Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXVI
“Nona sudah waktunya di rias” ucap sang MUA
“Silahkan masuk kak”
“Nona alat make upnya aku taruh di meja, aku mau ambil barang lainnya dulu nona”
“Iya kak”
Setelah MUA itu keluar dari kamar Agatha tiba-tiba teleponnya berdering.
“Ngapain lagi dia” gumam Agatha melihat panggilan dari Wanda
“Halo Agatha”
“Hmm ada apa?”
“Daddy sakit”
Seketika jantung Agatha berdetak kencang, matanya membulat, tanpa menunggu lama ia pun keluar dari kamar dan berlari ke kamar Jhon.
Saat Agatha pergi seseorang masuk ke dalam kamar Agatha sambil mengendap-endap. Tangan lentik itu bergerak membuka alat make up MUA dan menaburkan serbuk ke dalam make up itu. Setelah itu ia pun mengembalikan semua ke tempat semula dan pergi.
“Ternyata bukan cuma aku yang kesal terhadapmu” gumam seseorang dari ujung lorong melihat kejadian itu.
\~
Agatha pun sampai dikamar Jhon dan Wanda. Ia melihat Jhon yang terbaring lemas di tempat tidur dengan selimut yang menyelimuti setengah badannya.
“Daddy..”
Jhon tersenyum melihat Agatha, ia melihat mata Agatha yang penuh kekhawatiran.
“Maafkan daddy yah sayang”
“Kenapa minta maaf daddy”
“Daddy buat kamu khawatir di saat acara penting kamu”
“Daddy tidak perlu minta maaf, aku yang kurang memperhatikan daddy selama ini.. maaf”
“Daddy cuma kecapean saja sayang tidak perlu khawatir”
“Kita ke rumah sakit sekarang yah daddy”
“Jangan sayang, ini acara penting kamu.. daddy baik-baik saja” ucap Jhon sambil tersenyum
“Daddy kamu sudah minum obat tadi jadi dia pasti sembuh” ucap Wanda
“Daddy harus hubungi Agatha yah kalau ada apa-apa”
“Iya sayang, sudah sana kamu siap-siap”
“Tapi daddy..”
“Tidak apa-apa sayang daddy sudah agak mendingan” ucap Jhon sambil bangun dan duduk dibantu oleh Wanda
Agatha pun dengan terpaksa kembali ke kamarnya dengan perasaan khawatir. Ia duduk di tepi kasurnya sambil melamun tak lama suara ketukan kembali terdengar dari luar kamarnya.
“Nona tadi saya ke sini tapi nona tidak ada”
“Ahh iya tadi saya keluar sebentar, silahkan masuk kak” ucap Agatha
MUA itu pun mulai membereskan alat make upnya tapi tanpa sengaja make up itu terjatuh lalu hancur di lantai.
“Aduh..”
“Ada apa?” Tanya Agatha
“Make upnya jatuh nona”
MUA itu pun membereskan make up yang jatuh itu namun tangannya terkena make up yang hancur, tiba-tiba saja lengannya terasa gatal ia pun menggaruk lengannya dan langsung muncul bintik merah.
Agatha yang melihat MUA itu pun terkejut, ia pun menarik tangan MUA itu.
“Jangan di pegang, cuci bersih, aku ambilkan kain dan air es”
“Iya nona”
Setelah MUA itu mencuci lengannya Agatha pun membantu mengompres bintik merah dengan air es.
“Kenapa bisa merah begini?” Tanya Agatha
“Tidak tau nona sebelumnya make up itu masih saya pakai, dan tiba-tiba saja buat gatal. Untung saja belum nona pakai”
Seketika Agatha tersentak mendengarnya, ia pun kini tau make up itu telah disabotase.
“Siapa yang ingin bermain-main” batin Agatha
Setelah mengompres MUA gatal dari bintik-bintik merah itu pun mulai meredah. Dan untung saja MUA itu membawa make up cadangan di tambah make up Agatha.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam dan acara itu pun sebentar lagi akan di mulai. Disisi samping panggung tempat yang disiapkan untuk menyimpan kado sudah dipenuhi kado-kado dari para tamu.
