NovelToon NovelToon
Mentari Untuk Langit

Mentari Untuk Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Menikah dengan Musuhku / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: shadirazahran23

Niat awal Langit ingin membalas dendam pada Mentari karena telah membuat kekasihnya meninggal.Namun siapa sangka ia malah terjebak perasannya sendiri.

Seperti apa perjalanan kisah cinta Mentari dan Langit? Baca sampai tuntas ya.Jangan lupa follow akun IG @author_receh serta akun tiktok @shadirazahran23 untuk update info novel lainnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Langit tiba di rumah ketika waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Ia melangkah masuk dan menatap ruang tamu yang remang-remang. Di sana, Mentari telah terlelap di sofa, dengan televisi yang masih menyala menampilkan drama korea yang paling disukai wanita itu

Langit mengembuskan napas pelan. Rasa bersalah menyelinap di dadanya,ia telah menyuruh wanita itu menunggu, namun urusannya di kantor ternyata memakan waktu jauh lebih lama dari yang ia perkirakan.

Dengan langkah nyaris tak bersuara, Langit berjongkok di hadapan Mentari. Ia menatap wajah damai itu, wajah yang tengah larut dalam mimpi.

Hatinya menghangat tanpa bisa dicegah.

Wajah cantik Mina memang warisan dari ibunya.

Ia harus mengakui itu.

Perlahan, kelopak mata Mentari bergerak. Beberapa detik kemudian, kedua matanya terbuka. Langit buru-buru berdiri, berusaha tampak biasa seolah ia tidak sedang memperhatikan Mentari sedari tadi. Namun terlambat.

“Kamu sudah pulang, Lang?” ucap Mentari lirih, suaranya masih berat oleh kantuk.

“Iya,” jawab Langit singkat.

“Kenapa tidur di sini?”

“Aku ketiduran,” balas Mentari sambil berusaha duduk tegak.

“Kok lama? Kamu sudah makan belum? Aku hangatin lagi makanannya, ya.”

Ia bangkit dari sofa, menggulung rambut panjangnya ke atas. Leher jenjangnya terekspos sejenak,cukup untuk membuat Langit refleks menelan ludahnya sendiri.

“Tari, tunggu,” ucap Langit tiba-tiba.

Mentari berhenti dan menoleh.

“Ada apa?”

“Duduklah,” kata Langit dengan nada yang berbeda,lebih dalam, lebih serius.

“Kita bicara.”

Mentari menatap pria itu beberapa detik, membaca sesuatu di sorot matanya. Lalu ia mengangguk pelan dan kembali duduk, jantungnya entah kenapa mulai berdetak lebih cepat.

"Mungkin selama ini kamu bertanya-tanya,” ucap Langit pelan, berusaha menata napasnya,

“dari mana asal-usul Minara. Apalagi ketika kamu tahu aku dan Angel tidak pernah benar-benar menjadi suami istri.”

Mentari mengangguk ragu. Ia tak menyangkal,rasa penasaran itu memang selalu ada, meski tak pernah berani ia tanyakan.

"Aku ingin kamu mendengar langsung dariku." Ucap Langit.

Mentari terdiam menunggu pria itu kembali bicara.

“Mina bukan darah dagingku,” lanjut Langit. Suaranya terdengar lebih dalam.

“Aku menemukannya di sebuah kebun, tak jauh dari rumah sakit.”

Ia terdiam sejenak, membiarkan bayangan masa lalu kembali hadir.

“Waktu itu aku sangat terpuruk karena kehilangan Sila,” ucapnya lirih.

“Tanpa sengaja aku mendengar suara tangisan bayi. Saat aku mencari sumbernya… aku melihat bayi merah itu tergeletak begitu saja, hanya terbalut selimut tipis.”

Mentari refleks menutup mulutnya. Matanya membesar, tak menyangka bahwa awal kehidupan Mina begitu menyedihkan.

“Lalu…” suaranya nyaris berbisik, meminta Langit melanjutkan.

