NovelToon NovelToon
Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Time Travel / Sistem
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Dayucanel

Tang Qiyue adalah seorang pembunuh bayaran nomer satu, dijuluki "Bayangan Merah" di dunia gelap. Di puncak kariernya, dia dikhianati oleh orang yang paling dia percayai dan tewas dalam sebuah misi. Saat membuka mata, dia terbangun dalam tubuh seorang gadis desa lemah bernama Lin Yue di Tiongkok tahun 1980.

Lin Yue dikenal sebagai gadis bodoh dan lemah yang sering menjadi bulan-bulanan penduduk desa. Namun setelah arwah Tang Qiyue masuk ke tubuhnya, semuanya berubah. Dengan kecerdasannya,kemampuan bertarungnya, dan insting tajamnya, dia mulai membalikkan hidup Lin Yue.

Namun, desa tempat Lin Yue tinggal tidak sesederhana yang dia bayangkan. Di balik kehidupan sederhana dan era yang tertinggal, ada rahasia besar yang melibatkan keluarga militer, penyelundundupan barang, hingga identitas Lin Yue yang ternyata bukan gadis biasa.

Saat Tang Qiyue mulai membuka tabir masalalu Lin Yue, dia tanpa sadar menarik perhatian seorang pria dingin seorang komandan militer muda, Shen Liuhan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayucanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Gerakan dalam Kegelapan

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Qi Liang, Lin Yue semakin waspada. Ia menyadari bahwa bukan hanya Qi Liang satu-satunya yang mengawasinya. Ada bayangan lain yang mulai bergerak di sekitar desa, mengintai dari kegelapan, menunggu saat yang tepat untuk menyerang atau mungkin, mengkin, mengintainya.

Jejak kaki asing ditemukan di pinggir hutan. Bentuknya terlalu teratur, terlalu dalam untuk menjadi bekas jejak petani atau penduduk lokal. Beberapa alat pertanian penduduk tiba-tiba menghilang, dan ternak tetangga ditemukan lepas dari kandang tanpa alasan yang jelas. semuanya terjadi terlalu rapi untuk dianggap sebagai kebetulan belaka.

Lin Yue, yang telah lama hidup dalam dunia kegelapan dan pengkhianatan, tidak butuh waktu lama untuk menyimpulkan bahwa ini adalah bentuk peringatan. Sesuatu, atau seseorang, sedang mencoba menarik perhatiannya. Atau lebih buruknya lagi memaksanya bergerak.

Malam itu, Lin Yue diam-diam meninggalkan rumah. Ia melangkah hati-hati melewati lorong gelap desa, memastikan tak seorang pun melihatnya. Shen Liuhan sudah tertidur, dan Yuhan dipastikan aman. Ia tidak ingin melibatkan suaminya dalam urusan yang lebih kelam dari apa pun yang pernah Shen Liuhan bayangkan.

Dengan langkah cepat dan terlatih, Lin Yue menyusuri jalur kecil menuju tepi hutan. Rembulan malam setengah tersembunyi di balik awan, menciptakan bayangan suram yang menyelimuti jalan. Angin dingin meniup daun-daun, dan suara burung malam menjadi satu-satunya penanda bahwa dunia masih hidup.

Tiba-tiba, ia berhenti. Matanya menangkap bayangan samar di kejauhan seseorang sedang mengawasinya dari balik pohon. Gerakannya ringan, hampir tanpa suara. Tapi cukup bagi Lin Yue untuk mengenali bahwa ini bukan orang biasa. Ini seorang profesional.

Dengan kecepatan kilat, Lin Yue bergerak, tubuhnya hampir menyatu dengan kegelapan. Dalam sekejap, ia telah berada di belakang sosok itu dan menahan pisau di lehernya. nafas pria itu terputus seketika, tak menyangka dirinya tertangkap begitu mudah.

"Siapa kau?" desis Lin Yue, suaranya rendah namun penuh ancaman.

Pria itu terdiam sejenak, lalu perlahan mengangkat tangannya dan melepas topengnya. Wajah muda dengan bekas luka kecil di pelipis kirinya terlihat jelas dalam cahaya rembulan.

