BIJAKLAH DALAM MEMILIH TULISAN. SESUAIKAN DENGAN UMUR KALIAN.
"NOTE : JIKA INGIN BERGABUNG DALAM GRUP CHAT UNTUK LEBIH DEKAT DENGAN AUTHOR, TOLONG SERTAKAN ALASAN YANG JELAS!"
Cemas, dan takut. hal itulah yang dirasakan Nadine Alistie begitu mendengar sang mantan dari kekasihnya telah hidup menjanda. berulang kali ia harus menelan pahitnya kekecewaan saat sesuatu yang ia khawatirkan itu benar-benar menjadi kenyataan, sang kekasih ternyata telah diam-diam menjalin hubungan dengan masa lalunya.
Bertahan atau meninggalkan? tentu itu adalah pilihan yang sulit untuk seseorang yang sudah menjalani hubungan asmara selama 5 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mys05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Halisa melempar sebuah gambar Alistie, berbingkai yang Farhan gunakan sebagai hiasan diapartemennya hingga benda tersebut hancur.
"Jangan gila kamu! orang tua aku gak mungkin restuin kita." pekik Farhan emosi.
Halisa terkekeh, tentu saja ia tidak akan pernah terima diperlakukan demikian oleh pria yang sudah siang dan malam menidurinya. wanita itu melangkah mendekati Farhan dengan begitu arogant, "Sampai kapanpun aku gak bakal lepasin kamu. sekali kamu terperangkap, kamu gak akan pernah bisa lepas dari aku." celetuk Halisa mengancam.
"Aku gak peduli, apapun yang kamu bilang pokonya kamu gak akan pernah bisa bikin aku sama Alistie pisah."
Halisa memiringkan senyum, tentu ia sendiri sudah punya sesuatu untuk menjadikan gal itu sebagai ancaman. "Mungkin orang tua kamu bakana nutupin segalanya kalo mereka tau hubungan kita, tapi ornag tua Alistie?" senenak Halisa menyebtuh dada Farhan, "sayang... apa kamu pikir kedua orang tua Alistie bakal nyerahin putri mereka sama cowo baji*ngan kaya kamu?"
"Kamu licik! kamu bener-bener licik!" tegas Andre meninggikan suaranya.
"Kita sama-sama licik, dan kamu harus inget orang yang kamu anggap licik ini selalu muasin kamu diatas ranjang. tolong tahu diri sedikit." sahut Halisa arogant.
Farhan sudah buntu, ia sudah terlanjur terjerumus kelubang hitam yang dibuat oleh Halisa. dan sekarang Alistie benar-benar meninggalkannya, entah apa yang dikatakan kedua orang tua Farhan jika mereka tahu kalau Farhan malah mendapatkan seorang janda setelah hubungannya bersama Alistie benar-bebar sudah berakhir.
***
Saat suara ribut kicauan burung dipagi hari berhasil membuat Alistie terbangun, gadis itu pun mengerjap meliriki kearah pria jangkung yang masih mendengkur diatas sofa dengan begitu nyenyaknya. "Andre bener-bener tidur disana," ucap Alistie memancarkan senyumnya yang berbinar, gadis itu pun kemudian beranjak. ia mendekati Andre dan menatap lekat pria tersebut dengan penuh kekaguman.
Sungguh ternyata dalam keadaan sadar Andre jauh lebih bisa mengontrol dirinya, padahal ciuman panas semalam sudah hampir membawa Andre dan Alistie ke sebuah api gelora yang sukses membangkitkan hasratnya.
Bruak... Alistie terkejut saat dirinya berpikir Andre masih terlelap dengan sangat nyenyak, ternyata pria itu sudah menyadari kenakalan Alistie dan langsung menarik tangannya hingga Alistie jatuh diatas tubuh Andre.
"Dari semalem nguji aku terus, jangan salahin aku kalo kali ini aku gak tahan." celetuk Andre memeluk erat Alistie diatas tubuhnya.
"Ndre, kamu... dari kapan kamu bangun?" tanya Alistie gugup.
"Dari pas kamu liatin aku sambil senyum-senyum sendiri."
Wajah Alistie merona, ia sedikit menggerakan tubuhnya agar Andre dapat segera melepaskan Alistie dari posisi yang membahayakan tersebut. "Mmmm... lepasin aku." gerutu Alistie.
"Gak, aku gak bakal lepasin kamu sebelum kamu cium aku." tolak Andre yang malah semakin mempererat pelukannya.
Sejenak Alistie menghela nafasnya, ia cemberut kemudian berkata. "Jadi kamu mau aku cium?"
Andre mengangguk, dan terus menenggelamkan dirinya didua bola mata indah milik Alistie.
"Yaudah pesenin sarapan dulu, baru aku cium." ucap Alistie tersenyun nanar.