“Saat aku mengangkatnya,” kata Langit, matanya menerawang,

"dia langsung berhenti menangis. Seolah… tersenyum padaku.”

Sudut bibir Langit terangkat samar.

“Kau tahu? Matanya saat itu mengingatkanku pada Sila.”

“Itulah sebabnya aku membawanya pulang… dan memberinya nama Minara Pradita Putri.”

"Aku tak pernah menyelidiki asal-usul Mina setelah itu,” lanjut Langit dengan suara berat.

“Yang aku tahu, dia menjadi pengganti Sila… untuk menemaniku.”

Langit menunduk sejenak, lalu menambahkan,

“Satu-satunya bukti yang dibawa Mina saat aku menemukannya hanyalah selimut itu.”

Mentari masih terdiam. Dadanya naik turun tak beraturan, menunggu Langit melanjutkan kata-kata yang terasa semakin berat.

Perlahan, Langit meraih sesuatu dari dalam tas kerjanya.

Sesuatu yang membuat dunia Mentari seolah berhenti berputar.

“Ini…” ucap Langit sambil menyerahkannya.

Tangan Mentari gemetar hebat saat menerima selimut kecil itu.

“Ini?” suaranya bergetar.

Matanya langsung berlinang. Pandangannya mengabur ketika ia menatap kain yang begitu dikenalnya,selimut yang ia buat sendiri saat berada di penjara. Di ujungnya, masih terlihat jelas motif matahari disela-sela awan yang ia jahit dengan tangannya sendiri.

“Nggak mungkin…” bisiknya lirih.

“Maaf,” ucap Langit pelan.

“Aku baru memberitahumu sekarang. Karena aku sendiri baru bisa mengumpulkan bukti-bukti itu.”

Mentari mengangkat wajahnya perlahan.

“Jadi maksud kamu…”

Langit mengangguk mantap.

“Dia anakmu,” katanya tanpa ragu.

“Rey juga sudah membuktikannya lewat tes DNA—tanpa sepengetahuanmu.”

Ia menatap Mentari dengan penuh kejujuran. Kebenaran inilah yang ingin ia sampaikan

Mentari menutup mulutnya. Tubuhnya bergetar, air matanya jatuh tanpa bisa ditahan.

“Ya Tuhan…” isaknya pecah.

“Anakku…”

“Dia… dia anakku?”

Selimut itu ia peluk ke dada, seolah tengah memeluk bayi yang selama ini ia kira telah tiada. Tangisnya menggema di ruang tamu,tangis kehilangan yang akhirnya bertemu dengan harapan.

Langit memeluk Mentari erat, mengusap punggung wanita itu yang bergetar karena tangis yang tak tertahan.

“Mulai sekarang kamu nggak perlu sedih lagi,” ucap Langit pelan namun mantap.

“Anak kita sudah bersama kita sekarang.”

Ia menunduk sedikit, suaranya mengeras penuh tekad.

“Dan aku pastikan orang-orang yang sudah berbuat jahat akan menerima akibatnya. Semua bukti sudah aku serahkan ke polisi. Mereka akan segera ditangkap.”

Langit menggeser wajahnya, menatap Mentari lembut.

“Kamu senang?”

Di dalam pelukan Langit, Mentari mengangguk cepat. Dadanya penuh oleh rasa haru yang sulit dijelaskan. Sungguh, ia tak pernah menyangka Langit bisa berbuat sejauh ini untuknya membela, melindungi, dan berdiri di sisinya.

“Kenapa kamu berubah begitu baik padaku, Lang?” ucap Mentari lirih.

“Padahal aku orang yang sudah membuatmu menderita…”

Langit menggeleng pelan.

“Enggak. Bukan kamu,” jawabnya jujur.

“Aku yang salah paham.”

Ia mendekap Mentari lebih erat, seolah tak ingin melepaskannya lagi.

“Maafkan aku, ya.”

Di dalam pelukan itu, untuk pertama kalinya Mentari benar-benar merasakan ketulusan dari pria yang orang bilang dingin dan arogan itu.

