NovelToon NovelToon
Bodyguard Nona Muda Kaya

Bodyguard Nona Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sijack

Gabriella anashtasia

Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.

Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.

Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.

Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???

Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???

Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???


Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.

Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.


salam Sijack🥰.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26: Megunjungi Rumah Utama

Sore ini Evelyn mendatangi rumah utama untuk  bertemu ayahnya. Untuk sekian lama akhirnya dia menginjakkan kembali kakinya kerumah itu.  Ada sesuatu yang harus dia lakukan dirumah utama.

Ditangannya terdapat sebuah nampan berisi makanan yang dibawakannya khusus ayahnya.

Evelyn berjalan menuju keruang kerja ayahnya. Sebuah ruangan bernuansa kayu seperti bangunan zaman dulu. Ukurannya tidak besar. Hanya terdapat sofa dan meja. Sebuah lemari sedang ditepi ruangan dan beberapa pajangan didinding.

"Ayah...Ayah..." panggilnya ketika berjalan memasuki ruangan itu.

Evelyn tidak melihat keberadaan ayahnya didalam ruangan itu.

Dia meletakkan nampan yang dia bawa diatas meja dan mulai mengamati seluruh bagian ruang kerja.

Fokusnya tertuju pada sebuah laci yang menyatu dengan lemari ditepi ruangan. Evelyn berjalan mendekati laci itu. Saat membukanya laci itu tidak dapat ditarik. Membuatnya kembali mengamati seluruh ruangan. Sampai akhirnya matanya tertuju pada sebuah jam dinding yang terdapat lonceng ditengahnya. Jam itu menunjukkan waktu yang salah,sehingga membuat jiwa penasaran Evelyn tergerakan. Digerakkannya lonceng yang berada di jam itu,sehingga terbukalah laci yang ingin dia buka. Firasatnya benar bahwa ayahnya menyembunyikan sesuatu.

Evelyn mencek seluruh isi laci itu,tidak ada hal penting yang dia temukan sampai dia menyentuh sebuah buku lama.

Dengan rasa penasarannya dia membuka buku itu. Hal yang pertama kali dia temukan adalah sebuah foto pasangan suami istri. Evelyn memperhatikan foto itu dengan seksama. Hingga akhirnya terdengar suara ayahnya diluar ruangan. Evelyn segera meletakkan kembali buku itu dan menutup lacinya. Dia segera duduk disofa yang ada diruangan itu.

Tuan Anton masuk kedalam ruang kerjanya dan terkejut melihat anak bungsunya berada diruangannya.

"Evelyn...apa yang membuatmu sampai kesini!" Seru tuan Anton sambil mendudukan dirinya diatas sofa.

Evelyn tersenyum kearah ayahnya.

"Aku sedang ada pekerjaan disekitar sini,jadi aku berpikir untuk mampir sebentar." Jawabnya lugas.

"Aku juga membawakan makanan kesukaanmu." Tunjuknya pada sebuah piring berisikan makanan diatas meja.

Tuan Anton tersenyum hangat menatap anak bungsunya.

"Terimakasih,Nak."

Tuan Anton senang melihat putrinya menemuinya. Memang bukan hal yang aneh jika anak terakhirnya ini tidak ada dirumah. Dia sendiri yang mengizinkan anaknya untuk memilih pilihannya sendiri.

"Sama sama,Ayah, aku senang bisa melihatmu lagi." Evelyn tersenyum lebar menatap ayahnya.

"Oh ya,Ayah... aku ingin menanyakan sesuatu padamu?" Evelyn ingin menanyakan sesuatu yang mengganjal dikepalanya.

"Kenapa Ayah mengirim Jimmy untuk mengawasiku?" Strategi untuk memulai pembicaraan.

"Oh itu,Jimmy masih dalam masa pemulihan sehingga aku harus mencarikan pengganti untuk menjaga Gabriella dan mengganti tugasnya untuk menjagamu." Jawaban yang diberikan tuan Anton sama seperti apa yang dipikirkan Evelyn.

Evelyn mengangguk paham.

"Dia berasal darimana? Apa dia mantan polisi atau tentara?" Yang dimaksud Evelyn adalah pengawal baru untuk kakaknya. Karena biasanya ayahnya tidak pernah asal memilih seorang pengawal untuk keluarganya.

Tuan Anton tersenyum kecil mendengar pertanyaan anaknya.

