NovelToon NovelToon
Transmigrasi ABCDE

Transmigrasi ABCDE

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah / Angst / Transmigrasi / Misteri / Balas Dendam
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: kurukaraita45

5 jiwa yang tertransmigrasi untuk meneruskan misi dan mengungkap kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kurukaraita45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Kasus Kedua

Petunjuk :

"Semua yang terjadi bukanlah kebetulan. Pasti ada sebab tertentu bagi hidupmu."

...ΩΩΩ...

Setelah sekolah selesai, Sila segera menghubungi Misra menggunakan nomor baru, yang baru saja ia beli pagi tadi. Dia mengirimkan sebuah chat yang berisi ajakan pertemuan, Sila juga tidak lupa dengan beberapa pertanyaan yang akan ia ungkapkan kepada Misra nantinya.

Tak perlu menunggu berjam-jam, Misra langsung membalas chat Sila dan menerima ajakannya. Seperti yang pernah Celly katakan, jika Misra orangnya mudah tersinggung dan mudah ditantang.

Sila lebih dulu tiba di taman park dan dia menunggu Misra selama beberapa detik, Misra menghampirinya tapi ia masih belum tau siapa yang mengirimkan chat tantangan kepadanya, karena Sila memunggunginya.

Sila menyadari ada langkah kaki di belakangnya, tapat sebelum Misra menepuk punggungnya. Dia mengibaskan rambutnya, namun tak mengenai Misra hanya saja ia 1 langkah lebih mundur.

"Hai Misra!" Sapa Sila.

Misra memuat bola matanya malas, "Ada apa?" Tanyanya singkat.

"Gue cuman mau ngingetin, kalo lo berani ngapa-ngapain sama kita, kita akan balas 2 kali lipat perbuatan lo atau perbuatan teman-teman lo yang lain." Sila tersenyum smirk.

Sedangkan Misra, dia berdecih pelan. "Jangan sok-sok-an lo nantangin gue dan juga teman-teman gue yang lain. Kalian lebih lemah," pukas Misra.

Ternyata benar, Misra orang yang mudah ditantang. "Apa yang buat lo pecundang gini?" Tanya Sila.

"Asal lo tau ya! Gak ada yang bisa ngertiin gue, selain mereka. Jadi sesekali mereka dalam bahaya karena kalian gue akan balas itu, dan gue rela ngorbani diri buat mereka." Misra mengakui semuanya, itu alasannya.

"Terus lo mau dijadiin budak gitu?"

"Setiap rencana mereka buat kalian, gue akan selalu siap diperintah. Sekalipun rencananya beresiko, dan mereka juga percaya sama gue. Seperti keadaan saat ini, lo tungguin aja, kita bakal bikin gebrakan buat kalian."

Sila tersenyum, "Bodoh Misra!"

Misra tak terima jika dirinya dikatakan bodoh oleh seseorang, yang jelas-jelas masih bagian dari musuhnya. "Kalian yang bodoh, semuanya itu ada di atas pantauan."

"Gue cuman mau ngingetin itu!"

Misra tersenyum hambar. "Gue terima tantangan lo!"

Sila mengakhiri pertemuannya dengan Misra, dia sudah bertanya 2 hal yang cukup bisa dibaca oleh mereka. Sila segera pergi dari tempat itu.

"Sila bahaya, gue harus gerak tanpa sepengetahuan yang lain. Toh kalo gue gerak, mereka akan berterima kasih sama gue. Dan gue akan dianggap di sircle mereka, gue bisa kayak Widya dan Wirna atau bisa gantiin posisi Alesya di hati Renjana."

Entah terlalu tinggi, atau nyata apa yang baru saja Misra ucapkan.

...ΩΩΩ...

Belum tiba 1 minggu, kasus baru kembali terjadi. Kali ini datang dari Bina Garuda, dikabarkan salah satu dari siswi kelas XII-TKJ jatuh dari rooftop sekolah yang setinggi kurang lebih 30 meter. Kali ini langsung menyebar setelah ditemukan buktinya pada dini hari.

Dikabarkan seorang siswi Bina Garuda dinyatakan tewas pada beberapa jam yang lalu. Tidak diketahui tidak dapat bukti apapun yang membekas didirinya.

Saat ini wartawan memenuhi area lapangan Bina Garuda, sekolah tidak empat diliburkan karena mereka baru mengetahui beberapa menit yang lalu.

Apa ada hubungannya ya sama kasus kemarin?

Apa pelaku tewasnya Alesya itu Sila ya?

Atau bisa jadi Sila stres karena memang lakuin itu, dan lakuin hal itu semalam.

