulizar? Aku tidak menemukan dia di dalam kamarnya."

"Tuan boss, tenang dulu kenapa sih! Nona Gulizar ada di dapur tuh, lapar dia."

Mata Liana menatap ke arah atas lalu menurunkan kakinya yang ditekuk di kursi ke bawah, sambil memonyongkan bibir sexoynya. Agaknya ini sudah menjadi kebiasaannya saat ia merasa gemas dengan situasi di sekitarnya.

John bergegas ke dapur, melangkah pelan dengan mencium aroma wangi bumbu dari masakan olahan Palupi, dengan Merry sebagai pendampingnya.

"Ada apa nona, kenapa aku lihat wajahmu terlihat marah, apa salah yang telah aku perbuat, katakanlah." John mendekat dan tanpa ia sadari, tangannya menyingkap anak surai yang terjuntai di bahu Palupi.

"Aku tidak pernah melakukan apapun dengan Riris, aku terjebak dan itu bukan kemauan ku." Jhon berusaha menguraikan benang kusut di antara mereka.

"Tuan, sebaiknya jangan mendekatiku, dan biarkan saya pergi dari sini. Saya tetap akan mengembalikan uang anda seratus juta itu, yang telah ibu terima minggu lalu," Palupi seperti tidak menghiraukan lagi bagaimana reaksi John selanjutnya.

"Tubuhku dan kehormatanku, tidak cukup dengan nilai seratus juta, Tuan." Palupi lalu beringsut ke meja makan, dan menyiapkan nasi goreng, dan beberapa lauk, serta jus buah.

"Tuan silakan makan. Liana, mari sini! Kita sudah sangat terlambat makan malam, perutku kelaparan dari tadi."

John mengambil tempat duduk yang biasa didudukinya. Lalu Liana menyusul, Merry hanya menatap aneh pada Palupi, karena selama beberapa hari tinggal bersama, baru kali ini Palupi bersikap ketus pada tuannya.

Palupi tidak peduli dengan sorot tatap mereka.

Setelah puas makan, ia mengumpulkan semua peralatan makan kotor untuk dicuci.

"Nona Gulizar, biar saya saja yang membersihkan, lebih baik nona istirahat saja."

Merry mengambil alih, lalu merapikan meja makan dan membersihkan semua yang kotor menjadi bersih.

"Merry, di mana aku bisa tidur malam ini? Aku capek dan ngantuk," kembali Palupi membuka suara.

"Nona Tan Palupi Gulizar, apa maksud dari semua ini? Jelaskan!" Teriak John yang dari tadi belum paham juga ke mana arah teka-teki yang dihadapinya. Bahkan Liana hanya diam sibuk dengan smartphone yang ia pegang.

Namun ketika John berteriak keras, buru-buru semua mata tertuju padanya.

"Tuan John, saya tidak ingin berada di ruangan ini bersama anda. Saya bukan pelacur tuan, dan saya tidak pernah menjual diri saya pada siapapun!"

Palupi pun tidak kalah kerasnya memberikan jawaban pada teriakan John Norman.

"Anda bisa bercumbu, tidur bersama dengan wanita lain. Mungkin anda terbiasa melakukan hal yang bukan seharusnya dengan wanita manapun, tapi bukan dengan saya.

Tidak puaskah tuan dengan mbak Riris, sehingga tuan juga masih ingin membawa saya dan menemani tidur Tuan?" semprot Palupi kepada John, nafas Palupi sesak hingga jelas terlihat tubuh kecilnya yang gemetar menahan marah.

Hening.......

"Oh... Nona, listen... Aku tidak pernah tidur dengan siapa pun, ini salah paham."

Liana yang hanya menyaksikan perdebatan mereka, segera berdiri lalu mendekat ke arah John.

"Boss John, dekati dia dan beri pengertian pelan-pelan. Ajak bicara dengan suara yang lembut." Sahut Liana.

"Ini semua terjadi memang kesalahanmu! Coba pikir, mana ada hati wanita yang tak tersakiti melihat vidiomu tuan John yang terhormat. Aku juga dapat merasakan seperti yang dirasakannya." Gaya lebay Liana memberikan bumbu-bumbu kemarahan untuk Palupi.

"Liana, bawa aku bersamamu." Pinta Palupi, namun John secepat kilat bergerak untuk mencegah dengan menarik tangan Palupi sehingga jatuh ke dalam pelukannya.

Palupi berusaha berontak untuk melepaskan diri dari pelukan John yang erat.

Ada rasa sedikit nyaman dalam pelukan John, sehingga air matanya meleleh. Kesedihan semakin menghimpit. Mulutnya ingin berteriak sekeras mungkin, saat tiba-tiba membayangkan John bergumul dengan Riris.

Aahh. Rasa apakah ini? Apa yang terjadi?

...****************...

kabur aja dech Lupi 🤧 John nakal 🤣. semangatin yuk mak.

TBC 😘😉

1
Danang Dumai
wah gak ada Riris ya...
Harum
biasanya lelaki dewasa akan awer muda kalo dapet gadis muda
Harum
mungkin ... lalu hamil anaknya siapa yang
Harum
tebakan, apa Riris hamil
EmmaAron💙
mampir kak, ceritanya bagus.
EmmaAron💙
sabar ya lupi, mampir ya ka baru mulai baca
Ailaksj💙
mampir ya author
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
siriris selalu jadikan tubuhnya utk alat negosiasi
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
bener liana..kamu harus hati hati ama siriris..
klo palupi dia terlalu baik
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
dan kamu akan pingsan klo tahu fakta sebenarnya siapa palupi
🌸nofa🌸🍉🍉
baru mampir kakak
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
😂😂istigii mana ada warungg dmall palupii...🤭
Zaenab Usman
bintang lima buat karya keren nya kak
ʀɦʊ¢ɦǟռ: makasih akak 😘 mampir juga di karya Rhuji yang lainnya☺️
total 1 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Tega banget ibunya 😭
ʀɦʊ¢ɦǟռ: kyaaaaa🤣🤣🤣
total 3 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Cerita yang menarik
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
tlpn dari Saha ikhh kok smpek ketakutan gtuu🤔🤔
Uul Indrayani
sekedar mau tanya sherly itu laki apa ce ya thor
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sesama transgender kak 🤭
total 1 replies
Ganesha Amb
kerjaan othor ini bikin lianto jadi liana.😆
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sama seperti Susanti jadi Susanto gitu kak 🤣🤣
total 1 replies
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Duh pak RT matanya tau aja kalo sedang ada yang gratisan wkwkwkk
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
pengap mau cari udara juga tuh wkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!