*

Setelah drama haru di ruang tamu, keduanya kini berada di kamar. Langit duduk di tepi ranjang sambil membuka sebuah album foto,album yang berisi potret Minara sejak masih bayi.

Ia menunjukkan satu per satu foto itu.

Dari Mina yang baru berusia satu bulan, tersenyum tanpa gigi…

hingga foto-foto terkini.

Dan lagi-lagi, Mentari hanya bisa menangis.

Bukan karena sedih semata, melainkan karena penyesalan yang begitu dalam,karena ia tak pernah menyaksikan sendiri tumbuh kembang anak yang dilahirkannya.

“Apa yang harus aku lakukan untuk mengganti semua kebaikanmu padaku dan anakku, Lang?” ucap Mentari lirih.

“Kalau harus seumur hidup menebusnya… aku bersedia.”

“Benarkah kamu mau melakukan itu?” tanya Langit, menatapnya penuh arti.

Mentari mengangguk tanpa ragu.

“Aku sudah menemukan kembali hidupku. Dan itu semua… berkat kamu.”

Langit menutup album itu perlahan.

“Ada satu hal yang harus kamu lakukan.”

“Apa itu?” tanya Mentari, jantungnya berdegup lebih cepat.

“Hidup bersamaku selamanya,” ucap Langit mantap.

“Menjadi ibu untuk Minara… dan anak-anak kita selanjutnya.”

“Maksud kamu?” Mentari bertanya terbata, matanya membesar.

“Riko sudah mendaftarkan pernikahan kita ke catatan sipil,” lanjut Langit tanpa ragu.

“Besok kita akan menikah.”

Ia menggenggam tangan Mentari erat.

“Setelah itu, kamu akan menjadi istriku selamanya… dan ibu yang sah untuk Mina.”

“A-apa ini tidak terlalu cepat?” tanya Mentari ragu, suaranya gemetar antara terkejut dan haru.

Langit menggeleng,"Sebelum bu Desi dan Abi menyadari bayimu masih hidup,kita harus menikah dan Mina jadi anak kita yang sah."

Bersambung...

