NovelToon NovelToon
Renkarnasi Letnan Wanita

Renkarnasi Letnan Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: kegelapan malam

Ketika seorang jenderal militer yang legendaris menghembuskan napas terakhirnya di medan perang, takdir membawanya ke dalam tubuh seorang wanita polos yang dikhianati. Citra sang jenderal, kini menjadi Leticia, seorang gadis yang tenggelam di kolam renang berkat rencana jahat kembarannya. Dengan ingatan yang mulai terkuak dan seorang tunangan setia di sisinya.

Pertempuran sesungguhnya dimulai, bukan dengan senjata, melainkan dengan strategi, intrik, dan perjuangan untuk memperjuangkan keadilan untuk dirinya...

apakah Citra akan berhasil?

selamat datang di karya pertamaku, kalau penasaran ikuti terus ceritanyaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegelapan malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Sejak malam di mansion keluarga Anderson, batin Leticia Anderson bergejolak hebat. Penemuan album foto lama, kilasan ingatan yang bukan miliknya namun terasa begitu nyata, dan sumpah yang ia ucapkan sebagai Jenderal Citra, semua itu kini menjadi kebenaran yang tak bisa disangkalnya.

Ia adalah pelindung yang ditakdirkan untuk keluarga Anderson. Keyakinan itu memberinya kekuatan baru, namun juga beban berat. Ia kini harus benar-benar menjalankan perannya, bukan hanya sebagai Leticia, tetapi sebagai Citra yang bangkit dari masa lalu.

Rutinitas harian di apartemen Maximilian Bailey kembali ke jalur normal, namun dengan Leticia yang kini jauh lebih waspada. Setiap detail kecil tidak luput dari perhatiannya. Ia mengamati posisi pengawal, titik buta di koridor, bahkan rute teraman di dalam apartemen. Pikirannya, tanpa sadar, sudah menyusun strategi pertahanan dan evakuasi, layaknya seorang jenderal yang bersiap untuk pertempuran berikutnya.

Max, yang kini sudah kembali ke rutinitas kerjanya meskipun masih harus membatasi diri, mulai merasakan perubahan yang lebih dalam pada Leticia. Bukan lagi hanya soal kemampuan fisik atau pola pikir yang tajam. Ada semacam kedalaman baru di mata Leticia, ketenangan yang aneh di balik senyumnya, dan terkadang, sorot mata yang terlihat terlalu bijak untuk usianya.

Suatu malam, saat mereka sedang bersantai di ruang keluarga, Max meletakkan laporan di pangkuannya dan menoleh ke Leticia yang sedang membaca.

"Tia," panggilnya lembut.

Leticia (Citra) mengangkat kepalanya.

"Ya, Max?"

"Aku... aku ingin bertanya sesuatu," Max memulai, suaranya pelan, mencoba tidak membuatnya tegang. "Sejak kejadian di kolam renang, kau banyak berubah. Bukan hanya soal amnesia, tapi... kau menjadi sangat kuat, sangat tangguh. Terkadang, aku merasa kau menyembunyikan sesuatu dariku."

Jantung Leticia berdebar. Ini dia kesempatan untuk jujur. Rasa bersalah karena menyembunyikan identitas aslinya selama ini menggerogoti hatinya. Max adalah pria yang jujur dan tulus. Dia pantas tahu kebenaran. Ia menutup bukunya, meletakkannya di meja. Ia menatap Max, mengumpulkan keberanian.

"Max," Leticia memulai, suaranya rendah. "Ada hal yang sangat penting yang ingin aku ceritakan padamu. Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi... aku perlu kau memercayaiku."

Max mencondongkan tubuhnya, menatap Leticia dengan perhatian penuh. "Aku akan memercayaimu, Tia. Apa pun itu."

Leticia mengambil napas dalam-dalam. "Ini tentang aku. Tentang siapa aku sebenarnya. Tentang jiwaku—"

KRING! KRING!

Tiba-tiba, ponsel Max di meja berdering nyaring, memecah keheningan. Max mengernyitkan dahi.

"Sial, siapa ini jam segini?" Ia melihat nama di layar. "Ini Bram. Pasti penting." Max ragu sejenak, menatap Leticia. "Biar aku angkat sebentar. Ini mungkin darurat."

