NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Romansa / Dokter
Popularitas:46.7k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 : Mama Arini

Tidak seperti Liam yang kepo urusan hati sang bos, Rowan lebih kalem dan tidak banyak tanya mengenai kehidupan pribadi tuannya.

Jika tidak di tanya, dia tidak akan menjawab meski sebenarnya dia tau jawabannya. Lucunya, Rowan memiliki sifat yang hampir sama dengan Arga. Sama sama dingin dan sulit di tebak.

" Tinggallah lebih lama di sini, dan selidiki Safa untukku."

" Baik, tuan."

Sesingkat itu, andaikan yang di tanya si Liam, sudah pasti pembicaraan akan banyak memakan kosa kata yang pada akhirnya akan membuat tuannya murka.

'' Tidak apa jika tuan kembali ke London sendirian? Kenapa harus menyelidiki wanita itu? Apa ada yang istimewa dari nya?'

Kira kira, itulah rangkaian pertanyaan seandainya Liam yang menjadi asisten pribadi Arga.

" Tapi jangan lama lama, satu minggu cukup, kan?"

" Itu sudah lebih dari cukup, saya akan segera kembali sesuai permintaan anda, tuan."

Arga memasang senyum dan menepuk bahu Rowan sebelum akhirnya mereka berpisah.

*

*

Indonesia.

Seorang wanita paruh baya datang mengunjungi mansion mewah Barra. Matahari masih sangat terik ketika wanita itu keluar dari mobil lengkap dengan kaca mata hitam nya.

Jilbab panjang berwarna lilac yang dia kenakan terlihat begitu sejuk di siang hari yang sangat panas.

" Assalamualaikum." Ucapnya di depan pintu sembari melangkah masuk.

Beberapa pelayan menjawab salam wanita tadi.

" Barra ke kantor?"

" Iya nyonya."

" Terus, yang di luar itu, mobil siapa?"

" Sekertaris baru tuan Barra, nyonya."

Mama Arini mengernyit." Laki laki atau perempuan?"

" Perempuan yang sangat cantik, nyonya."

Seketika mama Arini tersenyum lebar." Sejak kapan Bara punya sekertaris baru? Setahuku, dia hanya menyukai Liam saja."

" Sepertinya, ini hari pertama nya, nyonya."

" Menurutmu, apa ada yang istimewa di hari pertama nya?"

" Saya pikir, dia wanita bermartabat. Sekitar jam lima pagi, dia datang. Dan yang pertama kali dia cari adalah mushola."

" Kau serius?" Mama Arini sumringah.

" Iya , nyonya. "

" Barra pulang jam berapa?"

" Jam lima sore , nyonya."

" Baiklah, aku akan menunggunya. Bisa tolong siapkan kamar untukku?"

" Iya nyonya, silahkan ikut saya."

Pelayan membawa wanita yang dia panggil nyonya itu memasuki sebuah kamar.

" Terima kasih." Ucap wanita tersebut.

Pelayan menunduk dan pamit setelah memastikan tidak ada lagi yang dibutuhkan oleh ibu dari majikannya.

Mama Arini membaringkan tubuh lelahnya di atas tempat tidur, menyalakan tv dan memutar acara kajian melalui Chanel yout*be.

" Beliau sangat bersahaja , aku ingin sekali bertemu dengannya." Gumam mama Arini kala mendengar suara lembut yang di hasilkan dari seorang ustadzah bercadar di dalam layar.

Setelah Barra datang dan tinggal di Indonesia, dia belum pernah bertemu dengan mama Arini, itu karena kedatangan Barra bertepatan dengan perjalan spiritual sang mama ke rumah Allah.

*

*

Deru kendaraan roda empat di halaman depan menandakan jika sang pemilik mansion sudah pulang.

" Bukankah itu mobil nyonya, tuan?" Ujar Liam yang memang memarkir kendaraannya tepat di samping mobil mama Arini.

Barra mengangkat kepala.

" Kau benar, berarti mama sudah pulang. Kenapa tidak mengabari ku?"

Barra keluar dari kendaraannya di susul Marwah.

Di depan pintu, mama Arini berdiri menyambut kedatangan sang putra tercinta.

Namun, ada yang terasa mengganjal di hati Barra ketika dia semakin dekat dengan mamanya. Tatapan mama Arini tidak terfokus padanya, melainkan pada Marwah.

" Mama kapan datang?" Tanya Barra mencoba mengalihkan perhatian mama Arini pada Marwah, tapi bukan jawaban yang dia dapat melainkan sebuah pertanyaan yang membuatnya menghela nafas.

