NovelToon NovelToon
PEDANG GENI

PEDANG GENI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Persahabatan / Raja Tentara/Dewa Perang / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

PEDANG GENI. seorang pemuda yang bernama Ranu baya ingin membasmi iblis di muka bumi ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Ranu mengeluarkan tombaknya dan langsung mengalirkan tenaga dalamnya untuk menggunakan Jurus Tombak Terbang melawan ratusan orang yang terus berdatangan. Setelahnya, pemuda itu mengeluarkan juga Pedang Segoro Geni untuk bertarung dalam jarak dekat.

Tombak kembar yang melayang dan terus bergerak menyerang tanpa henti, membuat fokus anggota perguruan yang awalnya tertuju kepada Ranu dan Mahesa saja akhirnya terbelah.

Namun meskipun begitu, Ranu juga menyadari bahwa energinya bisa terserap habis jika menggunakan Jurus Tombak Terbang terus-terusan. Oleh karena itu, dia berupaya menghabisi sebanyak-banyaknya anggota Perguruan Jiwa Darah dengan cepat, dan menarik pulang tombaknya sebelum melawan Durna.

Di lain titik, Mahesa yang juga sedang dikeroyok seratus lebih, bahkan hampir dua ratus orang terlihat sedikit kerepotan dengan gencarnya serangan lawan. Untungnya dia memiliki jurus yang efektif ketika dikeroyok lawan yang jumlahnya besar.

Jurus pedang Penebas Embun dan Jurus Badai Es Selatan yang dikeluarkan Mahesa terbukti efektif untuk mengurangi jumlah musuh dengan cepat. Belasan nyawa tercabut dengan mudah setiap kali salah satu dari kedua jurus itu di lesatkan Mahesa.

Jeritan kematian dan seruan semangat yang dikeluarkan para anggota perguruan, tak ayal terdengar juga hingga ke telinga Durna.

Pemimpin tertinggi Perguruan Jiwa darah yang sedang beristirahat karena harus memerawani 7 orang gadis sekaligus dalam nanti malam itupun keluar dari kamarnya dengan wajah memerah karena marah istirahatnya terganggu.

"Siapa itu yang berteriak di luar!? Apa tidak takut aku beri hukuman!?" tanya Durna dengan nada membentak kepada anggotanya yang berjaga di depan kamarnya.

"Mohon maaf, Ketua. Perguruan kita sedang diserang dua orang Pendekar. Hamba tadi hendak membangunkan Ketua, tapi hamba takut Ketua marah," jawab murid anggota dengan muka tertunduk.

"Siapa itu dua pendekar yang kau maksud? Hanya dua orang saja tapi dengan beraninya menyerang perguruanku ini!"

"Hamba tidak tahu, Ketua. Tapi menurut informasi, salah satu pendekar itu adalah pemuda yang ada di dalam penjara."

"Apaa!? Ternyata kejanggalan yang kurasakan itu terbukti. Tapi kenapa aku tidak bisa merasakan energi tenaga dalam pemuda itu?" tanya Durna dalam hati.

Tanpa berkata lagi, Durna berjalan keluar diikuti dari belakang oleh anggota yang menjaga kamarnya.

Sesampainya di luar, Durna tidak bisa menyembunyikan kemarahannya yang meluap-luap begitu melihat kobaran api yang hebat sudah menghanguskan 3 bangunan sekaligus. Ditambah lagi dengan begitu banyak jasad anggotanya yang bergelimpangan tidak karuan.

Sorot mata Durna tertuju kepada Mahesa yang sedang bergerak cepat menyerang anggotanya. Beberapa detik kemudian ia mengalihkan pandangan ke arah Ranu yang juga sedang sibuk melakukan pembantaian tanpa ampun.

"Aku akan menghabisi pemuda itu dulu, baru dia!"

dengus Durna dalam hati.

"Mundur ...!" Durna berteriak memberi perintah kepada anggotanya yang sedang menyerang Mahesa.

Serentak, hampir seratus orang yang tersisa bergerak mundur untuk memberi kesempatan kepada ketuanya, melawan pemuda yang membawa pedang hijau di tangannya.

Tanpa banyak bicara, dengan pedang besar di tangannya, Durna bergerak lincah menyerang Mahesa yang sudah berkurang tenaganya. Namun meskipun begitu, pemuda itu masih bisa menghindari setiap serangan yang mengincar tubuhnya.

Pertarungan sengit pun terjadi di antara keduanya. Dua pedang pusaka beradu kuat dan terus berbenturan untuk saling menyerang dan bertahan secara bergantian. Ledakan kecil pun kerap terdengar hingga membuat Ranu menolehkan kepalanya dengan cepat ke arah pertarungan Mahesa dan Durna.

"Bahaya, Hesa bisa kalah kalau melawan dia. Aku harus segera ke sana!" gumam Ranu dalam hati.

Namun keinginan Ranu nampaknya harus di pendam dulu, karena sudah ada sekitar 250 orang yang sudah mengepungnya.

Secara perlahan, Durna yang berada di tingkatan pendekar tanpa tanding tahap menengah bisa menekan Mahesa yang terus bergerak mundur.

"Sial, aku sudah banyak menghabiskan tenaga dalam tadi!" umpat Mahesa dalam hati.

Sebuah serangan menghujam tubuh Mahesa dengan sangat cepat. Karena tidak bisa berkelit lagi, Mahesa menggunakan Perisai Giok Salju untuk menahannya. Namun Mahesa dibuat kaget karena perisainya bisa ditembus oleh pedang besar yang digunakan lawannya.

Mahesa bisa sedikit bernafas lega. Andai dia tidak bergerak mundur dengan cepat, pedang besar itu sudah pasti akan menembus tubuhnya.

Tapi kelegaannya itu tidak berlangsung lama, sebuah serangan bertenaga besar kembali menyerangnya, dengan cepat pula Mahesa menciptakan tiga Perisai Giok Salju sekaligus. Meskipun masih bisa ditembus, setidaknya serangan Durna yang bertenaga besar itu bisa sedikit terhambat.

Durna tersenyum mencibir ke arah Mahesa yang sudah ngos-ngosan napasnya.

"Mari kita lihat sampai sejauh mana kau mengeluarkan perisai itu untuk menahan seranganku!"

Mahesa membalas senyuman itu dengan senyuman mengejek, "Faktanya kau belum bisa melukaiku sejauh ini!"

"Tidak lama lagi kau akan mati, Bedebah!" Durna menambah kekuatannya untuk segera mengakhiri pertarungannya.

Mahesa bukannya tidak tahu jika Durna hendak mengeluarkan serangan bertenaga besar. Namun tenaga dalamnya sudah terkuras dalam jumlah besar.

Andai dia harus mati hari ini, setidaknya dia harus bisa membawa lawannya itu untuk mati bersamanya, pikirnya dalam hati.

Mahesa mengalirkan sisa-sisa tenaga dalamnya ke bilah pedangnya. Pedang itu kembali memancarkan sinar kehijauan, setelah tadi sempat meredup.

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
Was pray
ya jelas dicurigai kan kamu dan suropati jelas2 orang asing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!