Andre mengerutkan dahinya, padahal kan sebelumnya ia yang lebih dulu memberikan syarat. dan sekarang Alistie sepertinya sedang mengajak Andre untuk bernegoisasi. "Cium aku dulu, baru aku lepasin terus kita sarapan." sahut Andre.
"Tapi janji ya. kalo udah aku cium, kamu bakalan lepasin aku."
Andre mengangguk dengan sebelah alis yang sedikit terangkat. Cup... Alistie langsung mendaratkan ciumannya di pipi kiri Andre.
"Udahkan." celetuk gadis tersebut.
"Belum, apaan cium begitu doang." bantah Andre yang seolah tidak puas dengan apa yang Alistie lakukan padanya.
"Terus kamu maunya gimna?" tanya Alistie mengerucutkan bibir kesal.
"Kaya semalem!"
Sejenak Alistie terdiam, kemudian terkekeh. "Kalo kamu gak bisa ngontrol diri kamu sekarang gimna?" tanya Alistie kegelian.
"Aku juga bakalan bikin kamu gak bisa ngontrol diri, gampang." sahut Andre percaya diri.
"Emang bisa?"
"Kamu nantangin aku?"
Alistie memiringkan senyum kemudian menjawab. "Kalo ia kenapa?"
Tidak butuh waktu lama, Andre langsung merengkuh bibir Alistie dengan begitu liar ditambah kenakalan tangannya yang mulai menggerayangi tubuh Alistie. merasa tertantang pria tersebut sepertinya memang benar-benar akan memberikan Alistie pelajaran. Andre melu*mat bibir Alistie, dan gadis tersebut pun meresponnya. Alistie juga bisa merasakan ciuman yang Andre berikan kali ini terlihat berbeda, bawasannya ia sendiri sampai dibuat merinding saat tangan nakal Andre memijat bok*ongnya dan mengelus punggungnya.
Alistie merasa dirinya sudah kehabisan nafas untuk mengimbangi ciuman liar Andre, ia pun memalingkan wajahnya kemudian berkata. "Udah Ndre ampun," Ucap Alistie yang kali ini kecupan Andre malah turun mengabsen setiap titik bagian lehernya.
"Gila, gue udah bangunin macan tidur." batin Alistie. ia sampai mendongak keatas dengan keadaan mulut yang sedikit menganga saat ciuman Andre terus turun melewati lehernya menuju gundukan inti. Dres tanpa lengan berhasil Andre turunkan, pria itu benar-benar tidak menggubris ucapan Alistie dan terus saja menjalankan aksinya.
"Ndree ampun..." rengek Alistie yang merasa dirinya sudah mulai tidak karuan, kecupan nikmat Andre benar-benar membuat nafas Alistie terasa sangat berat, " Ndre, Mmmmhhh..." Alistie sampai mengeluarkan lenguhannya yang justru malah membuat Andre semakin semangat.
"Makanya jangan macem-macem," bisik Andre melepaskan tubuh Alistie begitu saja.
Alistie mengerutkan dahi, entah kenapa ia malah merasa jengkel saat Andre melepaskan dirinya begitu saja.
"Kenapa cemberut? pengen ya?" celetuk Andre meledek.
"Tau Ah!" Buk... Alistie memukul tubuh Andre dengan sebuah bantal sofa.
Andre mendekati Alistie kembali, mengelus dan memeluk tubuhnya. "Kamu gemesin kalo lagi cemberut."
Alistie menghela nafasnya, ia mendorong Andre perlahan kemudian berkata. "Ayo kita nikah." ucapnya terdengar sangat santai tanpa beban.
Spontan hal itu berhasil membuat Andre terkejut membulatkan matanya, "Ka... kamu serius?"
Alistie menganggukan kepalanya dengan cepat. "Kamu udah nyentuh aku, dan aku mau kamu tanggung jawab!"
"Tapi kamu bilang kamu belum..."
Alistie langsung menempelkan telunjuknya dibibir Andre kemudian berkata. "Aku nyerah, cowo duda beranak satu udah sukses bikin aku jatuh hati."
Andre membisu, mungkin bisa dibilang ini terlalu singkat. tapi sungguh Andre benar-benar sangat bahagia mendengar ucapan tersebut dari mulut Alistie.
"Gimana? kamu maukan nikahin aku?" tanya Alistie yang masih belum mendapat tanggapan dari Andre.
Andre menyentuh bahu Alistie, ia menatap mata Alistie dengan begitu intens. "Secepatnya aku bakalan lamar kamu! aku pasti nikahin kamu." sahut Andre spontan.
Senyum Alistie terpancar kembali, sungguh ia benar-bebar sudah sangat tertarik pada Andre. berani, perhatian, dan bertanggung jawab mungkin itu adalah alasan yang tepat untuk Alistie lemparkan jika seseorang bertanya kepadanya. tidak perduli dengan komentar orang lain, ia hanya percaya jika Andre mampu membahagiakannya dan tidak mungkin melakukan kesalahan seperti Farhan.