Bagaimana jadinya jika dua keberadaan paling agung dan paling tinggi di seluruh semesta yang ada, terlahir dan muncul kembali setelah jutaan tahun kematian keduanya di masa lalu.
Dan istimewanya, keduanya muncul dan terlahir justru bukan dengan tubuh fisik yang mereka miliki dahulu, melainkan tumbuh dan hidup di dalam tubuh bocah 16 tahun yang secara kebetulan memiliki nama yang merupakan gabungan dari nama kedua sosok itu di masa lalu.
Penasaran?
Tunggu apalagi, langsung masuk dan baca ceritanya di sini!👇
Novel: Pewaris Tahta Semesta
Author: Fatiih Romanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22
Klan Ba.
Saat ini di sana terlihat Patriark Ba Tian, dan juga Patriark Yu Ming yang sudah berada di depan gerbang Klan Ba untuk melakukan perjalanan menuju markas organisasi Lembah Bayangan, dengan dipandu oleh Ba Oyi.
Sebab seperti yang sudah mereka bahas sebelumnya, jika sampai malam hari tiba dan pihak Organisasi Lembah Bayangan masih belum juga mengirimkan utusannya ke Klan Ba, maka mereka bertiga akan langsung mendatangi organisasi tersebut secara langsung.
"Ayo berangkat!"
Seru Yu Ming dengan penuh semangat.
"Aku sudah tidak sabar untuk melihat langsung markas dari organisasi yang sangat misterius itu."
"Kamu benar, saudara Ming,"
Balas Ba Tian sambil mengangguk.
"Juga, ini akan menjadi perjalanan besar untuk kita berdua... atau bahkan untuk kedua klan kita ke depannya."
Kemudian, setelah itu mereka bertiga pun mulai bergerak menjauhi gerbang Klan Ba, menuju ke arah Lembah Malam berada. Tempat dimana markas organisasi yang ingin mereka datangi itu berdiri.
Namun saat perjalanan mereka baru menempuh jarak sekitar beberapa kilometer saja dari Klan Ba, tiba-tiba langkah mereka terhenti.
Lima sosok berpakaian hitam, dengan aura dingin dan langkah yang mantap, tengah berjalan berlawanan arah dengan mereka.
Ba Tian dan Yu Ming sempat saling melirik, bersiap untuk menyapa lima sosok asing itu. Namun sebelum mereka sempat membuka mulut, suara Ba Oyi terdengar terlebih dahulu.
"Selamat datang di tempat kecil kami, Tuan-tuan,"
Ucap Ba Oyi dengan penuh hormat, membungkukkan tubuhnya dalam-dalam.
Tindakan itu sontak membuat Ba Tian dan Yu Ming saling pandang dengan alis berkerut. Keduanya sama-sama bertanya-tanya dalam hati:
"Siapa mereka?"
Namun ketika mereka ingin menanyakan hal tersebut pada Ba Oyi, suara sang penuntun kembali terdengar.
"Sungguh sangat kebetulan kami bertiga bertemu dengan para Tuan di tempat ini. Karena sesungguhnya kami pun tengah dalam perjalanan untuk mendatangi markas Organisasi Lembah Bayangan, guna membahas perihal kerja sama yang telah disepakati sebelumnya."
Ba Oyi kembali membungkuk, kini dengan lebih dalam dari sebelumnya.
"Namun ternyata, para Tuan justru bermurah hati untuk mendatangi kami secara pribadi. Oleh karena itu, saya, mewakili Klan Ba, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya."
Mendengar ucapan tersebut, Ba Tian dan Yu Ming langsung bergerak cepat ke depan hingga sejajar dengan Ba Oyi, sebelum kemudian ikut membungkukkan tubuh mereka.
Akhirnya mereka sadar siapa lima sosok ini.
"Jadi... mereka adalah para penting dari organisasi itu..."
Yu Ming berbisik pelan, wajahnya penuh rasa hormat dan kekaguman.
Sementara di sisi lima sosok berpakaian hitam itu, rupanya mereka itu bukanlah sosok biasa di organisasi tersebut, melainkan adalah Ding Liren, sang pemimpin tertinggi dari organisasi Lembah Bayangan. Bersama dengan empat sosok yang di kenal dengan nama 4 Bayangan.
"Dari ketiga orang ini, siapa yang datang ke markas saat itu?"
Tanya Ding Liren dengan suara rendah, tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.
Tatapannya tetap mengunci ketiga sosok di hadapannya, tajam dan penuh tekanan tak kasat mata.
"Itu adalah Ba Oyi, Ketua,"
Jawab Bayangan 1 tanpa ragu.