Leticia mengangguk pasrah, bibirnya mengatup. Kesempatan itu lenyap secepat kilat.

Max mengangkat telepon. "Ada apa, Bram?" Suara Max berubah serius. "Apa? Kau yakin? Baik. Aku akan segera ke sana. Kirim detailnya ke emailku."

Max menutup telepon, raut wajahnya tegang.

"Ada apa, Max?" Leticia bertanya, khawatir.

"Petricia... dia ditemukan. Dalam kondisi mengenaskan," Max menjelaskan, matanya memancarkan kesedihan dan sedikit kengerian.

"Bram tidak bisa bicara banyak. Dia perlu aku datang langsung."

Leticia merasakan firasat buruk. Petricia... mengenaskan? sosok itu pasti yang melakukannya. Ia tahu takdir telah menghalanginya untuk jujur, namun kejadian ini juga menegaskan betapa berbahayanya musuh mereka.

"Kau harus pergi, Max. Aku akan ikut."

"Tidak, Tia," Max menggeleng. "Kau di sini saja. Aku tidak ingin kau melihatnya. Ini akan sangat... tidak menyenangkan. Aku akan meminta pengawal untuk menjagamu ketat."

Max bergegas bersiap, mencium kening Leticia sebelum pergi. Leticia hanya bisa menatap punggungnya dengan cemas. Percobaan untuk jujur kembali tertunda.

Beberapa hari kemudian, setelah Max kembali, ia terlihat lebih murung. Petricia ditemukan tewas mengenaskan, dibunuh dengan cara yang sangat brutal dan meninggalkan pesan samar yang mengindikasikan bahwa itu adalah hukuman dari dalang karena kegagalannya. Berita ini mengguncang keluarga Anderson, terutama Nyonya Clara yang sangat terpukul meskipun Petricia telah berbuat jahat. Polisi memulai penyelidikan, namun Bram yakin ini adalah pekerjaan dari sosok yang sudah menjadikan Patricia sebagai pion.

Max menghabiskan waktu lebih banyak di rumah, seolah memulihkan diri dari syok mental. Leticia merawatnya, mencoba menghiburnya. Suatu sore, Leticia melihat Max menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Tia," Max memanggilnya. "Aku masih memikirkan yang kau katakan waktu itu. Tentang siapa dirimu sebenarnya."

Leticia merasakan adrenalinnya memuncak. Ini lagi. Kesempatan lagi, ia menghela napas. "Max, aku tahu ini mungkin sulit bagimu untuk memahami, tapi aku bersumpah—"

KRING! KRING!

Kali ini ponsel Leticia yang berdering. Nomor tak dikenal. Ia meliriknya, merasa jengkel karena selalu ada saja yang mengganggu. Ia bisa mengabaikannya, tapi ada firasat aneh.

"Siapa?" Max bertanya, sedikit terganggu.

"Nomor tidak dikenal," jawab Leticia. Ia mengangkatnya. "Halo?"

Suara di ujung telepon adalah suara distorsi, namun Leticia bisa merasakan urgensinya.

"Leticia Anderson? Dengar baik-baik. Ada ancaman baru terhadap keluargamu. Lebih besar dari sebelumnya. Sosok itu sudah kehilangan kesabaran. Dan Arka... Arka akan menjadi target berikutnya jika dia tidak bekerja sama." Panggilan terputus.

Leticia menurunkan ponselnya, wajahnya memucat. Ancaman baru? Arka?

"Ada apa, Tia?" Max bertanya, melihat perubahan ekspresi Leticia. "Siapa itu?"

Leticia menggelengkan kepala, mencoba memproses informasi itu. "Aku... aku tidak tahu. Suara yang terdistorsi. Dia bicara tentang ancaman baru dan... Arka."

Max mengernyitkan dahinya. "Arka? Kenapa Arka?"

"Dia bilang Arka akan jadi target berikutnya jika dia tidak bekerja sama," Leticia menjelaskan, otaknya langsung berpikir keras. "Ini artinya sosok itu masih mengendalikan Arka. Dan dia tidak peduli jika Arka mati."

Percakapan penting tentang identitasnya kembali tergeser oleh ancaman baru. Leticia merasa frustrasi, namun juga sadar bahwa prioritas utamanya sekarang adalah keamanan.