Bisa jadi juga Bima Nasional balas dendam.

Samar-samar namun pasti ucapan yang didengarkan oleh Evelyn dan juga Callisany yang hanya mereka hadir di sekolah ditugaskan oleh Rayn.

"Hany! Gimana ini? Kondisinya jadi tidak terkawal gini, kacau semuanya," bisik Lisa pelan disela-sela kerumunan.

"Gue juga gak tau Sa, ayok cepat kita ke belakang! Gue yakin mereka yang gak ke sini juga udah tau, kita komunikasi dulu sama mereka apa yang harus kita lakukan."

Callisany mendengarkan perkataan Evelyn, mereka berdua langsung menuju halaman belakang sekolah.

...ΩΩΩ...

"Lo mulai berbahaya Sil, gue amng harus lakuin ini sama lo." Malam tersebut menjadi malam kelam dalam sejarah Bina Garuda, dari awal tak pernah menyangka akan terjadinya peristiwa yang mengejutkan semua orang.

Setelah Sila menemui Misra, ia kembali ke sekolah untuk mengambil barangnya yang tertinggal. Diperjalanan ia lebih dulu telah memberitahu Rayn tentang informasi yang ia dapatkan.

Misra yang mendengarkannya secara langsung, membuat ya semakin murka. Jubah, topi dan masker juga sepatu yang serba hitam. Melekat dalam tubuh Misra, tak lupa juga sarung tangan hitam dan tongkat.

Setelah Sila selesai dengan urusannya, Misra segera keluar dari persembunyiannya dan mencegat Sila.

"Lo gak akan bisa keluar dari sini!" Misra mengangkat tongkatnya, dan mulai maju membuat Sila ketakutan.

"K-kamu siapa?" Tanya Sila semakin mundur.

"Lo gak perlu tau gue siapa, tapi lo adalah musuh."

Sila kebingungan harus berlari kemana untuk menyelamatkan dirinya, ia memasuki lift. Saat ini keberadaan mereka dilantai 3, Bina Garuda yang terdiri dari 3 lantai. Sila ketakutan, sampai dia salah mengklik tombol lift, yang awalnya ingin angka 1 menjadi angka 3.

"Haha! Gue harus cepat samperin dia ke atas, karena gue yakin dia ketakutan dan salah pencet lift." Misra segera memasuki lift yang lain.

Benar dugaannya, Misra kembali bertemu dengan Sila di lantai paling atas. Sila yang semakin tak fokus, malah meniki tangga. Dia sudah kehabisan ide untuk berlari, hingga terus berlari ke atas. Sampailah keduanya di rooftop sekolah.

"Mau kemana lagi?" Misra masih terus maju dan semakin membuat Sila ketakutan.

"Tolong jangan sakiti gue!" Sila terus berjalan mundur, semakin ketakutan dan mentok di pojok rooftop.

"Apa kamu Misra?" Tanya Sila dengan gemetar.

Di atas rooftop tidak ada cctv yang mengarah sama sekali, lagi pula waktu sudah terlalu malam, Misra meyakini jika tidak ada siapapun di sana. Terlebih satpam yang pulang saat waktu Maghrib.

"Niatnya gue gak mau sakitin lo, tapi lo bahaya gak bisa dibiarin. Sorry gue harus lakuin ini ke lo," ujar Misra.

"Jangan! Gue mohon!" Sila lemas, tangannya memegang pembatas rooftop.

"Gak bisa!" Sentak Misra. Tanpa Misra mendorongnya, Sila tersentak karena terkejut dan dia menggantung, tangannya tangan kanannya menahan agar tetap seimbang dengan berpegangan ke pembatas rooftop.

"Lama!" Misra langsung menginjak tangan Sila, dan Sila terlepas berpegangan. Karena sakit yang ia rasakan ia berteriak sangat kencang.

"Aaa..."

Brukkk

Mimpi buruk terjadi malam itu, Misra dengan bangganya segera pergi dari sana tanpa merasa bersalah sama sekali. Misra tak meninggalkan jejak apapun di sana, termasuk tongkat.

...-ToBeContinued- ...

1
kurukaraita45
Sangat bagus!
Bowo
seruh baget cerita nya ayo semangat Buat lag
kurukaraita45: ayok mampir lagi, tiap hari upnya dan kalo hari Minggu 2 kali lho. ketinggalan banyak gak nih kakaknya?
total 2 replies
khun :3
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
kurukaraita45: ayok kak boleh mampir lagi, aku up tiap hari lho dan kalo hari Minggu spesial 2 kali up.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!