" Apa dia pacarmu?"

" Bukan, ma."

" Kau bohong, kalau kau menyukainya, mama akan segera melamar nya untuk mu. Dia sangat cantik , Barra." Ujarnya setengah berbisik tanpa melepas tatapannya pada Marwah.

Marwah mulai risih , tubuhnya serasa di teliti dari atas ke bawah menggunakan mesin pemindai sinar X.

Sesekali dia melempar senyum pada wanita cantik yang seumuran dengan umi Zara.

Barra menggeleng.

" Aku heran dengan mama, aku berpacaran dengan Priscilla bertahun tahun , mama tidak pernah merestui. Sekarang, wanita itu hanya sekertaris ku, dan mama sudah heboh ingin menikah kan ku dengannya? Mama ini bagaimana sih? Mama kan belum mengenalnya."

" Jangan remehkan naluri seorang ibu , Barra. Dengan melihatnya saja, mama tau dia anak yang baik."

" Hai...." Mama Arini meninggalkan Barra berdiri mematung di dekat pintu masuk.

Marwah nampak sungkan tatkala mama Arini menghampirinya.

" Salam kenal, aku Arini, mamanya Barra." Mama Arini mengulurkan tangannya dengan niat ingin berjabat tangan biasa layaknya teman sebaya. Tapi di luar prediksi mama Arini, Marwah meraih tangannya dan menciumnya dengan takzim.

Mama Arini takjub.

" Nama saya Arsila Marwah , nyonya."

" Nama yang cantik, secantik orangnya."

Marwah tersipu malu.

Dari kejauhan, Barra memperhatikan interaksi menenangkan hati itu. Jujur, dengan Priscilla, jangan kan bersentuhan , melihat wajahnya saja mama Arini jadi mual.

Mama Arini menyuruh Marwah masuk ke dalam rumah, setidaknya makan malam bersama dulu, tapi Marwah menolaknya sopan dengan alasan ingin menjemput uminya di rumah sakit.

Setelah banyak drama , akhirnya mama Arini meloloskan Marwah.

Tinggallah Barra yang sepertinya akan di sidang malam ini, apalagi mama Arini berencana menginap.

" Marwah, kau kenal di mana?"

" Dia melamar pekerjaan di kantor HG Singapura beberapa bulan lalu."

" Kalian bertemu di Singapura?"

Barra mengangguk acuh.

Sederet pertanyaan silih berganti di lontarkan mama Arini mengenai Marwah hingga Barra frustasi.

" Sudah, ya ma...Barra capek. Mama sadar tidak, sejak aku pulang, mama hanya membicarakan Marwah."

Mama Arini pura pura linglung." Benarkah, kenapa mama tidak menyadarinya?"

Barra menghela nafas.

" Tunggu di sini, paman ada titipan untuk mama."

Barra berjalan ke kamar mengambil sebuah amplop dan di berikan pada mama Arini.

" Paman titip salam." Ujar Barra sembari menyerahkan amplop itu pada mama Arini.

" Mama juga merindukan paman mu."

Mama Arini membuka amplop besar itu.

Di dalamnya ada kertas dua lembar, kedua kertas itu membutuhkan tanda tangan mama Arini. Yang satu adalah saham HG di Singapura dan yang satunya pembelian sebuah villa mewah di lepas pantai Maladewa.

Mama Arini menghela nafas panjang.

" Ambilkan ponsel mama."

Setelah ponsel itu berada di tangan nya, mama Arini menelpon Arga.

" Iya mbak."

" Kau masih di kantor?"

" Iya."

" Aku tidak mengganggu mu, kan?"

" Bicara saja."

" Apa ini, Arga? mbak sudah pernah bilang padamu, jangan memberikan hal hal aneh pada mbak. Apa kau masih merasa bersalah dengan apa yang di lakukan Fariz padaku?"

" Jangan salah paham, mbak. Ini tidak ada hubungannya dengan bang Fariz. Maaf karena harusnya papa yang memberikannya, tapi papa belum bisa datang ke Indonesia jadi beliau menitipkan nya padaku."

Mama Arini memijit kepalanya." Benar ini dari papa?"

" Iya, mbak."

" Kau tidak bohong, Arga?"

" Mana berani aku berbohong padamu.."

Kembali terdengar helaan nafas mama Arini.

" Baiklah, aku akan menandatangani nya. Tapi Arga..."

" Tapi apa , mbak?"

" Ini yang terakhir. OK?"

Dengan keadaan terpaksa, Arga mengangguk.

" Baik, mbak."