Malam harinya, Leticia tidak bisa tidur. Ia berjalan ke balkon, menikmati udara malam yang dingin. Pikirannya dipenuhi oleh semua hal yang terjadi. Petricia yang mati mengenaskan, ancaman terhadap Arka, dan identitas aslinya yang belum bisa ia ungkapkan pada Max.

"Ini memang takdirku," bisiknya pada angin malam. "Aku Jenderal Citra. Aku ada di sini untuk melindungi mereka. Baik mereka percaya atau tidak, aku akan melakukannya."

Ia memejamkan mata, menguatkan tekadnya. Mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk jujur pada Max. Ada bahaya yang lebih besar di depan mata. Max membutuhkan perlindungan, dan keluarga Anderson membutuhkan dirinya. Ia akan beraksi dari balik layar jika perlu, menggunakan semua kemampuan Jenderal Citra-nya untuk mengungkap dalang dan melindungi orang-orang yang kini sangat ia cintai.

Keesokan harinya, Leticia terlihat lebih tegar. Ia tersenyum pada Max, menyembunyikan kegelisahannya di balik tatapan penuh kasih sayang. Max, yang tidak tahu apa-apa tentang perjuangan batin Leticia, hanya merasa senang melihat istrinya kembali ceria.

"Aku akan kembali bekerja hari ini, Max," kata Leticia saat sarapan. "Aku merasa sudah pulih sepenuhnya."

Max tersenyum. "Syukurlah. Kau terlihat lebih baik."

"Ya," Leticia mengangguk. "Aku punya banyak hal yang harus aku lakukan." Dalam hati, ia bersumpah untuk memulai penyelidikannya sendiri, mencari tahu siapa sosok itu, dan mengakhiri semua ini sebelum ada lagi orang yang terluka.

Termasuk Arka, meskipun ia membencinya. Ia harus melindungi keturunan Nenek Sophia dan semua orang yang terhubung dengan mereka.

1
Srie Handayantie
iyaa lanjutkan lah apapun yg sudah menjadi tekadmu cit, jgn pernh mundurr siapa tau kedepannya bisa menemukan dalang dibalik itu smua 🤔 aku curiga dalang nya masih disembunyikan si cepott jadi belum ketahuan🤭😂
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
ayok Tia mulai lah menjadi Mei yang suka teriak pada ketiga Bestinya... buat orang itu kesakitan dalam telinga nya
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: astaghfirullah🤣🤣
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
idihhh nenek lampir/Speechless/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
tidak ada yg kebetulan di dunia ini Citra.. dan jika itu terjadi, maka itulah takdirmu..
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Ooohhh
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
uhhh ada janji masa kecil ternyata
Srie Handayantie
berarti karna janji disaat dia kecill dulu makanya dia masuk dalam tubuh leticia dan menepatinya,
Zea Rahmat
reinkarnasi yg kebetulan km citra masuk ke tubuh keturunan nenek sophia
nurul supiati
msih gk nemu plottt twist nya gimna dan arahnya kmna
nurul supiati
ouhh karena harta yakkk... pantesan bgtu apa tuan dan nyonya Anderson menyakiti kmbaran nyonya clara
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ini petricia mau di apa 😤
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Waah sepertina ini masih keluarga ortu leticia 🤔
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
nggak usah khawatir bukk😒, biarkan saja dia tidak makan. nanti jika lapar dia pasti akan makan, bukkkk/Speechless/
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
semalam lagi apa pak max 🗿
Srie Handayantie
nahh kan hanya saat diperlukan kau aman, stelah gagal kau dibuang bahkan jadii buronan dan hidupmu makin tidak tenang. itulah karma mu Patric 😏
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
Cerita nya semakin seru dan menarik
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°: same same yeee
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: alhamdulilah terimakasih
total 2 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
alah dia jadi buburona kan akhirnya maneh di sia siakan begitu
🔵≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
mantap, Petricia akhirnya jadi buron /Joyful/, ayo semangat mencari dalang utamanya Max dan Leticia

semangat dan sehat selalu kak thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
rasakan!! nikmatilah hidupmu sebagai buronan Petricia.. itu baru permulaan, kita lihat sejauh mana kamu bertahan
Zea Rahmat
rasainnn km petrik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!