Apa Mentari akan setuju menikah dengan Langit?kita tunggu bab berikutnya ya

1
Kar Genjreng
apakah ada Abi Lo ko ga mati atau di tangkap gembong,,,terus mentari belum hamil lagi sudah satu tahun atau sedang hamilkah,,,,jadi Baskoro tidak mau punya menantu mantan napi,,,tapi kan itu jebakan Batman pak,,,dan terpenting putramu mencintai nya,,,, terlepas dari itu bukan mentari yang menabraknya tetapi
mentari menjadi tumbal kekasihnya
shadirazahran23: penasaran kan?
total 1 replies
Kar Genjreng
iya sayang tak tunggu bikin jantung langit
hampir runtuh,,,jadi Abi pura pura koma
kayanya pakai seragam polisi nya makanya di kira penjaganya dan pasti
pergi pelan pelan mungkin juga ada teman nya yang membantu nya,,,apa pakai ilmu
menghilang 😄 kocak si baru akan bahagia kupikir tidak selamat tapi biar selamat tetapi namanya tupai melompat
suatu hari akan terjatuh jadi biarlah
kena tuai dulu,,, jahat
Kar Genjreng
sekarang hidup nya di ujung berung ga
sangka kan ternyata yang katanya orang
tua tidak menjerumuskan anak anak nya
nah sekarang entu malah benar benar di
dorong ke jurang kesakitan senang sesaat
kesakitan seumur hidup,,,, manusia emng
ga ada yang sempurna tetapi harus kita
ingat kepada sang pencipta karena beliau
yang punya segalanya,,,,nasib sudah di
tanggung badan mana ada kata ampun
sudah dah kehendak ilahi takdir,,🥺
Kar Genjreng
Bu bedesss ahinya menginap di hotel prodeo 😭 sebenarnya Abi di kendalikan oleh mamanya padasar nya mungkin
orang baik cuma ambisi mama nya dan
Abi mencintai gadis miskin mentari bubedesss ga terima harus selevel
dan kini justru tidak dapat kan apapun
karir ancur hidupnya masih kembang kempis,,,,antara hidup dan mati hanya
keajaiban tetapi hidup nanti akan di
masukan ke hotel juga wahhh ngenes
Kar Genjreng
yang pait jangan buat langit dan mentari y sayang Thor mesakne mentari sudah
lama menerima perasaan pait dan getir
jadi buat bubedesss dan Abi saja yang pait gantian Langit pun sudah berbesar hati merawat Mina yang lemah,
Kar Genjreng
selamat ya Langit dan mentari sekarang
sudah menjadi pasangan suami istri jadi
mentari tidak harus takut atau was was
lagi karena sudah ada bodyguard sekali
Gus Suami Langi sang pangeran berkuda
telah menjemput mu di kala hati terluka
dan mulai saat ini jangan lagi resah di
kemudian hari akan selalu bersama hingga menua bersama menjadi pasangan
yang solid dan penuh kebahagiaan dan
kini sudah ada pendamping ada anak yang
harus di jaga,,, semoga benih nya langsung jadi tumbuh 🤣❤️lope lope sekebon bunga' 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
shadirazahran23
yang manis manis dulu ya sebelum yang pahit
Kar Genjreng
wah makasih banget weekend update tiga kali tapi di tambah lgi ga nolak 🤣🤣
Kar Genjreng
harus setuju' agar Milenia punya orang tua lengkap dan nanti bisa punya adek satu darah dengan mentari biarpun Mina beda ayah tapi Langit yang membesarkan ,,semoga bubedesss
belum menemukan nya. ternyata sudah tau milina di besarkan Pangit,
Wiwi Sukaesih
up LG Thor tnggung 🤭
shadirazahran23
Lagi mode kerasukan up sampai 3 kali 🤣
Kar Genjreng
yesss ahirnya langit sudah tau semuanya
dan mentari akan hidup bersama Anak dan ayahnya yang mengadopsi putrinya
semoga cepat ya Lang. ,,,mumpung
nenek lampir bubedesss belum menemukan. cucunya yang sudah di buang,,, ayo mentari sebentar lagi ada
yang akan selalu mendampingi mu
dan ada malaikat yang butuh kasih sayang
kalian berdua dan yang mau di laporkan
koma over dosis dan bubedesss juga
jadi penjaga bahaya,
Eswida Primaningrum
terharu
Wiwi Sukaesih
langit gercep...👍
Wiwi Sukaesih: jauhin Abi dan Nene lampir Thor....sgra menuju halal
total 3 replies
Kar Genjreng
selamat biar merasakan sakit berkepanjangan,,,jangan mati.ahhhh biar
hidup segan mati pun mau,,,dan bubedesss merasakan penyesalan
panjang jadi sama sama tersiksa dengan
masa lalunya,
Wiwi Sukaesih
cerita bagus ..
Wiwi Sukaesih
up LG Thor ...♥️
Kar Genjreng
belum bisa di buka
Kar Genjreng
😭sedih tapi senang sedih karena ternyata putrinya mentari yang sedang di tolong ,,,senangnya ternya putri mentari di adopsi oleh langit,,,Ak maksud mungkin di masa itu pangit marah sama mentari di
kira mentarilah yang sudah membunuh sila ternya Abi ,,,dan mentari yang di jadi
kan kambing hitam oleh Abi demi jabatan
agar tidak gugur,,,,maka itu langit kerja
sama dengan makdes,,,, untuk mengambil
putrinya mentari tak lai tak bukan adalah
cucunya sendiri ,,,, sekarang langit yang
beruntung bisa dapat. mentari dan putrinya biarpun lain Ayah' ga masalah
to 👍👍 semangat
Kar Genjreng: iya makanya di ketemukan dengan langit mentari,,❤️
total 2 replies
Wiwi Sukaesih
up LG Thor 😍....
shadirazahran23: jan 7 meluncur kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!