" Jangan terlalu lelah, jika kau punya kesempatan, jalan jalan ke Indonesia dan lihat keadaan mbak mu ini, jangan hanya uang saja hanya kau kirim tiap bulan."

Terdengar tawa Arga di seberang di ikuti mama Arini.

" Lanjutkan pekerjaanmu, mbak rasa, kau sedang sibuk. Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Mama Arini meletakkan ponselnya di atas meja.

" Memangnya itu apa, ma?"

" Paman mu itu sangat keterlaluan, dia suka sekali mengambil tindakan tanpa memberitahu mama dulu."

Barra meraih kertas dari atas meja. Setelah membacanya, Barra pun tersenyum simpul.

" Sepertinya mama sekarang lebih kaya dari pada aku." Guyonnya sembari tertawa lebar.

" Kau mengejekku?"

" Mana ada...coba mama bayangkan, mama sekarang adalah salah satu pemegang saham terbesar di HG Singapura, memiliki villa di Maldives, dan di Bali . Dan tadi apa? Ternyata , paman Arga memberikan uang pada mama tiap bulan. Tampaknya, aku akan menyimpan uangku sendiri mulai sekarang, aku tidak akan membaginya lagi pada mama. Aku yakin, paman Arga memberikan jauh lebih banyak dari yang aku berikan, iya..kan? Akh,,,akhirnya aku pensiun..." Ujarnya penuh candaan dengan lengan dia lebarkan dan punggung bersandar di sofa.

Mama Arini tidak tahan dengan sikap anaknya itu.

Sebuah pukulan keras mengenai perutnya membuat Barra berteriak.

" Akh...sakit ma..."

" Kau mau jadi anak durhaka, Barra Arion !! "

...****************...

1
SasSya
mencurigakan🤔🤔🤔🤔
SasSya
blm tau saja opa.....
SasSya
dia kagak bilang klo mengincar Safa 😃🤦🏻
SasSya
dasar blm rezeki za gini...
padahal sudah di tawari 😌
SasSya
🤣🤣🤣🤣🙆🏻‍♀️
SasSya
masalah iniiiiii
egois kamu hannnn
Jan gitu dongggg
cewek di dekati ambil hatinya dulu
(grudak gruduk kaya giniiiiii😏)
SasSya
klo di lihat dr profil 2 kandidat ini ,Arhan dan Arga
sama2 bukan orang sembarangan
yg 1 sudah dapat dukungan dr keluarga besar dan Abi Ezar
yg satu pergerakan masih ketinggalan siapa diantara kalian yg akan jadi jodoh safa😃💪🏻💪🏻💪🏻
Eonnie Nurul
the best pokoknya selalu bikin jantung dah Dig dug Karena penasaran ☺️☺️
Eonnie Nurul
apa claud sama arhan pernah ONS tapi arhan gak sadar dan dari malam itu dia punya anak 🤔 kok kayaknya claud sedih banget ☺️
Mardia Emailvivo
kita tunggu lanjutan nya,ada kejadian apa di hari pernikahan Safa nanti,,pasti authorr nya lagi merencanakan se suatu,semangat buat penulis ke cayanggan kami,tunjukan pesona karya mu🥰🥰🥰💪💪💪💪👍👍👍👍👍
Mimma💕
arga hayo semangat,, susulin safa,
Srie Handayantie
susull aja Arga siapa tau disana pernikahan GK jadii, krna suatu hal yg terbongkar 🤭
astagfirullah knpa jadi mendoakan yg engga2 /Facepalm/
Srie Handayantie
misterii nih arhan sama Claudia,, batalin aja atulah sok aku juga kurang setuju arhan sama safaa . soalnya laki2 yg beginii tuh manis dicasing eh hatinya kgak 🤭😅 maaf yaa safaa
Nata Abas
ba Claudia mau bilang pa ya ?? misteri ini
Dyah kartiningrum
Doubel up dong kak😊
Rian Moontero
ayook kejar cintamu Arga,,,🏃🚀🤩🤸
Titik Subekti
buat penasaran aja critanya
mohon 2x up thor
aisyhana lupsh
Kok kayaknya Claudia dh brbuat jauh sama arhan..
aahh Thor critamu bikin ku Ter love2..
ku tunggu critanya Marwah Thor dh Ter bara2 n Ter marwah2 aq in thor/Drool//Kiss/
Elma Wati
semoga Claudia bergerak cepat biar arhan ketahuan belangnya....dan Arga deh yg gantiin mempelai cwoknya ....itu sh harapan q y 😅😅😅😅
Happyy
😉😉😉😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!