Dita memasuki ballroom sambil melenggak-lenggok tubuhnya yang terlihat dewasa dan sexy. Ia tersenyum bangga dengan tubuhnya yang bisa menarik perhatian pria dan membuat para wanita iri.
“Yah.. seperti itu kalian harus menatap ku” batin Dita
Namun karena sibuk dengan membalas senyum para tamu Dita tidak sadar telah menabrak seorang pria tampan hingga dirinya terjatuh.
“Aduh”
“Maaf nona” Kevin pun mengulurkan tangan untuk menolong Dita
Ya Kevin yang sedang berdiri sambil melipat sebuah sapu tangan di senggol oleh Dita hingga terjatuh.
“Tidak apa-apa kok” ucap Dita dengan suara lembut yang di buat-buat
Setelah membantu Dita berdiri ia pun kembali mengambil sapu tangan pink yang terjatuh. Dita yang merasa familiar dengan sapu tangan itu pun menatap dengan tajam untuk melihatnya.
“Kenapa kamu bisa punya sapu tangan aku?”
“Ini sapu tangan kamu?” Tanya Kevin dengan syok
“Iya sapu tangan ini dulu hilang waktu kecil”
“Jadi kamu Dita?” Tanya Kevin
“Iya aku Dita, bagaimana kamu tau?”
Dita yang heran pun mengerutkan keningnya merasa tidak pernah mengenal pria itu.
“Aku Kevin, dulu kamu yang hampiri aku dan kita bermain bersama di taman saat mau kenalan kamu malah lari ke anak perempuan yang sedang menangis” jelas Kevin
Dita pun mengingat kejadian saat ia menangis untuk menarik perhatian Agatha dan seorang anak laki-laki.
“Kamu Kevin?” Tanya Dita berbinar
“Ternyata Kevin yang Agatha ceritakan dulu setampan ini pantas saja dia tidak mau mengenalkannya padaku”
“Aku sudah lama ingin mencarimu tapi aku harus ke negara Q”
“Kamu mencariku?” Tanya Dita
“Iya aku ingin kembalikan sapu tangan itu”
“Aku juga sebenarnya merindukan kamu” jawab Dita sambil tersenyum malu sambil menyentuh lengan Kevin
“Selamat ulang tahun yah”
“Kamu tau dari mana?” Tanya Dita
“Bukannya ini pesta kamu?”
“Bukan..ini pesta saudari tiriku”
“Oh begitu.. maaf yah aku cuma bawa 1 kado”
“Bagaimana sebagai gantinya setelah pesta di sini selesai kamu ajak aku dinner”
“Boleh” jawab Kevin
Kevin pun mengangguk anggukan kepalanya, Ia pun mengajak Dita untuk duduk bersama setelah bertukar nomor.
Sang MC mulai mengucapkan kata sambutan kepada tamu-tamu penting hingga tiba saatnya Agatha pun naik ke panggung.
“Kita sambut bintang utama kita malam ini, Nona Agatha Lorenzo”
Agatha pun naik ke atas panggung dari samping membuat semua mata tertuju padanya tak terkecuali Kevin. Sedangkan Dita melotot melihat gaun yang di gunakan Agatha.
“Ternyata jalang itu yang membeli gaunku” batin Dita
Dita merasa jika semua yang ia inginkan harus terpenuhi jadi saat melihat gaun itu di butik ia merasa harus memilikinya namun sayang sudah ada yang duluan.
“Dan wajahnya kenapa terlihat baik-baik saja” kesal karena rencananya gagal membuat wajah Agatha hancur
Agatha yang menatap tajam Dita seolah sudah mengetahui bahwa yang ingin mencelakainya adalah Dita. Dita yang ditatap pun menjadi gugup karena tatapan tajam Agatha seolah ingin menusuk matanya.
“Cantik” gumam Arslan yang berada paling depan menempati meja khusus tamu penting. Sedangkan di sudut lain Lisa yang kesal melihat Agatha.
To be continued..
Terimakasih sudah mampir 🥰
Jangan lupa like dan komennya yah semua 🫰🏻