"Aku hanya pembawa pesan," ucapnya pelan. "Pemimpin kami ingin mengingatkanmu..... Masa lalumu belum sepenuhnya selesai."

Lin Yue menekan pisau itu lebih dalam, hingga pria itu meringis.

"Kalau kalian datang mengancam keluargaku, aku tidak akan memberi kalian ampun."

Pria itu tersenyum tipis. Senyum yang tidak menunjukkan rasa takut.

"Kami tidak datang untuk mengancammu. Kami datang untuk mengajakmu kembali. Dunia kami.... membutuhkanmu lagi."

Lin Yue mendesis. "Aku sudah selesai dengan dunia itu."

"Dunia itu belum selesai denganmu," balas pria itu dengan tenang.

Tiba-tiba, dengan gerakan yang cepat dan terlatih, pria itu melepaskan diri dari cengkeraman Lin Yue. Ia mendorong tubuhnya ke tanah, membuat pisau terlepas sejenak, lalu melompat mundur dan melarikan diri ke dalam kegelapan hutan.

Lin Yue mengejarnya, melompat dari satu bayangan ke bayangan lainnya. Tapi jejaknya menghilang di antara pepohonan yang lebat dan suara malam yang menelan segalanya.

Ia berdiri di tengah hutan, nafasnya sedikit memburu, matanya menatap tajam ke dalam kegelapan.

"Aku tidak akan kembali," bisiknya.

Keesokan paginya, Shen Liuhan sudah menunggu di ambang pintu saat Lin Yue pulang.

"Kenapa kau tidak memberitahuku?" tanyanya dengan nada khawatir, tapi tidak menuduh.

Lin Yue menatapnya dengan tenang, meskipun di dalam hatinya ada sedikit rasa bersalah."Aku tidak ingin kau terluka. Ini urusanku."

"Tapi kita satu keluarga." Shen Liuhan menggenggam bahunya dengan hangat namun tegas."Aku ingin melindungi mu juga."

Lin Yue tersenyum kecil, menyentuh tangannya."Aku tahu. Tapi kadang, ada hal-hal yang hanya bisa kuselesaikan sendiri. Dunia itu.... dunia yang aku tinggalkan... tidak akan mudah menghilang."

Shen Liuhan menghela nafas, lalu memeluknya pelan."Kalau begitu, biarkan aku tahu, Jika kau butuh bantuan. Aku tak ingin kau memikul semua ini sendirian."

Lin Yue mengangguk, hatinya hangat oleh perhatian suaminya. Ia tahu, meski ingin menyembunyikan semuanya, ada kalanya ia harus berbagi beban. Tapi tidak malam tadi. Malam tadi terlalu berbahaya.

Setelah Shen Liuhan pergi untuk menjalankan tugasnya, Lin Yue masuk ke dalam rumah. Ia mengangkat sebuah papan kayu di lantai, mengeluarkan kotak logam kecil yang tersembunyi di bawahnya. Di dalam kotak itu ada pisau lipat, senjata kecil, dan peta tua.

Ia menggenggam erat pisau kecil yang selama ini ia simpan. Pisau itu bukan hanya senjata, tapi simbol masalalu yang tak bisa ia buang begitu saja.

Jika mereka mengira aku akan kembali, mereka salah. Aku tidak akan pernah kembali menjadi boneka mereka. Aku akan bertarung. Tapi bukan untuk mereka, aku akan bertarung untuk keluargaku, untuk rumahku.

Perlahan, Lin Yue bersiap untuk menghadapi gelombang baru yang sedang menuju ke arahnya. Masalalu mungkin datang dengan wajah berbeda, tapi ia tidak akan gentar.

Bayangan boleh datang.... tapi kali ini, bayangan itu akan berhadapan dengan cahaya yang ia bangun sendiri.

1
Andira Rahmawati
kerennnn👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
kereeeeennnnnn
Widia💙
bukannya dia punya sistem too.. kok ga ada kabarnya sekarang
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!