"Dialah yang berbicara pada kita saat itu. Ia merupakan tangan kanan dari Patriark Klan Ba."
"Lalu bagaimana dengan dua lainnya?"
Ding Liren kembali bertanya seraya melirik sekilas pada Ba Tian dan Yu Ming.
"Yang di sebelah kiri Ba Oyi adalah Yu Ming, Patriark dari Klan Yu. Sementara yang di kanan adalah Ba Tian, tuan dari Ba Oyi, sekaligus Patriark Klan Ba saat ini."
"Klan Yu, ya? Menarik..."
Ding Liren menyeringai tipis, suaranya hampir terdengar seperti gumaman.
"Karena mereka berdua terlihat cukup akrab, maka tidak ada salahnya setelah ini kita juga menyempatkan diri untuk mendatangi Klan Yu. Anggap saja itu sebagai tambahan kecil dalam agenda kita."
Mendengar itu, keempat Bayangan di belakangnya ikut menyeringai pelan.
Sebab mereka tahu persis arti dari kalimat Ding Liren tadi.
Yang mana itu bukan sekadar kunjungan sopan, tapi sebuah isyarat… akan datangnya malapetaka.
Sementara itu...
Ba Tian, Ba Oyi, dan Yu Ming yang masih membungkuk di depan mereka tak menyadari ekspresi dan niat tersembunyi para tamu tersebut.
Sebaliknya, ketiganya justru menunjukkan ekspresi penuh semangat di wajah mereka.
"Tak kusangka mereka benar-benar mau datang ke tempat kita sendiri!"
Bisik Yu Ming penuh haru.
"Ba Tian, ini semua karena hubunganmu dengan mereka. Setelah ini, aku pasti akan menyiapkan hadiah yang layak."
Mendengar itu, Ba Tian hanya tersenyum kecil, merasa bangga namun tetap menjaga sikapnya agar tak tampak terlalu mencolok di hadapan para tetua organisasi itu.
Namun demikian, mereka bertiga masih menundukkan kepala, tak berani menatap langsung ke arah Ding Liren dan keempat Bayangan.
Mereka sama sekali tidak melihat senyuman tajam yang terukir di wajah para tamu mereka itu. Sehingga mereka masih tidak tahu jika ada hal besar yang tengah menunggu mereka setelah ini.
Sebab senyuman itu adalah pertanda bencana. Bencana yang bahkan tidak akan pernah mereka fikiran sebelumnya.
"Karena kalian sudah sampai di sini,"
Ucap Ding Liren akhirnya, suaranya tenang namun mengandung tekanan.
"Maka silakan pimpin jalan. Kami berlima akan mengikuti kalian dari belakang."
Mendengarnya, ketiganya pun landasan tersenyum kecil di bibirnya masing masing.
Sebab itulah ucapan yang paling mereka tunggu.
Dengan sigap, mereka bertiga langsung mengangkat kepala, lalu melirik ke belakang sejenak untuk memastikan kelima sosok itu benar-benar siap.
"Kalau begitu, silakan ikuti kami, Tuan-tuan."
Ucap Ba Oyi dengan sopan, sebelum mereka bertiga membalikkan badan dan mulai berjalan kembali menuju Klan Ba.
Beberapa waktu kemudian.
"Patriark... siapa mereka?"
Tanya salah satu penjaga gerbang Klan Ba dengan polos, sambil menunjuk ke arah lima sosok berpakaian hitam itu.
Pertanyaan itu hanya butuh satu detik untuk menyulut api kemarahan Ba Tian.
"Beraninya orang rendahan sepertimu bertindak kurang ajar pada tamu kehormatan Klan Ba!"
Raung Ba Tian dengan penuh murka.
"Braaakkk!!!"
Tendangan keras mendarat di tubuh penjaga tersebut, membuatnya terpelanting ke belakang dan menghantam pintu gerbang dengan suara dentuman yang menggetarkan tanah.
Tubuhnya terkapar tak bergerak. Entah pingsan, atau lebih buruk…
Di sisi lain.
Tanpa memedulikan hal itu, Ding Liren langsung memberikan kode untuk Ba Tian agar membukakan pintu gerbang di depan nya itu.
Yang kemudian hal tersebut membuat Ba Tian melakukan tugas yang sebelumnya bahkan belum pernah dia lakukan. Yakni membuka pintu gerbang Klan Ba dengan tangannya sendiri.
Setelah itu, kelima sosok dari organisasi paling misterius itu masuk ke dalam wilayah Klan Ba tanpa sekalipun menoleh ke arah penjaga yang terkapar di tanah.
Mereka melangkah masuk…
Meninggalkan kehormatan palsu di belakang… dan membawa bencana yang nyata ke dalam.