"Tidak... dia hanya seorang barista disebuah kafe."

Jawaban yang diberikan ayahnya membuat Evelyn tambah penasaran.

"Bukankah biasanya ayah selalu mencari pengawal yang sudah terjamin kemampuannya?" Tanyanya lagi.

"Tenang saja dia sangat lihai dalam berkelahi." Jawab Tuan Anton.

"apa ayah sudah memeriksa latar belakangnya? Apa dia benar benar bersih dari musuh kita?" pertanyaannya membuat tuan Anton mengamati putrinya.

"Kenapa kau menanyakan hal itu?" Sekarang giliran tuan Anton yang penasaran kenapa putrinya mempedulikan hal itu.

Evelyn memasang senyumnya.

"Tidak apa,Ayah. Aku hanya penasaran saja."

"Terlebih aku lebih penasaran dengan isi pikiran Ayah." Ucapannya membuat Tuan Anton teridam menatap putrinya.

Evelyn menatap ayahnya yang hanya terdiam saja.

"Hmmm...sepertinya aku sudah cukup lama berada disini, Aku pamit pulang." Evelyn meninggalkan ayahnya yang masih mencerna ucapannya.

Setelah kepergian Evelyn, tuan Anton melihat kearah jam dinding itu. Dia menggerakkan loncengnya dan terbukalah laci yang dibuka Evelyn tadi. Terlihat buku yang sebelumnya berada dibagian bawah berpindah kebagian atas. Tuan Anton kembali menutup laci itu dan memikirkan kemungkinan Evelyn membukannya tadi.

*******

Evelyn berjalan melewati taman yang ada dirumah utama untuk pergi keluar. Terlihat Noah sedang berada didepan kolam ikan sambil memberi makan ikan ikan kesayangannya. Evelyn berjalan melewati Noah tanpa menyapanya terlebih dahulu.

"Wahhh...tumben sekali kau berada disini??" Pertanyaan Noah membuat langkah Evelyn terhenti dan menengok kearah saudaranya.

Noah masih saja fokus memberi makan ikannya.

"Apa kau berbicara denganku?" Evelyn memastikan bahwa Noah sedang berbicara dengannya.

"Tidak...aku sedang berbicara dengan ikan ikanku." jawabannya terdengar sewot. Noah masih fokus memberi makan ikannya.

"Yasudah,aku pergi." Evelyn memilih untuk melanjutkan langkahnya tapi langsung ditahan Noah.

"Uyy..." pekiknya kesal.

"Tumben sekali kau berada disini? Apa kau benar benar berkunjung atau memata matai sesuatu?"

Pertanyaan Noah hanya dibalas kekehan kecil dari sang bungsu.

"Tadi aku sedang ada pekerjaan disekitar sini,jadi aku berpikir untuk mengunjugi ayah sekalian."

Jawabannya hanya dibalas dengan Noah yang memasang ekspresi percaya tak percaya.

"Apa kau tidak akan tinggal dirumah??" Tanyanya lagi. Adiknya ini memang sangat jarang sekali untuk berada dirumah. Membuatnya merasa kangen untuk berkumpul bersama saudaranya seperti dulu.

"Tidak. Aku lebih suka tinggal diluar,lebih bebas daripada dirumah ini." Jawabnya santai. Menurut Evelyn tinggal diluar lebih baik daripada dirumah utama yang terlalu banyak aturan.

"Yasudah,aku pulang dulu." Ucapnya setelah melihat Noah tidak akan berbicara lagi.

"Tunggu..." ucapannya membuat Evelyn tidak jadi melangkah.

"Biar aku dulu yang pergi." Setelah mengucapkan itu Noah berpamitan dengan ikan ikan kesayangannya dan meninggalkan Evelyn yang menatap aneh kepergiannya.

Saat akan melangkahkan kakinya dia teringat sesuatu dan mengambil hp yang ada disaku celananya. Dia menghubungi seseorang sebentar kemudian lanjut melangkah kakinya pergi meninggalkan rumah utama.

1
Amy Carissa
bagus nih ceritanya 😍 salam hangat dari "my Unspoken Goodbyes" jangan lupa mampir juga🤗
BodySnatcher
Tidak ada kata lain selain "woah"!!! 😱😍
Sijack
siap ditunggu yahh
Talklesswinmore
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!